Pacar Sengklek (On going)

By Askobarrr

86.5K 6.6K 2.6K

Udah pernah punya pacar sengklek belum? Kalo belum, cobain deh Rasanya... Aaaahhhh mantap! More

1 | Awal pertemuan
2 | Minimarket
3 | keripik singkong
4 | Sambal kacang
5 | Aldian dan Aldi satu nama
6 | Ngebut
7 | Rumah Aldi
8 | Minum dingin
9 | Pulang Bareng
10 | cepak cepak jeder
11 | Sial
12 | Mie ayam
13 | Gara-gara helm
14 | Nyanyian Aldi
15 | Renata budeg
16 | Labrak
17 | Masa lalu
18 | Pasar malem
19 | Ulangan yang mematikan
21 | Keroyok
22 | Menghilang
23 | Bertemu
24 | Pikiran Kotor
25 | Salah toilet
26 | Telor Ayam
27 | Berpacaran
28 |Cemburu
29 | Bolos sekolah
30| Salting
31 | Malem minggu
32 | Rumah sakit
33 | Pergi
34 | Nama kucing
35 | Aldi X Elang
bukan up!
36
37. Kecewa
38. Curiga
39 | Salah Faham
40 | Baikan
41 | Anton
42 | Berantem
43 | Make up
44 | Bertemu lagi
45 | Drama freak
46 | Hujan-hujanan
47 | Dekor
48 | Teror
49 | Mobil goyang
50 | Dia kembali
51 | Rumah sakit
52 | Kacau
52 | Bangun dari koma
53 | Hampir terungkap
54 | Sesuatu
55 | Selesai

20 | Baper

1.2K 132 101
By Askobarrr

Olahragaku tiap hari adalah rebah ke kanan dan rebah ke kiri biar enggak keram dikasur.

>>>>>Jangan lupa divote<<<<<


Sejak tadi Aldi hanya melamun sambil melahap tiktak di tangannya. Alan dan Haris yang melihat itu merasa bingung dan membuka bicara.

"Lo kenapa?" tanya Alan.

"Iya, kenapa lo dari tadi ngelamun kaya orang depresi aja," lanjut Haris.

"Gue lagi bingung." Aldi menatap kedua sahabatnya bergantian.

"Bingung kenapa?" tanya Haris.

"Tau tumben banget lo bingung." Alan terkekeh kecil.

"Gue pengen ngungkapin perasaan gue ke Renata, tapi. Gue takut perasaan gue cuman bertepuk sebelah tangan bro. Apa lagi dia kaya masih berharap sama si Deniel anak OSIS," ujar Aldi dengan suara yang sedikit kecewa.

"Apa salahnya di coba? Masalah di tolak itu urusan paling akhir Al. Jangan sampe cuman gara-gara lo bingung gak jelas kaya gini, Renata bakal berpaling sama orang lain dan nyaman," jelas Haris.

"Gue udah lama banget enggak ngerasain yang namanya jatuh cinta semenjak Vinka ngehianatin gue, dan lo berdua tau sendiri berapa banyak cewe yang mau sama gue dan gue tolak. Tapi enggak tau kenapa pertama kali gue ketemu Renata gue ngerasa ada aura yang beda dari diri dia."

"Renata itu kadang ngeselin tapi gue suka kalo dia udah marah-marah, dia juga cewe unik menurut gue," sambungnya.

"Kita bakal bantuin lo." Senyum Alan dan di ikuti oleh Haris.

"Gue ada rencana bagus." Haris mulai menjelaskan Rencananya kepada Alan dan Aldi.

>>>>><<<<<

Semakin hari kedekatan Aldi dan Renata semakin terlihat dan banyak orang yang mengira mereka tengah menjalin hubungan yang spesial namun tidak di publikasikan. Hari Minggu ini Aldi mengajak Renata ke sebuah tempat yang Renata tidak tahu.

Aldi membawa mobil kesayangannya dan mereka harus membutuhkan waktu yang lumayan lama. Sejak di perjalanan mereka asik bernyanyi ria dan pastinya ada perdebatan kecil diantara mereka.

Mobil Aldi sudah terparkir disana membuat Renata menatap Aldi yang sudah tersenyum manis.

"Yok turun."

"Lo enggak bakal ngapa-ngapin gue kan?" tanya Renata.

