🪓 PSIKOPAT WOMAN thrown BACK...

By 2khalisaaa

262K 25.6K 796

genre : fantasi , transmigration , kekaisaran , wuxia, petualangan Sedang di revisi!! Peringkat :) #1 fiksise... More

1. permulaan
2. Permulaan 2
3.KEAJAIBAN
4. Kisah masa lalu
5.bab kehidupan baru
6. Perjalanan
7. Tanaman yang indah
8. peluang baru
9. pengalaman baru
10. Perjanjian yang menarik
11. Mimpi
12. Kontrak spritual
13. 300 tael emas
14. Energi spiritual
15.Kontrak spritual dua
16.Orang orang baru
17. Phoenix
18.TAKDIR
19. perjalanan
20 . Yihua story
21.akhir perjalanan
22. you crazy ?
23. Kota Taolu
24. xiao
25 . Chapter Yanli
26.Berakhirnya hukuman pengasingan
27. Menarik
28. kekaisaran WEN
29. Arena pedang
30. Lumayan juga
31.Arena Sangat panas
32. Final
33. DESA PELANGI
34. Permainan!! PERMAINAN!
35. KEGAGALAN
36. inti ilusi
37. Bersambung
Pengumuman!!!!! bukan update
38. Penginapan Chun-chieh
39. Diam seribu bahasa
40. Xi-wang
41. KEKAISARAN XIAO
Bukan bagian cerita
42. DIAM
43. Begitu banyak musuh?
44. Tetes air
MAAF!
45. Serangan mendadak
46. mayat Xīngqǐ chóuhèn
47. Ironis
48. the disaster
sampul baru
49. The disaster 2
50. Pergerakan
52. Kesulitan
53. akar masalah?

51. Bencana Kekaisaran JIANG

688 100 7
By 2khalisaaa

[Kekaisaran JIANG, lima hari yang lalu ]
Jangan melihat ke belakang, Jiang Yanli pergi berlari!

Satu buah kereta kuda mewah berjalan dengan kecepatan sedang, puluhan prajurit menunggangi kuda mengikutinya dari belakang, dan sepuluh kuda memimpin di depan bersama putra mahkota kekaisaran JIANG.

Bendera kekaisaran itu berkibar dengan gagah di atas kereta kuda, menandakan jika pemiliknya adalah orang yang kuat dan hebat.

Permaisuri dan Jiang Yanli berada di dalam, bersama dua pelayan pribadi mereka.

"Putri Yanli, cobalah buah persik ini. Bukankah kau selalu sangat menyukai buah persik?", Permaisuri memberikan dua buah persik segar di tangannya.

"Huhm!", Tetapi Yanli tidak mengambil, dia sedang merajuk dan permaisuri sedang mencoba membujuk putri bungsunya itu dengan lembut.

Permaisuri menatap ke arah pelayan nya. Pelayan itu mengerti, dia mengeluarkan sebuah kotak kecil dari sakunya untuk membujuk putri Yanli, "putri lihatlah ini, kaisar telah memesankan gelang indah ini dari gunung salju khusus untuk Anda. Sangat indah dan juga langka", pelayan itu membukakan kotak dengan pelan "putri cobalah anda lihat".

"...."

Melihat putri Yanli hanya diam tanpa mau melihat membuat permaisuri menghela nafasnya pelan, dia mengisyaratkan kepada pelayan untuk menyimpan kembali kotak sementara permaisuri kembali membujuk.

Bagaimanapun putri bungsunya ini sedikit emosional, dia merajuk karena tidak di izinkan oleh kaisar untuk ikut kembali ke istana XIAO dan malah di kirim kembali ke kekaisaran JIANG, sementara kaisar itu dan yang lainnya pergi.

Permaisuri mengambil tangan putri Yanli dan mengelusnya dengan sayang "kau tahu kaisar bukan hanya seorang pemimpin bagi rakyatnya, tapi juga seorang ayah bagi anak-anak nya. Mendengar putri nya ingin ikut pergi ke tempat yang berbahaya, sebagai seorang ayah apakah dia akan dengan mudahnya mengizinkan?".

"..."

"Bukankah seorang putri adalah cinta terbesarnya? Apakah dia akan membiarkan cintanya berada dalam tempat yang tidak aman?. Putri Yanli, kau adalah anak bungsu kami... Kaisar sangat memperdulikan mu dan juga yang lainnya. Patuh lah dan jangan membuatnya merasa tidak nyaman hmm?".

