Perhatian sedikit...
Buat yang nanya yang terbit Gionatan 1 atau 2 Thor?
Tentunya Gionatan 1 lah..
Pemberitahuan sebelumnya untuk memberitahukan kalo Gionatan bakalan terbit dan kalian semua masih sempat untuk nabung.
Oke🤓
Absen lagi yuk.
️⚔️⚔️⚔️
" Aduh, Lea jatuh lagi."
Gionatan mendengus sabar melihat tingkah putrinya itu.
" Eh, eh, jatuh lagi." Stella kembali menjatuhkan badannya ke atas kasur empuk milik kedua orangtuanya. Balita itu kembali berdiri dan naik ke punggung Gio untuk menginjak-injaknya sebab Gio sendiri tadi yang meminta karena badannya sedikit pegal.
Walaupun tidak oleng sama sekali, Stella tetap menjatuhkan tubuh seperti berpura-pura jatuh dan kembali Gio mendengus sabar.
" Udah, udah. Punggung daddy gak pegal lagi." Ujar Gio, yang ada punggungnya malah terasa sakit.
" Lagi daddy, lagiiii" pinta Stella bersemangat tapi dibalas gelengan.
Kemudian balita itu menoleh ke arah ibunya yang sedang bersandar pada kepala kasur sambil bermain handphone. " Mommy mau Lea injak punggungnya?"
Sontak Rai dan Gio saling melotot mendengar ucapan sang anak.
" Nggak, mommy gak pegal." Balas Rai cepat.
" Emak Lo lagi bunting, monyet." Batin Gio laknat.
" Yahhhh." Balita itu memasang wajah sedih. Padahal menyenangkan berjalan-jalan di atas punggung seseorang lalu berpura-pura jatuh.
Gio mengangkat putrinya lalu mendudukkan pada pangkuannya, ia memiringkan wajah untuk mencium pipi bulat itu dan menggigit pelan membuat Stella memekik geli dan kesakitan.
Oke, malam ini, saat ini, adalah waktu yang tepat untuk memberitahu.
" Lea tau gak, rumah ini besar tapi orang didalam dikit. Cuman ada Lea, mommy, daddy, pembantu, bodyguard, satpam, tukang kebun_"
" Itukan anyak daddy." Potong Stella polos.
" Tapi kan gak banyak anak kecil, sayang. Emang Lea gak kesepian?" Kini giliran Rai yang bertanya.
Stella nampak berpikir sejenak lalu mengangguk pelan. " Lea gak bica main kalo malam-malam."
Hehehe, tercetak senyum di wajah sepasang suami-istri tersebut. Yok Stella, otak mu akan segera di cuci.
" Kalo gitu Lea mau adek gak?" Tanya Gio.
" Gak."
Dihempas.... Gelombang... Dilempar....kan angin.....
Gio dan Rai serentak memutar bola mata jengkel.
" Haruka kan punya adek, dia pasti gak pernah bosan. Bobom juga kan punya adek, dia juga pasti gak bakalan bosan di rumah." Ujar Rai berusaha lagi.
Mata bulat nan jernih itu menatap ibunya dengan perasaan sedih. Ia mencebikkan bibir seraya menggigit jari telunjuk. " Glanpa bilang kalo Lea unya adek, mommy ama daddy gak cayang ama Lea lagi."
" Tua Bangka sialan." Umpat Gio pelan.
" No, justru karna mommy sama daddy sayang Lea makanya kita bakalan kasih Lea adek. Biar Lea gak kesepian." Kata Rai menangkup pipi putrinya dengan penuh kasih sayang.
" Lea mau kan?" Tanya Gio.
Lea menggaruk tengkuknya tiga detik berusaha untuk mencari jalan terbaik. " Ya udah, mana adek nya?" Pinta Stella mengangkat tangan seperti meminta.
Rai tertawa geli dan beralih menggendong Stella dan mendudukkan di pangkuannya.
" Nggak sekarang, sayang. Masih lama."
" Ihhh, Lea maunya cekalang." Rengek balita tersebut.
" Sekarang gak boleh, sayang. Masih lama lagi."
" Belapa jam?" Tanya Stella polos.
Kedua orangtuanya berdecak berusaha untuk bersabar melihat kelakuan sang anak. Tapi mereka memaklumi karena balita tersebut masih polos dan dibumbui dengan ketololan.
" Seratus jam. Udah ah, tidur. Udah malam." Gio merebahkan tubuhnya diikuti dengan Rai. Hanya Stella saja terdiam ditemani jurus matematika di otak untuk menghitung kapan seratus jam berakhir.
