🪓 PSIKOPAT WOMAN thrown BACK...

By 2khalisaaa

262K 25.6K 796

genre : fantasi , transmigration , kekaisaran , wuxia, petualangan Sedang di revisi!! Peringkat :) #1 fiksise... More

1. permulaan
2. Permulaan 2
3.KEAJAIBAN
4. Kisah masa lalu
5.bab kehidupan baru
6. Perjalanan
7. Tanaman yang indah
8. peluang baru
9. pengalaman baru
10. Perjanjian yang menarik
11. Mimpi
12. Kontrak spritual
13. 300 tael emas
14. Energi spiritual
15.Kontrak spritual dua
16.Orang orang baru
17. Phoenix
18.TAKDIR
19. perjalanan
20 . Yihua story
21.akhir perjalanan
22. you crazy ?
23. Kota Taolu
24. xiao
25 . Chapter Yanli
26.Berakhirnya hukuman pengasingan
27. Menarik
28. kekaisaran WEN
29. Arena pedang
30. Lumayan juga
31.Arena Sangat panas
32. Final
33. DESA PELANGI
34. Permainan!! PERMAINAN!
35. KEGAGALAN
36. inti ilusi
37. Bersambung
Pengumuman!!!!! bukan update
38. Penginapan Chun-chieh
39. Diam seribu bahasa
40. Xi-wang
Bukan bagian cerita
42. DIAM
43. Begitu banyak musuh?
44. Tetes air
MAAF!
45. Serangan mendadak
46. mayat Xīngqǐ chóuhèn
47. Ironis
48. the disaster
sampul baru
49. The disaster 2
50. Pergerakan
51. Bencana Kekaisaran JIANG
52. Kesulitan
53. akar masalah?

41. KEKAISARAN XIAO

1.8K 230 30
By 2khalisaaa


"Bagaimana dengan persiapan besok?"

"Menjawab kaisar, semuanya sudah disiapkan dan di atur sesuai keinginan, tidak ada yang terlewatkan"

Kaisar terlihat mengangguk sambil membaca sebuah buku yang diambil dari rak buku perpustakaan kerajaan" Bagus, lalu bagaimana dengan persiapan keluarga kerajaan?"

"Untuk itu beriringan dengan penyambutan musim semi, permaisuri telah mengadakan panggung pertunjukan seni untuk para putri kerajaan, semua putri yang belum menikah di wajibkan ikut serta agar meramaikan acara. Dan untuk perayaan ulang tahun putra mahkota.... apakah kaisar ingin menambahkan sesuatu?"

"Tidak perlu, masalah itu kau tanyakan langsung pada putra mahkota karena itu adalah acara nya" ucap kaisar sambil berjalan di antara rak-rak buku perpustakaan tanpa menoleh pada ketua pelayan pria yang khusus menyiapkan perayaan.

"Baik, akan saya laksanakan" pelayan itu memberi hormat pada kaisar yang membelakanginya lalu bersiap pergi.

"Tunggu" tukas kaisar lalu berbalik.

"Ya? Yang mulia, ada hal yang perlu saya lakukan?" Tanya pelayan itu.

"Pastikan semua kerajaan sudah mendapatkan undangannya dan hadir, jika ada yang tidak hadir katakan pada ku segera"

"Baik, dimengerti" ucap pelayan itu lalu pergi dari sana setelah memastikan tidak ada lagi permintaan dari kaisar.

Saat ini lingkungan istana XiAO tengah terlihat sibuk mempersiapkan segala hal agar acara berjalan sesuai rencana dan jangan sampai ada hal kecil yang terlupakan, jika sampai ada yang kurang kemungkinan semua orang yang mengatur dan mempersiapkan acara akan mendapatkan hukuman dari kaisar atau permaisuri.

