Jevano William

By devintasantoso

1.7M 124K 15.5K

Ini tentang Jevano William. anak dari seorang wanita karier cantik bernama Tiffany William yang bekerja sebag... More

01.
02.
03.
04.
05.
06.
07.
08.
09.
10.
11.
12.
13.
14.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.⚠️
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41. ⛔️
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49. 🚫
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.

15.

27.2K 2.1K 151
By devintasantoso

Air keran westafel terus mengalir dengan deras membasih kedua telapak tangannya yang menampung air bersih tersebut.

Jeno menatap wajahnya lewat cermin kamar mandi yang terpampang lebar di depannya, kedua matanya terlihat sedikit sembab, hidung mancungnya juga terlihat memerah, tanda bahwa dirinya sudah lama menangis didalam kamar mandi.

Wajahnya di basuh menggunakan air yang di tampung di kedua telapak tangannya, dan mengeringkannya menggunakan tissue, lalu membuangnya ditempat sampah kecil yang berada tak jauh dari dirinya.

Remaja berkulit putih susu itu mejamkan matanya sejenak, menarik nafas dalam dalam lalh di hembuskan secara perlahan, setelah dirinya merasa sedikit tenang, Jeno memutuskan untuk keluar kamar mandi.

Menangis dalam diam itu memang sungguh menyakitkan, Jeno akui itu, walaupun dirinya seorang laki laki tapi apa anak laki laki tidak boleh nangis? Apa harus selalu terlihat kuat didepan banyak orang memberikan sebuah senyum palsu, padahal didalam dirinya sedang menahan rasa sakit?. 

Jeno berjalan kearah ranjangnya, dan langsung merebahkan dirinya dengan kakinya yang menggantung dipinggir ranjang.

Ponsel terdengar berbunyi, pertanda ada sebuah pesan masuk, Jeno mengambil ponselnya yang berada di sisinya.

Ternyata Dewa yang memberinya sebuah pesan, Jeno segera membuka room chattingnya.

Dewa Bagaskara

Nyet jadi engga?
19:38

Jadi.
19:43

Kayanya engga mungkin kalau gw nunggu didepan rumah lu, pasti banyak bodyguard om Jeffrey, gw tunggu aga jauh dari rumah lu ya.
19:43

Pertiga komplek, gw bawa motor kaya biasa.
19:43.

Iya
19:44

[link]
19:44

Tutorial untuk kabur lewat balkon kamar dijamin paling cepet🖒
19:44

Gilaaa dikira gw maling kali!
19:44

Coba aja dulu elah
19:45

Pasti kamu bisa nak semangat💪
19:46

Hanya membaca pesan tersebut tanpa berniat membalasnya.

Jeno mematikan ponselnya lalu bangkit dari posisinya, ia harus segera bersiap siap karna waktu di malam hari akan sangat cepat.

Saklar lampu yang berada disamping pintu kamar sengaja di matikan, membuat kamar menjadi gelap, hanya ada cahaya dari bantuan lampu balkon kamarnya, kakinya dibawa melangkah masuk ke dalam walk in closet untuk berganti pakaian.

Kaos hitam polos, celana levis berwarna hitam dan sepatu berwarna putih, tidak lupa dengan jaket kulit berwarna hitamnya yang kini sudah menutupi kaos hitamnya,  setelah sudah rapih dengan pakaiannya yang serba hitam ini, Jeno kembali keluar dari walk in closet dan tak lupa juga mematikan lampu di dalam ruangan lain. 

Dengan bantuan cahaya lampu dari balkon kamar, Jeno melangkah mendekat ke arah dimana ponselnya ia letakkan, setelah menemukan benda yang ia cari, langsung memasukkan benda pipih itu kedalam kantung jaket kulitnya, tak lupa dengan earphone dan kaca mata miliknya yang di letakkan di atas meja belajar.

Kakinya melangkah ke arah pintu kaca balkon kamarnya yang masih tertutup, gorden yang menutupi pintu kaca sudah di sibak olehnya, membuat semua cahaya dari lampu balkon kamar masuk ke dalam kamar Jeno yang gelap.

Jeno membuka pintu kaca itu dengan pelan hingga tidak menimbulkan suara dan berjalan medekat kearah pagar balkon kamar, melihat kebawah yang ternyata cukup tinggi, kedua bola matanya menyipit ketika melihat beberapa bodyguard milik Jeffrey yang berjaga dihalaman rumahnya, tidak terlalu banyak.

" Bismillah. "

Dengan nekat, Jeno mulai menaiki pagar hitam pembatas itu, lalu berpegangan erat dengan tiang pagar sebelum berniat meloncat kebawah.

Semoga saja bodyguard yang berjaga di halaman rumah tidak melihatnya ataupun mendengar jika ada yang melompat.

" Tingginya sama engga yaa kaya tembok sekolah "

" Bismillah aja udah, kalau ketauan ya wassalam kalau engga ya alhamdulillah "

" Jev.. ini bunda sayang.. "

Jeno panik, mendengar suara sang bunda yang sepertinya berada di depan kamarnya, tak ada pilihan lain selain segera melompat turun ke bawah, sebelum ketauan dengan sang bunda dan yang lain.

