KUTUB UTARA [On Going]

Por raramawmaw

152K 7.8K 952

Suka sama tetangga sendiri? Kenapa tidak? Inilah Adinda Cempaka Kalisya. Gadis 21 tahun yang sejak lulus SMA... Más

01. PROLOG
03. MEET HIM
04. SAMUDRA MARAH?
05. KECEWA
06. AMBISI DINDA
07. BOBO BARENG?
08. UNGKAPAN
09. HAMPIR MENYERAH
10. BALIK LONDON?
11. KASIH SAYANG DINDA
12. BABY SITTER
13. NGE-MIE BARENG
14. SISI LAIN SAMUDRA
15. PESTA?
16. CALON?
17. FIRST KISS
18. GO TO PACET
19. AIR TERJUN
20. BOBO BARENG, LAGI
21. ALL YOURS
22. SIAPA DIA?
23. TERBONGKAR
24. KEDATANGAN FARAH
25. MEET HIM AGAIN
26. PERASAAN ANDRA
27. KENAPA BEGINI?
28. Ke Gep!
29. Minum susu
30. Gara-gara kebab!
31. Ustadz ganteng
32. Samudra cemburu
33. Bocil cemburu
34. Kena prank!
35. punya dua anak dadakan
36. Secuil kenangan bersama Dinda
37. Tumbuh dewasa bersama

02. WELCOME BACK TO INDO

7.6K 412 104
Por raramawmaw

don't forget to be happy today
.

.

.

Sesuai rencana Dinda dan mamanya dua hari yang lalu, kini gadis berpakaian formal dengan dua buah koper yang melekat di setiap genggaman tangannya tengah duduk pada deretan kursi yang sudah tersedia di ruang tunggu bandara internasional.

Ini untuk yang kedua kalinya. Dua kali bagi Dinda merasakan ketakutan dan juga rasa deg degan bercampur menjadi satu disaat pesawat yang ditumpanginya mulai diterbangkan.

Apakah Dinda sendirian? Iya, Dinda hanya sendiri. Lagipula siapa yang akan menemaninya, tidak ada. Rasa bosan, suntuk, malas dan juga lapar beradu menjadi satu membuat Dinda berinisiatif untuk memutar musik di ponselnya.

___

"Akhirnya!" Teriak Adinda ketika kedua kakinya mulai memijak bumi kelahiran yang telah lama ia rindukan. Indonesia, negara dengan sejuta kekayaan alam dan beragam budaya khas di setiap daerahnya.

Seutas senyuman berhasil merekah sempurna menghiasi wajah cantik Dinda. Gadis setengah mabuk udara itu mulai melangkahkan kakinya menghampiri seseorang yang sudah berjanji akan menjemputnya.

"DINDAA!!!!" teriak sosok yang juga sedang berlari menghampiri Dinda.

"Bambang!!!" seru Dinda membuat orang tersebut menghentikan langkahnya.

"Bamandra! bukan Bambang!"

Mati-matian Dinda menahan senyumnya. Gadis tersebut lantas memeluk erat sahabatnya yang sudah lama ia rindukan. Bamandra Gevan Giantara, cowok yang notabenya adalah sahabat Dinda dari kecil berdecak kesal karena ternyata anak anjing peliharaannya sama sekali tidak berubah meskipun sudah dua tahun lamanya menetap di negara orang.

"Apa kabar Lo? Kiw yang makin seksoy."

"Wadaww!" Pekik Andra kesakitan disaat sebuah cubitan maut mendarat sempurna di pinggangnya.

"Mulut Lo harus gue cuci abis ini." Dinda menarik tangan Andra lantas mengajaknya menghampiri sebuah mobil yang sudah dapat ia pastikan bahwa mobil tersebut milik Bambang, sohibnya.

"hehe maaf," ucapnya kikuk.

"Bang," Dinda menghentikan langkahnya.

"Apa?"

"Makan dulu yok, laper nih."

"Oke,"

"Lo yang traktir ya?"

"Enak aja, Lo lah yang traktir!"

