🪓 PSIKOPAT WOMAN thrown BACK...

By 2khalisaaa

262K 25.6K 796

genre : fantasi , transmigration , kekaisaran , wuxia, petualangan Sedang di revisi!! Peringkat :) #1 fiksise... More

1. permulaan
2. Permulaan 2
3.KEAJAIBAN
4. Kisah masa lalu
5.bab kehidupan baru
6. Perjalanan
7. Tanaman yang indah
8. peluang baru
9. pengalaman baru
10. Perjanjian yang menarik
11. Mimpi
12. Kontrak spritual
13. 300 tael emas
14. Energi spiritual
15.Kontrak spritual dua
16.Orang orang baru
17. Phoenix
18.TAKDIR
19. perjalanan
20 . Yihua story
21.akhir perjalanan
22. you crazy ?
23. Kota Taolu
24. xiao
25 . Chapter Yanli
26.Berakhirnya hukuman pengasingan
27. Menarik
28. kekaisaran WEN
29. Arena pedang
30. Lumayan juga
31.Arena Sangat panas
32. Final
33. DESA PELANGI
34. Permainan!! PERMAINAN!
35. KEGAGALAN
36. inti ilusi
37. Bersambung
Pengumuman!!!!! bukan update
38. Penginapan Chun-chieh
39. Diam seribu bahasa
40. Xi-wang
41. KEKAISARAN XIAO
Bukan bagian cerita
43. Begitu banyak musuh?
44. Tetes air
MAAF!
45. Serangan mendadak
46. mayat Xīngqǐ chóuhèn
47. Ironis
48. the disaster
sampul baru
49. The disaster 2
50. Pergerakan
51. Bencana Kekaisaran JIANG
52. Kesulitan
53. akar masalah?

42. DIAM

1.8K 194 12
By 2khalisaaa


"Kenapa muka mu begitu? Aku membunuh iblis bukan manusia" sarkah Xing dengan posisi berjongkok di depan mayat lalu melihat ke belakang.

"Aku tidak mengatakan apapun" ucap orang dibelakang nya.

Xing mengindahkan bahunya "Hanya saja kau menatapku dengan aneh"

"......"

Xing mengubah posisinya dengan berdiri "apa aku membuat mu takut?" Tanya nya tanpa menoleh pada lawan bicara.

"Mustahil"

Xing sedikit terkekeh mendengar itu "aku tidak berniat membunuhmu kau tahu?" Lanjutnya sambil mengedarkan pandangan pada seluruh pemakaman yang luas itu.

"Emn. Terserah"

Mendengar itu Xing langsung menatap ke belakang "kenapa kau terdengar begitu marah?"

"Aku tidak"

"Lihatlah kau mengerutkan kening mu. baiklah, lain kali aku akan memberitahu mu lebih dulu sebelum bertindak sendiri" kata Xing mencoba merayu.

"Itu...."

Xing tersenyum "kemari lah " pinta nya.

"....."

"Apa?" Tanya xing

"Siapa yang mengira kau akan membunuhku nanti" sinis nya.

"Kau bercanda? Aku akan sangat rugi jika membunuh masa depan sendiri" kata Xing santai seolah yang dia katakan bukan lah apa-apa.

Lawan bicaranya mungkin sedikit tertegun dengan apa yang Xing katakan barusan

"Apa kah kau tidak penasaran kenapa aku membunuh salah satu penjaga pemakaman ini? Kemari lah " ajaknya lagi.

Dengan perlahan dan rasa campur aduk xiao mendekat pada Xing dan mayat laki-laki di depannya.

Dan melupakan apa yang Xing katakan sebelumnya.

Siapa yang tahu mungkin saja itu adalah sebuah pengakuan, tapi seperti biasa yang diharapkan dari xiao Miao, dia tidak akan se peka itu untuk mengerti maksud perkataan Xing.

Sungguh memalukan beberapa waktu yang lalu xiao mengira Xing akan mencium nya lalu setelahnya dia mengira Xing berniat membunuhnya begitu saja, namun perkiraan itu lenyap setelah Xing menariknya ke sisi nya dan menusukkan pedang putih itu pada orang yang tepat ada dibelakang xiao.

Kenapa dia membunuhnya begitu cepat?

