Auristella The Lost Princess

Galing kay NoNoelle___

78.8K 9.9K 1.3K

Bentar lagi tamat. #1 - Romance ( 5 Agustus 2022) # 3- Fantasy ( 5 Agustus 2022) #1 - Magic ( 6 Agustus 2... Higit pa

Introduction *
1 - Dienne Reinhardt.
2. Our Home .
3. Before Family Gone.
4 Everything's Gone.
5. Beginning.
6. Beginning (2).
7. After Disaster..
Chara Chore : Introduction
8. Camelenor.
S1 Chapter 09. Camelenor [2].
S1 Chapter 10. Sucsessor.
S1 chapter 11. New Undine.
S1 Chapter 12. Thruth.
S1 chapter 13 . The Truth.
S1 Chapter 14. Childhood.
S2 Chapter 15. I Made it..
S2 chapter 16 - Blinking Moon Staff.
S2 Chapter 17. Alion Thoughts.
S2 Chapter 18 - To Human World
S2 Chapter 19. Elf Tribe.
S2 Chapter 20. Luxury Healing Potion.
S2 Chapter 21. Passing Gate..
S2 Chapter 22. Ian H.Preston.
S2 Chapter 23 Meet The Real Noble's
S2 Chapter 24. Suspicious??
S2 Episode 25- Hint Of my Lost Brother.
S2 Chapter 26 -Hint Of My Lost Brother (2)
Character. Pt.1
Character. Pt.2.
S2 Chapter 27. Calling Device!
S2 Chapter 28. Calling Device (2) .
S2. Chapter 29. Gaze
S2 Chapter 30 - You must be surprised.
S2 Chapter 31 - Crash
S2 Chapter 32 - Sleep in your Shoulder.
S2 Chapter 33 - Jealousy
S2 Chapter 34 - Training is begin
S2 Chapter 35 - Prepare
S2 Chapter 36 - Departures
S2 Chapter 37 - Alion's Guide
S2 chapter 38 - Second Meet With Him?
S2 Episode 39 - I Never Know
Character pt.3
S2 Chapter 40 - My Potion
S2 Chapter 41 - My Potion (2) - Your Gaze
S2 Chapter 42 - They were my Side?
43 . who do i like?
44. Dinning table/War?
45. you are interesting guy.
46. Levius's Revenge.
47. Gabrien being honest?
48. SHOCK
49. Alion & Arista
50. I Promise to help you.
51. Storm
52. West Forest (Elf Tribe 1)
53. West Forest (²)
54. Meriel Fainted
55. Sudden Truth
56. Something went wrong
Character 4
57 (1). Back
57 (2). Teal & Virion became Friend
58. Alexia Campbell
59. War (1)
60. Your Kind Gestures
61. intens
62. Ambush!
63. Periods
64. Levius Is Missing.
65. The only way to keep you warm
66 . HOPES
67. Who's Memories is this?
68. End Of first War
69. Guilty Feeling
70. Wrath
71. Bloom
72. Confused in the Ballroom.
73. Theodore being Silly
74. Wait for me?
75. Aiden is my Royal Brother.
76. You were beautiful
77. Present
78. Gentle Actions
79. Bell (Part 1)
80. Bell(Part2) You say sorry many times
81.Bell (Part3) Now we'll not be apart again
82. Goodbye Gabrien
83. A Woman, The Awakening and Bell the cuteness.
84. New life in the new Kingdom
Character pt 4 . Theodore Knight
85. Behind this secret
[ Pengumuman ]
86. Different Smiles
87. Theodore Regrets, Rise of the future King.
88. Rise Of the Future King (2)
89. Awake.
90. A Letter For You (1)
91. Culprit
92. Horses and Sunset
94. Before Everything's mess
95. Before Everything's Mess (2) ||Truth|| Agony||
96. Before Everything's Mess (3) || Erase the distance
97. Before Everything's Mess 4|| Theodore and Gremio
98. Before Everything's Mess (Last) || First Heart broken.
-FYI-
99. If i were you
100. That guy isn't 'Me'
101. Give me a Chance
102. Before Delegation
103. Anger
104. Delegation || I met you
105. Two heart. Two Hurt
106. They're both Love, The Princess.
107. The War
Promosi Cerita Lanjutan.
108. Heaven Falls || Alion was...
109. Arista's Wrath || Farewell, My Dear.
God And Goddess
110 . The Strongest Soldier's Awakening
111. You Die Too Soon
112. Born Of the Unexpected Rebellion
113. Nightmare (1) || Sorry.
114. Nightmare (2) || Six Protection
115. Nightmare (3) || unintentionally.
116. Nightmare || Virion, Trezaz. || Secret ending
117. We Are Dumped [I]
118 . Father, You're here!

