The Theory of Metanoia

By cheesydorian

5.4K 1.2K 5.4K

Adam Wistletone memiliki segalanya. Namun, ada satu kecacatan yang tak bisa diperbaiki seorang pun  termasuk... More

THE THEORY OF METANOIA
PROLOG
─ ii: "THE KING OF YOUR COUNTRY NEED YOU"
─ iii: "THE YOUNGEST MISERY"
─ iv: "IMPOSSIBLE DUTY FOR THIS YOUNG MAN"
─ v: "THE SCALE MUST BE BALANCED"
─ vi: "WOEFUL BRAVURA"
─ vii: "UTTERED SYLLABLES AGAINST THE DOOR"
─ viii: "INTO THE NEMESIS DWELL"
─ ix: "THE UNFATHOMABLE DESTINY CARVED IN ENCRYPTION"
─ x: "THE BATTLEFIELD BEHIND CALCULATIONS"
─ xi. "RETELL SNOWFLAKES MEMOIR BEFORE ENIGMA"
─ xii: "IS THERE DOUBLE NAVAL ENIGMA?"
─ xiii: "BLAZING FIRE AND BRONZE LOGIC"
─ xiv: "IN THE PLAYFAIR CIPHER ENCRYPTION"
─ xv: "BOTH ARE PERSPECTIVES"
─ xvi: "B FOR BLITZ, B FOR BOMBE"
─ xvii: "SZCMV"
─ xviii: "PREFIX CONFERENCE"
─ xix: "A PRESENT FROM ABWEHR"
─ xx: "WAFTING PREJUDICES"
─ xxi: "THE MAN WHO CALLED HIM ICARUS"
─ xxii: "SOLSTICE SIMULATION"
─ xxiii: "FLAXEN FAREWELL"
─ xxiv: "DECIPHER OF FALLACY"
─ xxv: "HIS UNVEIL ENIGMA"
─ xxvi: "THE EPOCH OF A REVOLUTIONARY"
─ xxvii: "KAFKAESQUE"
─ xxviii: "SACRED TESTAMENT"
─ xxix: "THE FLUSTER ALIBI"
─ xxx: "WHOSE VOICE CRIES THE AGONY OF FRONT?"
─ xxxi: "RED MENACE"
─ xxxii: "OUR ROADS EXTRAPOLATING DIFFERENT STORY"
─ xxxiii: "THE CREATOR OF IMITATION FAITH"
─ xxxiv: "A ROOM FOR TWO"
─ xxxv: "THE BOY WHO CRIED WOLF"

─ i: "INVISIBLE PRISONER"

249 53 165
By cheesydorian

THE THEORY OF METANOIA

CHAPTER ONE • INVISIBLE PRISONER

You need me more than I need you.

London, 1939

⠀  ⠀TIK, TIK, TIK. Jam terus berdetik bak bom waktu yang siap meledak apabila saatnya tiba. Pada suara tik pertama yang dihasilkan dari tabuhan jarum jam di arlojinya, tiga orang pria baru saja tertembak dan mati seketika. Kemudian, di suara tik kedua, lebih dari selusin warga sipil tercekik lehernya akibat hirupan gas beracun yang telah melayangkan nyawa. Selanjutnya, untuk suara tik ketiga, pasokan pangan di balik sebuah konvoi baru saja diserang U-Boot yang berhasil membangunkan amarah laut untuk menelan semua bahan pangan, sehingga kurang lebih ratusan orang akan kelaparan dan mati kemudian.

       Seharusnya tak ada tik lainnya yang dibuang begitu saja, mengingat setiap detik akan mengubah cara kerja dunia. Namun, pergulatan dengan waktu selalu sia-sia jika mencoba melontarkan hardikan. Sedangkan setiap tik yang terbuang itu, telah mendorong berlusin-lusin pesawat Jerman menuju hampir ke seluruh belahan Eropa sehingga sinar sang surya pun tak mampu mengalahkan keserakahan manusia.

