🪓 PSIKOPAT WOMAN thrown BACK...

By 2khalisaaa

266K 25.7K 797

genre : fantasi , transmigration , kekaisaran , wuxia, petualangan Sedang di revisi!! Peringkat :) #1 fiksise... More

1. permulaan
2. Permulaan 2
3.KEAJAIBAN
4. Kisah masa lalu
5.bab kehidupan baru
6. Perjalanan
7. Tanaman yang indah
8. peluang baru
9. pengalaman baru
10. Perjanjian yang menarik
11. Mimpi
12. Kontrak spritual
13. 300 tael emas
14. Energi spiritual
15.Kontrak spritual dua
16.Orang orang baru
17. Phoenix
18.TAKDIR
19. perjalanan
20 . Yihua story
21.akhir perjalanan
22. you crazy ?
23. Kota Taolu
24. xiao
25 . Chapter Yanli
26.Berakhirnya hukuman pengasingan
28. kekaisaran WEN
29. Arena pedang
30. Lumayan juga
31.Arena Sangat panas
32. Final
33. DESA PELANGI
34. Permainan!! PERMAINAN!
35. KEGAGALAN
36. inti ilusi
37. Bersambung
Pengumuman!!!!! bukan update
38. Penginapan Chun-chieh
39. Diam seribu bahasa
40. Xi-wang
41. KEKAISARAN XIAO
Bukan bagian cerita
42. DIAM
43. Begitu banyak musuh?
44. Tetes air
MAAF!
45. Serangan mendadak
46. mayat Xīngqǐ chóuhèn
47. Ironis
48. the disaster
sampul baru
49. The disaster 2
50. Pergerakan
51. Bencana Kekaisaran JIANG
52. Kesulitan
53. akar masalah?

27. Menarik

4.9K 482 14
By 2khalisaaa





"Apa Huan'er akan makan seperti itu? " Tanya ibu suri pada xiao yang sibuk memperhatikan makanan di depan nya .

"Hah? " Xiao yang hanya memikirkan makan tentu saja tidak mengerti apa yang nenek cantik nya itu katakan.

" Maksud ibu suri apakah Meimei akan makan dengan menggunakan cadar itu " kekeh pangeran Yuan .

Cadar?

Xiao sedikit menundukkan pendangannya melihat sebuah kain yang masih menutupi setengah wajah nya.

"Aahh! " Sadar xiao dengan cepat segera ia lepaskan cadar itu dan menyimpannya di dalam ikatan pinggang hanfu nya.

"Maaf ibu suri , Gege " maaf nya sambil cengengesan "kalian kenapa? " tanya xiao bingung Pasalnya pangeran Yuan yang duduk di samping kanannya dan ibu suri di hadapan nya terlihat diam mematung menatap xiao bahkan para pelayan² yang berada di sana pun juga seperti itu hanya Kaili saja yang tersenyum manis padanya.

"Ibu suri! , Gege! " Panggil xiao lagi dengan suara lebih nyaring sambil melambai-lambaikan tangannya di depan wajah pangeran Yuan dan ibu suri.

Ibu suri dan pangeran Yuan pun tersadar dari lamunannya dengan cepat mengalihkan pandangan mereka ke samping sambil mengedip ngedipkan mata berulangkali berusaha mengubah ekspresi wajah kembali seperti biasa.

"E - ee__ Meimei " panggil pangeran Yuan dengan suara pelan dan terbata bata .

"Hmm?" Xiao menatap pangeran Yuan polos.

"K - ke kena..." Pangeran Yuan menggelengkan kepalanya hingga membuat xiao mengerutkan keningnya bingung.
" Meimei kau cantik sekali! " Tutur nya tanpa sadar dan langsung diangguki oleh ibu suri.

Xiao yang dipuji seperti itu tentu saja pipi nya menjadi memerah karna malu.

"Meimei wajah mu merah? Apa kau sakit?" Khawatir pangeran Yuan sambil menyentuhkan punggung tangannya pada dahi xiao. "Tidak panas "gumam nya lalu menjauhkan tangannya dari wajah xiao.

Ibu suri menggeleng geleng melihat pangeran Yuan yang tidak mengerti dengan perasaan seorang gadis " berhenti membuat adik mu malu pangeran Yuan " ceramah ibu suri yang membuat pangeran Yuan terkekeh geli.