93. this kind of feeling

385 53 25
Galing kay NoNoelle___

Vote dulu ❤😳

Di kerajaan Striadone. Ruangan Gabrien.

Ian dan Chriss ada di ruangan itu dan masih membantu Gabrien yang akan  bertugas hingga pukul 8 malam ini.

Banyak berkas masih menumpuk karena ia akan mulai bekerja sama dengan Grevalon dalam kerja sama bijih besi dan bijih Emas.

Banyak berkas seperti kepemilikan, dan setrifikat harus mulai di urus karena ia telah memutuskan untuk mengambil alih 70% tugas Raja William.

Karena Raja akhir akhir ini memiliki masalah pernafasan, yang membuatnya lebih sering berada dalam ruangan nya.

“…Pangeran..anda bisa melanjutkan ini besok hari..”

“..hm? aku baik baik saja Ian..jika aku bersantai, aku hanya akan merasa kesal karena mengingat wajah wanita itu terus menerus.”

“…”

Ian diam, ia mengerti, karena ian yang selama ini melihat bagaimana Bellona berkunjung setiap hari, setiap waktu ke ruangan nya.

“…Tuan Gabrien..aku tahu anda sedang mengatasi semuanya sendiri, tapi, kumohon padamu..istirahat juga penting untuk kesehatanmu.”

“..ya..aku tahu Chriss..aku akan segera menyelesaikan ini..kalian boleh pergi, aku akan sedikit lebih lama di ruangan ini.”

Gabrien yang kini memegang berkas di mejanya memperhatikan jam yang kini berada di dinding ruangan nya.


‘ 7.21 pm. Apa waktu telah berlalu secepat ini?’

ia dengan sendu melihat tumpukan dokumen itu.

Tanpa memperdulikan wajah Ian dan Chriss yang kini menatap bersalah karena semua berkas itu bukan ada pada bagian mereka untuk membantu Gabrien.

“…Jika begitu kami pamit Pangeran.”

Ucap Ian mewakili Chriss yang kini menatap tuannya.

“…Ya..istirahatkan diri kalian.”

Ucap Gabrien yang seolah tidak sadar dengan apa yang ia katakan pada keduanya.

‘..yang perlu beristirahat adalah anda tuan!!

gerutu Chriss melihat Gabrien yang masih focus dengan dokumen di tangan nya, ia menoleh dan memperhatikan Gabrien sebelum ia benar benar keluar menuju Pintu keluar.

“…Ian..apa sesuatu terjadi ketika aku berada di Area pelatihan bersama pangeran Leonis?”

“ hmm..sesuatu ya..ah..Pangeran mulai berkirim surat pada Nona Arista , serta Pangeran Grevalon untuk bela sungkawa hancurnya pelabuhan..itu yang kutahu Chriss.”


“..Begitu ya..apa surat itu sudah ada balasan dari nona Arista?”

“..Aku kurang yakin, jika pun nona Arista sudah membalasnya, kemungkinan surat itu tiba kemari akan sangat lama .”

Ucap Ian sambil menatap Chriss dengan tatapan penuh Tanya miliknya.