       Pria yang kini mencoba membenarkan posisi duduknya sadar akan dampak dari tik yang diabaikan, tetapi tak ada hal lain yang bisa dilakukannya selain duduk di atas kursi bersama sebuah buku kriptografi. Kode, sandi, dan numerik adalah penyebab dirinya akan menyelamatkan setiap tik yang terlanjur disia-siakan. Namu, kode, sandi, dan numerik pula penyebab dirinya dihadapkan dengan seorang Neville Chamberlain yang memiliki hukuman mati untuk diputuskan.

       Di dalam ruangan berarsitektur Victorian kental, memang dirinya tak tampak seperti seorang kriminal yang akan kehilangan nyawa dalam hitungan detik saja. Namun, pria di hadapannya yang kini saling menautkan jari sudah menyimpan hukuman itu di dalam kepala. Ia hanya harus menunggu alur dari percakapan yang akan dimulai, sebelum memutuskan hukuman mati itu akan dijatuhkan pada si kriminal bertampang aristokrat yang berpendidikan atau justru mengurungkannya.

       "Jadi, Tuan Wistletone ...?"

       "Adam Wistletone," jawabnya dalam anggukan. Air muka tak panik sama sekali. Justru ketenangan yang ditunjukkan membuat Neville Chamberlain—Perdana Menteri Britania Raya—tak merasakan sensasi mengobrol dengan seorang kriminal.

       Pria itu mengangguk sekilas. "Tuan Wistletone, bagaimana Anda bisa mengetahui soal rahasia negara?" Sungguh Adam ingin menarik sepasang sudut bibirnya merasa bangga, beruntung ia bisa mencegah hal itu untuk terjadi. "Kami belum pernah membicarakan ini kepada siapa pun. Bahkan sedang bergerak untuk proses perekrutan."

       "Saya pikir Anda akan segera memerintahkan negara untuk membunuh saya. Membayar dengan kepala sepertinya pernah diutarakan seorang pria kepada saya."

       Jawaban itu mendorong kepala Neville Chamberlain untuk ditundukkan sekilas. Namun, ketika netranya bertemu dengan milik Adam, tanda tanyalah yang ditunjukkan. "Ini bukan soal hukuman ketika negara menemukan seorang pria yang berpotensi memenangkan perang. Saya tak bisa membiarkan Anda mati."

       Kali ini, Adam menemukan alasan untuk menampakkan pelangi di wajah meskipun Neville Chamberlain tak begitulah suka. "Anda berbahaya, Tuan Wistletone. Anda tak bisa dibiarkan berkeliaran di luar sana, itu benar. Namun, menjatuhi hukuman mati atas perbuatan Anda sama dengan membunuh negara ini sendiri. Pertanyaannya, bagaimana Anda tahu rahasia itu?"

       Kekehan Adam lontarkan di balik mimik sombongnya. Terkadang sebuah kepuasan harus ditunjukkan setelah keberanian menggerus tekad yang terpaksa diciptakan. "Itu rahasia, Tuan Chamberlain, dan saya menghormati rahasia. Jika Anda ingin rahasia Anda tak diketahui siapa pun, maka saya memiliki hak untuk menjaga rahasia saya sendiri."

       "Namun, Anda hampir mengancam negara melalui rahasia itu. Anda hampir membagi rahasia itu dengan seluruh dunia!" Nada tingginya tak bermaksud membentak. Di telinga Adam, itu terdengar seperti ketidakpercayaan sehingga pria itu melontarkan kekehan lainnya.

       "Saya ingin membantu negara menemukan orang yang berpotensi memenangkan perang. Nyawa ribuan orang ditentukan oleh rahasia itu dan Anda tak bisa memerintahkan orang di pemerintahan untuk merekrut seorang penerjemah karena ini sebuah permainan. Anda membutuhkan seorang pemain." Alisnya terangkat di akhir kalimat guna memperjelas saran yang tersirat.