Burgh

Kaki jenjang Jeno mendarat dengan sempurna di tanah, namun ia meringis ketika merasakan sakit di kedua kakinya, sepertinya lebih baik lompat dari tembok belakang sekolah dari pada lompat dari balkon kamarnya yang berada di lantai dua.

Tak boleh berleha leha, Jeno sekarang  harus memanjat tembok halaman belakang rumahnya, semoga saja tidak ada yang berjaga disana, ia melangkah dengan mengendap ngendap seperti maling.

Sedangkan di luar kamar Tiffany masih setia menunggu dan berharap pintu kamar terbuka dari dalam oleh putranya.

Makan malam yang tadi sempat Tiffany bawa dan sengaja ia letakkan di depan pintu kamar Jeno, sama sekali belum tersentuh, bahkan cream soup ayam jagung kesukaan Jeno pun sudah dingin, dan sudah bertekstur sedikit cair, membuat Tiffany akhirnya menyuruh budeh Darmi untuk membawanya kembali ke dapur.

Tiffany menghela nafas gusar ketika tidak mendapat respon apapun dari dalam kamae, suara derap kaki yang terdengar semakin mendekat membuat wanita berambut panjang itu menoleh ke arah anak tangga.

Tiffany terkejut ketika melihat Jeffrey, Jevandra dan Jeandra serta lima bodyguard lainnya yang berlari ke arahnya.

Jeffrey menarik lengan kekasihnya untuk menjauh dari posisi pintu kamar, pintu kamar yang di kunci dari dalam di dobrak oleh Roy.

Brakk

Roy mendobrak pintu kamar itu dengan sekali tendangan membuat suara dentuman yang cukup keras, pintu kamar akhirnya terbuka lebar, walau engselnya sudah rusak.

Jeffrey membawa Tiffany untuk masuk ke dalam kamar Jeno yang minim penerangan. 

Kamar putranya sangat gelap, pintu kaca balkon kamar terbuka lebar, dan putranya tidak ada di dalam kamar, Tiffany menutup mulutnya tak percaya, kedua bola matanya langsung berkaca kaca, putranya kabur. 

Jevandra menghidupkan saklar lampu membuat kamar Jeno kembali terang oleh pencahayaan.

Jeandra membuka setiap ruang yang berada di dalam kamar Jeno, berharap sang adik bersembunyi di dalam, namun ia tidak melihat sosok sang pemilik kamar.

" Red Code! " Ucap Roy melalui earpiece hitam miliknya, memberitahu seluruh anggotanya melalui benda dengar tersebut.

" Tuan, tuan muda Jevano kabur menggunakan motor ninja berwarna hitam bersama temannya di pertigaan komplek " Lapor Roy, setelah mendapat informasi dari anggotanya.

" Jevano lompat dari lantai dua?! " Tanya Jeandra, Roy mengangguk.

" Tuan muda Jevano meloncat dari balkon kamarnya, lalu ia memanjat tembok belakang rumah. " Ucap Roy, membuat Jevandra dan Jeandra menatapnya tidak percaya.

Senakal itukah adiknya hingga bisa meloncat dan memanjat tembok.

" I'll send my bodyguard to find Jevano. " Ucap Jevandra lalu keluar kamar disusul oleh Jeandra

" Mas.. " Tiffany menatap calon suaminya dengan sedih.

Tiffany masih tidak percaya bahwa Jeno akan benar benar bertekad untuk kabur, bahkan putranya itu melompat dari lantai dua ke bawah.

" Calm down honey, Jevandra and Jeandra will look after Jevano, we'll see later. "

Jeffrey membawa tubuh kekasihnya untuk di peluk olehnya, di usap dengan lembut ramhut panjang Tiffany.

🛡🔫

Motor yang di kendarai oleh Dewa, di bawa dengan kecepatan tinggi membelah jalan raya kota yang cukup ramai, sedangkan yang di bonceng, sejak tadi terus menerus menoleh ke belakang memastikan bahwa bodyguard milik Jeffrey tidak mengikutinya, namun sepertinya ia salah.

Ada sekitar dua mobil range rover berwarna hitam yang baru saja masuk kedalam area jalan raya.

Jeno mengenal mobil itu! Mobil para bodyguard milik Jeffrey!.

" Kita di ikutin Dew! " Ucap Jeno, Dewa mengangguk mengerti mendengarnya, lalu pemuda itu semakin meninggikan kecepatannya.

Jeno mengeluarkan ponselnya dari saku jaket kulit miliknya, ia mengutak ngatik ponselnya mencari kontak salah satu sahabatnya, dan setelah ketemu ia segera mungkin menghubunginya.

Haikal Jhonpratama

" Arah ke bengkel bang Aldi! "

" Sip, di tikungan captain"

Jeno mematikan sambungan telpon, dan kembali memasukkan ponselnya kedalam saku jaket kulitnya.

