"Ommm aku bosennn." Chaera ngerucutin bibirnya.
Ini emang udah malem, jam 11. Tapi Chaera pengen keluar. Bosen aja dia di hotel melulu.
Dia juga cuma bisa goleran sama gelindingin badan kesana kemari di lantai hotel.
"Udah malem sayang, besok pagi aja ya jalan jalannya?" Tanya Chan.
"Aku jalan sendiri aja deh."
"Emang tau? Nanti kalo diculik Yakuza terus dijual gimana hayo."
Kalimat Chan bikin Chaera ngeri sendiri. Kan ga lucu ya kalo dia ilang disini, dia gak bisa bahasa Jepang. Gak tau jalan juga.
Nanti dijual begimana dong.
Eh tapi emang modelan kaya Chaera laku?
"Bikin ramen mau gak?" Tanya Chan sambil ngelus rambut Chaera.
"Emang ada?"
"Disediakan ramen instan kok. Jadi tinggal dimasak aja."
Chaera natap Chan dengan antusias kemudian ngangguk.
Di kamar hotel disediakan kompor listrik sama beberapa bungkus ramen instan.
Chan kemudian make apron nya dan bersiap buat masak.
"Aku bantuin ya?" Tawar Chaera.
Chan gelengin kepala, "Gak usah. Saya bisa kok. Kamu disitu aja."
Chaera liatin doang Chan yang lagi masak ramen. Abisnya dia mau bantuin tapi gak boleh.
Kemudian dia iseng ngefoto Chan yang lagi masak.
Gak lama kemudian makanan mateng. Chan kemudian naruh ramen nya di mangkok dan ngajak Chaera buat makan diluar.
Kamar hotel mereka ini bentuknya kaya rumah tradisional Jepang gitu. Dibawahnya ada kolam ikan koi.
Kira kira kaya gini bentuknya:
(Bayangin aja ini malem hari)
"Itadakimasu!" Kata Chaera sambil nyatuin tangan didepan dada.
Chaera sama Chan makan di teras sambil liatin ikan Koi.
Chan ngeliat ini Chaera kayanya gemes sendiri sama ikannya. Bahkan Chan harus megangin Chaera biar dia enggak nyemplung ke kolam.
"Ra, jangan coba megang ikannya. Nanti kamu nyemplung." Kata Chan sambil narik badan Chaera
"Ih lucu Om ikannya."
"Kamu mau punya ikan?"
"Mau! Tapi kan ga mungkin di apartemen."
"Nanti beli rumah baru abis pulang darisini."
Chaera cengo.
Ini Chan pikir beli rumah kaya beli cilok apa anjir gampang banget ngomongnya.
"Om, kalau misal seseorang di masa lalu om balik gimana?" Tanya Chaera.
Chan yang lagi makan ramen nya kemudian ngangkat kepalanya, ini kenapa tiba tiba banget Chaera nanyain beginian?
Padahal Chaera tau sendiri Chan paling males kalo dia udah ngebahas masa lalunya. Kayak ga penting aja gitu. Udah berlalu juga.
Chan juga udah berusaha move on. Tapi kenapa malah diingetin lagi sih.
"Kenapa nanya gitu?" Chan malah tanya balik.
"Bukan apa apa, Om. Aku cuma takut."
"Takut kenapa, Ra? Takut saya ninggalin kamu?"
Chaera ngangguk pelan.
Chaera tau dari Gyuri kalo yang ngirimin surprise box berisi bangkai anak kucing beberapa hari lalu adalah seseorang di masa lalu Chan -Chan manggil dia dengan Jiji.
Karena itu Chaera jadi takut. Takut kalo misalnya Chan ninggalin dia.
"Nggak akan lah Ra. Mana bisa saya ninggalin kamu."
Chaera diem. Sibuk overthinking.
"Kamu belum percaya sepenuhnya sama saya?" Tanya Chan.
"Bukan gak percaya. T-tapi takut aja..."
"Ra, coba lihat saya." Chan menggenggam tangan Chaera kemudian menatap dalam ke dalam manik mata sang istri.
"Kamu hidup saya, kamu dunia saya, kamu segala nya bagi saya. Saya gak akan pergi dari kamu. Saya Janji untuk itu." Kata Chan sambil ngulurin jari kelingkingnya.
Chaera senyum kemudian nyambut uluran jari kelingking Chan dengan jari kelingkingnya.
"Aku percaya dan aku pegang janji Om."
Mungkin untuk sekarang memang Chan gak akan ninggalin Chaera dan Chaera juga bisa percaya ke Chan.
Dua sejoli itu kemudian makan ramen sambil menikmati dinginnya kota Osaka di malam hari.
Kemudian handphone Chan tiba tiba bergetar. Ada panggilan video call masuk.
"Siapa Om?" Tanya Chaera
"Yuna."
"Angkat aja, Om. Paling lagi gabut dia."
Chan kemudian mengangkat video call dari Yuna.
"KOK GAK BILANG BILANG SIH KALO KE JEPANG!"
Buset, Chan langsung ngejauhin handphone nya. kuping Chan langsung ngiung-ngiung denger teriakan Yuna.
"Santai aja kali, Na. Kakak gak budek."
"Huh, ke Jepang gak bilang bilang."
