Gesa membuka matanya berkali-kali saat ponselnya bergetar dari tadi, pria itu tidak peduli karena yang meneleponnya adalah Intan, pasti ia disuruh untuk menjemput Anna bukan? tapi semakin didiamkan ponsel itu terus berbunyi
"Ges angkat pusing gue dengarnya"Gali menutup telinganya tak tahan mendengar suara ponsel Gesa
apa susahnya untuk menjawab telepon dari seseorang, walaupun itu tidak penting setidaknya Gesa bisa mematikan telponnya
Gesa menarik nafasnya, menarik ponselnya yang berada dimeja lalu ia mengangkatnya dari sang mertua
"Gesa maaf Mama telepon kamu malam-malam, mama boleh minta tolong sama kamu untuk jemput istri kamu dirumah mama, sepertinya Anna lagi ketakutan"
Pria itu cuma bisa tersenyum tipis, jemput? apa seorang Gesa akan menjemput wanita murahan seperti Anna?
"Gesa kamu bisakan—"
"Gak bisa, Gesa sibuk"
Pria itu langsung mematikan teleponnya, ternyata bicara lama-lama dengan Intan itu membosankan sekali. Lagi-lagi yang ia bahas anak tidak tau diri itu
Gara-gara wanita tua itu, dirinya harus menikah dengan Anna bahkan seharusnya ia menikah dengan Gina tapi karena perjodohan bodoh itu ia harus menikahi Anna yang jelas-jelas bukan pilihannya
"Cih, gara-gara lo gue harus nikah sama anak murahan lo itu"kesalnya
Jelas ia tidak akan pernah mengakui Anna sebagai istrinya, setelah ia tau bahwa Anna menjual dirinya sungguh ia sangat ilfill dengan istrinya sendiri
"ANJING!"Gali melempar batal ke wajah pria itu
"Tai--"Gesa tak melanjutkan katanya saat ponselnya dan lagi-lagi bergetar yang menandai bahwa Intan mengirim pesan untuknya
Cih. semakin tidak suka dirinya dengan keluarga Anna, bisa-bisanya Intan memaksa dirinya untuk kerumahnya untuk menjemput anaknya itu
Ia membangunkan tubuhnya dan mengambil helmnya, ia meninggalkan sahabat-sahabatnya yang asik main kartu remi. Terlihat Bima tersenyum tipis saat pria itu main pergi aja
"Mau kemana Ges?"Raga yang baru tiba membawa banyak makanan langsung melirik sahabatnya itu
"Cabut, badan gue gak enak"ujarnya
Raga cuma ber-oh doang lalu masuk begitu saja. Sebelum Gesa menunju rumah Anna kini ia mengirim pesan untuk istrinya itu
Ia tak akan sudi masuk kedalam rumah Anna, lebih baik ia menunggu diluar sampai wanita itu tiba dari dalam rumahnya
"Lo pikir gue mau masuk gitu kerumah lo? Gak akan!"pria itu tak sudi nantinya masuk ke rumah Anna
Ia menaiki motornya lalu meninggalkan tempat markasnya, sepanjang menunju rumah Anna tiba-tiba matanya menatap Riski disebuah halte sambil menyentuh wajahnya yang babak belur
Kenapa dia? Gesa memberhentikan motornya lalu ia tersenyum tipis melihat wajah Riski
"Gesa..."Riski mendekati Gesa lalu ia naik keatas motor Gesa.."anterin gue ke apartemen gue—"
"Turun!"suara pria itu terlihat dingin dan santai
"Ges, tolonglah anterin gue dulu ya kali gue pergi keadaan begini"ujarnya sambil memohon pada Gesa
Senyuman Gesa kini menipis, lalu ia peduli jika pria itu keadaanya seperti itu? sama sekali Gesa tak peduli bahkan ia berharap Riski mati nanti ditengah jalan terlindas truk
"Ini semua juga karena Anna cewek bangsat itu, arghhh!"kesalnya
Riski tersenyum ia baru ingat bahwa Gesa sudah menikah dengan Anna bahkan ini kesempatan Riski untuk mengatakan hal yang tidak-tidak pada Gesa
"Pertama kalinya gue ngerasain tubuh Anna, enak!"