“…begitu ya..tapi..feelingku mengatakan lain.”

Chriss yang menjawab itu dengan senyuman di wajahnya, seraya berbalik meninggalkan Ian yan kini termenung di tempat karena melihat Chriss tiba tiba pergi setelah mengatakan itu.


*
*

Keesokan nya..pukul 7 pagi, waktu yang tepat untuk menuju ruangan Gabrien yang menjadi tempatnya bertugas sementara untuk membantunya.

Ian membukakan pintu ruangan Gabrien, terkejut..melihat Gabrien ada di dalam, Tubuh tingginya terbaring di kursi panjang ruang kerjanya, tanpa bantal dan selimut hangat di tubuhnya.

Ia berlari kecil mendekat, ia khawatir jika Gabrien bisa saja sakit karena tidur di ruangan ini tanpa penghangat.

Terlebih lagi.. ia khawatir jika Gabrien tidak tidur semalaman untuk menyelesaikan berkas berkas yang menumpuk sebelum nya. .

karena ketika Ian Masuk, meja kerja nya telah Rapi, seolah pekerjaan yang menumpuk semalam, telah diselesaikan olehnya, hingga tubuhnya yang kelelahan membuatnya tertidur di ruangan kerjanya sendiri.


“…Pangeran Gabrien..?” Ian membangunkan Gabrien pelan namun tidak ada jawaban.

Firasatnya mengatakan jika Gabrien menyelesakan seluruh pekerjaannya semalaman.

Ian yang berjongkok , mulai berdiri dan pergi dari ruangan itu untuk mengambil selimut hangat, dan bantalan agar Gabrien dapat beristirahat nyaman walaupun dalam posisi seperti itu.

Kini ruangan itu benar benar kosong..hening..hanya ada Gabrien sendiri di sana..

Dalam tidurnya..ia bermimpi..


Mimpi tentang seorang Pria, yang memakai jubah kemerahan, menghampirinya membawa sebuah pedang besar , dengan wajahnya yang tertutup , dan topi yang menyembunyikan seperti apa penampilan pria itu sebenarnya.

(Author Note : Lihat di Awal bgt bagian Character pt 1-2-3)

“…siapa disana?”

“..Ah..? Terhubung?”

“..??”

Gabrien bingung dengan situasi ini, ia bertanya pertama kali, namun mendapatkan jawaban dengan pertanyaan kembali.

“…Kau? Apakah kau orangnya?”

“…? Apa maksudnya?”

Gabrien bingung dengan kondisi ini, karena ia baru saja terlelap dan langsung bermimpi..

“…Dewi Agung Sybill..apa benar ini manusia yang anda maksud?”

“…”

Gabrien memutuskan untuk mendengarkan , karena sepertinya sejak tadi Orang itu mengobrol bukan dengan dirinya, melainnkan seseorang yang dia panggil sebagai Sybill.


Berbeda dengan Theodore yang sudah mempelajari sejarah Dewa melalui Gereja, di Striadone, hanya Leonis sebagai putra mahkota sebelumnya yang mendapatkan pendidikan Gereja, Gabrien tentu tidak mendapatkan pelajaran itu karena Raja William memperlakukan nya berbeda dengan Leonis.


Hingga ia hanya menganggap ini hanya mimpi yang random baginya, ia sadar, ia terlalu kelelahan akhir akhir ini dan membuat kepalanya sedikit berdenyut.

“..Ya aku tak salah..jejak manna putri kecil itu ada pada pria ini, lebih dari itu, atributnya sama dengan mu Judas, ini peringatan dariku..Roh kegelapan saat perang nanti akan mengincar pengguna cahaya habis habisan. Aku akan memanggil Gremio agar mencari manusia yang memiliki kekuatan yang sama dengannya. ”

Judas? Gremio? Siapa mereka ini?’

walaupun ini diyakini oleh Gabrien sebagai mimpi nya yang Random..namun, ia bisa dengan jelas mengerti apa yang mereka katakan, tentang putri kecil..

