Strict Parents [HIATUS]

נכתב על ידי tryzlgynx_

11.8K 1.3K 390

[FOLLOW sebelum membaca, karna info dari serita ini tertera di profil author] Cerita dimana seorang anak rema... עוד

Cast
Prolog
CZ 1
CZ 2
CZ 3
CZ 4
CZ 5
CZ 6
CZ 7
CZ 8
CZ 9
CZ 10
CZ 11
CZ 12
CZ 13
CZ 14
CZ 15
CZ 16
CZ 17
CZ 18
CZ 19
CZ 20
CZ 21
CZ 22
-CZ 23-
CZ 25

CZ 24

237 26 0
נכתב על ידי tryzlgynx_

[APSEN UMUR KALIAN, DISINI!!]
🌧️🌧️🌧️

24. Kapan aku bahagia?

Langkahnya terhenti di depan pintu saat melihat wajah kelas yang seharusnya kosong terisi dua orang murid berbeda jenis kelamin. Dia Alvarez dan anak baru itu.

Zea melanjutkan langkahnya, saat Alvarez melihat ke arahnya. Ia berjalan ke mejanya dan duduk di sana, dia menelangkupkan kepala dia atas meja untuk tidur.

"Pokoknya aku gak mau tau kamu harus makan, makanan ini!" Paksa wanita itu.

Brak!!

Alvarez menggebrak meja sekalian menghempaskan kotak makanan itu keras, "Lo gak dengar? PERGI!!" bentak Alvarez, membuat wanita itu ketakutan di tempat.

Zea spontan terbangun, ia menatap kebelakang. Ia tak berkata apa apa, ia hanya melihat Alvarez dan wanita itu, "Sini." Zea memanggil wanita itu.

Namun wanita yang di panggil Zea tak datang, dia malah membereskan kotak makanan itu dan di letakkan di atas meja Alvarez, "Gak akan pernah aku berhenti, sebelum dapatkan apa yang aku mau!" Tekan wanita itu sebelum pergi.

"Tunggu mati," ujar Alvarez. Ia duduk kembali ke kursinya dengan kasar membuat Zea terkejut lagi.

Ia hanya bisa mengelus dada sabar menghadapi cobaan ini.

"Ze--" Zea berbalik senang saat Alvarez memanggilnya.

Alvarez langsung memalingkan wajahnya, sembari mengkatup mulutnya, mukut ini memang tidak tau diri.

"Panggil aku?" Alvarez diam seperti tak mendengar ucapan Zea ia bangkit dan melenggang pergi.

▫️▫️▫️

"Ayah dan ibu akan pergi beberapa Minggu ke AS, ada urusan di sana," ujar David singkat.

Zea yang baru pulang sekolah terkejut dengan itu, apalagi barang barang mereka yang sudah dikemas rapi, "Sekarang kalian pergi, kenapa tidak memberi tahukan dari kemarin?"

"Ayah tidak punya waktu untuk menjawab mu. Kami pergi, kau tinggal bersama Arlon dirumah," ujar Ayahnya, dan melangkah pergi.

Zea mengejar kedua orang tuanya, mau sekejam apapun dia, dia tidak ingin ditinggalkan mereka walau hanya pergi ke luar negri. Ia akan lebih menderita dirumah sendirian. "Zea ikut!" teriak Zea, sembari memegang kaki ayahnya.

Dengan kasar David menghempaskan kakinya, "Ayah bilang tidak!"

Zea terhempas mundur, ia menangis histeris di teras rumah, sembari mengucapkan Zea mau ikut, jangan pergi, berulang kali

Namun sayang seribu sayang dia bukan orang istimewa untuk diperhatikan. Mungkin ia adalah orang paling terakhir pada urutan prioritas mereka.

Arlon pun datang, ia membawa Zea ke dalam rumah dengan lembut. Sesampainya di dalam dia meninggalkan Zea di kamar, membujuknya sebentar lalu keluar dan mengunci kamar dari luar.

Akan ia buka saat diperlukan.

Zea memeluk kedua kakinya, ia kembali terisak. "Apa aku tidak berhak mendapatkan kebahagiaan? Seberapa najis hal itu, Tuhan. Sampai sampai kebahagiaan datang saja dia mesti belok?"

***

Perutnya berbunyi, Zea yang dalam posisi tidur pun menyentak kain ke kiri, lalu turun dari atas tempat tidur. Ia melirik jam di dinding, sudah jam  9 malam.

Zea terkekeh, ada untungnya juga ayahnya pergi, contohnya ia bisa tidur seperti ini. Zea mencoba membuka pintu, dan bagaimana senangnya saat pintu terbuka.

Dengan semangat empat lima ia menuruni tangga untuk ke dapur, namun langkahnya terhenti di pertengahan jalan. Ia melihat dimana ruang keluarga penuh dengan minuman keras, ada Arlon dan Arga di sana sedang menikmati minuman beralkohol.