       "Dengan cara itu? Mempublikasikan rahasia negara di koran yang berkedok artikel ilmu pengetahuan?!" Kali ini, nada tinggi itu merujuk pada amarah dan Adam tak keberatan menerimanya. "Lalu kriptografi dikaitkan agar kami tak menyadari, sedangkan Anda sudah memberitahukan publik akan mempublikasikan artikel yang menarik? Padahal Anda hanya ingin memamerkan kemampuan otak Anda."

       "Tidak," sanggah Adam seketika. "Saya tak bermaksud memamerkan kemampuan otak saya karena mereka sudah tahu soal itu. Saya telah menulis surat pengampunan atas perbuatan saya dan keamanan untuk kasus ini. Tak seorang pun akan tahu soal itu, Tuan Chamberlain. Tanpa pengecualian ayah saya. Semuanya sudah berakhir dan sekarang saatnya pengakuan."

       Neville Chamberlain terjebak dalam tanda tanyanya untuk seperkian menit sebelum berkata, "Apa Anda pikir ini sebuah permainan?"

       Adam pun mengangguk dengan cepat. "Saya ingin berkontribusi ke dalam permainan itu, tapi orang-orang pemerintahan tak akan membiarkan itu terjadi atas nama ayah saya, bukan? Apabila saya berada dalam permainan Jerman, ayah saya akan tahu apa yang saya kerjakan di pabrik radio itu. Sementara orang-orang Anda terus saja merekrut penerjemah dan saya tak bisa Bahasa Jerman. Namun, saya cukup baik berbicara Latin dan itulah mengapa saya tahu tentang rahasia negara karena aenigma berarti teka-teki dan teka-teki di mata saya adalah sebuah permainan."

       "Itu bukan langkah yang pintar, Tuan Wistletone. Apakah Anda memaksudkan ini semua untuk menghindari perang? Bagaimana jika hari itu, Anda terlanjur mempublikasikan artikel soal aenigma si rahasia negara? Tidakkah Anda tahu Jerman akan segera mengubah sarana komunikasi mereka sehingga perang bisa berlangsung jauh lebih lama dari sebelumnya?"

       Ia mengembuskan napasnya perlahan. "Saya tak menghindari perang tapi saya ingin memenangkan perang. Saya tak pandai berkelahi dan bertahan hidup, tetapi saya pandai perhitungan dan permainan. Saya ingin Anda melihat itu, Tuan Chamberlain. Soal publikasi artikel seharusnya tak Anda khawatirkan karena saya tak sebodoh itu. Saya hanya bermaksud mempublikasikan satu untuk Anda, sisanya berisi artikel kriptografi lainnya yang telah mengisi halaman utama koran Anda selama sepekan ini."

       Sang Perdana Menteri pun terdiam untuk seperkian menit manakala matanya memerhatikan wajah Adam yang sedari tadi tak menampakkan ketakutan sama sekali. Sementara di sini, mimik penuh tanda tanya sudah Adam saksikan berulang kali. Setiap kali terjebak dalam percakapan yang membuatnya harus berpikir keras, Adam selalu menampakkan senyuman terbaiknya. Sebab hal itu memberikan kepuasan dan kepuasan terasa nikmat.

       "Anda pria yang berani, Tuan Wistletone. Anda hampir kehilangan nyawa karena tindakan bodoh itu, tetapi Anda di sini tak merasa terancam. Lalu pengakuan? Akhirnya Anda yang akan menuntut? Bukan saya setelah perbuatan itu terlaksana?"

       Adam mengangguk pelan tanpa menurunkan tarikan sudut bibirnya. "Percayalah, Tuan Chamberlain. Anda membutuhkan saya lebih dari saya membutuhkan Anda. Alastair Denniston di Bletchley Park tak memiliki hubungan baik dengan ayah saya dan langkah saya terhenti di sana apabila saya harus mengetuk pintu ruangannya. Namun, melalui surat rekomendasi Anda, beliau tak bisa melakukan apa pun selain menerima saya. Biarkan saya bergabung dalam permainan Jerman, maka akan saya bebaskan Inggris dari perang."