Putri Yanli diam tetapi dengan pelan menatap pada permaisuri dan juga akhirnya sedikit mengangguk dengan ragu.

Permaisuri tersenyum melihat tingkah nya "apa kau ingin mengatakan sesuatu? Kau boleh mengadu sekarang pada ibu".

Putri Yanli menatap mata permaisuri lalu memeluknya dengan cepat "bolehkan?".

"Emm..."

"Kaisar! Aku tidak suka", tukas putri Yanli dalam pelukan permaisuri tanpa ragu "walaupun dia mengkhawatirkan ku tapi bukankah sekarang aku sudah besar? Aku bisa menjaga diri dengan sangat baik, apakah dia meremehkan ku? mengapa tidak meminta pendapat lebih dulu?".

Permaisuri menggeleng "tidak... Dia hanya takut sesuatu terjadi pada mu".

"Permaisuri, kau jangan mencoba membela suamimu itu!".

"Baiklah-baiklah", jari-jari permaisuri menyisir rambut sehalus satin milik putri Yanli, membiarkan nya berbicara dan mengeluarkan semua emosi.

Jiang Yanli terus mengoceh, "Lihat saja nanti, aku akan menurunkan nya dari tahta dan segera menggantinya dengan putra mahkota lalu aku tidak perlu repot-repot untuk menikah...".

Hal sederhana dan kasar adalah menyuruhnya diam.

Permaisuri bertanya, "lalu apa yang akan kau lakukan dengan kaisar?".

"Apa yang bisa aku lakukan...? Permaisuri, dia sudah begitu tua bahkan jika aku tidak melakukan apapun, dia akan tiada tidak lama lagi sebelum aku melakukan sesuatu".

Permaisuri menggelengkan kepalanya dan menghentikan, "baiklah-baiklah, sudah cukup sekarang. Putri Yanli kau sudah berlebihan sekarang, apa kau tahu jika ini terdengar oleh kaisar dan para menteri maka kau tidak akan selamat", permaisuri melepas pelukannya dan mencubit hidung putri Yanli pelan.

Walaupun dia hanya asal bicara ataupun bercanda tetapi itu tidak akan baik jika di dengar oleh orang lain.

Putri Yanli terlihat cemberut, "em... Aku hanya bercanda, lagi pula siapa yang berani mengadukan dan menghukum ku?", Dia berbicara dengan nada sombong.

"Mengapa tidak? Bukankah permaisuri juga bisa melakukannya? Kau baru saja menghina suamiku lalu mengapa aku tidak bisa...", Permaisuri memasang wajah serius untuk menggodanya.

Jiang Yanli terlihat terkejut dan berkata, "apakah boleh?  Permaisuri anda jangan lupa, selain menjadi permaisuri anda juga adalah seorang ibu, apakah boleh seorang ibu berniat membuat putrinya kesulitan?, Itu tidak boleh!".

Permaisuri menatap tidak percaya, putrinya ini sungguh pandai berbicara. Dua pelayan disana hanya tersenyum dan menahan tawa mereka.

"Ini sungguh tidak adil!".

Permaisuri mengangkat alisnya.

"Bagaimana mungkin wanita cantik dan baik seperti mu bisa menikah dengan kaisar itu?!"

Permaisuri terkekeh geli, dia mengelus kepala putri Yanli dan memeluknya sekali lagi "Karena kami saling mencintai".

"...."

Pada saat itu kereta tiba-tiba berhenti dengan kasar, dan kuda-kuda di luar terdengar mulai bersuara nyaring, terdengar marah sekaligus ketakutan.

Juga diluar terdengar mulai ricuh dan tidak terkendali.

Permaisuri tidak bisa tidak berbicara, dahi nya berkerut dalam, "apa yang salah?".

Ketika itu salah satu pelayan segera membuka sedikit jendela dan menghintip ke luar.

Ekspresi pelayan itu berubah secara dramatis, dia bahkan mundur beberapa langkah dan hampir terjatuh kebelakang jika saja pelayan yang satunya tidak segera menangkapnya "apa yang terjadi?".

Pelayan itu menghadap permaisuri dan berbicara dengan gagap "Di...diluar, permaisuri diluar... kita sudah di kepung banyak prajurit wu-pen".