"Huan'er bukannya ibu suri tidak suka , tapi bagaimana wajah mu bisa secantik dewi begini?" Puji ibu suri dengan pandangan terpesona" Wajahmu mengingat kan ibu suri pada ji'er" lanjutnya lagi.

( Ji'er : permaisuri Jia ibunda putri huanran)

"Apakah Huan'er membuat ibu suri sedih?" Tanya xiao dengan mata sayu.

Entahlah dia merasa seperti sangat dekat dengan ibu suri dan pangeran Yuan mungkin ini adalah perasaan milik putri huanran, atau memang dia yang merasa nyaman di dekat mereka.

Lagipula dia adalah putri huanran sekarang dari awal tubuh ini memang adalah miliknya sedangkan putra huanran terdahulu hanyalah jiwa yg menempati tubuh ini untuk sementara , itu adalah sebuah takdir! .

"Tidak , hanya saja Ibu suri suka melihat mu Huan'er karna itu akan selalu mengingatkan kepada putri nakal ibu suri" jelas ibu suri sambil terkekeh mengingat kelakuan nakal permaisuri Jia .

"Tapi bagaimana kecantikan mu jadi sangat sempurna seperti ini setelah kembali dari pengasingan? " Tanya ibu suri yang semakin penasaran.

"Itu___ " xiao melirik ke arah Kaili karna bingung harus menjawab apa tapi Kaili hanya menggeleng pelan.
"Huan'er menolong seseorang di pinggir hutan yang sedang pingsan karna tersesat lalu orang itu Huan'er bawa ke kediaman dan orang itu memberikan Huan'er beberapa tanaman obat langka sebagai ucapan terimakasih nya " ucap xiao asal entahlah itu keluar sendiri dari bibir mungil nya.

Tidak mungkin kan xiao bilang bahwa dia keluar masuk kota Taolu untuk mencari uang dan tanaman obat atau dia harus berkata kecantikan nya disebabkan oleh kultivasi besarnya di gua Niao , itu sangat tidak mungkin untuk di jelaskan!.

"Ahhhh Huan'er memang memiliki hati yang mulia seperti permaisuri Jia " puji ibu suri.

"Ibu suri__"panggil xiao pelan

"Hmmmm ?"

"Bolehkan Huan'er makan sekarang? " Pinta xiao Karena sedari tadi dia selalu di ajak bicara hingga membuat perutnya makan daging sendiri , jika bukan ibu suri sudah xiao potong lidah orang yang berani membuat selera nya tertunda seperti itu.

"Ayaa baiklah² maaf kan nenek mu ini yaa? Ayoo mari di makan sebelum makanan nya menjadi sangat dingin" titah ibu suri.


00000000


"Putra mahkota! Apakah penggunaan pedang ku sudah bagus ?" Tanya putri Nian pada putra mahkota yang duduk di pinggir lapangan memperhatikan latihan nian.

"Perhatikan langkah kaki mu dengan benar" saran nya dengan muka datar .

"Ye? "

"Jika kau terus seperti itu maka lawan mu akan dengan mudah membaca pergerakan mu dan melumpuhkan kaki kecil mu"jelas nya lalu berlalu  pergi meninggalkan putri nian sendiri .

Putra mahkota menghentikan langkahnya dan melirik Nian lewat bahunya "kau akan dengan mudah dikalahkan oleh putri huanran" sinis nya dengan sisi bibir yang terangkat sebelah lalu kembali melangkahkan kakinya.

Perkataan itu tentu saja membuat Nian menjadi emosi dan tangan nya yang mengepal dengan kuat. untuk apa putra mahkota mengatakan itu? Membanding bandingkan ku dengan putri lemah itu! Yang bahkan tidak akan kuat hanya sekedar menampar pipi ku! Aku putri Nian sendiri yang akan melumpuhkannya di hadapan banyak orang! Tunggu saja kau sialan!.

"Dayang Bao siapkan surat permohonan!" Perintah Nian pada dayang pribadi nya lalu berjalan dengan emosi tertanam di setiap hentakan.

"Baik putri " terima dayang itu lalu pergi ke pavilium lily bersama Nian.

Terlihat seringai merekah dari bibir seseorang di balik dinding pembatas lapangan latihan  "ckh  salah satu akan menjadi pengikut " setelah mengatakan itu orang tersebut tiba-tiba hilang dalam sekejap mata dan menyisakan kupu-kupu berwarna merah menyala di tempat itu.



