Stud(y)eath β˜… Enhypen [ ENDβœ”οΈ...

Von bluejaan

30.2K 8.6K 1.9K

Gara-gara nilai doang masa sampe meninggal. #1 in enhypen < 21 Nov 2021 > #1 in mistery < 27 Jul 202... Mehr

𝟏 ; π–†π–‡π–Žπ–†π–—π–†π–Ÿπ–‘π–Š π–Šπ–’π–”π–Ÿπ–Žπ–”π–“π–†π–‘π–†
𝟐 ; π–π–†π–Ÿπ–†π–—π–‘π–Šπ–†
πŸ‘ ; π–‹π–Žπ–—π–˜π–™ π–ˆπ–†π–˜π–Š
πŸ’ ; π–šπ–’π–“π–‰π–Šπ–“π–Ž !?
πŸ“ ; π–“π–Žπ–π–Ž-π–Šπ–
πŸ” ; π–π–†π–ž, π–œπ–π–†π–™ π–†π–—π–Š π–š π–‰π–”π–Žπ–“π–Œ?
πŸ• ; π–’π–”π–“π–‰π–†π–ž'π–˜
πŸ– ; 𝖆𝖓 π–Šπ–
𝟏𝟎 ; π–™π–π–Š π–π–Šπ–ž
𝟏𝟏 ; π–˜π–šπ–˜π–•π–Šπ–ˆπ–™
𝟏𝟐 ; π–•π–—π–Šπ–‰π–†π–™π–”π–—
πŸπŸ‘ ; π–—π–šπ–’π–Žπ–™
πŸπŸ’ ; π–—π–†π–ˆπ–Žπ–“π–Œπ–‰π–Šπ–†π–™π–
πŸπŸ“ ; 𝖒-π–•π–†π–—π–™π–Šπ–’π–Šπ–“
πŸπŸ” ; π–•π–Šπ–“ π–†π–Œπ–†π–Žπ–“ !
πŸπŸ• ; π–—π–Šπ–‰ 𝖉𝖔𝖔𝖗
πŸπŸ– ; π–™π–†π–π–Š π–ˆπ–†π–—π–Š
πŸπŸ— ; π–Œπ–”π–”π–‰ π–‡π–žπ–Š
𝟐𝟎 ; π–†π–žπ–” π–‡π–Šπ–—π–π–Šπ–“π–™π–Ž
𝟐𝟏 ; 𝖍𝖇-π–“π–Žπ–π–Ž
𝟐𝟐 ; 𝖕𝖔𝖔𝖗
spesial ; plot twist

πŸ— ; π–’π–Š 𝖙𝖔𝖔, 𝖙𝖔 π–žπ–”π–š

1K 381 42
Von bluejaan

"Ada sidik jari pelaku!" Seorang dokter forensik keluar dari ruangan. Meneriaki tim kepolisan yang langsung di buat geger. Dengan sigap anggota forensik khusus pemeriksa sidik jari menerima lembaran kertas mirip mika dari sang dokter.

Orang itu dikelilingi banyak orang. Termasuk 2 anggota goldwin lab. Jay dan Sunghoon sedang berada di ruang intimidasi. Serta Sunoo, entahlah pria itu tak ada di sana. Sedangkan Jake pergi ke Washington untuk kunjungan bersama beberapa guru.

Mesin pelacak sidik jari berbunyi.

Not found

Anggota forensik mengecek kembali. Namun, naas hasilnya masih sama seperti tadi. Not found. Bukan sidik jari milik EJ, tapi entah milik siapa.

"Cek cek, segera bawa tersangka kemari. Butuh untuk pengecekan sidik jari," ahli sidik jari menekan walkie talkie miliknya.

Tak lama dari itu, tim kepolisian sudah menggandeng Jay dan Sunghoon dengan kondisi terborgol. Mereka membawanya untuk pengecekan sidik jari.

Mengejutkannya. Jay memiliki catatan sidik jari, begitupun dengan Sunghoon.

"Bukan mereka pelakunya."

"Lalu siapa?"

Sang ahli sidik jari menatap wajah remaja di sana. Yang diduga adalah teman sekolah EJ. Mereka dikumpulkan karena berada di lokasi kejadian.