Pelayan yang lain berbicara, "Wu-pen?!, Apa maksudmu? Prajurit wu-pen sudah tidak ada sejak ribuan tahun lalu bahkan sebelum raja Wang Yong di bakar hidup-hidup".

Mungkin ini sulit percaya, prajurit wu-pen? Itu adalah cerita lama dari istana Yong Yang terkenal hebat dan di takuti. Prajurit wu-pen sangat terlatih dan begitu kuat, tidak ada yang berani menghadapi mereka tetapi itu dulu sebelum semua prajurit mati bersamaan dengan istana yang di hancurkan dan dibakar habis, sekarang sudah tidak ada.

Pelayan itu membungkuk dan bersujud, dia membalas dengan suara bergetar ,"Saya sangat yakin permaisuri, prajurit wu-pen sekarang ada banyak di luar dan telah mengepung kita, mereka semua memakai pakaian yang biasa dipakai prajurit wu-pen untuk bertempur. Tetapi... Wajah mereka terlihat begitu gelap dan hitam juga di selimuti banyak aura kegelapan. Permaisuri anda bisa melihatnya sendiri".

Mata permaisuri gelisah, dia sangat mempercayai pelayan satu ini. Bagaimanapun pelayan ini selalu bersamanya, dan tidak akan mungkin berbohong.

Putri Yanli melihat kegelisahan pada permaisuri, akhirnya dia berkata, "aku harap ini tidak seperti apa yang dibayangkan. Permaisuri, anda tetap disini... Aku akan mencoba melihat keluar".

Putri Yanli sudah akan berdiri tetapi permaisuri mengambil lengan itu dan menghentikannya, "jangan pergi, jika itu memang prajurit wu-pen yang telah tiada ribuan tahun lalu, maka akan sangat berbahaya diluar".

Pintu kereta tiba-tiba dibuka dari luar, pangeran Jiang Zheng menyelinap kan kepalanya masuk, dia berbicara dengan suara sedikit mengkhawatirkan "permaisuri jangan keluar dari kereta, tetap berada di dalam karena di luar mungkin sedikit berbahaya".

Jiang Yanli tidak dapat menahan diri,"apa yang terjadi di luar?".

"Hanya sedikit masalah, tidak perlu di pikirkan. Beberapa prajurit telah mengepung rombongan kita, kami akan berusaha menghancurkan beberapa sisi untuk pergi dari sini. Tunggu di sini, jangan pernah berpikir untuk keluar, kami akan segera menyelesaikannya bersama putra mahkota".

Pangeran jiang Zheng pergi setelah dia menutup pintu kereta dari luar dan memberikan beberapa lapis tabir pelindung.

Ketika merasakan tabir pelindung yang diberi pangeran Jiang Zheng, Yanli tahu bahwa berarti masalah diluar tidak bisa dibilang mudah. Untuk apa memasang tapir yang begitu kuat begini jika hanya untuk menyingkirkan beberapa serangga kecil? Ini tidak dapat dipercaya!.

Apa yang dikatakannya tadi? Hanya sedikit masalah?

Cih... Siapa yang akan percaya?!

Keempat wanita didalam tahu, tetapi mereka menahan diri menunggu kabar baik dari luar. Berharap semuanya akan baik-baik saja.

Pangeran jiang Zheng berlari, mengeluarkan pedangnya dan menangkis serangan mendadak prajurit wu-pen untuk putra mahkota.

Putra mahkota ini sedikit tertegun, "terima kasih".

Jiang Zheng mengangguk dan tetap terus menangkis serangan, "sisi mana yang dapat kita terobos? aku tidak berpikir bisa menemukan sisi yang terlemah".

Putri mahkota Jiang diam, dia sesekali memperhatikan setiap sisi bundaran prajurit wu-pen itu.

Ketika memperhatikan, dia bahkan tidak begitu yakin dimana sisi itu berada. Para prajurit ini begitu teratur, mereka tidak menyerang secara serentak tetapi secara bergantian, Sekarang hanya baris paling depan yang menyerang sedangkan baris kedua dan seterusnya hanya diam tanpa bergerak sedikitpun.

Bahkan itu tidak dapat dihitung, ada berapa baris mereka? Dan setiap baris ada berapa banyak orang?.