       Pria di hadapannya masih tenggelam dalam kata-kata itu selagi pikiran melakukan kelana tunggal guna menemukan jalan keluar. Namun, mengabaikan tekad dan pengetahuan Adam tampaknya bukan keputusan bijak. Oleh karena itu, Neville Chamberlain menganggukkan kepala dan Adam Wistletone pun bisa meninggikan tarikan sudut bibirnya.

       "Surat rekomendasi Anda akan siap tanggal dua November nanti. Saya harus merekrut orang lain karena Anda tak bisa bekerja seorang diri," kepala Adam terangguk bahagia, "tapi ingat, Tuan Wistletone. Jangan mencoba mengancam saya maupun negara lagi melalui tulisan Anda. Di lain waktu, tulisan Anda tak akan lolos sebelum melalui pemeriksaan ketat."

       "Tentu saja karena artikel soal permainan Jerman itu saya publikasikan secara pribadi dengan bantuan peralatan orang redaksi."

       "Maaf?" kejutnya seketika.

       "Ya, Tuan Chamberlain. Saya tak pergi hari itu untuk mengirim artikel tentang permainan Jerman melainkan soal kriptografi. Saya memiliki relasi orang dalam di sana sehingga saya bisa menulis artikel spontanitas saya untuk dipublikasikan dan dikirimkan kepada Anda. Oleh karena itu, hanya ada satu koran yang membicarakan soal permainan Jerman dan itu milik Anda. Jika Anda bersungguh-sungguh menjatuhi saya hukuman mati, justru kewarasan Anda dan orang pemerintahan yang akan dipertanyakan. Walau kenyataannya itu cukup menghibur jika terjadi karena Anda akan membiarkan orang-orang mengintip rahasia negara."

       Adam menurunkan senyuman di wajahnya untuk mengurangi kesombongan yang tampak. "Saya tak bisa datang kepada Anda, jadi saya membuat Anda datang kepada saya melalui artikel itu."

       Penjelasan itu cukup untuk membungkam Neville Chamberlain yang saat ini ingin segera membakar habis koran terbitan sepekan lalu yang salah satu artikelnya berjudul Permainan Jerman yang Mengendalikan Perang karya Adam Wistletone. Sementara itu, Adam sendiri apabila mengingat momen satu setengah bulan yang lalu ketika hidup dan matinya ada di tangan Neville Chamberlain hanyalah bagian dari permainannya, tak bisa menahan tawa untuk terlontar meskipun tik lainnya sudah dibuang berulang kali.

       Setelah tik lainnya pun tak Adam acuhkan—sebab acara membaca buku kriptografi justru berubah menjadi nostalgia percakapan soal rahasia negara bersama Neville Chamberlain—nama pria itu dipanggil oleh seorang wanita sehingga ia pun menutup buku itu cepat sebelum disembunyikan di balik saku jas.

       Ketukan pintu ia berikan sebagai penghormatan dan penunjukkan tata krama sebelum pria di dalam berkata, "Masuk," dan Adam pun mendorong pintu itu sama halnya mendorong langkah untuk mendekat dan mengisi kursi kosong di hadapan seorang pria.

       "Senang bertemu dengan Anda lagi, Tuan Wistletone," ucapnya seraya menampilkan senyuman yang tak Adam saksikan satu setengah bulan lalu.

       "Senang bertemu dengan Anda juga, Tuan Chamberlain," jawabnya menampakkan keramahan.

       "Surat rekomendasi Anda telah Komandan Denniston terima kemarin dan Anda bisa bergabung dengan tim pemecah kode kami besok." Tarikan sudut bibir Adam pun tak bisa lebih tinggi lagi setelah mendengar kabar itu. "Kami berharap Anda tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini karena Anda tahu betapa besarnya tanggung jawab seorang pemecah kode, bukan?"