Siapa putri kecil yang mereka maksud? Pengguna cahaya? Roh kegelapan?’

Gabrien mulai mengumpulkan garis besar dari apa yang sedang orang orang asing ini bicarakan dalam mimpinya .

“…Aku tahu aku tahu, anda telah mengulang ceramah itu sejak lama Dewi Agung.”

“…bantu dia meningkatkan kekuatan nya, atas namaku, aku ingin kau melindungi pria ini dan menjadikannya pelindung putri kecil itu, hingga perang usai..”

“…Aku mengerti..”

Ucapnya singkat namun penuh dengan tekat dan kebulatan niat.

Gabrien tidak paham situasinya..mengapa ia terlibat dalam mimpi aneh ini?

Ketika semua nya menghilang..Gabrien tenggelam dalam kegelapan itu dan tertidur pulas karena tubuhnya masih kelelahan.


Di dalam ruangan itu ketika ia terlelap dalam tidurnya, Gabrien tidak tahu, jika seseorang kini sedang mengawasinya, seseorang yang baru saja terlibat dalam percakapan kecil bersama orang yang dipanggilnya Dewi Agung.

Hingga Gabrien bangun, Ia tidak berencana untuk mengganggunya.

“…” Ia melihat Gabrien yang masih terlelap dalam tidurnya, tanpa banyak bicara, Pria itu menyentuh kening Gabrien . dan menghilang disana setelah ia melakukan nya.

Dalam waktu yang cukup singkat itu, Ian yang telah membawa pelayan istana membawakan selimut dan batal ke ruangan Gabrien.

Ia menyelimuti Gabrien perlahan karena ia takut jika Pangeran yang merupakan putra dari pamannya inu, terbangun dari tidur lelapnya di pagi hari.

Ian memerintahkan pada para pelayan untuk menyiapkan sarapan dan menatanya di ruangan kerja milik Gabrien, karena mungkin saja Gabrien akan bangun sebentar lagi.

Setelah memerintahkan itu, Chriss mengetuk pintu dari Luar.

“..ini aku.”

“….Chriss? masuklah.”

Ucap Ian karena ia kini menjaga Gabrien di tengah tidur lelapnya.

“…Eh? Mengapa Pangeran tidur disini Ian?”

“…Aku tak tahu, sejak aku tiba, beliau sudah tidur disini, aku baru meberinya selimut karena ia akan kedinginan jika tidur disini.”

“…apa mungkin sejak malam Beliau tidak kembali Ian?”

Chriss mengerutkan kening menghawatirkan tuannya kini.

“Sepertinya begitu, semua berkas menumpuk yang sebelumnya kita lihat, sepertinya telah diselesaikan beliau. Ia sepertinya sedang memaksakan diri karena suatu hal..”

“…?”

Chriss tahu itu , ia bahkan tahu apa penyebabnya. Hingga ia kembali pergi dari ruangan Gabrien untuk pergi ke suatu tempat.

“..kau akan pergi lagi Chriss?”

“..Ya. aku akan menuju pos kerajaan, aku akan kembali.”

“…”

Ian melihat kepergian Chriss lagi..ian tidak tahu apa yang dilakukan nya benar untuk tak membangunkan Gabrien yang masih terlelap di kursi miliknya, namun ia memilih untuk diam disana dan menjaga Pangeran yang kini menjadi tuannya sementara sebelum Gabrien resmi diangkat menjadi Raja.

*
*
Dua jam berlalu, dan waktu kini menunjukan pukul 9 sejak Ian menunggu Gabrien di ruangan kerja miliknya.

Setelah waktu selama itu, Gabrien mulai menunjukkan dirinya akan bangun segera..

Erangan kecil terdengar di telinga Ian, dan sekejap ia melihat itu..

Gabrien bangun , matanya telah terbuka dan segera bangkit dari kursi itu, seraya duduk menyandarkan punggungnya. Ia berkata.