Seseorang tiba-tiba berteriak, "Ini jelas adalah mayat! Seperti mayat Xīngqǐ chóuhèn tetapi seseorang sekarang telah menggunakan mayat-mayat prajurit wu-pen. Putra mahkota apa yang harus kita lakukan?!".

Putra mahkota menangkis dan menjatuhkan satu prajurit wu-pen, "terus serang! Dan seseorang tolong perhatikan, sisi mana yang sedikit lemah dan bisa dihancurkan".

Lihatlah, dia memang putra mahkota. Ketika semua orang masih berusaha menjatuhkan, dia telah berhasil mengalahkan satu prajurit. Tetapi setelah melihat putra mahkota, semuanya mulai lebih gesit dan berhasil mengalahkan prajurit wu-pen satu demi satu.

Barisan pertama telah habis dikalahkan dengan cukup baik, beberapa orang merasa sedikit lega walau yang dilawan masih sangat banyak. Memangnya kenapa jika mereka telah mengalahkan barisan pertama? Masih ada banyak barisan selanjutnya yang mengantri.

"Ini tidak begitu sulit, kita bisa mengalahkan mayat-mayat busuk ini!", Seseorang prajurit Jiang berbicara dengan sedikit angkuh dan bangga.

Pangeran jiang Zheng mendengar, dia mengerutkan keningnya "jangan berpikir sempit!, Kita tidak tahu mengapa mereka mudah dikalahkan sekarang, semua nya jelas tahu bahwa prajurit wu-pen tidak bisa diremehkan".

Prajurit itu terdiam, dia tidak tahu bahwa perkataan nya akan didengar oleh pangeran Jiang Zheng.

Ketika waktu telah tengah hari, mereka telah berhasil mengalahkan puluhan baris, setiap baris yang datang terus memiliki kekuatan yang lebih tinggi dari baris sebelumnya. Tidak dapat dipungkiri, semua orang sangat kelelahan dan bahkan barisan baru prajurit wu-pen terus berganti. Tanpa tahu sampai kapan dan sampai mana barisan itu berada, ujungnya tidak terlihat sama sekali.

Seseorang yang bertugas mencari sisi terlemah, belum juga bisa menemukannya. Ini sangat sulit, tidak ada celah sedikitpun yang bisa membawa mereka pergi ke istana.

Didalam kereta, permaisuri sedang menutup mata dengan wajah tenang. Dia tidak tidur, hanya menenangkan diri sedangkan putri Yanli hanya terlihat diam meski pikiran nya ada diluar.

Berapa lama lagi dia harus menunggu? Ini sudah lama dan hampir senja, tidak ada tanda-tanda bahwa mereka akan segera pergi. Sebaliknya diluar hanya terdengar adanya pertarungan panas dan beberapa teriakan lelah juga kesakitan, Yanli tidak dapat menduga ada berapa banyak prajurit mereka yang terluka bahkan mungkin saja mati sekarang.

Dia sudah tidak tahan! Yanli tiba-tiba berdiri tanpa berkata apapun membuat tiga wanita disana terkejut.

"Kau mau kemana?", Permaisuri bertanya dengan khawatir ketika melihat putri bungsunya berjalan ke pintu kereta dengan langkah lebar.

"Apa lagi yang akan aku lakukan? Permaisuri, sekarang aku benar-benar tidak bisa hanya duduk diam disini dan mendengarkan rintihan kesakitan diluar tanpa berbuat apapun".

"Tap...".

Jiang Yanli memotong, "Jadi biarkan aku pergi", dia membuka pintu dan menutup pintu itu dari luar, "permaisuri kau jangan berniat untuk keluar dari sini sedikitpun!, jika tidak aku akan marah dan tidak akan menikahi putra mahkota Xiao".

Yanli berjalan, memperhatikan kondisi sekelilingnya sekarang dan itu benar-benar terlihat tidak baik. Yanli berlari ketika melihat pangeran Zheng terjatuh dan muntah darah, mengeluarkan pedang dan menyingkirkan prajurit wu-pen yang hampir saja akan menyerang kakaknya itu.

"Kakak!", Jiang Yanli membawa kakaknya sedikit ketengah agar dia bisa beristirahat sebentar.

"Adik, aku baik-baik saja... Siapa yang membiarkanmu keluar? Cepat kembali kedalam", pangeran Zheng tiba-tiba sangat serius.

Jiang Yanli sedikit tersentak, "apakah hal itu pantas ditanyakan sekarang? Setelah melihat semua ini apakah kau pikir aku akan dengan patuh kembali ke kereta itu!?".

