Pacar Sengklek (On going)

By Askobarrr

86.5K 6.6K 2.6K

Udah pernah punya pacar sengklek belum? Kalo belum, cobain deh Rasanya... Aaaahhhh mantap! More

1 | Awal pertemuan
2 | Minimarket
3 | keripik singkong
4 | Sambal kacang
5 | Aldian dan Aldi satu nama
6 | Ngebut
7 | Rumah Aldi
8 | Minum dingin
9 | Pulang Bareng
10 | cepak cepak jeder
11 | Sial
12 | Mie ayam
13 | Gara-gara helm
14 | Nyanyian Aldi
15 | Renata budeg
16 | Labrak
17 | Masa lalu
18 | Pasar malem
19 | Ulangan yang mematikan
20 | Baper
21 | Keroyok
22 | Menghilang
23 | Bertemu
24 | Pikiran Kotor
25 | Salah toilet
27 | Berpacaran
28 |Cemburu
29 | Bolos sekolah
30| Salting
31 | Malem minggu
32 | Rumah sakit
33 | Pergi
34 | Nama kucing
35 | Aldi X Elang
bukan up!
36
37. Kecewa
38. Curiga
39 | Salah Faham
40 | Baikan
41 | Anton
42 | Berantem
43 | Make up
44 | Bertemu lagi
45 | Drama freak
46 | Hujan-hujanan
47 | Dekor
48 | Teror
49 | Mobil goyang
50 | Dia kembali
51 | Rumah sakit
52 | Kacau
52 | Bangun dari koma
53 | Hampir terungkap
54 | Sesuatu
55 | Selesai

26 | Telor Ayam

958 83 72
By Askobarrr

Jika semesta menanyakan kabarku.
Sampaikan padanya, aku sudah berhenti mengejar bintang yang paling terang dalam hidupku.

>>>>>Jangan lupa divote<<<<<

Aldi, Alan dan Haris keluar vila malam ini niatnya ingin ke supermarket terdekat membeli bahan makanan dan minuman untuk mengisi kulkas selama beberapa hari.

Alan mendorong troli yang sudah penuh dengan belanjaann, sedangkan Haris dan Aldi asik memilih makanan dan di lempar begitu saja membuat Alan harus mengarahkan troli tersebut.

"Lo berdua enak banget ya main lempar-lempar aja! Gue yang cape tau!" gerutu Alan kesal.

"Gak usah banyak bacot," ucap Aldi yang sedang melihat-lihat mie instan.

"Orang sabar di sayang Cici." Alan mengelus dadanya sabar.

"Mau mie apa nih?" tanya Aldi kepada kedua sahabatnya.

"Mie atas, mie bawah, mie depan, mie belakang." Haris menyanyikan permainan dulu ia kecil sambil menepuk-nepuk ke udara.

"MKKB banget sih iiwww..." Haris dengan suara seperti perempuan.

"Najis gue punya temen waria!" Aldi bergidik ngeri dan menjauh dari kedua manusia itu.

Hanya ini Supermarket yang buka 24 jam. Orang yang mampir pun hanya 2 orang antara lainnya ada seorang wanita dengan penampilan yang sedikit seperti cowok dengan ramput pendek dan celana jeans robek di bagian paha. Setelah selesai berbelanja Aldi mengantri di kasir sedangkan Alan dan Haris menunggu di depan.

Wanita ber-jeans itu sedang menunggu belanjaannya selesai di bayar dan Aldi yang berada di belakangnya tetap menunggu walau bosan.

"Total semuanya 120 ribu rupiah kak," ucap mbak kasir dengan ramah, wanita itu mengambil uangnya di satu yang hanya terdapat 100 ribu saja.

"Yah mbak uang saya kurang lagi, coba kurangin aja deh belanjaannya."

Aldi yang tidak sengaja mendengar itu langsung menatap wanita berambut pendek tersebut.

"Pake uang saya aja mbak sekalian," ucap Aldi kepada wanita tersebut.

"Udah enggak usah," ucap wanita itu dengan bahasa Jawa namun sedikit jutek.

"Gakpapa biar sekalian sama belanjaan saya."

"Yaudah makasih," kata wanita itu berterimakasih dan langsung pergi begitu saja sambil membawa belanjaannya.

Aldi menggelengkan kepalanya dan mendorong trolinya ke kasir.