Pemikirannya terhenti sebab Gio menariknya hingga jatuh di pelukan hangat sang ayah. Ya, malam ini balita itu meminta tidur di kamar kedua orangtuanya.
" Selatus jam itu lama lagi gak daddy?" Tanya Stella mendongakkan kepala.
" Nggak, bentar lagi kok." Jawab Gio seraya menepuk pantat popok milik putrinya.
Sementara Rai hanya tertawa kecil, ia ikutan mengelus rambut putrinya lembut. Sepertinya malam ini Stella akan tidur nyenyak sebab dekapan hangat sang ayah dan usapan lembut sang ibu.
Ya, beginilah hidup seorang Xandrea Stella Angkasa. Dipenuhi dengan kasih sayang.
⚔️⚔️⚔️
Panggilan video grup tak terjawab pukul 20.19
( Engkongnya Blood-Angels )
Galangkung
: @Delonte
Angkat dong bang😩
Lo juga bisa vc sambil malam pertama 🥵
Franklintah
: Se-9 gue.
Hati-hati ya del, bini Lo lagi 🤰
Galangkung
: P
P
P
P
Yuhuuuu
Delonnnnn
Istirahat dulu atuh.
Pak Anton
: Lo semua diam🤐
Si Delon lagi lakuin ritual dan jgn di ganggu 🤤
Regional
: Gue orang gue diam🤡
Gigolo
: Lo semua emg yakin kl si Delon lg ekhem sma si bininya?
Galangkung
: @ Gigolo
Lo kira si Delon kayak Lo yang waktu malam pertama malah bertempur di jalanan🤢
Pak Anton
: @ Galangkung
Awokawok 😂🖕
Wisata masa lalu....
Delonte
: Hadir.
Kepo Lo pada?🙄
Yang nikah gue, kenapa Lo semua yang repot?
Mending Lo semua bobok aja nyusul si pewangi ke alam mimpi😏
Franklintah
: Ihhhh, demi apacih?
Pengantin baru akhirnya muncul juga😲
Lo lagi istirahat ya del?
Gigolo
: @ sotoy Lo anjing.
" Daddy...." Gio menoleh ke samping dimana putrinya sedang mengigau sambil duduk.
Gio segera memeluk putrinya dan menepuk kembali pantatnya agar segera tenang. Pasti Stella bermimpi sedang di kejar badut Oppo lagi. Ya, balita itu sering bercerita bahwa ia selalu bermimpi dikejar badut Oppo.
Setelah di rasa Stella sudah kembali terlelap tenang, Gio kembali membuka handphonenya untuk membalas pesan dari teman-temannya. Ia memang belum tidur, ia tadi hanya berpura-pura tidur agar putri dan istrinya ikutan tidur.
08xxxx
: Istri makin bening ya😏
Tiba-tiba ada pesan masuk dari nomor yang tidak dikenal. Gio menaikkan sebelah alis pertanda bingung.
Me
: ?
Tidak ada foto profil di sana membuat laki-laki itu semakin kebingungan. Tidak mungkin juga teman-temannya yang mengirimkan pesan tersebut sebab mereka sekarang sedang ribut adu bacot di grup.
08xxxx
: Ready?
Bekas Lo juga gue terima kok.
Sialan, emosi Gio di pancing. Pria tampan tersebut segera melacak nomor itu untuk mengetahui siapa pelakunya. Jika telah membawa nama istrinya, sudah tidak pantas di biarkan lagi.
Oke, jika tadi Gio emosi, sekarang ia menjelma menjadi iblis. Keberadaan pemilik nomor itu berada di suatu tempat yang Gio yakini atau sudah tau siapa pemiliknya.
Itu berarti, tatapan sewaktu di pesta pernikahan Delon adalah sebuah pertanda bahwa sesuatu akan terjadi. Memang selama hampir dua tahun ini Gio tidak pernah lagi melihat wajah Genta membuat ia berpikir bahwa laki-laki itu sudah tobat. Informasi yang ia dapat adalah Genta sedang melanjutkan kuliah di luar kota.
Me
: Ck, sok-sokan neror gue.
Gue gak sebodoh otak Lo.
️⚔️⚔️⚔️
To be continued.
Sini mendekat. Ada temu kangen, tapi sama keluarga Gio aja dulu ya. Yang lain nanti di part selanjutnya.
Xandrea Stella Angkasa
Gionatan Angkasa.
Raisya Diandra.
Next ➡️