Pangeran jiang Zheng terdiam, dia sangat tahu Yanli tidak akan mematuhinya sekarang, gadis itu sangat keras kepala.

Namun tidak lama dari itu, putra mahkota tiba-tiba terlempar jauh hingga tubuhnya menabrak kereta bawaan.

"Putra mahkota!"

Beberapa orang lainnya juga mulai terlempar dan terjatuh. Ini adalah barisan keseratus yang mereka lawan, apakah ada yang bisa membayangkan bagaimana lelah dan sakitnya mereka sekarang?.

Putra mahkota terjatuh, dia memuntahkan beberapa gumpalan darah hitam. Yanli menghampirinya dengan khawatir dan ingin membantunya untuk duduk tetapi putra mahkota mengangkat tangannya, dia berbicara dengan suara bergetar, "apa kau menyimpan sinyal kekaisaran?".

Yanli menatap putra mahkota sebelum mengangguk, "aku mengerti", Yanli dengan cepat mengeluarkan sesuatu dari sakunya lalu melepaskan sinyal kekaisaran JIANG ke udara.

Dia harap bantuan akan segera datang.

Semua orang begitu terkejut ketika putri Jiang Yanli selesai mengirim sinyal bantuan, beberapa waktu kemudian sinyal kekaisaran lain juga merekah dan menyebar di langit. Itu benar-benar pertanda buruk!

Putra mahkota sadar, dia dengan sekuat tenaga kembali bangkit dan bertarung, "bertahanlah, kuat kan diri kalian!. Saya harap seseorang akan dapat menolong secepat mungkin".

Itu bagus, karena tidak begitu lama beberapa rombongan kaisar Jiang dan jendral nya datang dengan pedang yang sudah siap ditangan masing-masing. Kaisar Jiang sedikit tertegun ketika melihat putri bungsunya juga ikut dalam pertarungan, bahkan kedua putranya sepertinya juga mengizinkan.

Jendral Xueyue turun dari pedang terbangnya dan berteriak "Serang!! Habisi semuanya!!".

Ketika jendral sudah berseru maka para prajurit tidak perlu bertanya lagi, mereka langsung turun dan ikut menyerang dengan energi yang hanya berkurang sedikit.

Jika rombongan kaisar bisa menyelinap masuk menggunakan pedang terbang, lalu mengapa tidak lari dan pergi dari sana dengan pedang saja? Mengapa harus repot-repot bertarung?

Ouhh itu bukan hal yang mudah ketika tidak semua orang bisa menggunakan pedang terbang dan juga mereka sudah terlanjur kehabisan energi. Lalu semua prajurit wu-pen itu juga menggunakan pedang, tidak ada yang tahu apakah mayat-mayat wu-pen ini juga akan bisa terbang dan akan mengejar mereka sampai istana ibukota... Itu akan lebih berbahaya bagi banyak orang.

Putra mahkota berpikir lebih baik menghabisi semua mayat prajurit wu-pen sampai dia mati dari pada membiarkan mereka sampai ke istana dan membahayakan banyak penduduk.

"Putri Yanli! Di belakang mu!".

"Kaisar?", Putri Yanli berbalik dan menendang lawannya dengan cepat, dia menusukkan pedang nya tepat di antara kedua mata prajurit wu-pen itu.

Seketika prajurit itu menjadi debu hangus!

Itulah kelemahan mereka, untungnya pangeran Zheng dapat menyadari dan mendapatkan informasi nya dengan cepat sebelum mereka akan benar-benar kewalahan dan berakhir mati kelelahan.

Hari sudah sangat gelap, dan mereka sudah menghabisi banyak sekali mayat-mayat prajurit wu-pen. Terlihat dari jumlah mayat wu-pen yang semakin berkurang drastis, bahkan jumlah mereka tidak akan berdampak banyak lagi sekarang. Meskipun begitu orang-orang kekaisaran tetap banyak yang terluka dan kehilangan nyawa dengan rasa hormat.

Sisa-sisa prajurit kekaisaran melihat lawan mereka hanya tersisa sedikit...mereka sangat bersemangat dan antusias untuk menghabisi semuanya, membalaskan kematian teman-teman mereka yang lebih dulu pergi.