" Bengkel bang aldi, pas ditingkungan seperti biasa Dew "

" Jen mereka engga berdua ada tiga mobil lagi! " Ucap Dewa sedikit teriak agar Jeno bisa mendengarnya.

" Hah?! "

Jeno kembali menoleh kebelakang dan benar saja mobil hitam yang mengikutinnya jadi bertambah bahkan kini mereka sudah ingin mendekat kearahnya.

" ANJING! "

" Jeffrey sialan! " Umpat Jeno

Sampai bertemu di pertigaan yang di maksud, Dewa membelokkan motornya kearah jalan raya yang lumayan sepi, dimana Haikal dan Ardan pasti sudah menunggu mereka.

Dewa memincingkan matanya untuk melihat di ujung jalan sana sudah ada dua orang yang berhenti di pinggir jalan, itu sudah pasti Haikal dan Ardan, Dewa semakin menambah kecepatannya, lalu langsung memberikan kode dengan menggember motornya setelah melewati Haikal dan Ardan.

Haikal dan Ardan langsung saja menyuruh teman temannya keluar dari persembunyian, dan datanglah langsung segerombolan anak motor yang mulai menghalangi jalan mobil hitam yang mengikuti Dewa.

Bahkan mobil hitam itu beberapa kali mengklakson menyuruh mereka untuk menyingkir, tetapi segerombolan anak motor itu hanya santai berjalan di tengah tengah, seperti sedang menikmati angin dimalam hari, bahkan ada yang saling mengobrol satu sama lain.

Segerombolan anak motor itu semakin mengeliling mobil hingga ke lima mobil itu tidak bisa pergi kemanapun walaupun hanya berbelok sekalipun.

Haikal dan Ardan menaikki motornya masing masing dan segera menyusul Dewa dan Jeno yang sudah jalan lebih dulu.

" Tuan, kita dikepung dengan segerombolan anak motor " Ucap Demian yang tengah menyetir, dengan Jevandra yang berada di sampingnya.

Jevandra tersenyum miring ia menoleh kebelakang dan melihat mobil anggota bodyguard miliknya yang ikut terkepung juga dengan segerombolan anak motor yang tak jelas ini.

" Biarkan, ini adalah cara Jevano agar kita tidak tau kemana ia akan kabur "

" Kita ikutin cara mainnya dia Demian, kita tidak akan kalah dengan bocah delapan belas tahun. "

" Baik Tuan. "

🛡🔫

Jeffrey duduk disofa panjang kamar Jeno,  menatap calon sang istrinya yang sudah tertidur lelap di atas ranjang kamar Jeno, dengan hidungnya yang sedikit memerah.

Jeffrey melirik jam tangan yang melingkar dipergelangan tangannya, jarum jam sudah menunjukkan pukul 23:27 malam, Jeffrey menoleh kearah pintu kamar ketika pintu di ketuk dari luar, setelah mendapat izin dari sang tuan, Roy masuk kedalam kamar menunduk hormat lalu memberikan sebuah ipad kepada Jeffrey.


" Mobil mereka tadi sempat di kepung oleh beberapa segerombolan anak motor, tuan. "

" Lalu? "

Jeffrey menggeser setiap foto yang berada di ipad, foto yang memperlihatkan Jeno yang sedang menaiki motor besar bersama sahabatnya, Jeffrey tentu saja mengenal setiap sahabatnya Jeno.

" Tuan muda Jevano mengalihkan kaburnya dengan menggunakan segerombolan anak motor tersebut, tuan. Lalu mereka sempat  kehilangan jejak dipertigaan. "

Jeffrey tersenyum miring mendengarnya, lucu sekali bocah delapan belas itu mencari cara untuk kabur darinya.

" Mengikuti cara yang dimainkan bocah delapan belas tahun, menarik juga. " Ucap Jeffrey, bangkit dari posisinya dan membuka pintu kaca balkon.

" Siapkan semuanya untuk besok, Roy. Saya yang akan turun mencarinya. " Perintah sang tuan yang langsung di angguki mengerti oleh asistennya.

Roy menunduk hormat lalu izin untuk pamit dengan membawa Ipad kembali, terdengar suara pintu kamar yang di tutup kembali.



























YA ALLAH OM😭🧎‍♀️

Continue Reading

You'll Also Like

119K 1.3K 3
Oneshoot gay tentang Daniel yang memiliki memek dengan bermacam macam dominan. Jangan salah lapak-!!!
159K 490 4
Rubby gadis sma yang gila akan belaian, saat dirinya menginjak di jenjang smp Rubby sudah mengetahui banyak tentang hal hal dewasa. Bahkan dia sering...
76.6K 7.3K 44
[END] DON'T PLAGIARIZE ‼️‼️❌❌ Hanya tentang dua bintang paling terang, yang menjadi pusat cahaya milik ayah. ▪️▪️▪️ |Brothership| |Family| 💢Minim...
308K 9.3K 64
Cerita Pendek Tanggal update tidak menentu seperti cerita yang lainnya. Berbagai tema dan juga kategori cerita akan masuk menjadi satu di dalamnya.