“..Pukul berapa?”

“…ini pukul 9 pangeran.”

“…ah..aku telah tidur 4 jam, dan ini terasa cukup lama.”

Ian mendengar itu melebarkan matanya, mendengar Gabrien hanya tidur 4 jam tadi malam membuatnya sadar, jika Gabrien terjaga hingga pukul 5 dini hari.

Ian membalas perkataan Gabrien..

“..Pangeran..aku tahu anda sedang memaksakan diri, tapi aku khawatir dengan kesehatan anda.”

“…Yah..terimakasih Ian, tapi aku baik baik saja. Pak tua itu seharusnya memberi tahuku lebih awal jika ia memiliki berkas sebanyak itu yang harus kukerjakan.”

huh? Pak tua? Apa Pangeran sedang membicarakan ayahnya?’ batin ian.

“…jika begitu, pangeran..anda harus segera sarapan..aku telah menyiapkan ini semua..setidaknya, anda harus tetap menjaga asupan nutrisi dalam tubuh anda..”

“..Kau terdengar seperti Chriss sekarang ian..dimana dia?”

“..Ahh.. Chriss sedang pergi ke pos kerajaan , sepertinya ia akan mengambil surat dari Nona Arista.”

“..hm? bukan kah itu mustahil? Pengiriman surat akan sangat memakan waktu..”

“..Aku juga telah mengatakan itu pangeran, namun ia mengatakan jika ‘Feelingnya mengatakan lain.’ Jadi ia sedang pergi dan segera kembali.”

“…?” Gabrien hanya diam. Ia tak yakin jika Chriss akan mendapatkan surat itu hari ini.

Gabrien mulai mengambil teh di meja yang berada di depannya kini. Dan memakan sup yang disediakan Ian di mejanya dengan tatapan sedikit tidak focus yang ditunjukannya.

Lagi lagi ian berkata..hingga membuat Gabrien menoleh..

“..apa rasa supnya tidak enak pangeran?”

“..hm? tidak..ini cukup enak.”

Ian memperhatikan terus menerus wajah Gabrien yang terlihat sedikit kelelahan.

*
*

Gabrien memutuskan untuk kembali ke ruangan miliknya, untuk membersihkan diri dan berganti pakaian.

Tak lama , ia kembali ke Ruang Kerja miliknya, di dalam, Chriss telah ada selain Ian yang menunggunya di sana.

“…ada apa dengan senyuman itu Chriss? Itu membuatku takut.”

Ucap Gabrien ringan, ia berencana memulai hari dengan candaan kepada Chriss yang lama tak berada di sampingnya.

“..Tuan..apa kau tahu …aku memegang sesuatu..”

Ia menunjukan Surat di tangan nya.

Gabrien yang terdiam ketika melangkah masuk ke ruangan nya..melebarkan matanya dan segera meraih surat itu dari tangan Chriss.

“..ini??”

“…Nona Arista Reinhardt..”

Ucap Chriss dengan senyuman di wajahnya ketika melihat wajah Gabrien yang dingin itu, terlihat lebih ekspresif ketika mendapatkan surat Arista.

Ia melupakan fakta bahwa ia telah berkata ia tidak yakin jika Chriss akan mendapatkan surat dari Arista di Pos Istana, namun, ia tidak peduli.

Mendapatkan surat itu di tangan nya, Gabrien segera duduk di kursi dan meja kerja nya.

Melihat Gabrien yang segera melangkah, Ian dan Chriss saling menoleh , mereka sadar, sesuatu yang berhubungan dengan Arista, sedikit membuat rona wajah Gabrien sedikit berbeda..

Senyuman kecil gabrien yang kini terlihat oleh keduanya, tak pernah mereka lihat selain di luar ruangan ini.

Perlahan, ia mendengar kicauan burung di balik jendela Ruangan kerja miliknya, seolah mengiringi rasa senang yang ia rasakan dalam dadanya.