Ini tidak terlalu sulit lagi sekarang, bahkan Jiang Yanli juga sudah berhenti bertarung, dia hanya diam menyaksikan yang lain menghabisi sisanya meski pedang masih dia genggam dengan erat bahkan mungkin lebih erat sampai-sampai urat tangannya sedikit nampak.

Kaisar menghela nafas lega, akhirannya ini akan selesai. Dia menghampiri putri bungsunya setelah memasukkan pedangnya kembali kedalam sarung lalu menyimpannya dengan wajah lelah, kaisar tersenyum melihat putri nya baik-baik saja. Dia berkata dengan suara lembut, "semua sudah selesai putri Yanli, kita akan segera kembali dan bisa beristirahat dengan tenang di istana. Hari ini kau telah membantu sangat banyak dan membuat ayah merasa sangat bangga padamu".

"..."

Kaisar mengangkat alisnya bingung, Yanli tidak menjawab kata-katanya dan hanya diam menatap kaisar dengan wajah tanpa ekspresi.

Tetapi kemudian kaisar terkekeh kecil lalu mengangkat tangannya untuk mengelus kepala putri Yanli, dia pikir putrinya ini pasti sedang marah dengannya karena masalah pagi tadi, "kau marah pada ayah?, Mengapa selalu marah dan mendiamkan kaisar ini? Baiklah... Kali ini akan berapa lama sampai kemarahan mu hilang?".

Putri Yanli masih tidak menjawab, itu membuat kaisar Jiang sedikit bingung. Putri Yanli tidak biasanya akan seperti ini, jika dia marah dan kesal maka dia akan selalu berbicara dan mengomel dengan keras sepanjang hari atau bahkan dia akan mengacaukan seisi istana, tetapi kali ini mengapa hanya diam? Apa dia sangat marah?.

"baiklah, jika kau akan tetap diam maka kaisar ini akan menghukum mu nanti karena tidak memberikan rasa hormat".

"..."

Kaisar Jiang memicingkan matanya dan berpura-pura marah,"Putri Yanli kau masih keras kepala?!".

"..." Jiang Yanli mengangkat tangannya.

"Kau membuat kaisar ini ma....".

Ketika itu tiba-tiba permaisuri keluar dari kereta dengan kasar, dia berteriak sangat keras "KAISAR!!".

Wajah permaisuri tiba-tiba memerah dengan mata yang mulai berkaca-kaca, dia dengan lemas berlari ke arah kaisar Jiang.

Teriakan nya merebut perhatian semua orang, semuanya dengan cepat menatap ke arah kaisar. Ketika melihat, wajah mereka menjadi memucat dan membatu.

Kaisar Jiang? Dia kehilangan kepalanya!

Bagai petir yang menyambar tubuh hingga ke tulang, permaisuri rasanya sudah kehilangan kehidupan dan dirinya sendiri.

Putra mahkota yang melihat hal itu dengan cepat berlari setelah menghabisi musuh terakhirnya, dia menggenggam pedangnya sangat erat, mengangkatnya sangat tinggi lalu mengarahkannya kepada prajurit wu-pen yang sudah memenggal kepala kaisar Jiang dari belakang. Putra mahkota terbawa emosi, dia menusuk prajurit wu-pen dengan ganas,bahkan ketika mayat itu sudah berubah menjadi abu dia tetap terus menghantamkan pedangnya ke semua abu busuk itu.

Permaisuri menangis, dia meraung sangat keras. Mengambil kepala kaisar yang sudah terpisah dari tubuhnya dengan tangan bergetar. Permaisuri menatap pedang yang ada di dada kaisar, membuatnya semakin terbawa kesedihan dan emosi.

Apa yang harus dia lakukan?!!

Putri bungsu mereka, Jiang Yanli sendiri yang telah menusuk kaisar!! Lalu dia juga yang telah membiarkan prajurit wu-pen itu memenggal kepala kaisar di depan matanya sendiri!!.

Permaisuri tidak tahu harus bagaimana selain menangis dengan keras, dia kehilangan akal.

Raungan permaisuri menusuk Indra pendengaran semua orang. Jendral Xueyue bahkan tidak dapat berkata apapun, jauh di dalam pikiran dan hatinya dia terus menyalahkan diri sendiri karena tidak becus menjaga kaisar, namun di hormat terakhirnya dia tidak ingin membuat semua orang menjadi lebih sedih dengan air mata, dengan sekuat tenaga jendral Xueyue menahan tangis dan sesak nya.

