KAY.EL STORY||END||

By AzllFblii_

85.1K 7.7K 3.1K

๐Š๐š๐ฅ๐จ ๐ค๐š๐ญ๐š ๐„๐ฅ๐š๐ฌ๐ฒ๐š, โ๐๐š๐ง๐ญ๐š๐ง๐  ๐ง๐ฒ๐ž๐ซ๐š๐ก ๐ฌ๐ž๐›๐ž๐ฅ๐ฎ๐ฆ ๐๐ข ๐š๐ฃ๐š๐ค ๐ค๐ž ๐Š๐”๐€.โž โKay... More

โ™ก๐“๐ž๐ญ๐š๐ง๐ ๐ ๐š๐ค๐ฎ ๐€๐ข๐ฅ๐จ๐ฉ๐ฒ๐ฎโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก
APA NIH?!

โ™ก๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐›๐จ๐ฒโ™ก

1.4K 146 61
By AzllFblii_

"Singkatnya begini, kalo emang kita ditakdirin untuk saling memiliki, sejauh apapun lo ataupun gue pergi, pasti suatu saat kita bakal sama sama lagi."
•Kaysal Algivaro Danendra•

"Liat rokok gue?" Semuanya menoleh pada Kaysal yang sedang celingak celinguk mencari kotak rokoknya.

"Enggak tuh, inget inget dulu," jawab Farez yang tengah asik memainkan gitarnya.

Kaysal berusaha mengingat keras, dimana terakhir kali ia menaruh kotak rokoknya. Laki laki itu sudah memeriksa tas dan saku seragam sekolahnya, namun masih saja nihil.

"Masih ngerokok?" tanya Ilham tiba tiba.

"Masih."

"Bilangin Bu Bos aaaa." Kaysal menatap tajam Reza yang hanya cekikikan tidak jelas.

"Jangan Za, nanti Pa Bos di putusin," celetuk Vero yang tengah asik menyebat rokoknya.

Kaysal tidak perduli dan duduk di sebelah Vero, diambilnya sebatang rokok Vero tanpa izin. Vero menatap tajam, laki laki itu hanya diam dan menghisap rokoknya, sesekali ia memainkan gumpalan gumpalan asap itu di udara.

"Maling kau maling," nyanyi Vero sambil menatap Kaysal.

"MALING KAU MALING!" nyanyinya lagi, tapi sedikit berteriak, Kaysal menutup telinganya.

"Nih gue balikin." Kaysal memberikan kembali sebatang rokok yang sudah ia sebat itu, Vero memicingkan matanya.

"Nih ambil," lanjutnya lagi.

"Idih ogah, udah lo sebat duluan. Entar dikira kita ciuman." Kaysal menoyor kening Vero gemas.

"Setres."

"Eh Sal, btw cewe lo geulis pisan ey." Kaysal menatap tajam ke arah Ilham.

"Canda Sal, canda."

"Awas lo kalo berani suka sama dia!" ancam Kaysal yang membuat Farez tertawa mendengarnya, orang kalo udah bucin yah gini.

"Yah, kita ga bisa mililah Sal, mau suka sama siapa. Entah itu Elasya, Bibi kantin, Bu Sri, atau mungkin emak lo." Tak tahan untuk tidak melakukan sesuatu, Kaysal melemparkan sebuah sepatu yang ada di bawah meja ke arah Ilham.

Tepat sekali mengenai kepalanya.

Ilham mengusap usap kepalanya bekas lemparan Kaysal. "Kalem Sal, kalem," katanya menahan sakit.

"Mual gue ngeliat muka lo," sungutnya kesal.

Ilham mendekat, memberikan tatapan tak percaya, laki laki itu sampai menunjuk nunjuk wajah Kaysal. "A-apa jangan jangan?" tanyanya panik.

"Jangan jangan apa?" tanya Kaysal penasaran.

"L-lo." Ilham memberhentikan ucapannya.

"Gue apa ha?!"

"Kalem Sal, kalem." Kaysal diam beberapa saat, menunggu kelanjutan ucapan Ilham tadi.

"Lo hamil."

Bersamaan dengan itu, Farez dan Vero tertawa ngakak melihat ekspresi wajah Kaysal yang hanya datar.

"Bukan temen gue," kata Reza sambil mengangkat kedua tangannya.

****

"Pos!" Elasya menoleh ke arah seberang jalan, dilihatnya Kaysal yang sudah duduk anteng di atas motornya.

"Sini pos buruan! Panas ini!" teriaknya karena Elasya hanya diam tidak menghampiri.

Elasya menyebrangi jalan, tak lupa memasang wajah datar, harusnya Kaysal peka jika ia tidak suka dipanggil tepos, tapi laki laki itu masih saja menyebutkan seperti itu.

"Ga usah datar gitu mukanya pos, lo jelek." Elasya hanya bisa menghela nafas panjang, berpacaran dengan Kaysal memang menguras tenaga.

"Tolol, ngapain mau pacaran kalo tau gue jelek," balas Elasya yang masih berdiri di hadapan Kaysal.

"Karena di pelet."

"He! Sembarangan! Gini gini! Gue ga musyrik yah percaya gitu gituan!" Kaysal tau Elasya datang bulan, jadi suka emosian. Tapi ia malah terlihat senang saat melihat Elasya marah marah seperti ini.