"Ya kan ini honeymoon, masa kamu ngikut. Gak lucu, Na."
"Oh-IH KAK RYUJIN!!"
Handphone Yuna direbut. Kemudian di layar nampak sosok cewe cantik dengan rambut blonde lagi senyum.
"Halo, Kak Chris!"
"Loh, Joanne?? Kapan kamu balik??"
Dia Ryujin, Kakaknya Yuna yang sekarang lagi kuliah S2 di California.
"Sekarang aku di Indonesia, just call me Ryujin."
"Ahaha, iya iya. Kamu gimana kabarnya?"
"Baik kok kak, baik banget."
Ini Chaera dianggurin sama Chan. Udah kaya invisible girl yang gak keliatan wujudnya.
"Istrinya mana, Kak?"
Ah Alhamdulillah Ryujin peka.
Chan kemudian ngasihin handphone nya ke Chaera.
"Halo, Kak."
"Halo Kakak ipar."
"Panggil Chaera aja, Kak. Lagian gue juga lebih muda kok."
"Hm, oke. Btw gimana honeymoon nya? Kak Chan nakal gak?"
"Ya gitu deh, nakal banget." Kata Chaera sambil ngelirik Chan.
"Tampol aja Ra kalo nakal."
"Mana bisa nampol suami sendiri, Kak."
"Duh bucin yaa."
"Iri bilang bos." Sindir Chan
"Eh iya, Om Yongguk disini nih."
Ryujin ngegeser handphone nya dan terlihat sosok Yongguk lagi nyantai sambil liat tv. Alhamdulillah kondisinya udah membaik lagi.
"Ayah..." Kata Chan sambil ngusap layar handphone nya.
Pengen deh dia lari terus meluk ayahnya. Tapi kan sekarang lagi di Jepang. Gak mungkin juga minjem pintu ajaibnya Doraemon buat balik ke Indonesia.
"Oh, Halo Chris. Menantu ayah mana?"
Chan langsung cemberut. Ini kenapa yang dicariin sama ayahnya malah Chaera?
"Ayah gak mau nanya dulu gitu kondisiku gimana?"
"Kalo kamu jelas baik baik aja. Ayah justru khawatir sama menantu ayah, kamu aneh aneh in kan pasti?"
Bibir Chan makin manyun kaya bebek.
Chaera yang liat itu cuma bisa ketawa doang.
"Halo, Ayah." Kata Chera sambil melambaikan tangan.
"Wah, makin cantik aja kamu. Kayanya bahagia banget nih nikah sama Chris."
Chaera ketawa, "Ya gitu deh. Berkat ayah juga aku sama Om Chan bisa bareng kaya gini hehe."
"Wait, Om??"
Sontak Ryujin, Yuna sama Yongguk ketawa.
"Aduh, kok manggilnya om sih? Yang lain kek, biar romantis gitu."
"Udah nyaman pake Om sih." Kata Chaera sambil ngelirik Chan takutnya suaminya itu lagi ngambek.
Dan bener aja. Chan lagi manyunin bibir.
"Gimana, Chan udah nyoblos belum?"
Chaera bingung dong ini maksud Yongguk nyoblos tuh apaan.
"Emm, kan gak lagi pilkada. Jadi gak nyoblos dong?"
Chan gemes banget sama istrinya. Polos banget ternyata.
"Eh bukan bukan. Maksudnya bikin cucu buat saya."
Sontak pipi Chaera langsung merah merona.
"U-udah." Yang ngejawab Chan soalnya Chaeranya diem bae.
"Oh, udah ya. Yaudah deh saya tunggu berita baiknya. Pokoknya saya mau cucu secepatnya. Nikmati honeymoon kalian berdua, selamat malam."
Tutt
Telpon dimatikan oleh Yongguk.
Chaera masih diem.
Baru juga dibikin kemarin, entah jadi atau nggak. Eh Yongguk udah minta cucu aja.
"Ra? Kok diem?" Tanya Chan sambil nepuk bahu Chaera.
"Enggak, Om."
"Masih kepikiran permintaan ayah yang secepatnya minta cucu?"
Chaera ngangguk pelan.
Chan kemudian senyum dan nyelipin rambut Chaera ke telinga.
"Kalau kamu keberatan, bisa ditunda dulu kok. Saya nggak akan menuntut kamu punya anak secepatnya." Kata Chan.
Tapi kan mereka berdua udah ngelakuin hubungan badan. Chan gak pake pengaman dan ngeluarin didalam.
"A-aku mau kok." Kata Chaera sambil nunduk.
"Eh? Serius?"
"I-iya. Biar aku ada temennya kalo mungguin Om kerja."
Chan senyum kemudian nyium pipi Chaera.
"Jadi, ayo bikin sekarang." Kata Chan sambil ngegendong Chaera ala bridal style.
"Ih, Om. Ramen nya belum habis!"
"Udah biarin aja. Besok kita beli makanan yang lebih enak."
Chan kemudian bawa Chaera ke kasur. Dan setelahnya, kalian tau dong apa yang terjadi :)
-tbc
Hai hai, pada nungguin gak nih?
Btw, kalian pada kangen Hwang Julid ga sih? Hari ini udah 10.195.200 detik Hyunjin hiatus :") Berdoa bareng yuk biar Hyunjin cepet balik.
Btw, voment nya ya~