"Kau tahu jika aku tidak membunuhnya lebih dulu, mungkin saja dia akan menyerang mu, namun sepertinya orang ini tidak bisa mengendalikan seluruh tubuhnya atau kekuatan nya memang terbatas" Xing menatap xiao disampingnya "dia terlihat seperti boneka kayu di pertunjukan menurutku, sangat bodoh"

"Maksudmu dia seperti zombi?" Tanya xiao dengan mata melebar.

Xing menatap xiao bingung seolah bertanya "......?"

"Ah lupakan" tukas xiao cepat  "dia mungkin lebih terlihat seperti orang yang kerasukan menurutku"gumam nya dengan suara pelan "hah! Apa dia kerasukan roh gentayangan di makam ini?!" Kaget xiao sambil menutup mulutnya seolah perkataan nya itu adalah hal yang benar.

Xing mengerutkan keningnya bingung dengan apa yang xiao katakan, sejujurnya dia tidak mengerti sama sekali

"Lihatlah tanda merah di dahinya" tunjuk Xing pada mayat itu dan melupakan apa yang xiao bicarakan.

Xiao pun mengikuti apa yang Xing katakan, ekspresi xiao sedikit terkejut.

Tanda itu seperti tanda yang ada pada dahi seluruh kultivator yang terjebak dalam ilusi mimpi, di kuil desa pelangi.

"Sama persis" gumam xiao pelan "apa yang terjadi? " Tanya xiao dengan suara lebih nyaring.

"Aku tidak tahu pasti" jawab xing "aku hanya menebak bahwa orang ini telah dikendalikan oleh sesuatu atau dia terkena sesuatu yang berbahaya, penjaga makam ini bukanlah seorang kultivator tapi dia dipenuhi aura kebencian"

Tentu saja seperti nya Xing tidak tahu menahu tentang tanda merah yang terjadi di kuil desa pelangi waktu itu, karena yang bangun lebih awal bukan kah hanya dirinya dan Yihua, selebihnya Semua orang bangun secara bersamaan setelah inti ilusi dihancurkan.

"Bagaimana kau tahu dia bukan seorang kultivator?"

"Tentu saja karena dia tidak membawa pedang ataupun senjata roh disisinya, dan aku tidak merasakan orang ini memiliki aura yang dimiliki para kultivator sedikit pun" Xing mengerutkan dahinya menatap mayat itu "lihatlah! Tanda itu mulai menghilang" tukasnya langsung mendekat dan menyentuh tanda merah yang mulai menghilang pada mayat itu.

itu sama persis.pikir xiao

"Dan auranya telah menghilang, dia tidak lain adalah orang biasa!. Apa aku melakukan kesalahan?" Ucap Xing karena sekarang dia bukan nya telah membunuh iblis tapi malah manusia biasa.

Xiao tetap berdiri sambil menatap mayat dan sekitar "sepertinya kau harus membawa mayat ini dan memeriksanya" usul xiao "kau pikir pemakaman seluas ini apakah hanya satu orang yang menjaga?" Lanjut xiao dengan terus mengedarkan pandangannya pada sekitar.

Xing sedikit terkejut, kenapa dia baru mengingatnya bukankah pemakaman yang begitu luas ini dijaga oleh setidaknya satu orang setiap pembagian status makam nya (makam para kaisar, permaisuri , anak permaisuri , anak selir , selir ). Berarti ada 5 orang yang menjaga tempat ini, lalu dimana mereka? Apa semua penjaga disini mengalami hal yang sama?.

"Aku akan mencari" tukas Xing lalu berlari dengan cepat ke arah lebih dalam, dan xiao hanya mengangguk.

Xiao Menatap punggung tuan muda JIN yang hilang dari penglihatannya dengan cepat. Lalu menatap mayat penjaga makam itu dengan ekspresi mengejek.

Entah apa yang xiao pikirkan, tidak ada yang tahu.

"Paman, kau jelas-jelas sekarang hanya mayat menyedihkan yang dikendalikan dan dibunuh tanpa sengaja" ucap xiao sok iba "jadi sekarang aku yakin kau bukannya dirasuki hantu" kata xiao sambil memeluk kedua bahunya  seolah sedang menggigil ketakutan.