>>>>><<<<<

Kicauan burung dan sinar matahari yang mengenai wajah cantiknya membuat Renata terbangun. Ia tersenyum karena tubuhnya sudah membaik karena perjalanan yang jauh membuat tubuhnya pegal-pegal. Ia meninggalkan kedua temannya yang masih tertidur pulas.

Ia berjalan dan melihat ketiga lelaki itu sedang tertidur di atas soffa dengan posisi yang tidak beraturan. Ia berjalan menuju dapur dan membuka kulkas yang banyak sekali makanan disana, ia bingung dimana makanan itu berasal?

Pagi ini Renata sedang berkutik membuat sarapan untuk mereka semua, hari ini Renata akan membuatkan nasi goreng karena hanya itu yang terlihat mudah baginya. Ia mulai menyiapkan semua bahan-bahan yang akan dia masak.

Aldi yang kehausan langsung terbangun dari tidurnya dan berjalan menuju dapur, ia melihat Renata yang sedang berkutik di dapus seorang diri.

"Lo ngapain?" tanya Aldi dengan suara khas bangun tidur. Renata yang mendengar itu langsung terkejut dan menoleh kebelakang terdapat Aldi dengan rambut yang acak-acakan.

Gemesin banget sih kalo bangun tidur. Batin Renata.

"Gue nanya juga malah diem aja," ulang Aldi.

"Masak lah!"

"Emang bisa?"

"Lo ngeremehin gue, hah?"

"Mau gue bantuin gak?" tanya Aldi yang sudah meneguk air putih sampai habis.

"Enggak usah deh, yang ada lo malah ngerusuh."

"Okey gue bantuin." Aldi berjalan mendekat ke arah Renata.

"Cuci muka dulu!"

Aldi menurut dan langsung membasuh mukanya tidak lupa menggosok gigi.

"Udah."

"Udah deh lo duduk aja jangan gangguin gue," ucap Renata yang masih sibuk menyiapkan bahan.

"Tapi gue mau bantuin lo masak."

Renata yang tidak mau berdebat lebih baik ia iyakan saja supaya manusia ini tenang.

"Gue bantuin apa sekarang?" tanya Aldi.

"Gue aja yang potong-potong sini!" Aldi merampas pisau yang genggam Renata.

Renata mencoba untuk sabar hari ini, karena masih sangat pagi untuk bertengkar.

Aldi memotong cabai namun seperti seorang memotong daging, Renata yang melihat itu langsung membulatkan matanya takut tangan Aldi terluka.

"Itu bukan daging!" seru Renata yang langsung mengambil pisau tersebut, sedangkan Aldi tersenyum kikuk menggaruk lehernya yang tidak gatal.

"Udah deh ini biar gue aja, lo ceplok telor aja," kata Renata kesal.

"Telornya dimana?" tanya Aldi.

"Di Mekkah!"

"Serius Renata, kalo gue ke Mekkah buat ngambil telor ayam yang ada cewek-cewek disana bisa terpesona sama ketampanan gue dan elo bakalan jadi perawan tua," ujar Aldi panjang lebar membuat Renata menyiyir.

Aldi memang tidak tahu dimana telor itu di simpan, karena malam tadi yang merapihkan belanjaan yaitu Alan dan Haris.

"Di kulkas tuh banyak lo ambil semua," kata Renata membuat Aldi berjalan menuju kulkas dan mengambil telor ayam tersebut.

Aldi tampak kebingungan bagaimana ia mengeluarkan isi yang ada di dalam telor ini? Dengan pedenya Aldi melempar telor itu di atas wajan hingga pecah dengan cangkangnya yang ikut masuk kedalam. Renata lagi-lagi menggelengkan kepalanya pusing.

"Lo kalo enggak bisa mending enggak usah ngerusuh deh!" omel Renata.

"Gue enggak pernah ke dapur jadi wajar aja dong kalo gue enggak tau mecahin telor kaya gimana," kata Aldi benar memang ia tidak pernah ke dapur apa lagi memasak karena pelayan di rumahnya banyak ia tinggal makan.

"Duduk lo!"

"Gak mau! Gue mau tetep bantuin, ajarin gue dong gimana caranya."

Dengan sabar Renata mengambil sebutir telur dan sendok.

"Lo pukul pelan-pelan telornya pake sendok, kalo udah kebuka atau retak kaya gini baru lo buka pake kedua tangan lo," ucap Renata sambil memberi tutorial masak telor ceplok.

Aldi mengangguk paham dan percobaan pertama berhasil membuat Aldi ingin mencoba lagi.