Gesa menatap pria itu dengan tatapan membunuh, jadi benar Riski udah menyentuhnya?
Cih, sama-sama murahan pantas mereka berdua tidak laku. Ia bersyukur bahwa ia tak selamanya dengan Anna, sebentar lagi perceraian itu akan tiba
"Sebenarnya gue mau perkosa dia tapi---cowoknya dateng"bisik Riski
Cowok? Gesa menatap kembali Riski dengan tatapan bertanya-tanya, jadi Anna selamat karena ada seseorang menolongnya
Oke, sekarang ia paham pasti Farrel yang menolongnya bukan?
"Gila rasa tubuh Anna benar-benar buat gue menggila mungkin tubuh Anna adalah bagian favorit gue."
Lelaki itu semakin emosi mendengarnya. Ia turun dari motornya lalu mendekati Riski, setelah mereka berhadapan tiba-tiba Gesa meninju wajahnya
"ANJING---AHHH"Riski meringis pelan menyentuh wajahnya bahkan dari mulut dan hidung mengeluarkan darah
Riski menatap Gesa, pria itu memukulnya karena kesal apa cemburu?
Dimana Gesa melangkah maju lalu menginjak leher pria itu sampai Riski menyentuh kaki Gesa untuk tidak membunuhnya malam ini
"G-Gesa..."Riski sudah tak kuasa menahan rasa sakit yang Gesa lakukan dengannya
"Hahaha...l-lo cemburu?"ujar pria itu menahan rasa sakitnya
Bukannya mendengar kata pria itu tapi Gesa menendang wajah Riski hingga wajahnya membiru. Ia tak suka di buat emosi apa lagi Riski membahas tentang kejadian tadi
"Cemburu kan lo anjing arghhh"Riski menyentuh wajahnya yang terasa sakit
Barusan Gesa menendang wajahnya hingga dua gigi Riski bagian belakangnya copot. ternyata tendangan maut Gesa mampu mencopoti dua giginya
"Lo dengar--"Gesa tak melanjutkan katanya ia malah mencekik leher Riski dengan perasaan emosinya
"Gue bukan cemburu tapi gue gak suka lo bawa-bawa nama cewek murahan itu!"tekanannya
Gesa tersenyum lebar lalu ia menarik nafasnya dengan perasaan emosinya tak lama ia menatap kembali mata Riski
"mau lo perkosa atau lo bunuh, gue gak peduli!"
Setelah berkata seperti itu Gesa pergi meninggalkan Riski yang masih keadaan babak belur diwajahnya, matanya menyipit lalu bibirnya tersenyum
"Seperti itukah? Jika itu mau lo ngapa gue harus nolak"katanya
Gesa tau pria itu ngomong apa tapi memang nyatanya tak peduli dengan Anna, mau ia perkosa atau ia ingin membunuh Anna memangnya ia peduli? Itu tidak peduli
Baginya satu hal membuat Anna hancur itu satu kehobian dirinya, ia ingin Anna merasakan penderitaan yang ia inginkan dari dulu
"ARGH!"Gesa memberhentikan motornya ditepi jalan
Ia menahan semua amarahnya mengingat perjodohan konyol itu, kenapa harus dengan Anna sahabatnya..KENAPA!
seandainya perjodohan itu tak terjadi mungkin saja Gesa masih bisa bersikap baik dengan Anna bukan bersikap kejam seperti saat ini
Ia menundukkan kepalanya kebawah, menahan semua kejadian masa lalu dimana pernikahan itu diadakan cuma didepan penghulu
"Sama sekali gue gak bahagia"pria itu kembali mendarai motornya menunju rumah Anna
Kalo bukan Intan meminta dirinya untuk ke ruamahnya, mungkin saja dia tidak akan pernah sudi menjemput Anna untuk ia bawa pulang
Perjalan menunju rumah Anna hanya membutuhkan dua puluh menit pada akhirnya ia sampai dirumah Anna
"Bangsat...."Gesa kesal sendiri ketika wanita itu belum saja menunggu dirinya diluar
Gesa mengirim pesan kepada wanita itu dengan perasaan emosi dengan kesalnya
"Buruan goblok!"