"Emang gue mau ngapainin sih? Sekarang tutup mata lo, pake kain ini," ucap Aldi yang menyerahkan kain biru kepada Renata.

"Ribet banget sih!"

"Kalo ada cara ribet kenapa harus yang mudah," ujar Aldi membuat Renata memutar bola matanya malas.

Renata sudah menutup matanya dengan kain dan di situ juga Aldi tersenyum manis.

"Udah?" tanya Aldi.

"Udah."

"Lo enggak ngintip kan?"

"Enggak ih bawel!"

Aldi mulai menuntun Renata ke tempat yang sudah ia rencanakan beberapa hari yang lalu. Angin yang kencang membuat rambut Renata sedikit beterbangan dan suara air yang terdengar begitu jelas di telinga Renata.

Aldi berhenti berjalan membuat Renata ikut berhenti. "Kok berenti? Ini dimana sih? Kok ada suara air. Lo mau bunuh gue ya?"

"Lo mikir kemana sih, Ren. Sekarang kita udah sampe."

"Udah?"

"Mau gue bukain apa lo buka sendiri nih kain yang nutupin mata lo?" tanya Aldi.

"Bukain deh."

Aldi membuka ikatan itu dengan perlahan dan sampai akhirnya kain itu terlepas sempurna. Renata membuka matanya perlahan dan betapa terkejutnya dia saat melihat pantai yang begitu indah saat di lihat oleh matanya.

Aldi yang melihat itu jadi ikut tersenyum. "Gimana lo suka gak?"

"Sukaaaaaaa bangettttttt!" seru Renata.

"Gue makasih banget sama lo," kata Renata yang sedikit menoleh ke arah Aldi.

"Makasih?"

"Iya. Makasih karena selama ini lo selalu buat gue bahagia walaupun kadang lo ngeselin, tapi semua yang udah lo kasih ke gue itu bener-bener berkesan banget! Hidup gue jadi lebih berwarna sekarang," ujar Renata yang masih menatap ombak dan menikmati angin.

"Iya, sama-sama. Gue juga mau bilang makasih karena sejak kehadiran lo, gue ngerasa hidup gue lebih berwarna juga. Dan karena lo, gue bisa ngelupain masa lalu gue yang di bilang kurang menyenangkan," ucap Aldi.

Renata berjongkok dan menyipratkan air ke wajah Aldi, membuat Renata tertawa kencang saat melihat wajah Aldi yang terkejut karna ulahnya.

"Main-main lo sama gue, hah?" Aldi pun ikut menyipratkan air ka arah Renata. Dan disitulah mereka saling menyiratkan air satu sama lain.

Renata dan Aldi tertawa lepas disana menikmati semuanya. Sampai akhirnya Aldi mengejar Renata karena wajahnya yang di coret oleh pasir.

"Kejer kalo bisa!" kata Renata yang sedikit meledek Aldi dan berlari kencang di atas pasir.

"Lo enggak bakal bisa lepas dari gue, Renata!"

Sekuat tenaga Aldi berlari kencang dan akhirnya perjuangannya tidak sia-sia. Ia memeluk Renata dari belakang sampai mereka terjatuh karena tidak seimbang.

Mereka terdiam karena posisi mereka benar-benar begitu dekat, dengan posisi Aldi di atas Renata. Mata keduanya saling bertemu satu sama lain.

Aldi tersenyum. "Dapet juga kan lo!"

Renata pun tersadar dan ikut tersenyum karena wajah Aldi masih terdapat pasir. Mereka membenarkan posisi menjadi duduk silang.

"Potoin gue dong," kata Renata.

Aldi mengambil ponselnya dan mulai memotret Renata yang sedang bergaya disana. Aldi terkekeh geli plus senang melihat Renata tersenyum.

"Sekarang kita Selvi berdua." Renata langsung merebut ponsel Aldi dan mengubah kamera depan. Renata menahan tawa nya saat melihat wajah Aldi yang masih terdapat pasir.

"Kenapa?" tanya Aldi yang tidak tahu apa apa.

Renata mendekat dan membersihkan wajah Aldi dengan tangannya. Aldi melihat wajah Renata yang begitu dekat dengan bulu mata yang lentik dan bola mata yang begitu serius membersihkan wajahnya.