00000000



Ruangan yang di penuhi dengan harum yang membuat segar penciuman bagi siapapun yang memasukinya , hawa tenang dan damai menyusup masuk di malam ini , langit malam di penuhi benda benda bercahaya yang tidak beraturan.

Membuat seorang gadis cantik Dangan Surai hitam yang terurai panjang , pupil mata kecoklatan menyempurnakan kulit putih bercahaya nya, melukiskan senyuman manis ke arah rembulan lewat jendela yang masih terbuka lebar.

Seolah terhanyut dalam kehangatan , membuat dia lupa bahwa malam sudah sangat larut dan seharusnya dia bersiap untuk pergi ke alam mimpi.

Seekor burung cantik terlihat terbang dan mendarat di bahu gadis manis itu , seolah mengerti apa yang diinginkan , gadis itu segera menutup jendela dan mengunci pintu dengan rapat , segera duduk di tepi ranjangnya mendaratkan burung itu ke lengan mungil nya.

"Jadi apa yang telah kau dapat Niao? " Tanya xiao pada burung kecil itu.

" Saya tidak melihat hal yang mencurigakan sedikitpun pada kaisar , setiap harinya kaisar selalu disibukkan dengan laporan-laporan kekaisaran yang kadang dibantu dan ditemani oleh putra mahkota" lapor Niao.

"Emmm lanjutkan" titah xiao.

"Untuk putra mahkota saya juga tidak melihat hal aneh, hanya saja____" gantung Niao di kata-kata terakhirnya yang membuat xiao menjadi lebih serius.

"Waktu itu saya melihat putra mahkota bertemu dengan seseorang yang memiliki aura sangat aneh__ saya tidak bisa melihat lebih dekat dan mendengar pembicaraan mereka karna orang itu telah memasang sihir pelindung yang sangat kuat hingga saya tidak bisa terlalu dekat" sambungnya panjang lebar.

"Aura aneh seperti apa maksudmu?" Tanya xiao.

"Aura itu seperti aura sihir pemikat jiwa yang pernah ada 1000 tahun yang lalu namun yang ini sedikit berbeda dan saya tidak yakin apakah itu benar-benar sihir pemikat jiwa atau bukan karna saat orang itu pergi dia menyisakan seekor kupu-kupu"

"Jadi maksudmu putra mahkota berhubungan dengan orang yang memiliki aura sihir pemikat jiwa?"

"Emmm" angguk Niao

"Menarik"gumam xiao sambil mengangguk anggukan kepalanya "sepertinya putra mahkota akan menjadi target pertamaku"ujar xiao dengan melilit lilit rambut panjangnya.

"Lalu bagaimana pendapat mu tentang Pangeran Yuan?"

"Pangeran Yuan? Dia terlihat baik, hanya saja dia tidak dekat dengan anggota keluarga istana kecuali tuan dan ibu suri"jawab Niao dengan pendapatan nya.

"Benar! Mungkin dia tidak akan berpotensi untuk mencelakai ku" ucap xiao.

"Tuan! Sepertinya putri nian telah melakukan rencana liciknya" lapor Niao

"Rencana licik?"

"Tadi saya melihat putri Nian menyerahkan surat permohonan pada kaisar dan saya lihat kaisar menyetujuinya , tapi untuk surat permohonan itu saya tidak tahu apa yang tertulis di dalamnya, karna itu saya pikir besok tuan harus berhati-hati"

Baru datang sudah dapat sambutan!

"Baiklah jika adik tiri ingin bermain maka aku sebagai Kaka tiri yang baik harus menemaninya bukan" ujar xiao dengan senyum lebarnya "sekarang kau masuk dimensi kalung ruangku dulu dan tunggu perintahku selanjutnya" titah nya yang langsung di ikuti oleh Niao.

Karna malam sudah sangat larut xiao pun memutuskan untuk beristirahat dan pergi ke alam mimpi dengan merebahkan tubuhnya ke ranjang baru nya.



*******


Jendela yang terbuka membuat tidur seorang  xiao menjadi terganggu dan menggeliat seperti seekor cacing.

"Cahaya ilahi apa ini? " Gumamnya dengan menutupi matanya yang masih setia terpejam menggunakan tangan.

