Gyuri sama Chan mematung di tempat. Mereka kaget banget. Cewe yang terakhir kali mereka temui hampir 3 tahun yang lalu tiba tiba dateng.
"Do you miss me, Mr. Bang?" Tanya Jihyo.
Jihyo jalan mendekat kearah Chan sambil senyum. Dia kemudian nyentuh pelan pipi Chan.
"I miss u so much, Channie."
Jihyo kira reaksi Chan bakal bagus. Kaya meluk dia erat kemudian berbisik 'aku juga kangen kamu, jiji.'
Tapi ekspetasi Jihyo terlalu tinggi. Bukannya meluk, Chan justru mencekik erat lehernya. Guratan kemarahan dan kebencian terlihat jelas di mata Chan.
"BERANI BERANINYA NGANCAM ISTRI GUE!" teriak Chan sembari mengeratkan cekikan nya.
"C-chris! S-stop! Ahh.. I-I can't breathe, hgg." Jihyo mukul mukul cekikan Chan di lehernya yang makin lama malah makin kenceng.
Gyuri ngejatuhin berkas yang dia bawa ke lantai terus lari ke ruangan Minho.
"MINHO PLEASE, BANTUIN GUEE!!"
Minho yang lagi enak enaknya ngecek berkas bingung dong liat Gyuri dateng dengan muka panik.
"Kenapa? Ada masalah apa?"
"Pak Chris, cepet keruangan nya sekarang!"
Tanpa permisi Gyuri narik tangan Minho. Dia gak peduli sama berkas di meja Minho yang jatuh berantakan.
Pas udah sampe ruangan Chan, Minho kaget banget ngelihat Chan cekik leher Jihyo. Bahkan muka Jihyo sampai memerah.
"CHAN, STOP!"
Minho langsung hampiri Chan dan melepas paksa tangan Chan dari leher Jihyo. Tapi gabisa, kekuatan cekikan Chan gede banget.
Brak!!
Chan ngedorong Jihyo kenceng banget sampe dia nabrak meja kerja Chan. Jihyo sampe batuk batuk dan ngambil nafas sebanyak banyaknya karena cekikan Chan bikin dia sesak nafas.
"Jangan harap hidup lo bakal tenang, Park Jihyo. Gue gak akan pernah maafin lo." Kata Chan sambil nunjuk Jihyo pake jarinya.
"Kalian berdua." Chan natap Gyuri sama Minho, "Bawa jalang ini pergi dari sini. Setalah itu suruh OB bersihin tempat ini. Jangan sampe ada jejak wanita ini ketinggalan disini." Kata Chan kemudian pergi sambil banting pintu.
"Ngapain kesini sih anjing! Nambahin kerjaan gue aja sialan. Gue pengen cepet cepet pulang." Kata Minho sambil natap sinis Jihyo.
"Minho, gue kesini karena ada sesuatu yang mau gue omongin sama Chan."
"Kenapa baru sekarang ketika Chan udah nikah? Hampir 3 tahun lo hilang, kenapa balik lagi?" Tanya Gyuri.
Jihyo gak jawab, dia cuma diem. Gyuri kemudian mencengkeram erat lengan kanan Jihyo.
"Lo lihat sendiri kan se nekat apa Chan sama orang yang udah berani ngusik istrinya? Lo masih beruntung karena ada gue sama Minho jadi kami berdua bisa sedikit meredakan amarah Chan yang meluap gara gara lo..." Gyuri narik Jihyo kenceng dan natap tajam cewe itu sambil senyum jahat.
"...Kalo lo sampe berani ngusik kehidupan istri Chan lagi, gue pastikan lo tinggal nama." Kata Gyuri terus nyeret Jihyo buat keluar dari ruang kerja Chan.
Apa Jihyo takut dengan gertakan yang Chan dan Gyuri kasih? Oh tentu tidak. Dia datang jauh jauh dari Jerman kesini, tujuannya cuma satu. Dapetin Christopher-nya kembali. Dengan cara apapun.
•••
Chaera natap Chan dengan tatapan bingung sekaligus takut. Dia enggak tau ada apa sama suaminya ini. Dia jadi pendiem dan kelihatan marah setelah pulang meeting mendadak.
Bahkan tadi Chan cuma bilang sepatah kata kata pas dirumah Yuna, cuma bilang 'pulang'. Chaera bingung dong, eh tiba tiba langsung ditarik aja sama Chan. Bahkan Chan ga sempet pamit loh sama ayahnya kalo mau pulang.
Mana ini di mobil juga dia diem aja. Chaera takut suaminya kemasukan setan.
"Om, kenapa daritadi diem aja?" Tanya Chaera
"Saya gak papa."
"Tapi aku ngerasa Om aneh semenjak pulang kantor. Ada apaan sih? Ayo dong cerita."
Ckitt!
Chan berhentiin mobilnya tiba tiba. Kemudian dia mukul setir mobil kenceng banget sampe Chaera kaget sendiri.
"KALO SAYA BILANG GAPAPA YA GAPAPA! GAUSAH BANYAK NANYA!"
Jantung Chaera rasanya mau copot denger dia dibentak Chan kaya gini.