Gesa mengirimnya lalu menatap rumah Anna, terlihat wanita itu keluar mengenakan baju biasa tapi wajahnya terlihat memar
Kenapa ganti baju? Bahkan Anna lebih cocok mengenakan baju murahan yang ia kenakan tadi
"Buruan naik anjing!"kesal pria itu tapi Anna hanya bisa menatapnya
Pulang? Anna belum bisa kembali pulang bersamanya dan rasa sakit hatinya masih membekas apa ia masih bisa pulang dengan suaminya itu setelah kejadian berapa jam yang lalu menimpanya lalu Gesa tak peduli dengannya
"Buruan naik!"
Percayalah Gesa ingin menghantam wajahnya itu ketika saja ia tak sabar menahan amarahnya karena istrinya sendiri
"K-kamu pulang aja aku mau disini"ujarnya pelan sambil menatap mata pria itu
"Demi apapun gue pengen nampol lo Anna! Buruan naik bangsat"tekannya dengan penuh emosian
Anna tak menjawab selain menatap Gesa yang mulai emosi sekali dengannya, setelah ia pulang bersama apa dirumah ia akan mendapatkan luka darinya?
"Kamu pulang aja—"Anna tak melanjutkan katanya saat pria itu turun lalu mendekati Anna
Pria itu mendorong tubuh Anna kebelakang tembok lalu menekan dua bahu wanita itu hingga mata mereka kini saling tatapan
"Jangan bikin gue emosi, naik"tekannya
Gadis itu tak bisa berkata-kata dimana Gesa naik ke motornya lalu menyalakan mesin motornya itu. Anna selain menangis hanya bisa pasrah menuruti kemauan suaminya
Sama-sama tak berkata selain fokus dengan mikirin mereka masing-masing, ketika Anna sudah naik pria itu langsung mendarai menunju jalan apartemennya
Sepanjang jalan yang Anna lakukan menundukkan kepalanya menahan hatinya yang sakit sekali melihat sikap kejam suaminya
Gesa yang membawa motor dengan kecepatan yang sangat tinggi ia tak memikirkan bahwa ia membawa penumpang yaitu istrinya sendiri
"ARGH, GUE BENCI LO ANNA!"pria itu makin membawa motornya dengan kecepatan yang bukan main-main
Anna yang merasa takut sekali, ia ingin memeluk Gesa tapi ia tau bahwa Gesa tidak akan sudi ia memeluknya bukan?
"Kenapa lo gak mati aja hah!"pria itu mulai membawa motor dengan normalnya tapi ia sengaja memasuki jalan yang sepi
"Setelah Riski sentuh lo apa masih pantas lo dibilang seorang istri?"katanya
"Murahan kaya lo, gak seharusnya jadi istri gue anjing!"emosinya
Kata-katanya cukup membuat Anna terluka, apa masih pantas Gesa menjadi suaminya setelah melihat istrinya terluka karena orang lain ingin mencelakainya?
Selama ini Anna bertahan dengannya bukan karena ia mencintainya tapi ia bertahan ingin merasakan kasih sayang yang tulus dari seseorang lelaki
"Kenapa lo gak pergi aja Naa... KENAPA HARUS HADIR DI HIDUP GUE!"pria itu menghentikan motornya
Anna tak bisa berkata-kata selain menatap tempat ini, untuk apa berhenti kenapa tidak lanjut menunju apartemennya saja?