"Siapa yang melakukan nya paman? Katakan pada ku" tanya xiao pada mayat itu dengan sedikit berjongkok "bukankah saat itu Xingsheng sudah ku lenyap kan? Apakah ada orang lain yang bisa melakukan ini selain dirinya?" Xiao memutar bola matanya "sepertinya kau tidak akan menjawab" tukas xiao kesal.

Tentu saja itu adalah mayat bagaimana bisa bicara? Lalu sepertinya penyakit gila xiao muncul saat ini.

"Tanda di dahi mu itu sangat sama namun cara dan dampaknya sepertinya jauh berbeda, paman bahkan aura mu jauh lebih kuat dari Xingsheng, dan akan lebih bagus jika kau tidak menyerang" ucap xiao mendengus kan hidungnya setelah menekan-nekan dahi mayat itu "sepertinya akan sedikit sulit, aku hanya berharap ini tidak berkaitan dengan hantu jelek" lanjut xiao lalu pergi dari sana berjalan menuju keluar pemakaman.

Meninggalkan tempat pemakaman itu dengan santai dan pakaian yang sedikit kotor oleh darah karena tidak sengaja terkena darah dari mayat penjaga makam saat Xing menusuk nya di belakang xiao.

Sedangkan di tempat pemakaman para kaisar, Xing tertegun saat mengedarkan pandangannya pada seluruh tempat, pasalnya ada empat mayat baru yang tergeletak sembarangan disana.

Melihat penampilan dan pakaian mereka, itu jelas adalah para penjaga di pemakaman.

Setelah memeriksa satu persatu, Xing mengangkat dan meletakkan mayat-mayat secara berjejer.

Setelah Selesai diperiksa Xing menyimpulkan bahwa mayat-mayat ini mati dalam waktu yang sama , untuk penyebabnya Xing tidak dapat menebak, yang dia tahu sebelum ke empat orang itu mati mereka sempat saling menyerang dengan brutal seolah berusaha saling membunuh.

Melihat keadaan mereka yang dipenuhi luka gigit dan cakaran manusia serta mulut dan kuku yang penuh darah, itulah yang membuat Xing berfikir mereka telah saling menyerang satu sama lain.

Jika hanya karena luka-luka itu mereka tidak mungkin langsung mati, Karana lukanya tidak mengarah pada jantung ataupun organ fital lainnya.

Lalu tubuh mereka masih terasa sedikit panas seolah baru meninggal beberapa waktu yang lalu sedangkan bibir mereka terlihat sangat pucat dan membiru seolah sudah lama mati atau kemungkinannya mereka mati karena tidak dapat bernafas dan menghirup udara.

Walau saat ini itu hanyalah sebuah tebakan namun tebakannya terasa sangat masuk akal.

"Haruskah ku beritahu Yuan?" Gumam nya, masalahnya dia dan pangeran Yuan selalu menyelesaikan masalah satu sama lain secara bersama, tidak pernah menyembunyikan suatu hal seperti ini.

Namun sepertinya kali ini Xing harus menyembunyikan nya.

Hanya sementara

Setelah dia selesai memeriksa dan mengetahui hasil nya dengan benar, setelah itu dia akan mengatakan dan mendiskusikannya dengan yuan.

Lagi pula jika memberitahukan nya sekarang, Xing takut berita itu akan membuat gempar dan membuat acara besar kekaisaran XIAO menjadi tidak lancar.

Untuk menghindari kecurigaan Xing akan mengirim orang lain untuk mengganti dan menjaga pemakaman ini, lagi pula siapa yang akan peduli dan mengenali jika penjaga makam tiba-tiba adalah orang-orang yang berbeda.

Tidak akan ada yang memperhatikan hal kecil itu.

Tidak akan mau ataupun peduli.

Malam nya xiao menempatkan dirinya di halaman istana yang terlihat begitu banyak orang sibuk mempersiapkan acara besok. Tidak hanya diri nya, disana juga sudah terlihat beberapa orang-orang dari kerajaan lain yang sudah datang lebih dulu.

Beberapa orang menatap xiao dengan mata mengejek karena cara duduk xiao di depan halaman yang sembarangan, bagi mereka yang iri akan mengatakan banyak hal buruk tentang nya, dan beberapa menatap xiao dengan mata kagum karena kecantikan nya.

Tidak sedikit para putri yang melihatnya akan merasa tersaingi, dan tidak sedikit pula di belakang xiao para pangeran berusaha merebut kan nya.