"Gue mana ada rupiah njir, ini semua masih dolar!"

"Daebak! Sini-sini gue lihat," seru Andra antusias.

"No!"

Cowok dengan Hoodie hitam dan celana putih panjang itu berdecak, "pelit Lo!"

"Mau gue traktir gak?" Tawar Dinda membuat Andra bersemangat seketika.

"Seharusnya emang gitu."

"Oke, kita ke bank dulu!" Dinda kembali menggandeng tangan Andra dengan semangat kemudian melanjutkan perjalanan mereka.

___

"Gila! Dua tahun Lo di London, beneran gak pernah pacaran?" Tanya Andra tidak menyangka seraya memasukkan kembali makanan yang sedang mereka makan.

Dinda mengangguk mantap, "gue gak suka sama laki disana."

"Kenapa? Bukanya mereka ganteng-ganteng?"

Andra beralih menangkup kedua pipi Dinda yang sedang dipenuhi oleh makanan. "Lo- masih normal, kan?"

Refleks Dinda pun menepis kasar kedua tangan Andra. "Ya masih lah! Lo kira gue apa?"

"Kali aja," ucap Andra disertai gerakan kepala aneh. "Siapa tau Lo ganti profesi," lanjutnya membuat Dinda kembali bingung.

"Lo gila! Ayo kita pulang!"

"Eh? Bentar! Ini bakso gue tinggal satu woy!" Andra tak habis fikir dengan sahabatnya. Bagaimana bisa ia Setega itu, padahal bakso pesanannya masih tinggal satu dan yang paling besar. Emang dasar gang ahji! Tapi anjingnya cantik bahenol! Gerutunya dalam hati.

Sebuah mobil klasik berhenti tepat di depan sebuah rumah tingkat dua yang sudah mulai kumuh dengan halaman yang dipenuhi rontokan dedaunan kering. Tidak heran jika rumah tersebut terlihat seperti tidak pernah dirawat, faktanya rumah itu memang sudah dua tahun ditinggalkan oleh pemiliknya. Atau mungkin lebih?

Dinda mendesah berat, disaat matanya mulai merotasi setiap sudut depan rumahnya. Demi apapun yang ada di dunia ini, Dinda tidak mungkin mampu membersihkannya sendirian.

Sebuah ide cemerlang muncul begitu saja dikepalanya. Bambang, ia akan menyuruh Bambang membersihkan rumah agar ia tidak terlalu terbebani.

Mata jernih Dinda sedikit melirik kearah sahabatnya yang juga tengah meliriknya. Sepertinya Andra sudah menebak jika Dinda akan meminta bantuannya. Dengan segala jurus kelihaiannya, Bama secepat kilat melarikan diri dari hadapan Dinda.

Namun ia salah. Belum sempat melarikan diri, tangan Dinda sudah terlebih dahulu mencekal baju bagian belakangnya.

"Lepasin anjer!!!!!" Teriak Andra histeris.

"Mau kemana Lo? Bantuin gue beres-beres!"

"No! Gue mau apel, Din!"

"Halah sok! Pacar aja nggak punya. Daripada lu keluyuran gak jelas, mending bantuin gue aja udah!"

"Gue gak mau, Dinda!"

"Nanti gue kasih dolar!" Waw, dolar? Kenapa tidak?

"Ayo kita beres-beres!" Tanpa permisi, Andra dengan lancangnya membuka pintu lantas memasukinya. Sedangkan Dinda yang masih mematung di depan rumah hanya bisa geleng-geleng kepala menghadapi sahabat gilanya itu.

"Tunggu-" Dinda menghentikan langkahnya. Ia baru ingat kalau ada seseorang yang belum sempat ia temui. Apakah ia harus kesana sekarang? Ah tidak! Sebaiknya ia membantu Bambang membersihkan rumah terlebih dahulu.

Kedua kaki Dinda kemudian mulai melangkah memasuki rumah, menata rapi barang-barangnya yang masih ada di dalam koper kemudian mulai mengambil sapu lantai.