Putri Yanli tiba-tiba pingsan. Pangeran Zheng yang hanya diam tanpa bergerak dari tadi, menangkap tubuh adiknya sebelum jatuh ke tanah. Dia diam tanpa ekspresi menatap wajah adiknya yang sudah tidak sadarkan diri.

Adik kesayangannya yang sudah membunuh ayah mereka? Bagaimana mungkin?! Adik polos ini?

Dia benar-benar tidak ingin mempercayai nya, tetapi semua orang melihat bahkan dia juga melihat sendiri.

Putra mahkota menghantamkan tangannya dengan kasar ke tanah, berjalan tanpa nyawa menuju tubuh kaisar lalu membawanya ke tempat dimana permaisuri berada. Putra mahkota tidak mampu berkata-kata ketika melihat mata ibunya yang tergambar sebuah kehancuran.

Dengan pelan mereka menyatukan tubuh dan kepala itu, meletakkan mayat kaisar Jiang di atas tanah.

Semua orang bersujud hormat untuk yang terakhir kalinya, tangisan dan raungan kehilangan memenuhi malam gelap itu.

Bagaimana bisa ini terjadi, bahkan terasa sangat cepat!.

Itu adalah kejadian yang beberapa hari lalu terjadi, sekarang semua orang kekaisaran Jiang dan penduduk dipenuhi oleh kesedihan atas perginya kaisar mereka.

Putra mahkota akan di angkat sebagai kaisar sebelas hari lagi. Meskipun agak mendadak dan semua orang masih dalam kesedihan tetapi itu harus segera dilakukan sebelum seorang musuh berniat memanfaatkan keadaan.

Putra mahkota tidak pernah membayangkan, bahwa dia akan di angkat dengan keadaan seperti ini. Permaisuri tidak pernah keluar dari kamarnya setelah kejadian, pelayan pribadinya juga bilang bawah permaisuri tidak pernah memakan sedikitpun makanan nya, hanya diam sambil memeluk pakaian tidur kaisar dan tidak menerima tamu.

Putri Yanli?

Dia di kurung di penjara bawah tanah, meskipun begitu tidak ada satupun penjaga yang bertugas mengawasi nya. sebenarnya putra mahkota dan pangeran Zheng berusaha untuk tidak mempercayai hal itu tetapi mereka tetap harus menghukumnya karena banyak saksi yang melihat, dan semua keluarga juga sudah kehilangan banyak kepercayaan kepada putri yanli. Dia akan di hukum mati dua bulan lagi.

Bahkan selir kedua hampir akan membunuh putri Yanli ketika dia tahu kebenaran berita itu.

Semua penduduk juga membicarakan tentang putri Yanli yang telah membunuh kaisar Jiang sendiri, dia mengambil kesempatan ketika semua orang lengah.

Semua penduduk juga tahu bahwa putri Yanli sering marah dan kabur dari istana hanya karena keinginannya tidak dipenuhi atau karena dia tidak menginginkan sesuatu. Sekarang mereka menganggap bahwa ternyata perilaku putri Yanli memang sudah sangat buruk dari dulu.

Mereka mulai terus menyalahkannya dan membicarakan perlakukan buruk serta didikan yang mungkin kurang.

________________________________________

Catatan:

Mau nanya, apakah ceritanya kurang detail? Kecepatan? Biar nanti bisa di revisi.

Author sambil belajar juga gimana cara nulis yang benar dan cara menceritakan dengan jelas dan singkat.

Kurang puas ga?

Sesungguhnya ini sudah 3K kata, bahkan lebih.

Continue Reading

You'll Also Like

368K 21.3K 25
KAILA SAFIRA gadis cerdas berusia 21 tahun yang tewas usai tertabrak mobil saat akan membeli martabak selepas menghadiri rapat perusahaan milik mendi...
61K 597 5
Jatuh cinta dengan keponakan sendiri? Darren William jatuh cinta dengan Aura Wilson yang sebagai keponakan saat pertama kali bertemu. Aura Wilson ju...
141K 13.2K 37
Teman SMA nya yang memiliki wangi feromon buah persik, Arion bertemu dengan Harris dan terus menggangunya hingga ia lulus SMA. Bertahun tahun tak ter...
223K 310 17
Kumpulan cerita dewasa part 2 Anak kecil dilarang baca