Ditemani Kaili, serta dayang rong dan beberapa dayang lainnya, xiao duduk dengan santai setelah sebelumnya membersihkan diri dan pakaian dari bercak darah dengan sembunyi-sembunyi.

Untungnya dengan keahlian xiao, tidak ada yang sempat melihatnya berkeliaran dengan pakaian berdarah.

Saat ini xiao mungkin hanya sedang menunggu seseorang datang, namun yang dia tunggu belum juga datang.

Apa dia tidak datang?

Mungkinkah?

Satu-satunya teman xiao dari kekaisaran lain yang begitu dia percaya, apakah tidak datang?

Ah mungkin belum, karena orang-orang dari kekaisaran nya pun tidak terlihat sama sekali.

"Putri" panggil dayang rong yang sedang berdiri di samping kirinya.

"Hmnn?"

"Ibu suri bertanya, apakah putri sudah mempersiapkan hadiahnya?"

"Haruskah aku?" Tanya xiao malas. Dan dayang rong mengiyakan "tapi aku tidak dekat dengan orang itu, kenapa aku harus membuang uang ku untuk memberinya hadiah?" Tukas xiao membuat dayang rong dan Kaili saling memandang, bagaimana bisa putri huanran  menggunakan kata "orang itu" sebagai objek yang menunjuk pada putra mahkota, seolah dia tidak pernah sama sekali bertemu dengan putra mahkota XIAO, namun nyatanya mereka adalah saudara kandung.

"Jika putri tidak memberikan sesuatu pada hari perayaan untuk putra mahkota, maka kemungkinan anda akan dipandang buruk oleh banyak orang dan masyarakat" jelas dayang rong dengan suara pelan agar pembicaraan mereka tidak didengar orang lain "setidaknya putri lebih baik memberikan sesuatu yang kecil namun berharga"

Xiao membuang nafas nya malas "bisakah kau saja yang mengurusnya? Aku terlalu malas untuk memikirkan hal itu" pinta xiao "oh dan jangan lupa gunakan uang mu saja, atau..... Kau minta saja uang nya pada ibu suri"

Dayang rong sedikit bingung namun langsung menjawab "Baiklah akan saya siapkan"

Xiao sedikit tersenyum "karena kau bersedia maka aku serahkan semuanya pada mu, jangan mengecewakan ku"

"Tidak akan mengecewakan" tegas dayang rong cepat "dan untuk pakaian anda....?" Lanjutnya ragu-ragu.

Masih dengan posisi duduk dan tangan menopang dagu, sambil memperhatikan semua kesibukan orang-orang tanpa menoleh lawan bicara, xiao mengerutkan keningnya "pakaian...?  Oh untuk itu aku bisa mengurusnya sendiri, kau hanya perlu memanggil kan seorang penjahit pakaian ke pavilium ku" titah xiao.

"Apakah tuan Diwei.....?" Tanya dayang rong

Xiao sedikit mencibir "Jika aku mengatakan penjahit pakaian maka yang ku maksud adalah penjahit pakaian di kota, bukan penjahit pakaian yang biasa menangani seluruh pakaian keluarga kerajaan XiAO. Aku ingin penjahit pakaian yang tidak dikenal banyak orang namun memiliki kemampuan" jelas nya

Xiao memang pernah mendengar nama itu namun dia tidak pernah melihatnya secara langsung, Tuan Diwei perancang dan penjahit pakaian untuk keluarga kerajaan XiAO yang lumayan terkenal karena hasil kerjanya yang selalu memuaskan dan mengagumkan.

Tidak seperti penjahit pakaian lainnya , dia adalah satu-satunya pengusaha yang memiliki banyak keberuntungan di kekaisaran XIAO karena dipercaya untuk selalu menangani pakaian keluarga XIAO.

"Mengapa begitu?" Tanya Kaili yang tidak mengerti.

Xiao tiba-tiba menatap ke arah Kaili "dari tadi kau hanya diam, mengapa sekarang berbicara?" Sinis xiao membuat Kaili langsung tertunduk minta maaf.

"Lupakan, kalian jangan terlalu banyak bertanya, lakukan saja apa kata ku" xiao kembali mengalihkan pandangannya ke depan "dayang rong aku ingin penjahit itu datang sebelum makan malam tiba"

Dayang rong yang mendapatkan perintah itu langsung pamit dan membungkuk hormat "baiklah, kalau begitu saya pamit pergi" ucap nya.