Berbeda dengan orang-orang yang terus sibuk bolak-balik di istana, saat ini xiao tengah kehabisan ide dan dia sedang frustasi memikirkan apa yang harus dia tampil kan di panggung pertunjukkan seni para putri nanti.

Kemarin sore saat dia berusaha menghindar dari pangeran Yuan agar tidak berpapasan di jalan menuju aula keheningan, saat mengambil jalan lain sial nya xiao malah bertemu dengan putri nian.

Kabur dai interogasi polisi malah bertemu penjahat.

Tapi haruskah penjahat licik itu memaksa dan menantang nya untuk ikut menampilkan keahlian dalam panggung seni nanti?

Ahhhhh itu bukan memaksa, tapi kali ini semua putri di wajibkan untuk naik panggung.

Ingin menolak tapi semua orang mungkin akan kembali meremehkan putri huanran dan lagi pula jika menolak tantangan pun xiao tetap akan harus naik ke atas panggung bukan?

Apa yang ibu dan putri itu rencanakan? Sangat menggangu.

"Aghh... Haruskan aku menguliti seseorang di atas panggung?" Celoteh xiao yang duduk sambil memperhatikan orang-orang yang tengah sibuk lalu-lalang di depan aula perjamuan.

Xiao memang pintar dalam berbagai mata pelajaran tapi jika masalah kesenian mungkin dia sedikit kurang . Dan jika membahas kesenian di zaman ini bukankah para putri itu tak lain lagi pasti akan menunjukkan tarian , nyanyian dan keahlian dalam memainkan alat musik seperti guqin atau seruling.

Lalu menari dan menyanyi tentu saja xiao tidak bisa, memainkan alat musik tradisional? Tidak pernah mencoba apalagi tertarik.

Dan satu-satunya keahlian yang xiao pikirkan adalah bermain dengan benda tajam dan tetesan darah. Apakah salah?

Baru kali ini dia terlihat bodoh.
Korban-korbannya mungkin akan menertawakan nya jika tahu dia kehabisan akal. Sedangkan saat menghabisi mereka xiao tidak pernah kehabisan akal.

Bertanya pada Kaili pun akan percuma karena Kaili bilang "bukankah dari dulu putri tidak pernah mau belajar bernyanyi , menari ataupun bermain alat musik dan lainnya saat di pavilium? Anda tidak pernah mau melakukan hal seperti itu, Jadi..... Saya tidak tahu harus menyarankan apa".

Ternyata memang sudah payah dari awal.

Apakah putri xiao huanran tidak memiliki keahlian apapun? Pantas saja dia di rendahkan.

Setidaknya dia harus mempunyai satu keahlian, itu lebih bagus dan xiao tidak perlu terlalu bersusah-susah.

Memikirkan semua itu membuat xiao lelah dan membuang nafas nya panjang.

"Ranran apa yang kau pikirkan?"

Mendengar nada bicara yang tidak asing itu membuat xiao langsung menoleh ke belakang "kenapa orang ini harus datang disaat begini?" Gerutu xiao pelan dan kembali memandang lurus.

"Kau tidak menjawab ku . Apa yang kau pikirkan? Kau terlihat sangat kacau" tanya pangeran Xing lagi setelah berdiri tepat di samping xiao yang tengah duduk di sembarang tempat seperti itu tanpa peduli bagaimana pendapat orang-orang.

"Kenapa kau ingin tahu? Tuan muda JIN"

Seolah tidak mendengar pertanyaan kesal xiao, Xing menarik lengan xiao dan membuat nya berdiri dengan mudah tanpa sempat berontak "Kau memikirkan pertunjukan seni nanti?"

"Bagaimana kau tahu?" Xiao mungkin sedikit terkejut dengan apa yang pangeran Xing lakukan dan bertanya secara spontan.

Dia mungkin melakukan nya agar xiao tidak menjadi bahan pembicaraan para pelayan disana.