"Muka lo masih ada pasir."

Renata dan Aldi bergaya di depan kamera dengan gaya yang sedikit konyol tapi bagus.

Selesai berfoto-foto Renata menyenderkan kepalanya di bahu Aldi sambil menikmati angin dan ombak di hadapannya. Aldi pun ikut menyenderkan kepalanya di atas kepala Renata sambil mengelus lembut rambutnya.

Tidak ada percakapan di antara mereka berdua selain tersenyum, sampai akhirnya.

"Renata."

"Kak Aldi," ucap mereka secara bersamaan.

"Lo duluan," ucap mereka kembali.

"Lo duluan aja mau ngomong apa?" tanya Aldi kepada Renata.

Kini Renata tidak bersandar lagi di bahu Aldi justru Renata menatap Aldi dan tersenyum yang memperlihatkan giginya.

"Btw gue laper," ujar Renata sambil mengelus perutnya.

Aldi terkekeh geli saat melihat tingkah Renata yang seperti anak kecil. "Oke. Ayok kita makan biar si cantik ini enggak laper," kata Aldi sambil mencubit pipi Renata gemas.

Renata yang di perlakukan seperti itu jadi salah tingkah sendiri. Mereka sudah sampai di rumah makan yang tidak jauh dari pantai.

"Btw kita pulangnya gimana? Baju kita basah," kata Renata.

"Tenang aja gue bawa baju ganti kok dan baju buat lo juga," kata Aldi yang sedang melahap makanannya.

"Lo bawa baju gue dari mana?"

"Lo pake baju gue. Karena gue enggak punya baju cewek."

"Coba kalo Lo bilang dari awal gue enggak bakal pake baju Lo."

"Kalo gue bilang bukan kejutan namanya."

"Dari kapan lo rencanain ngajak gue kesini?"

"Dua hari yang lalu."

Renata mengangguk paham dan langsung melanjutkan makannya. Selesai makan mereka segera salin baju yang Aldi bawa. Renata menggunakan hoodie Aldi yang berwarna abu-abu muda dan celana jeans yang pas di pakainya.

Sesekali Renata mencium wangi pada hoodie tersebut, wanginya benar-benar mirip dengan Aldi.

Renta sampai rumah pukul 9 malam. Aldi sudah terlebih dahulu izin kepada Ana-mamahnya Renata untuk mengajaknya jalan ke pantai siang tadi.

Renata sejak tadi senyum-senyum sendiri karena kejadian di pantai yang selalu saja memutar di pikirannya. Ada rasa tidak menyangka bisa bertemu dengan Aldi yang sudah membuat dirinya seperti sekarang.

Ia berjalan ke arah cermin dan terlihat dirinya yang masih menggunakan hoodie Aldi sambil mencium aromanya. Entah kenapa ia merasa banyak sekali kupu-kupu di perutnya.

"Makasih orang sengklek," guamam Renata dan kembali ke kasurnya dan tidur.

>>>>>BaTaS-sUcI<<<<<

(Isi perut Renata sekarang nih guys...)

Makasih buat kalian yang udah setia baca Pacar Sengklek. Maaf guys up nya lama karna gak ada inspirasi kemaren-kemaren.

Jangan lupa tekan bintang di pojok kiri ya freen.

Kalo ada typo tolong komen yaa biar aku benerin nanti:)

Tunggu part selanjutnya...

Continue Reading

You'll Also Like

16.7K 2.4K 44
Bagaimana jika kenalakan Yibo menurun ke anaknya. Up suka suka
2.1K 1.3K 49
𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐁𝐀𝐏𝐄𝐑𝐏𝐇𝐎𝐁𝐈𝐂 𝐌𝐈𝐍𝐆𝐆𝐈𝐑❗ Apakah sebuah kesalahan mampu hilang lewat kata perjodohan? Menceritakan seorang gadis dan lelaki ya...
259K 12.7K 86
"AGATHA CALLISTA PUTRI" Seorang,gadis cantik yang tinggal di sebuah panti asuhan yang bernama "Kasih Indah". Panti asuhan itu menjadi saksi bisu tent...
252K 11.2K 52
[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] ****** Kehidupan keempat gadis cantik yang awalnya baik baik saja berubah setelah keputusan orang tuanya yang memindahk...