Dan xiao hanya mengangguk tanpa menoleh lalu sedikit tersenyum  "sesekali menampakkan diri dan menggemparkan istana ini apa salahnya?" Gumam xiao pelan "bukan kah dulu kalian sangat suka menghina putri ini? Lihat apa yang akan kalian lakukan besok" lanjutnya.

Entah apa yang dia pikirkan , namun sepertinya bukan sesuatu yang begitu baik bagi sebagian orang.

*KEESOKAN SIANGNYA*

"Putri, pria yang menangani pakaian anda sudah datang dan menunggu di depan"

Mendapat laporan dari Kaili, xiao hanya mengangguk dan segera meletakkan buku yang sebelumnya dia baca lalu berlalu pergi.

Xiao tersenyum saat melihat punggung lebar seorang pria yang tengah berdiri menunggu nya dengan pakaian yang terbungkus di genggaman tangan kanannya.

Hanya dengan melihat bungkus nya, xiao tahu jika itu adalah pesanan nya.

"Sepertinya anda sangat berkerja keras"

Pria itu segera menoleh setelah mendengar suara xiao dan langsung membungkuk memberikan hormatnya "sesuai keinginan anda" jawabnya lalu memberikan bungkusan di tangannya pada xiao.

Xiao dengan senang hati menerimanya "aku akan melihatnya"  xiao pergi memasuki kamarnya dengan membawa bungkusan itu.

Tak berapa lama xiao kembali bersama Kaili dan menemui pria itu lagi "sangat memuaskan" ucap xiao.

Xiao menoleh sedikit ke belakang "Kaili, berikan sesuai pekerjaan tuan ini" titah nya, Dan Kaili segera memberikan sekantong uang.

"Saya harap , saya bisa memanggil anda lagi kapan-kapan"

Pria itu mengangguk dan mengambil sekantong uang itu " dengan rasa hormat saya akan menantikannya, putri pertama" pria itu tersenyum "kalau begitu saya pamit pergi"

"Tunggu" panggil xiao saat pria itu berbalik akan pergi, merasa di panggil tentu saja dia kembali menghadap putri pertama kekaisaran XIAO.

"Jangan lupakan perjanjian malam itu"

"Baik" jawab nya dan mengangguk lalu xiao juga membalasnya dengan mengangguk sebelum pertemuan mereka benar-benar berakhir.

Baru kemarin malam xiao dan pria itu bertemu, xiao sangat ingat betapa susah nya dia membujuk orang itu agar mau mengurus pakaiannya, hingga akhirnya mereka harus memberikan perjanjian satu sama lain.

FLASH BACK ON

Di pavilium nya xiao tengah berdiri dengan mulut menganga setelah mendapatkan laporan dari salah satu pelayanan nya bahwa dayang rong telah membawa seorang penjahit untuk xiao.

Yang dikatakan dayang itu "seorang" ternyata bukanlah seorang.

Lihatlah di depan xiao sekarang ada sekitar lima orang yang sedang berdiri berjejer.

"Dayang rong apa kau tidak begitu mengerti dengan yang ku maksud?" Tanya xiao wajah aneh nya menatap orang-orang itu.

"Saya tidak tahu penjahit yang mana yang anda inginkan, jadi saya membawa beberapa yang sesuai dengan yang telah anda sebutkan" jawab dayang rong disampingnya "mereka adalah orang-orang yang jarang diketahui, hanya ini yang saya temukan jika anda merasa tidak sesuai maka saya akan mencarikannya lagi"

Xiao dengan cepat langsung menatap dayang rong "ah tidak perlu, sudah cukup" jawab xiao cepat "tapi... Aku hanya perlu satu orang, bisakah kau mengirim empat orang lainnya untuk kembali?"

Dayang rong mengerti "baik, yang mana yang putri inginkan untuk tetap tinggal?"

Xiao memperhatikan ke lima orang itu lama. Dia sangat mempertimbangkan nya, xiao tidak tahu pasti yang mana yang lebih bagus.