Xing melepaskan genggamannya dari lengan xiao lalu mengangkat kedua bahunya seolah mengatakan "entahlah" lalu berkata"Terlihat sangat nampak, dan mungkin karena ini pertama kalinya bagi mu"

"Jika tahu kenapa bertanya" itu bukan pertanyaan tapi sebuah sindiran, tanpa peduli xiao langsung berbalik dan pergi dari sana.

Dan tanpa peduli juga, Jin Ke Xing kembali mengikuti xiao dari belakang "apa yang akan kau tampilkan nanti?"

"Tuan muda JIN ku pikir kau sangat pandai" sarkah xiao tanpa menoleh.

"Kepintaran tidak bisa dilihat dari penampilan , jadi apa rencana mu?" Tanya Xing lagi.

"Jika aku tahu, aku mungkin tidak akan terlihat seperti ini !! " kesal xiao, dia saja tidak tahu apa yang akan ditampilkan lalu xiao harus bertanya kepada siapa lagi untuk menjawab pertanyaan itu. Dan apakah pangeran Xing ini bodoh, maksud dari permainan kata yang xiao lakukan saja dia tidak mengerti.

"Begitu kah"

"Kenapa kau mengikuti ku? " Sinis xiao

"Haruskah aku menulis surat izin dan permohonan lebih dulu untuk mengikuti mu?"

"..........." Bodoh! Bukan itu maksud xiao, malas menjawab xiao hanya diam sambil terus berjalan cepat.

Tidak ada yang melanjutkan pembicaraan setelah itu, sampai mereka tiba di tempat pemakaman keluarga kekaisaran XIAO yang berada di dekat istana.

Entah mengapa kaki xiao malah membawanya kesana, dia hanya ingin pergi dan menghindar dari tuan muda JIN itu, tapi lelaki itu malah terus mengikutinya, meski xiao sudah berjalan sangat cepat namun Xing masih bisa mengikuti kecepatannya dengan santai. Ahhh mungkin karena kaki xiao yang jauh lebih pendek dari pangeran Xing.

Xiao berjalan pelan mengelilingi tempat itu, ada begitu banyak makam di sini, mungkin makam kaisar dan keluarga kekaisaran XIAO terdahulu semuanya dikumpulkan disini. Jadi tempat ini begitu luas dan panjang di dalam.

Hanya saja makam-makam ini dipisah dan disusun sesuai pangkat masing-masing, saat masuk gerbang pemakaman maka akan menemukan makam para selir, jika masuk lebih dalam lagi adalah makam para pangeran dan putri selir, lalu makam pangeran dan putri permaisuri pertama , setelahnya adalah makam para permaisuri sedangkan tempat pemakaman yang lebih dalam lagi adalah makam para kaisar.

Meskipun dia seorang ibu suri saat mati, namun karena dia pernah menjadi permaisuri pertama atau selir yang menjadi permaisuri, maka orang itu akan tetap di makamkan di tempat sesuai pangkat awal nya. Jika permaisuri maka akan di tempat permaisuri jika selir yang berubah pangkat menjadi permaisuri maka tetap akan dimakamkan di tempat para selir. Itulah aturan nya.

Jika sampai disana maka akan merasakan aura kultivasi yang sangat kuat, mungkin karena para kaisar dikubur bersama pedang roh mereka masing-masing.

Saat masuk pun xiao mendengar pangeran Xing bergumam "aura yang begitu kuat" itulah yang xiao dengar sebelum dia benar-benar memfokuskan diri pada tempat itu, dan memang xiao pun merasakannya. Aura yang sangat kuat memenuhi seluruh makam ini.

Sudah biasa jika keluarga kekaisaran XIAO selalu mengubur mayat bersama dengan pedang roh mereka, pedang tidak akan di turun-temurun kan, mereka harus dapat mencari pedang lain di dunia kultivasi ini untuk diri sendiri dengan kekuatan nya sendiri.