___

"Keratak!" Cecar Andra disaat mendapati Dinda yang tengah meregangkan tubuhnya.

"Berisik!"

"Udah selesai semua nih, gue pulang ya?" Ucap Andra hanya dibalas anggukan oleh Dinda.

Merasa ada yang aneh dengan sahabatnya, Andra pun segera menghampiri Dinda. "Lo sakit?" Tanyanya gurau.

"Enggak."

"Kok lemes gini sih? Padahal belom gue apa-apain." Mendengar perkataan Andra, refleks Dinda memukul kuat-kuat lengan laki-laki tersebut.

"Anj! Astaghfirullah!"

"Mulut Lo munafik! Pergi Lo!" Marah? Tentu saja. sudah tau dirinya kini sangat lelah, dengan seenak jidatnya sendiri Bambang kentolet ini mengerjainya.

"Sakit, Dinda!" Keluhnya memegangi lengannya yang mulai terlihat lebam.

"Makanya jangan comel! Duh pengen kruwes tuh mulut!" Gerutu Dinda melenggang pergi meninggalkan Andra yang masih setia dengan posisinya memegangi lengan.

"JANGAN LUPA JANJI LO! GUE TUNGGU BESOK DOLARNYA!" Teriak Andra sebelum pergi meninggalkan lingkungan rumah Dinda.

Sedangkan di dalam kamar, Dinda senyum-senyum gila tatkala menemukan sebuah foto kenangan dirinya dan lelaki idamannya beberapa tahun yang lalu.

Dimana foto tersebut menunjukkan seorang gadis dengan seragam SMA tengah memegang eskrim macha sedang tersenyum manis kearah kamera bersama seorang lelaki. Namun lucunya, lelaki tersebut bukannya tersenyum malah memalingkan pandangannya.

Samudra Adiwijaya, saat itu ia sedang ada di sebuah acara. Dimana ada Dinda yang kebetulan menghadiri acara yang sama dengan beberapa teman SMA nya. Ketika ia ingin mengambil foto, tiba-tiba saja Dinda merapat disamping Samudra membuat lelaki tersebut mulai merasa kesal.

Awalnya ia ingin menyudahi semua, namun saat itu kedua orang tua Dinda juga turut hadir bersama. Dengan sangat terpaksa, Samudra menuruti kemauan Dinda untuk berfoto bersama.

"Kamu ganteng banget bang, ya Allah!"

"Kangen banget tauuu!" Monolognya gila seraya berguling-guling di atas kasur medium size-nya.

Dinda membuang nafas kasar kemudian bangkit dari tidurnya. Saat ini ia belum ada pekerjaan, tidak mungkin jika ia akan menganggur.

Sepertinya Dinda harus segera mencari pekerjaan, mengingat saat ini ia sudah sepatutnya bergerak di bidang perusahaan. Apa kata orang sekitar jika seorang gadis yang baru dewasa menganggur dirumah? Tidak-tidak! Ia tidak boleh termakan omongan tetangga Indonesia yang julidnya Masya Allah!

___

Hai semua! Apa kabar hari ini? Jangan lupa bersyukur meskipun realita tak seindah ekspektasi kita.

Masih setia dengan Om Barra? Sekali-kali mampir sini juga ya? Lumayan sambil nunggu part selanjutnya.

Oh ya! Disini enggak ada cast per karakternya. Kalian bayangin aja siapapun yang sekiranya sesuai dengan ekspektasi kalian!

Jangan lupa menghargai karya seseorang dengan cara memberikan Vote, tinggalkan jejak kalian.

See you!

Seguir leyendo

También te gustarán

338K 41.6K 43
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
513K 20.9K 36
Siapa yang punya pacar? Kalau mereka selingkuh, kamu bakal ngapain? Kalau Pipie sih, rebut papanya! Pearly Aurora yang kerap disapa Pie atau Lily in...
5.8M 305K 58
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...
1.3M 11.7K 23
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) Hati-hati dalam memilih bacaan. follow akun ini biar lebih nyaman baca nya. •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan sa...