"Dia.." ucap xiao sambil menunjuk pada seorang pria yang sepertinya lebih tua darinya beberapa tahun, dengan rambut hitam dan pakaian sederhana berwarna hitam. Xiao tersenyum "biarkan dia tinggal"

Dayang rong mengangguk dan ingin mengantar sisa orang yang tidak diperlukan itu untuk kembali.

"Tunggu sebentar" ucap pria yang telah Xiao pilih, membuat semua orang menatap ke arah nya "mungkin saya sedikit lancang, namun saya hanya ingin bertanya, kenapa putri memilih saya? Sedangkan semua orang selalu meremehkan apa yang saya kerjakan"

Xiao sedikit mengerutkan keningnya namun segera menjawab "karena aku ingin memilih mu dan aku melihatmu dari sisi lain, mungkin orang lain tidak mengerti tapi aku melihat mu memiliki bakat. Apakah ada pertanyaan untuk itu?"

"Saya .... Merasa, saya tidak bisa" gumamnya namun masih bisa terdengar.

Dilihat dari penampilan nya sepertinya orang ini memiliki pemikiran buruk yang lumayan besar, bahkan dia merasa dirinya sendiri tidak pantas. Namun dibalik itu dia terlihat sangat pekerja keras dan selalu berusaha.

Xiao membuang nafas nya panjang, seperti nya orang ini harus sedikit diberikan api. Xiao mengangkat tangan kirinya, dayang rong dan pelayan lainnya yang mengerti pun segera keluar dari sana, menyisakan xiao dan pria itu berdua.

"Jadi kau tidak bisa menuruti perintah ku ini?"

"Tidak, saya hanya tidak ingin melakukannya, bukan kah ada penjahit hebat lainnya disini, kenapa anda malah memilih yang tidak mempunyai pengalaman bagus seperti saya?"

"Karena kau bertanya maka akan ku jelaskan, pertama karena aku tidak mau penjahit kerajaan, kedua karena aku sudah memutuskan dan yang ketiga karena aku sudah memilihmu maka aku hanya ingin kau yang menangani busana ku "

"Dan jawaban saya, saya tidak bisa menangani nya. Karena saya tidak memiliki modal untuk membeli bahan dan jika saya menangani busana putri pertama maka saya takut akan banyak orang tahu"

Xiao berjalan dan mendudukkan tubuhnya lalu menyesap teh yang ada di atas meja "sepertinya kau sangat keras kepala" dia meletakkan gelasnya "baiklah karena kau memaksa maka mari kita buat sebuah perjanjian"

"Perjanjian hanya akan berjalan lancar jika saling menguntungkan"

Xiao yang sedang mengaduk teh di gelas tersenyum mendengar nya, orang ini sangat tidak takut padanya "emn. Maka aku akan katakan" xiao mengangkat kepalanya menatap lurus pria itu "aku akan memberikan mu gambar pakaian yang ku inginkan dan penjelasan detail nya agar kau mudah mengerti, sedangkan kau hanya perlu membuat dan menjahitnya menjadi pakaian yang utuh. Aku akan memberikanmu uang malam ini lalu akan ku berikan lagi setelah yang ku inginkan selesai besok siang. Dan.... ingat Kau akan menjadi penjahit pribadiku, tapi tenang saja aku tidak akan mengatakan pada siapapun bahwa kau yang telah membuatnya, sebelum kau sendiri yang meminta di umumkan pada masyarakat maka aku akan merahasiakannya"

Xiao selesai "bukankah itu adil dan menguntungkan?"

FLASH BACK ON

_______________________________________________








NEXT............

Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 86.8K 35
Apa yang kamu lakukan jika mengulang waktu kembali? Tabitha Veronika Miller sosok gadis yang diberi kesempatan untuk mengulang waktu kembali, kematia...
862K 75.4K 33
Ini adalah kisah seorang wanita karir yang hidup selalu serba kecukupan, Veranzha Angelidya. Vera sudah berumur 28 tahun dan belum menikah, Vera buk...
172K 10.2K 42
Aletta Cleodora Rannes, seorang putri Duke yang sangat di rendahkan di kediamannya. ia sering di jadikan bahan omongan oleh para pelayan di kediaman...
154K 18.6K 24
Sang Tiran tampan dikhianati oleh Pujaan hatinya sendiri. Dia dibunuh oleh suami dari kekasihnya secara tak terduga. Sementara itu di sisi lain, dal...