Pacar Sengklek (On going)

By Askobarrr

86.4K 6.6K 2.6K

Udah pernah punya pacar sengklek belum? Kalo belum, cobain deh Rasanya... Aaaahhhh mantap! More

1 | Awal pertemuan
2 | Minimarket
3 | keripik singkong
4 | Sambal kacang
6 | Ngebut
7 | Rumah Aldi
8 | Minum dingin
9 | Pulang Bareng
10 | cepak cepak jeder
11 | Sial
12 | Mie ayam
13 | Gara-gara helm
14 | Nyanyian Aldi
15 | Renata budeg
16 | Labrak
17 | Masa lalu
18 | Pasar malem
19 | Ulangan yang mematikan
20 | Baper
21 | Keroyok
22 | Menghilang
23 | Bertemu
24 | Pikiran Kotor
25 | Salah toilet
26 | Telor Ayam
27 | Berpacaran
28 |Cemburu
29 | Bolos sekolah
30| Salting
31 | Malem minggu
32 | Rumah sakit
33 | Pergi
34 | Nama kucing
35 | Aldi X Elang
bukan up!
36
37. Kecewa
38. Curiga
39 | Salah Faham
40 | Baikan
41 | Anton
42 | Berantem
43 | Make up
44 | Bertemu lagi
45 | Drama freak
46 | Hujan-hujanan
47 | Dekor
48 | Teror
49 | Mobil goyang
50 | Dia kembali
51 | Rumah sakit
52 | Kacau
52 | Bangun dari koma
53 | Hampir terungkap
54 | Sesuatu
55 | Selesai

5 | Aldian dan Aldi satu nama

2.4K 257 122
By Askobarrr

Kenapa ada imunisasi campak dan rubela?
Karena jika suatu saat kita dicampakan ada yang membela.

-Renata Rosalinda Putri

>>>>>Jangan lupa divote<<<<<

Wanita dengan body yang sexy berjalan ke area balapan sambil membawa kain berwarna merah. Wanita itu melempar kain keudara membuat motor yang berada di hadapan-nya melaju dengan kecepatan yang sangat tinggi.

"AYOO ALDI! LO PASTI MENANG!!" teriak Alan dan teman-temannya yang lain.

Aldi berada di posisi paling depan dengan kecepan tinggi dan sampai akhirnya motor tersebut berhenti di finis. Semua teman Aldi berlari menghampirinya dan bersorak bahagia.

"LO MENANG BRO!!" seru Haris metangkul bahu Aldi.

"Selamat ya, bos!" ucap teman-teman geng motor-nya.

Seorang lelaki tampan tersenyum miring sambil menatap Aldi.

"Kali ini lo menang lagi, tapi balapan selanjutnya gue yang bakal menang."

Aldi hanya terkekeh meremehkan lelaki di hadapan-nya dan menatap dengan sinis.

"Ngomong doang!" seru Alan dengan kencang membuat teman yang lain ikut bersorak meledek lelaki tersebut.

"Minimal buktiin lah jangan ngomong doang gede! Hahahah!"

Lelaki itu langsung pergi meninggalkan area balapan dengan perasaan yang sangat kesal.

"Makan-makan sabi kali," ucap Haris dan di dukung oleh teman yang lain.

"Mau makan dimana aja terserah, sekalian yang bintang lima biar gue yang traktir lo semua!" Kata Aldi membuat teman-teman-nya bersorak bahagia. Kapan lagi makan di restoran mahal terus di traktir lagi.

>>>>><<<<<

Renata menghela nafasnya pelan saat menatap berbagai rumus di papan tulis dan tidak lupa hatinya pun terus menghujat guru yang sedang asik berselfi di kamera ponselnya yang baru saja beli beberapa hari yang lalu.

Males banget gue liat tuh guru kerjaan-nya poto-poto aja terus!

Renata mengarahkan pandangannya ke arah jendel. Ia melihat siswa 11 IPA-3 yang se'enaknya mondar mandir di depan kelasnya yang tidak kunjung selesai.

Gue juga mau makan! Ini guru lama banget sih!

Sesekali ia menoleh kesebelah kanan melihat jam dinding yang sudah ia perhatikan sejak tadi. Namun jarum jam tidak bergerak sedikitpun membuat dirinya sangat kesal.