"Huaaammm" dengan berusaha mengumpulkan jiwa nya yang beterbangan entah kemana xiao akhiranya bangun dan terduduk sambil menggaruk-garuk tengkuk leher dan telinganya dengan mata yang masih terpejam.

Aaaaaahkkkk__!

Teriaknya setelah berhasil membuka matanya yang langsung disuguhi oleh dayang-dayang yang telah berada di dalam kamarnya "apa yang kalian lakukan disini!?" Teriak xiao pada dayang-dayang itu "KAILI____! "panggil xiao.

Kaili yang mendengar itu pun dengan berlari langsung memasuki kamar putri huanran.

"Putri ada apa?" Tanya nya gelagapan

"Kenapa mereka disini?"jawab xiao dengan pertanyaan sambil menunjuk-nunjuk pada dayang-dayang yang berada di kamarnya.

"Itu mereka kemari untuk memandikan anda putri"

"Mandi?untuk apa aku bisa mandi sendiri ! "
Ujar xiao sambil menarik selimutnya sampai dada. "Biasanya juga tidak seperti ini !! kenapa tiba-tiba banyak orang di sini?"

"Itu perintah ibu suri putri , dayang-dayang dan penjaga di depan semuanya berasal dari kediaman ibu suri jadi putri bisa percaya pada mereka"jelas Kaili.

Apa ini? Aku bukan anak kecil !, aku bisa mandi sendiri! , Tidak akan aku biarkan mereka melihat aset berharga ku!!

"Apakah putri akan mandi sekarang? Biar kami ini membantu" ucap salah satu dayang.

"E TIDAK ! Aku aku tidak akan mandi sekarang, kalian__ keluarlah dulu aku akan melakukan sesuatu jika aku ingin mandi aku akan memanggil kalian , ya benar benar" titah xiao sambil membenarkan ucapannya sendiri.

"Putri ingin melakukan apa? Biar kami bantu?"

"Ah! tidak perlu aku bisa melakukannya sendiri jadi keluar lah dulu"perintah nya sambil mendorong-dorong para dayang itu untuk segera keluar.

Setelah para dayang itu keluar xiao segera mengunci pintunya dengan rapat akhirnya dia bisa bernapas lega.

"Nenek cantik kau terlalu baik hingga membuat ku tidak bisa bernafas"gumamnya yang masih berdiri di depan pintu.

"Aah! Sebaiknya aku cepat mandi" xiao pun langsung berlari dengan cepat menuju pemandian.

Tak membutuhkan waktu yang lama xiao telah selesai melakukan ritual pagi nya dan sudah memakai hanfu sederhana yang berwarna putih dan sisi-sisinya berwarna kuning dengan hiasan rambut yang menjuntai panjang sedada membuat karisma seorang dewi keluar dari sarangnya.

Xiao membuka pintu yang langsung mendapati para dayang yang berdiri disana
"Heh! Mengagetkan saja" tukas xiao sambil mengelus-elus dada.

"Putri" panggil salah satu dayang

"Apa! Aku sudah selesai mandi jadi kalian tidak perlu bersusah-susah" ucap xiao sambil memecah kerumunan dayang itu menjadi dua.

"Tapi ibu suri?" Gumam salah satu dayang yang khawatir karena mereka melanggar perintah ibu suri.

"Katakan saja pada ibu suri bahwa kalian yang telah memandikan ku, permasalahan selesai" titah xiao enteng "sekarang aku ingin mengelilingi istana, apa kalian ingin menemaniku?" Tawar nya kembali sebenarnya tidak perlu di tanya juga mereka akan tetap mengekori xiao.

"Baik putri" ucap para dayang serempak.

Xiao mengelilingi istana dengan di bantu oleh arahan dayang Rong yang sudah sangat hapal dengan tempat-tempat di istana ini,  dan tidak lupa juga mereka diikuti oleh dayang-dayang dibelakangnya.

Saat menuju taman istana xiao berpapasan dengan putra mahkota yang sempat melirik ke arah nya dengan mengerutkan dahi.

Memang xiao keluar tanpa cadar nya karena sesuai dugaan xiao, berita tentang kecantikan nya bak Dewi itu dengan cepat menyebar di seluruh istana ini, yang pasti nya itu berkat mulut-mulut para pelayan istana. Dasar tukang gosip!