Itu adalah sebuah peraturan yang tidak tertulis namun sangat di junjung tinggi bagi keluarga kekaisaran XIAO.

"Ibu, ran'er datang berkunjung" ucap xiao sambil menangkupkan tangannya sedikit membungkuk, memberi hormat nya di depan sebuah makam yang bertuliskan nama permaisuri Jia ditemani pangeran Xing disampingnya.

Bibi aku tidak sengaja kemari dan membawa raga putri mu berkunjung, jika kau ingin berterimakasih maka tidak perlu........ Sungkan.

"Ibu" xiao berjongkok di samping makam itu

Maksudku bibi

"Apa yang harus ku lakukan di panggung nanti?"

Ahh apa yang ku lakukan dimakan ini?

Xiao sedikit melirik ke arah pangeran Xing

Kenapa dia terus mengikuti ku? Heh jantung bisa diam sebentar tidak?

"Eekhem.. ibu haruskah aku melakukan lomba matematika di atas panggung?" Xiao sedikit terkekeh

Mana mungkin kecuali aku ingin menjadi sorotan

Xiao kembali melirik ke arah Xing yang berdiri memperhatikan percakapannya dengan makam itu.

Apa apaan wajah tampannya itu?!
Percuma! Sepertinya dia tidak akan pergi

"Ranran" mendengar Xing memanggil, xiao pun menoleh. "Jika kau bingung maka lihatlah dalam hati mu, apa yang begitu kau suka lakukan hingga selalu ingin kau kerjakan di saat waktu luang, mungkin hal kecil itu bisa kau tampilkan di panggung nanti" Xing tersenyum.

Apa? Apa yang dia maksud?
Hobi? Apa yang dia maksud itu hobi?..

"Apa kau tahu keahlian yang ku sukai baru-baru ini?"

"Mana ku tahu" gumam xiao pelan tak perduli namun Xing tidak mendengarnya.

"Mungkin ini tidak ada kaitannya dengan keahlian dalam seni tapi aku hanya ingin mengatakannya, akhir-akhir ini sepertinya kau sangat suka memenuhi pikiran ku" Xing terkekeh kecil "dan aku jadi selalu ingin mengikuti mu kemana pun kau pergi, sepertinya itu adalah keahlian ku sekarang"

Bicara apa dia? Sepertinya dia sudah tidak waras, berbicara begitu banyak dan tertawa sendiri

Aku harus segera pergi sebelum aku gila karena nya.

Itulah yang xiao pikirkan, gadis yang tidak pernah ingin tahu bagaimana rasanya cinta dan dicintai, dia mungkin pernah menonton drama percintaan namun tidak tahu pasti bagaimana rasanya.

Dengan gerakan pelan xiao berdiri "Ibu, seperti nya aku tidak bisa terlalu lama disini. baiklah aku akan pergi, selamat tinggal" ucapnya lalu dengan cepat berjalan melalui Xing, berniat ingin meninggalkan dan kabur dari tuan muda JIN.

"Hati-hati " ralat Xing saat xiao berjalan dengan cepat ingin melaluinya namun bodohnya kaki xiao malah tersangkut akar pohon yang sedikit keluar dari tanah.

Dan untungnya tubuh xiao dengan cepat ditahan oleh Xing sebelum benar-benar terjatuh ke atas tanah pemakaman.

Sekarang mereka terlihat seperti adegan di film, dimana pemeran pria dan wanita nya saling memandang dalam waktu yang lama.

Seolah alam sedang mendukung ketampanan nya, angin berhembus pelan membuat rambut Xing sedikit melayang bagaikan di alam dongeng.

Seperti sebuah es crim vanilla yang dimakan saat musim panas, wajahnya sangat sempurna!!!!

"Ranran, kau baik-baik saja?" Tanya Xing setelah beberapa waktu terdiam masih dalam mode seperti menggendong.