       Pria itu mengangguk mantap. "Karena Anda sudah menjadi bagian dari pekerjaan rahasia ini, maka Anda harus membohongi semua orang soal itu, termasuk keluarga Anda. Jika Anda membocorkan hal ini kepada orang lain, hukuman mati itu sungguh akan mendatangi Anda."

       "Jangan khawatir, Tuan Chamberlain. Saya tak merencanakan itu. Saya menghormati rahasia, bahkan ayah saya tak mengetahui apa pun soal artikel yang saya tulis untuk Anda."

       Neville Chamberlain pun menampakkan senyuman puasnya. "Saya cukup tersanjung dengan pencapaian Anda selama ini dan itu membuat saya menaruh harapan besar pada Anda. Mungkin Anda bukan satu-satunya pria yang menuntut pendidikan di King's College dan diakui cerdas oleh para profesor di sana, tapi Anda membawa surat rekomendasi saya. Jadi saya tak ingin mendengar berita buruk yang menyinggung Anda selama masa pemekerjaan."

       "Tentu, Tuan Chamberlain. Saya tak akan mengecewakan Anda. Akan saya dedikasikan waktu saya untuk memenangkan permainan Jerman dan menyelamatkan perang, karena itulah tujuan saya bergabung. Anda bisa memegang kata-kata saya." Neville Chamberlain mengangguk puas sebelum pria itu memberikan selembar surat dan jabat tangan singkat.

       Pria itu sempat berkata, "Bawa suratnya besok, maka Anda bisa melewati gerbang Bletchley Park." Adam mengangguk singkat kemudian menghilang dari jangkauan pria terhormat itu.

       Meninggalkan ruangan Neville Chamberlain—sang Perdana Menteri Britania Raya—sepasang iris kembali memeriksa tik dalam arlojinya. Kini jarum jam menunjukkan pukul tiga sore dan pria itu seketika menepuk dahi. "Sial, aku terlambat menjemput Richard."

Leksikon •

(i) U-Boot singkatan dari Unterseeboot adalah sebutan dari kapal selam Jerman yang menjadi lawan mematikan bagi kapal-kapal sekutu selama Perang Dunia I dan II. Pada PD II tercatat pertempuran laut antara U-Boot melawan kapal-kapal sekutu banyak terjadi di Samudera Atlantik.

(ii) Kriptografi merupakan keahlian dan ilmu dari cara-cara untuk komunikasi aman pada kehadirannya di pihak ketiga.

(iii) Arthur Neville Chamberlain adalah politikus dan Perdana Menteri Britania Raya periode 1937-1940 dari Partai Konservatif. Chamberlain barangkali merupakan PM Britania Raya abad ke-20 yang reputasinya paling buruk.

◖ ᪥ ◗

8.12.2021

°tolong pertimbangkan untuk memberikan vote dan/atau komentar jika kalian menyukai cerita ini karena itulah bentuk dukungan kalian.
cheesydorian

Continue Reading

You'll Also Like

5.8M 461K 68
Olivia, seorang mahasiswi tingkat tiga meninggal akibat tertabrak mobil saat dalam perjalanan pulang ke rumah untuk merayakan ulang tahun adik nya...
29.1K 2K 27
"Ada kata terakhir?" Suara Pria menggema di tempat eksekusi, sembari mengelus rambut putri angkatnya. "Jika waktu bisa diputar kembali, Aku ingin wa...
UNBELIEVABLE By ezekiel

Historical Fiction

109K 13.1K 31
alderich original novel. alangkah baiknya follow dulu sebelum baca. [ Slow update ] [ bromance ] zifal seorang pemuda yang memutuskan untuk tak lagi...
376K 55.7K 80
"Became the Most Popular Hero is Hard" adalah judul novel yang saat ini digemari banyak pembaca karena memiliki visual karakter dan isi cerita yang m...