Ini jam ada masalah hidup apa sih sama gue? Perasaan gue nengok segitu aja terus!

Pada akhirnya ia mengacungkan tangannya ke atas. Cici yang masih sibuk mengerjakan soal yang di berikan Bu Erna langsung menatap Renata dengan tatapan bertanya.

"Lo mau ngapain?" bisik Cici namun tidak di jawab oleh Renata.

"Permisi Bu, saya sudah selesai mengerjakan tugas yang Ibu berikan. Apa saya boleh keluar?" tanya Renata dengan sopan.

"Baik kalo kamu sudah selesai. Ibu boleh minta tolong sama kamu?" ucap Bu Erna yang membuat Renata menahan emosi.

Dear guru! Kapan sih anak murid yang nolak suruhan guru? Kalo ada juga dicap jelek.

"Iya Bu, boleh. Emang mau minta tolong apa?" tanya Renata ramah berbeda dengan hatinya yang sudah bergejolak.

"Tolong antarkan kertas ini ke kelas 12 IPA-2," ucap Bu Erna yang memberikan selembar kertas kepada dirinya.

"Kalo boleh tau ini di kasih kesiapa ya, Bu? " tanya Renata pura-pura tersenyum manis padahal dalam hatinya sangat dongkol.

"Aldian Putra Darmawangsa, ketua kelas di 12 IPA-2" ucap Bu Erna.

"Baik Bu," ucap Renata enteng, saat ini ia tidak mengetahui sama sekali murid yang bernama Aldian.

Siapa tau aja kak Aldian itu cogan! Secara disekolah ini 90% bibit unggul semua! Batin Renata yang sesekali membayangkan wajah Aldian.

Ia berharap wajah cowok yang bernama Aldian itu ganteng seperti cowok-cowok luar negri.

Babay Deniel! Welcome Aldian, xixixi. Batin Renata sembari terkekeh kecil.

"Gue kenapa sih receh banget xixi," gumam Renata.

Sesampainya di kelas 12 IPA-2. Langkah Renata mendadak berhenti saat melihat segerombol laki-laki di depan kelas 12 IPA-2. Renata melihat Alan yang sedang asik mengobrol dengan teman-temannya. Tanpa berfikir panjang ia langsung melanjutkan perjalannya menghampiri Alan.

"Misi numpang lewat!" ucap Renata menunduk, semua lelaki menatapnya termasuk Alan dan Haris.

"Eh curut, ngapain lo kesini?" tanya Alan kepada Renata.

"Sembarangan lo kak! Gue di kasih nama bagus-bagus sama orang tua gue, main di ganti aja!" seru Renata kesal.

"Sorry, terus lo kesini ada apa?" tanya Alan kembali.

"Gue mau ketemu yang namanya Aldian Putra Darmawangsa," ucapnya dengan pede sembari mengibaskan rambutnya.

"Ada urusan apa lo sama tuh bocah?" tanya Haris penasaran dengan mengangkat sebelah alisnya dan sibuk tersenyum miring kepada teman yang lain.

"Duuhh! Kakak-kakak ini kepo banget sih jadi cowok," ucap Renata yang memijit kepalanya.

"Wajib dulu."

"Tolong panggilin dong ada sesuatu yang mau gue kasih ke dia," jelas Renata.

"Ngasih apaan lo sama Aldi? Apa jangan-jangan kalian udah jadian yaaa?" ujar Alan yang menggoda Renata di ikuti oleh Haris.

Wait...wait...wait...Aldi? Jadian???

"Sembarangan aja lo kak! Gue kesini bukan mau cari kak Aldi, tapi ALDIAN!!" kedua cowok itu tertawa keras dan diikuti teman yang lain. Renata yang ditertawakan langsung ciut.

"Cantik-cantik kok bego, bwhahahahaha!" ujar Haris yang sudah tertawa lepas.

"Renata yang cantik bagaikan bidadari, orang yang lo cari itu emang Aldi. Bwahahahaha!" sambung Alan.

"BOS ADA RENATA NYARIIN LO NIH! KATANYA MAU NGASIH SESUATU!" teriak Haris membuat yang di panggil langsung keluar.