Demi Tuhan selama 18 tahun dia hidup dia gak pernah dibentak. Bahkan sama orangtuanya juga ga pernah dibentak.
Tapi ini? Tiba tiba banget Chan ngebentak dia kaya gini. Hati Chaera langsung sakit.
"M-maaf." Kata Chaera sambil nunduk soalnya air matanya udah keluar.
Chaera benci bentakan. Dia benci dirinya selemah ini walau cuma dibentak.
Chan ngejalanin mobilnya lagi, dengan kecepatan tinggi.
Chaera ngebuka handphone nya. Nyoba nyari kontak Minho buat nanya ini Chan kenapa.
Chaeraaa
|Kak Minho?
|Lagi ada masalah ya sama meeting nya tadi?
Leeminhoo
|Nggak kok, semuanya berjalan lancar tadi
|Kenapa emangnya?
Chaeraaa
|Om Chan abis balik dari kantor jadi aneh.
|Dia jadi pendiem, bahkan tadi ngebentak gue.
Leeminhoo
|Dia lagi emosi, Ra.
|Saran gue lo diemin aja dulu, jangan ganggu dia dulu. Biarin dia meredakan emosinya dulu.
|Tadi mantan pacarnya ke kantor.
[Read]
Chaera kaget banget sama kalimat terakhir yang Minho kirim lewat Chat.
Jadi itu penyebab Chan jadi gini. Karena ketemu mantannya.
Chaera mendadak overthinking. Di pikirannya udah muncul hal hal negatif yang belum tentu akan terjadi.
Chaera bolak balik ngehapus air matanya. Dia nangis tanpa suara. Entah Chan lihat atau engga.
Pas udah sampe apartemen, Chan jalan duluan. Biasanya dia ngegandeng Chaera, tapi kali ini enggak.
Chaera diem doang didepan mobil ngelihat punggung Chan yang perlahan menjauh.
"Apa Om Chan bakal ninggalin gue karena mantannya balik lagi? Apa usaha gue buat bikin Om Chan lupa sama pacarnya bakal sia sia gitu aja?" Tanya Chaera pelan.
Chaera jalan dengan nyeret kakinya. Matanya dan hidungnya merah karena nangis.
Pas udah sampe didepan apartemen, Chaera masukin password. Tapi salah. Padahal dia yakin udah bener.
"Kok salah? Apa diganti password nya?"
Chaera coba masukin password yang biasanya. Lagi lagi salah. Akhirnya dia iseng nyoba pake tanggal pernikahan nya dan voila! Pintu kebuka.
Chaera masuk kedalam. Langsung ke kamar mandi buat nyuci wajahnya.
"He promised that he never leave me. I have to believe his promise." Kata Chaera sambil nepuk pipinya.
Dia keluar dari kamar mandi, niatnya mau minum. Tapi tangannya dicegah sama Chan.
"Ra, maafkan saya..." Kata Chan dengan wajah sendu.
"Buat apa?"
"Saya udah bentak kamu padahal saya tahu kamu benci dibentak."
"It's okay."
Chan gelengin kepala kemudian narik Chaera ke pelukan nya.
Jujur dia bener bener merasa bersalah banget. Dia udah bikin istrinya nangis. Dia ngeluapin emosinya ke Chaera yang gak tahu apa apa.
"Om nangis kenapa?" Tanya Chaera setelah menyadari pundaknya basah.
Chan gak pernah nangis. Dia gak pernah memperlihatkan kalo dia lagi sedih. Dia nyembunyiin semuanya dan memilih nyakitin dirinya sendiri.
"Karena Kak Jihyo kembali?" Tanya Chaera lirih.
Chan ngelepasin pelukan nya terus natap lurus ke manik mata istrinya.
"Kamu tahu namanya darimana?" Tanya Chan. Perasaan selama ini Chan ga pernah ngasih tau namanya kok Chaera bisa tahu.
"Kak Gyuri. Tadi aku juga nanya ke Kak Minho kenapa tiba tiba Om jadi badmood dan ternyata karena Kak Jihyo balik. Om sedih ya karena gabisa balikan sama Kak Jihyo gara gara udah nikah sama aku?" Chaera nundukin kepala, nahan air matanya yang bentar lagi keluar.
"Lihat saya, Bang Chaera." Chan megang dagu Chaera kemudian ngecup kedua mata Chaera yang basah karena air mata.
"Saya sedih karena kebodohan saya yang udah bentak kamu. Dan untuk Jihyo, saya gak ada perasaan lagi sama dia. Yang ada hanya kebencian karena dia udah berani ngusik hidup kamu. Saya gak akan pernah kembali sama dia, Ra." Kata Chan.
"Really? Should I trust you?"
"Trust me, babygirl. You are everything to me. I'll never leave you. I promised God to always be with you." Chan narik Chaera ke pelukan nya lagi.
Semoga Chan menepati janjinya untuk tidak pernah meninggalkan Chaera.
-tbc
Gue jadiin Jihyo antagonis karena tipikal wajah dia tuh cantik cantik menghanyutkan gitu, bukan karena gue gasuka Jihyo ya guys. Gue suka banget ama Jihyo.