Kaysal turun dari motornya, mempersilakan Elasya untuk naik. "Silakan naik Nya," ujar Kaysal lalu membungkukkan tubuhnya.

"Baik Tuan," balas Elasya.

Tapi, Elasya tak kunjung naik. Kaysal paham, laki laki itu membuka kancing bajunya satu persatu, dan berakhir melepaskan seragam sekolahnya. Jaketnya ketinggalan di rumah Farez tadi.

Laki laki itu hanya mengenakan kaos putih polos, otomatis bentuk tubuhnya terekspos begitu saja. Elasya sempat tidak fokus beberapa saat.

Kaysal mengikatkan seragam sekolah itu di pinggang Elasya, semata mata untuk menutup bagian pahanya. "Udah jelek, beban lagi," gerutunya sambil mengikat seragam itu di pinggang Elasya.

"Cepet pos, naik. Atau mau gue naikin sekalian?" tanya Kaysal yang mulai gemas karena tingkah Elasya.

Elasya memilih naik, dan melingkarkan kedua tangannya di pinggang Kaysal, tanpa Kaysal minta.

Keduanya sama sama larut dalam pikiran masing masing.

Sore ini, keduanya kembali pulang bersama, menghabiskan waktu sore itu bersama sama, bercerita di sepanjang jalan, walaupun jawaban Elasya hanya satu kata. 'Ha' itulah jawabannya.

****

Keduanya berhenti di pinggir jembatan, tempat yang katanya Elasya mau bunuh diri karena Alkio punya pacar, walaupun akhirnya tidak jadi karena takut mati.

Keduanya duduk di pinggir jembatan itu, menatap ke bawah, dimana air yang mengalir amat deras. "Pos, coba gue dorong lu dari atas sini, kira kira, hanyut ga yah?"

"Edan," jawab Elasya.

"Pos kalo seandainya gue meninggal, apa lo mau ikut juga?" tanya Kaysal ngasal.

Elasya menoleh, memberikan tatapan penuh tanda tanya. "Enggak."

"Why?"

"Dosa gue banyak." Kaysal terkekeh, dan merangkul Elasya yang terus saja menatap ke bawah.

"Gue kadang mikir gini, kalo seandainya gue udah ga ada lagi, apa ada orang yang nyariin gue, ada orang yang ngerasa kehilangan?" Elasya menatap tak suka Kaysal, ia benci dengan ucapan seperti ini.

"Kay ngomong apasih? Ngaco banget!" Elasya menepuk pundak Kaysal, laki laki itu hanya terkekeh pelan.

"Lo cuma tau setengah, tapi enggak seluruhnya." Detik berikutnya Kaysal terdiam, memandang air sungai yang tenang namun menghanyutkan.

"Apa yang gue ga tau dari lo? Coba kasih tau." Kaysal menggeleng.

"Gue ga bisa."

Elasya tertawa dan memalingkan pandangannya ke arah lain, lalu ia kembali menatap Kaysal lagi. "Bahkan di saat kita udah terikat dalam suatu hubungan aja, lo masih tertutup sama gue. Sesulit itu untuk lo berbagi Kay?"

Kaysal mengacak puncak kepala Elasya. Ia terus saja menatap manik mata sayu itu, tak mengatakan apapun, Kaysal langsung memeluk erat Elasya.

"Gue sayang banget sama lo."

Elasya diam, tapi pikirannya bercabang kemana mana, ia terus saja menerka nerka kemana arah pembicaraan Kaysal barusan.

"Kay," panggilnya pelan.

"Apa pos?" balas Kaysal sambil melipat bibir bawahnya yang membuat Elasya gemas.

"Kalo suatu saat kita ga bisa bareng lagi, gimana?" tanyanya merasa takut yang malah memancing senyum Kaysal.

Laki laki itu melepaskan pelukannya, Kaysal menangkup wajah Elasya, ditatapnya dalam dalam manik mata sayu itu. Keduanya saling diam dengan pikiran yang berkelana kemana mana.

"Ga ada yang perlu lo takutin El. Singkatnya begini, kalo emang kita ditakdirin untuk saling memiliki, sejauh apapun lo ataupun gue pergi, pasti suatu saat kita bakal sama sama lagi."

"Gue ga yakin," final Elasya lalu memeluk erat Kaysal secara tiba tiba.

TBC

50 komen?

Senin, 23 Agustus 2021

ꜱᴀʏᴀ, ᴘᴀᴄᴀʀɴʏᴀ ᴇɴꜱɪᴛɪ



Continue Reading

You'll Also Like

4.4M 219K 69
Rafa, lelaki dingin dan seorang ketua geng dari geng besar yang bernama Adlerauge. Lelaki yang tiba-tiba membuat seorang perempuan menjadi pacar nya...
2.4M 98.5K 40
Berawal dari sekuter butut yang tak sengaja menabrak motor sport miliknya, membuat samudra sangat dongkol dengan si empunya sekuter "Woy liat liat d...
46.5K 13.7K 75
(PART MASIH LENGKAP) Ini cerita Albara Samudra, cowok ganteng, irit bicara, cool dan dingin dengan Tessa Kalila, cewek cantik, ceria dan cerewet. Tes...
2.2K 183 43
Back to story me All Udah siap baca squel SEGITIGA!? Ini anaknya Kenzo dan Alara. Baca yuk! ....... Alvano Sultan Alarix Alvan itu: ๐Ÿ‘‰Sombong tapi hu...