Renata mematung jadi Aldian dan Aldi itu satu nama? Omaygat kenapa ia tidak kepikiran.

Huaaa... Gue mau ngilang aja bisa gak sih? Kenapa gue tiba-tiba menjadi tolol padahal namanya itu sama!

"Ngapain lo nyariin gue? Kangen ya," kata Aldi yang baru saja keluar dari kelasnya. Renata yang mendengar suara itu langsung membuatkan kedua matanya.

Sontak kedua cowok itu tak hentinya tertawa. Bahkan tawaan itu semakin pecah membuat Renata semakin kesal.

"Katanya dia mau ngasih sesuatu," kata Alan yang senyum-senyum tidak jelas membuat Renata geram.

Gue cakar juga tuh muka!

"Ngasih apa? " tanya Aldi lembut kepada Renata.

Bisa gak sih ngomongnya jangan di lembut-lembutin kaya gitu? Gue kan jadi santing sendiri! Apa tadi gue bilang? Salting? NO!

"Kenapa diem aja?" tanya Aldi yang melihat Renata hanya terdiam sambil menatapnya.

Renata bodoh! Cepet lo kabur dari sini, sebelum lo kenapa-napa!

Renata sudah bersiap-siap untuk melarikan diri namun saat ingin berlari tangan besar Aldi sudah lebih cepat mencekal lengan Renata.

"Mau kabur kemana lo?"

"Mau ngapain lo kak? Jangan maen-maen!!" seru Renata kencang. Wajah Aldi sangat dekat membuat Renata memundurkan kepalanya.

"Lo kalo lagi kaya gini gemesin tau!" bisik Aldi di telinga Renata.

Mata Renata membulat sempurna saat mendengar bisikan dari Aldi. Ia mendorong tubuh Aldi supaya menjauh dari hadapannya, jantung Renata sudah berdegup cepat.

"Jangan deket-deket!" kata Renata.

"Jadi tujuan lo mau ketemu sama gue itu kenapa?" tanya Aldi lembut.

"Nih!" Renata menyerahkan selembar kertas yang di berikan oleh Bu Erna untuk Aldi.

"Apaan ini? Surat cinta dari Renata?" kata Aldi yang sedikit menggoda Renata.

"Surat cinta pala lo! Baca aja sendiri itu isinya apaan!"

Aldi langsung membuka lipatan kertas itu dan mulai membaca surat tersebut dengan seksama. Selesai membaca kertas itu Aldi tersenyum dan kembali melipat kertas itu.

Gak kuat gue kalo liat yang beginian, biasa-bisa pingsan dadakan gue.

Aldi kembali menatap Renata wajah Renata yang sangat menggemaskan bagi-nya. Rasanya begitu nyaman sekali saat dekat dengan Renata.

"Nanti pulang sekolah bareng gue," ucap Aldi.

"Gak ma-"

"Gak ada penolakan. Nanti gue tunggu di depan kelas lo," potong Aldi sambil mengelus lembuat rambut panjang milik Renata dan pergi meninggalkan Renata sendiri dengan wajah yang sulit di artikan.

>>>>>BaTaS-sUcI<<<<<

Gimana jantung kalian aman kan?

Seru gak part-nya?

Jangan lupa di vote dan komentar juga yup^^

Continue Reading

You'll Also Like

147K 3.8K 35
DON'T COPY MY STORY! "Lo bisa gak sih gak ganggu gue? Kesel gue dekat sama lo digosipin yang enggak enak di dengar" ujar Sandra "Hahaha, resiko lo...
2.1K 1.3K 49
𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐁𝐀𝐏𝐄𝐑𝐏𝐇𝐎𝐁𝐈𝐂 𝐌𝐈𝐍𝐆𝐆𝐈𝐑❗ Apakah sebuah kesalahan mampu hilang lewat kata perjodohan? Menceritakan seorang gadis dan lelaki ya...
674K 23.7K 45
Orang bilang kelas XI IPA 2 itu aneh, gila, dan lain lain. Bukan bagi Keiyana yang berstatus murid pindahan. Baginya, kelas XI IPA 2 adalah keluargan...
6.8K 494 13
cerita keluarga hoonsuk dengan bayi ganteng mereka doyoung Warn! bxb Selingan family jaesahi+jeongwoo Mashikyu +haruto