"Asik juga ya bukain telor," gumamnya sambil terkekeh geli.

"Yaudah kalo udah paham gue mau siapin bahan yang lain, lo masak telor ceploknya 6 jangan lupa di kasih garem sedikit aja." Aldi mengangguk saja saat mendengar ucapan Renata.

Renata berjalan menuju meja makan sambil memotong-motong bahan yang lainnya mulai dari bakso, sosis, cabai, bawang dan lain sebagainya. Sedangkan Aldi asik sendiri dengan semua telor yang ada di hadapannya. Aldi membuang cangkang telur itu kesembarang tempat.

"Hahaha besok dirumah gue mau ceplok telor sendiri ah!"

Aldi sudah masak telor ceplok lebih dari 6 karena terlalu asik memecahkan telur sampai ia tidak sadar akan hal itu. Renata sudah selesai dan betapa terkejutnya ia saat melihat cangkang telur yang berserakan di lantai dan bau amis yang tidak sedap di dapur.

"Astaghfirullah halazim kenapa dapur kaya tempat pembuangan sampah kaya gini!" seru Renata.

Renata melihat Aldi yang masih asik memecahkan telor keatas wajan dan ia pun terkejut karena telor ceplok yang begitu banyak.

"Kak Aldi udah masak telornya kebanyakan!" teriak Renata.

"Nanggung satu lagi ini." Aldi sedang memukul pelan telur terbit sampai akhirnya jatuh ke atas wajan yang sudah panas.

Renata menghitung ada 12 telur ceplok buatan Aldi terlihat sangat berantakan sekali.

Renata sibuk memasak nasi goreng sedangkan Aldi sedang membersihkan dapur yang berantakan akibat ulahnya. Tidak lama masakanpun sudah jadi, Aldi membantu membawakan hidangan itu ke atas meja makan.

Semua sudah bangun dan menuju meja makan karena mencium aroma yang menggoda.

"Widih wangi banget nih masakannya," puji Cici dan Desi.

"Duh gue jadi laper deh," timpal Alan dan Haris.

Aldi datang dengan piring yang di penuhi oleh telur ceplok membuat mereka terkejut.

"Tadaaa! Telor ceplok buatan Chef Aldi sudah jadi!" seru Aldi dengan pede.

"Lo mau kasih makan kita apa buat warga? Banyak bener telornya!"

"Sengaja biar kalian sehat karna makan telor buatan gue," kata Aldi membuat Alan dan Haris kesal.

"Yang ada kita bisul dadakan gara-gara makan telor lo," ucap Haris yang menggelengkan kepalanya saat melihat telor ceplok buatan sahabatnya.

"Lo enggak tambahin racun kan, kak?" tanya Desi memastikan karena melihatnya saja sudah tidak selera.

"Enggak kok, palingan keringet dari ketek gue aja yang jatuh ke telur itu."

"Bangsat!"

"Becanda! Udah buruan makan telor buatan gue! Nanti kalian wajib kasih nilai 1-10 tapi gue gak menerima kalo kalian kasih nilai jelek," kata Aldi.

"Serah lo deh!"

>>>>>BaTaS-sUcI<<<<<

Maaf lama up nyaa...semoga part ini bisa menghibur kalian semuanya...

Kurang lebih seperti ini ya fren masakan mereka berdua...

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan cara vote dan spam komentar disini....

Bantu ramaikan juga ke teman-teman kalian yang belum mampir kesini...

Okeyy selamat menunggu part selanjutnyaaa

Continue Reading

You'll Also Like

148K 3.8K 35
DON'T COPY MY STORY! "Lo bisa gak sih gak ganggu gue? Kesel gue dekat sama lo digosipin yang enggak enak di dengar" ujar Sandra "Hahaha, resiko lo...
266K 17.6K 61
Alvaro, Si Badboy sekaligus ketua geng motor Gervanest yang kepincut sama Nadia, gadis fuckgirl yang tersakiti. Kisah bermula saat Nadia ingin mend...
RARA [END] By Lily

Teen Fiction

628K 22.7K 57
"Hai kak Varo nya Rara." "Gue udah pernah bilang, jangan panggil gue Varo! Lo budek ya!" "Gue gak mungkin suka sama lo! Gak akan pernah! Jadi berhent...
16.8K 2.4K 44
Bagaimana jika kenalakan Yibo menurun ke anaknya. Up suka suka