Semakin takut Anna saat ia melihat ada lima orang berbadan besar mendekati mereka berdua. Kini Anna tak tau harus apa selain memeluk Gesa
"Turun"suruh Gesa tapi Anna tak menjawab selain menangis
"Turun, motor gue mati"ujarnya yang membuat Anna turun tapi Gesa masih berada diatas motornya
Melihat lima orang itu mendekati Gesa dan Anna, jelas tatapan Gesa tak beralih menatap mereka berlima
Terlihat satu lelaki menepuk pundak Gesa yang membuat Gesa meliriknya lalu tersenyum kecil sangat kecil
"Berani juga lo lewat markas gue"ujar satu lelaki memiliki tatto dilehernya itu
"Bawa jatah lagi, gue deman yang begini nih"ujarnya lagi
Anna yang mendengarnya hanya bisa menyentuh tangan Gesa lalu ia menumpahkan air matanya, ia benar-benar takut berada disini apa Gesa akan membiarkan dia disini?
"Kelihatannya ia ketakutan, lo yang benar dikit apa bawa cewek masa cewek ketakutan gini yang lo bawa"pria itu mendekati Anna
Melihat langkah kaki pria itu mendekati Anna. Anna hanya bisa meneteskan air matanya dan menatap Gesa berharap ia melindungi dirinya
"Gue cuma mau benerin motor gak ngasih lo cewek, dia istri gue jangan lo sentuh"ujar Gesa
Mereka berlima tertawa kecil mendengar kata Gesa, hoh istrinya pantas aja kelihatanya ketakutan sekali dengannya ternyata wanita itu butuh pelindung
"Gesa...Gesa....gue kasih lo tau ya, nih istri lo buat gue dan Gina gak akan kita ganggu lagi"ujarnya
"Terus mau lo apain istri gue?"tanya Gesa sambil menatap mereka
"Ya masa kita jelasin lo kan udah tau jawabannya"ujarnya
Gesa terdiam tak lama ia menatap Anna, ini kesempatan bagus bukan? Setelah ia emosi akhirnya ia bisa melampiaskan semua amarahnya untuk memberikan Anna kepada mereka
Pria itu tersenyum lalu menyalakan motornya, Anna yang merasa Gesa mulai bersikap kejam jelas ia memohon pada suaminya
"Kamu akan lindungi aku kan"ujar Anna dengan air matanya tertumpah
"Gesa, hukum aku dirumah aja, mau kamu siksa ataupun aku rela asalkan jangan tinggalkan aku hiks"tubuh Anna bergetar lalu ia menatap Gesa
Gesa tersenyum lalu ia mendarai motornya dan meninggalkan Anna. Jelas wanita itu tak percaya apa yang ia lihat
Gesa meninggalkan dirinya....
"GESA HIKS..."Anna mengejarnya tapi satu pria menahan tangan Anna
"Gak hiks..... aku mohon jangan hiks..."Anna memohon pada mereka untuk tidak melukainya
"Heh Gesa tuh udah serahi lo ke kekita jadi jangan banyak gaya lo"katanya sambil menarik tangan Anna
"Gak hiks..GESA HIKS—"
PLAK
Anna menumpahkan air matanya lalu menahan rasa sakit bagian wajahnya, matanya beralih menatap pria itu yang membawa pisau lalu ia arahkan kepada leher Anna
"Diam, nikmati aja malam ini"katanya
Anna tak menjawab selain menatap motor Gesa yang sudah jauh sekali bahkan pria itu tak menolongnya tapi menyerahkan dirinya kepada orang kasar seperti mereka
"Aku benci kamu Gesa..."batinnya
PART SELANJUTNYA ADA KEJUTAN DIMANA ANNA BAKAL MENCERAIKAN GESA...INI BENARAN YA BEB PART SELANJUTNYA ANNA MENCERAIKAN GESA...
KEMBALI UP KALO KOMENAN BISA 500 DAN VOTE 300
FOLLOW AKUN AKU DULU KARENA CERITANYA BAKAL ADA ADEGAN DEWASANYA...
SPAM KOMEN DISINI BIASAKAN SAMPAI 500 KOMEN LAGI