"Angkat tangan kalian jika kalian berasal dari luar negeri."

Hanya ada dua orang.  Hanbin dan Nicholas. Kedua orang itu mendekat ketika mereka di lambaikan tangan. Nihil lagi, orang di sana menghela nafas lelah. Hanbin dan Nicholas memiliki catatan sidik jari. So, no way they.

"Ada satu lagi, yang dari luar negeri," Jay berkata diselingi seringai. Bersamaan dengan itu Niki terlihat membelah kerumunan.

"Di mana EJ?" Nafasnya memburu.

"Ga usah terburu-buru. Kenapa lo gak coba periksa sidik jari lo dulu?"

"Maksud lo? Gue baru pulang dari Jepang."

Jay menggendikkan bahunya. Tim polisi saling menatap. Menorehkan perintah hanya dengan tatapan mata. Mereka sibuk kembali dengan walkie talkie masing-masing. Setelah sekitar 10 menit menunggu. Polisi lain datang menyusul, menyerahkan sebuah berkas.

"Ini catatan penerbangannya."

Niki terkejut. "Menguak privasi orang tanpa izin dulu pada pemiliknya?" Pria itu terlihat geram dengan cara kerja polisi.

"Maaf nak, kami hanya taat pada surat perintah. Karena surat perintah adalah pematah semua izin."

Ketua polisi yang menerima berkasnya mengangguk-angguk. "Dia benar-benar ke Jepang. Baru pulang 1 jam lalu."

Niki dan Jay bertatapan. Mereka saling melemparkan kebengisan. Niki tiba-tiba menempelkan jarinya pada alat pendeteksi sidik jari. Lalu data dirinya muncul di sana. Pertanda jika Niki bukanlah pelakunya.

"See Mr.Jay. Kenapa harus nuduh gue? Padahal ada orang yang jelas-jelas ngajak EJ ke rooftop."

"Jangan asal nuduh lu bangsat!" Andai saja badan Jay tidak di tahan polisi, atau tangannya yang tidak terikat borgol. Pasti pria itu sudah melemparkan bogeman pada wajah Niki.

"Bukti lebih penting daripada pengakuan," Niki menoleh ke Sunghoon yang tetap diem. "Gue ga nyangka, seorang Sunghoon."

"Me too, to you," oceh Sunghoon lirih. Ia malas bertengkar. Jika saja Jay tidak menceritakan semuanya, ia tidak akan pergi menemui EJ.

Yang berakhir terjerat dengan nama tersangka.

Sebelum kejadian tewasnya EJ. Jay menceritakan sesuatu tentang kesaksiannya waktu itu. Sunghoon hanya mendengarkan tanpa sepatah kata untuk ia sampaikan pada Jay.

"EJ tau sesuatu," waktu itu menjelang bel sekolah berbunyi. Jay berbicara bersama Sunghoon di laboratorium.

"Apa?"

"Gue gatau. Tapi gue punya rencana."

Kening Sunghoon berkerut. "Jangan-jangan lu udah curiga sama satu orang?"

Jay mengangguk dengan antusias. Memuji dirinya sendiri karena sangat pintar dalam hal seperti ini.

"Siapa lagi? Sunghoon?"

— 𝘁 ㅤ𝗯ㅤ 𝗰 —

much love sun

Weiterlesen

Das wird dir gefallen

173K 34.6K 62
Kertas yang berasal dari tong sampah membuat mereka pergi ke dunia lain? Kenapa bisa begitu? Rank! #1 In Sunghoon (27 Juli 2021) #1 In Jungwon (26 Ju...
26.3K 2.6K 7
{OCEAN SERIES 4} Stefano de Luciano Oćean, pria berkuasa yang memiliki segalanya. Darah seorang Oćean yang mengalir dalam tubuhnya, membuatnya tumbuh...
1.5M 79.9K 36
SELESAI (SUDAH TERBIT+part masih lengkap) "Nek saumpomo awakdewe mati, awakdewe bakal mati pas negakke keadilan. Mergo sejatine hukum kui kudu sing r...
92.2K 23.7K 31
"Maaf kalau kehadiran saya di kehidupan Ayah jadi benalu, setelah ini saya janji, saya bakal pergi jauh dari Ayah." Dean tidak menyangka, bila setela...