Tapi dengan itu xiao tidak perlu lagi bersusah payah menutupi wajahnya.

Xiao yang tidak berniat memberi salam ataupun hormat pada putra mahkota bahkan melirik pun tidak membuat putra mahkota menjadi kesal dan mengeratkan genggamannya pada pedang yang dia bawa menuju tempat latihan pedang.

Xiao yang melihat kekesalan itu tentu saja mengerti bahwa orang ini haus akan kedudukan dan kehormatan.
Ckh menjijikan!

Apakah perlu orang ini xiao masukkan dalam daftar hitam. Bahkan tatapan nya pun terlihat sangat angkuh.

"Kolam ini? Bukan kah kolam saat putri huanran terjatuh?" tanya xiao pada dayang Rong saat sudah sampai di taman istana , tentu saja yang xiao maksud dengan putri huanran itu bukanlah dirinya.

"B-benar putri dari yang saya dengar memang inilah kolamnya" jawab dayang Rong gelagapan karna mendapatkan pertanyaan seperti itu yang seharusnya itu adalah topik paling sensitif bagi putri huanran. Tapi yang dilihat putri huanran saat ini terlihat biasa saja saat menanyakan hal itu.

Xiao hanya mengangguk-angguk sambil menatap kolam itu lekat.

Lalu di mana roh putri huanran terdahulu berada? Apa dia di surga sekarang? Atau jangan-jangan dia terperangkap di dalam kolam ini!

"Putri ada apa? " Tanya dayang Rong saat melihat ekspresi putri huanran tiba-tiba berubah yang awalnya biasa dan kini matanya menjadi membulat besar dan mulut yang terbuka membentuk huruf O sambil menatap kolam itu.

"Dayang Rong" panggil xiao.

"Ada apa putri? " Khawatir dayang Rong.

"Menurut mu apakah roh bisa terperangkap dalam kolam?" Tanya xiao yang masih setia menatap kolam itu.

"Yeee?"

"Hah! Lupakan-lupakan , mari lanjutkan perjalanan" ujar xiao sambil cengengesan tidak jelas.

"Mulut! kenapa kau berbicara tanpa seijin ku? Jika mereka curiga bagaimana? Bodoh!" Gumam xiao pelan.

Dan membuat dayang Rong semakin bingung apakan lupa ingatan membuat seseorang menjadi gila?.

Dengan pasti xiao melangkahkan kakinya menuju sebuah kursi yang sepertinya jarang di tempati karna di taman itu ada banyak kursi yang lebih bagus dari itu sedangkan kursi ini terlihat berdebu dan tidak terawat.

Jika kursi lain berhadap hadapan membentuk bundaran maka berbeda dengan kursi ini .

Kursi itu terlihat sendiri dan tidak ada kursi lain di sekitarnya serta ukiran tetesan air di sekelilingnya membuat kursi itu terlihat sangat berbeda dari kursi lainnya yang berukiran sisik naga.

Dan secara tidak langsung kursi itu mengarah pada sebuah pedesaan yang tidak berkaitan dengan kekaisaran mana pun , artinya desa itu berdiri sendiri.

Xiao yang merasa kursi ini sedikit berbeda dengan perlahan mendudukkan tubuhnya di kursi itu "dayang Rong dengan pengetahuan mu kira-kira kursi ini mengarah kemana?" tanya xiao dengan muka datarnya.

"Itu___ sepertinya mengarah pada desa selatan putri" jawab dayang Rong.

"Lalu siapa saja yang pernah menduduki kursi ini?"tanya xiao yang masih menatap ke arah depan.

"Setahu saya hanya permaisuri terdahulu yang pernah menduduki kursi ini dan permaisuri sendiri yang menginginkan kursi ini untuk berada di tempat ini" jelas nya.

"Baiklah , menggunakan kursi yang tidak terawat sebagai petunjuk tidak buruk juga" ujar xiao berbicara pada diri sendiri.
"Kembali ke pavilium!" Perintahnya lalu berjalan pergi meninggalkan taman itu menuju pavilium.

Sesampainya di pavilium xiao di buat bingung oleh Kaili yang gelagapan Karna mendapatkan titah dari raja bahwa putri huanran di ikut sertakan dalam pertandingan pedang yang di adakan setahun sekali di kekaisaran WEN

menurut cerita Kaili seharusnya putri huanran tidak ikut dalam pertandingan sekaligus perayaan ulang tahun kaisar Wen itu.