"Kali--"

"MASUK KE KAMAR MU, TIDAK ADA MAKAN, MALAM INI!!" teriak Arlon.

Seketika Zea mundur selangkah, Arlon berubah seratus derajat membuat ia ketakutan.

"Dia punya penyakit lambung," ujar Arga yang masih memiliki sedikit kesadaran.

"Pergi, berikan makanan pada anak penyakitan itu," ujar Arlon dingin.

Hatinya ter-iris mendengar ucapan itu, tanpa basa basi Zea berlari kembali ke kamarnya.

Sedangkan Arga yang mendengar itu tak heran, cuman dia satu satunya orang yang tau kepribadian Arlon yang sebenarnya. Bahkan apa yang terjadi pada perusahaan David pun itu ulah Arlon.

Dengan sempoyongan Arga bangun, dan pergi hendak menyiapkan makanan kepada Zea. Karna semua maid pergi mengikuti tuan mereka, ia tak tau masak tapi memasak telur dan mie ia tau.

Sekitar 10 menit Arga menghabiskan waktu di dapur sampai akhirnya ia membawa sepiring nasi dan telur orak Arik ke kamar Zea, dia mengetuk pintu beberapa kali.

"Ini gue Arga," ujarnya.

Tak kunjung mendapatkan jawaban akhirnya Arga menorobos masuk ke dalam. Terlihat Zea yang sedang meringkuk di atas tempat tidur dengan menangis terisak-isak.

Arga meletakan piring di atas meja, lalu berjalan ke arah Zea. "Shut.... Dia lagi mabuk makannya begitu. Gue bawain telur orak arik tuh, maaf kalau garamnya kurang."

Zea menghapus air matanya, dan merubah posisinya. "Aku takut.." lirihnya.

Baru saja Arga ingin menjawab suara teriakan laki laki kesakitan terdengar dari lantai bawah. Wajah Arga langsung panik, "Jangan kemana mana."

Ia berlari keluar, tidak lupa menutup pintu Zea rapat. Arlon pasti sudah menahannya lama, hingga mangsanya bisa berteriak sampai sebegitu ya.

Sesampai diruang sumber suara, wajah Alvarez tampak pucat. Bau amis darah, bercak darah dimana mana. Tidak, penyakit Arlon tidak sembuh.

"I like this," sambil menjilat darah dipisau tajam yang ia gengam.

"Arlon!" Teguran dari Arga malah membuat Arlon tertawa keras.

▫️▫️▫️

"Gue di roftop, kalau Lo butuh cari ajah di sana," ujar arga

Zea menggangguk sekilas, lalu melanjutkan perjalanan nya. Dari wajahnya terlihat jelas jika dia tidak baik baik saja, hanya karena kejadian kemarin yang membuatnya tak turun dari kasur dan berakhir terjaga sepanjang malam, hanya karena berkutat dengan pikirannya sendiri.

Namun hal itu tak bisa ia lampiaskan menjadi tangisan. Entah mengapa, dadanya sudah sangat sesak namun ia tak bisa menangis.

Baru sampai di depan kelas, ia sudah mendengar suara seruan, dari teman teman Alvarez yang menggoda pasangan lama yang CLBK (cinta lama bersemi kembali). Dua orang itu adalah Alvarez dan alin.

Cuman butuh satu malam alin bisa mendapatkan restu ayahnya dan membuat Alvarez terpaksa dekat lagi dengannya.

Wajah Alvarez jelas tidak senang, "Senyum kali, bilang I Miss you kek," goda Rafa.

"Salting Lo gak lucu kali," ujar yang satunya lagi.

"Kalian lebih baik pergi ke kelas kalian, Alvarez gak nyama. Kalian ada di sini!" Ujar alin dengan nada dibuat buat.

"Seharunya Lo yang pindah sekolah," ujar Alvarez namun nyaris tak terdengar.

Namun semuanya itu terahlihkan saat ucapan Ica menarik perhatian mereka semua, "Zea Lo sakit? Badan Lo panas, pucat lagi. Kita ke UKS ajah deh."

Rafa teman Alvarez langsung berjalan ke arah Zea, tangannya bergerak memegang pelipis Zea dengan wajah khwatir. Zea sempat menggelak namun terlanjur.

Emosi Alvarez tersentil, ia hendak bangkit namun ditahan alin, "Mau kemana?"

Alvarez menepis tangan alin dan melangkah, namun kembali terhenti.

"Aku akan melapor ke ayah kamu kalau kamu dekat dengan Zea, mus-" mulut alin langsung di tutup Alvarez kasar.

"Mus, apa?"

Trmksh udah baca dan vote, jangan lupa share juga yah.
Buat yang belum, skuyy Di vote, gak bikin rugi juga, hehe💗

Thankyuu and see youu..

המשך קריאה

You'll Also Like

1.7M 123K 48
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
3.4M 173K 27
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...
1M 16K 27
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
1.1M 44.7K 51
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...