Dan seolah sedang terhipnotis, xiao tanpa sadar apa yang dia lakukan hanya menggeleng pelan "tidak baik-baik saja"

"Kau terluka? Di mana? biar ku periksa?" Tanya Xing gelagapan sambil membenarkan posisi mereka lalu memeriksa keadaan xiao, takutnya ada yang terluka.

"Apa yang kau lakukan? Aku baik-baik saja" tukas xiao setelah sadar dari lamunannya.

"Benarkah?" Tanya Xing memastikan dan xiao hanya mengangguk.

Kau pikir siapa yang akan baik-baik saja jika berada di situasi seperti ini?

"....."

Seperdetik kemudian hanya ada kesunyian yang menemani tempat makam itu , serta angin yang berhembus lembut disertai aura yang semakin kuat.

Saling menatap....

Dan Xing menatap wajah xiao dengan ekspresi yang tidak dapat dibaca, Xiang menatap xiao dan agak menunduk.

semakin lama Xing semakin mendekatkan wajahnya pada wajah xiao yang lebih pendek darinya.

"..........!"

Seolah terkunci, Xiao tidak dapat berkutik dan tidak mampu bergerak, dia bingung dan linglung.

Apa yang akan tuan muda JIN ini lakukan?

Apa?

Tidak lama kemudian, tanpa di duga.

Xing menghunuskan pedangnya ke arah xiao hingga terdengar suara darah yang tersebar dengan cepat.

Kapan pangeran Xing mengeluarkan pedangnya?! Xiao bahkan tidak menyadarinya.

Setelah mencabut pedang tanpa mengubah ekspresi nya Xing memeluk pinggang xiao dengan satu tangan kiri lalu membawanya ke sisinya.

Terlihat tetesan darah mengalir dari pedang putihnya.

Xiao bahkan tidak mengerti apa yang terjadi, kejadian itu terlalu cepat baginya.

Xing mengalihkan pandangannya menatap xiao dengan bibir yang tersenyum manis "ada darah di pipi mu" ucapnya sambil mengelus pipi xiao dan menghilangkan jejak darah di sana "kenapa bisa ada disini?"

"......?"

"Maaf aku tidak sengaja, baju mu jadi kotor" kata Xing lagi sambil terkekeh, meski xiao tidak menjawab pertanyaan pertamanya dia masih terus berbicara.

Terlihat ekspresi Xing berubah dengan kening yang terangkat dan mata membulat "eh, kau marah?"

Bughhhh....!!!

Terdengar sesuatu yang telah jatuh ke atas tanah dengan keras, sesuatu beban yang berat tentu saja manusia.

"Dia mengeluarkan begitu banyak darah, mengotori pedang ku" tukas Xing sambil kembali menyimpan pedangnya setelah melepaskan tangannya dari tubuh xiao.

"Ahhhhh sepertinya mayat ini harus ku bawa secara sembunyi" gumamnya sambil meregangkan otot-otot tubuhnya lalu berjalan dan membungkuk untuk melihat orang yang sudah dia renggut nyawanya itu.


_______________________________________________








NEXT............

Continue Reading

You'll Also Like

365K 21.1K 25
KAILA SAFIRA gadis cerdas berusia 21 tahun yang tewas usai tertabrak mobil saat akan membeli martabak selepas menghadiri rapat perusahaan milik mendi...
629K 38K 63
(WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) Ini tentang Amareia Yvette yang kembali ke masa lalu hanya untuk diberi tahu tentang kejanggalan terkait perceraianny...
258K 788 11
CERITA DEWASA KARANGAN AUTHOR ❗ PLIS STOP REPORT KARENA INI BUKAN BUAT BACAAN KAMU 🤡 SEKALI LAGI INI PERINGATAN CERITA DEWASA 🔞
140K 13K 37
Teman SMA nya yang memiliki wangi feromon buah persik, Arion bertemu dengan Harris dan terus menggangunya hingga ia lulus SMA. Bertahun tahun tak ter...