Biasanya hanya pangeran Yuan, putri nian serta Putra mahkota saja yang dikirimkan oleh kaisar tapi sekarang Kenapa tiba-tiba putri huanran di ikut sertakan juga, bukan kah ini sedikit aneh?.

Memang seharusnya setiap kerajaan diwajibkan untuk mendaftarkan 4 peserta yang akan menjadi 2 kelompok berpasangan tapi setiap tahun biasanya pangeran Yuan akan berpasangan dengan putri dari jendral Ning karna dia tidak ingin di pasangkan dengan adiknya putri nian.

Tapi sepertinya tahun ini putri huanran yang akan menjadi pasangan pangeran Yuan.

Walaupun xiao tidak pernah belajar pedang tapi dengan kultivasi nya yang sudah tingkat 5 tentu saja akan membuat xiao sedikit mudah dalam mengendalikan gerakan pedang nya serta menangkis serangan lawan.

Seminggu penuh ini membuat xiao tidak bisa istirahat dengan tenang karena pangeran Yuan terus mengajak nya berlatih pedang tanpa rasa bosan sedikitpun,

Jika xiao menolak maka pangeran Yuan akan menyuruh para dayang untuk memandikannya. Menyebabkan sangat menyebalkan!

Yaa pangeran Yuan sudah tahu dengan kejadian itu karna xiao memohon pada ibu suri untuk tidak menyuruh para dayang memandikannya dan untungnya ibu suri menyetujui permohonan cucu nya itu.

Melihat putri huanran yang terlihat ahli dalam menggunakan pedang tentu saja membuat pangeran Yuan terkejut dan tidak menyangka , sejak kapan Meimei nya ini bisa menggunakan pedang? Apakah diri nya kurang perhatikan sehingga tidak tahu saat adik nya berlatih pedang sendiri?.

Entahlah intinya hal itu membuat dirinya merasa bangga pada adik kesayangannya ini.

Sesekali kakak nya ini minta saran pada xiao padahal xiao hanya asal-asalan dalam menggunakan pedang dia hanya menggunakan logika , memperhatikan kelemahan lawan, membaca pergerakan yang tidak tepat dari lawannya , dan fokus menyerang kelemahan lawan , dan sesekali dia menggunakan mata peraknya hingga dengan mudah dia dapat menangkis serangan lawan dan juga menyerang titik vital saat ada kesempatan.

Tidak disangka itu membuat kakak nya sangat terpesona dengan keahlian pedangnya.

Dan besok adalah hari dimana mereka akan memulai perjalanan menuju kekaisaran WEN dan sesuai budaya kerajaan sepertinya pangeran Yuan akan satu kereta kuda dengan putra mahkota.

Sedangkan xiao dikumpulkan dengan putri Nian. Tentu saja seorang putri tidak di perbolehkan berada dalam satu kereta bersama seorang pangeran meskipun mereka adalah saudara kandung apalagi jika itu adalah saudara tiri.
Sangat menyebalkan!

Mungkin saat di perjalanan nanti Xiao akan langsung bergulat dengan putri Nian di dalam kereta .
Sungguh siapa yang tahu!




_______________________________________________

🗣️YUHUUUUUUUU

MOHON KERJA SAMA NYA 😊🤗
    
         CEFAT KASIH BINTANG!🥱



Continue Reading

You'll Also Like

106K 3.3K 54
Bagaimana rasanya menikah dengan iblis? Kenyataan itu benar benar gila DEVIL Denial Villen adalah nama siluman yang menjadi pengantar dongeng anak-an...
179K 17.7K 28
Karel terjebak dalam sebuah novel remaja dan harus memerankan sosok penjahat berusia 18 tahun. Namun, ia merasa bersyukur karena karakter penjahat ya...
242K 9.9K 32
Nakala Sunyi Semesta Setelah tragedi di rel kereta api malam itu Kala di buat heran dengan hal aneh yang terjadi pada nya, kala pikir malam itu dia m...
217K 11.2K 32
"eh masak mati sih cuman kesedak jajan belum ketemu ayang yoongi elah" batin Aileen. Bukannya ke alam baka menemui kedua orang tuanya Aileen memasu...