Ia membaca surat itu dari Arista, surat yang selebihnya hanya balasan atas apa yang ia katakana pada wanita yang disukainya..

Matanya perlahan lahan membaca setiap kata yang disampaikan dalam surat itu dari tulisan tangan Arista..ia tidak tahu, rasa senang saat membaca nya, membuatnya sesekali tersenyum simpul di sudut bibirnya.

Dan ketika matanya membaca kata kata akhir dari surat Arista..

[Aku berharap bisa segera bertemu dengan mu Gabrien..jaga dirimu baik baik di sana]

Ia memejam kan matanya dan berdiri dari kursi yang dia duduki sebelumnya.

Ia berdiri dan berjalan membelakangi
Ian dan Chriss di ruangan nya. menatap ke jendela di sana, dengan senyuman lembut menatap pemandangan di luar..ia bergumam..

“..Apa itu berarti nona merindukanku juga?”
ia senang.

Dalam dadanya, seseuatu menggelitik seolah alasan nya kini memegangi dadanya yang sedang berdebar.

Namun..tiba tiba dalam suasana hati senang yang di rasakan Gabrien , ketukan pintu terdengar di telinganya hingga ia membuat senyuman di wajahnya hilang dan kini menoleh kearah pintu masuk Ruangan nya.

Chriss yang membukakan pintu melihat sosok wanita yang tersenyum padanya memaksa masuk ruangan Gabrien dan berdalih ingin menyapanya.

Chriss yang tidak memiliki wewenang atas pengusiran Bellona, karena dia sekarang sosok penting di istana setelah Bellona di jadikan Penyihir elit di Istana, membuatnya tak bisa melarang Bellona Masuk ke dalam ruangan nya.

“…Nona , Tuan Gabrien sedang tak ingin menerima kunjungan..”

“…hm? Aku akan menjadi tunangan nya..jadi kau tak perlu menghawatirkan hal itu tuan Chriss Forester.”

Ucap Bellona dan melangkahkan kaki masuk ke dalam.

Ia menuju Gabrien yang kini masih berdiri memegang surat dari Arista.
Matanya memicing melihat Gabrien memegang surat itu.

“…hmm? Anda sepertinya mendapatkan surat penting yangmulia..jika ada sesuatu yang dapat ku bantu, kuyakin aku akan berguna bagi anda.”

Ia tersenyum lembut seolah senyuman itu dapat mencairkan suasana hati setiap orang.

Pipinya yang sedikit kemerahan dan senyuman nya yang cukup menawan, bagi setiap orang pasti menganggap Bellona adalah sosok cantik dan rupawan..

tapi..tidak bagi setiap orang yang telah bertemu dengan Arista..

“Itu bukan urusan mu.. lebih dari itu, kuharap kau segera keluar dari ruangan ku.” ucapnya dingin, tidak ada wajahnya yang lembut saat tersenyum membaca surat Arista.

“…walaupun begitu, aku akan berkunjung setiap hari keruangan anda yangmulia, ini adalah perintah Raja padaku.”

Ucapnya dengan mata yang ia buat buat seolah menyesal mengatakan itu..mata kesedihan karena Gabrien mengabaikan nya.

“..aku akan tetap mengusirmu setiap hari dari sini.”

“…” Mata Bellona kini tertuju pada amplop surat yang berada di meja Gabrien.

Ia mendekat dan mengambil amplop surat itu dan berkata..

“…hm? Anda masih memiliki hubungan baik dengan Arista?”

“…jangan ikut campur urusanku, Chriss..bawa dia keluar, itu perintah.”

Matanya menatap Bellona tajam dengan wajah sedikit terganggu karena Bellona berada di ruangannya.

“..Baik tuan.”

Ucap Chriss seraya mendekat pada Bellona , dengan niat akan menggiring Bellona keluar ruangannya.

Ian yang membantu Chriss mengambil amplop surat itu dari lengan Bellona, dan berkata padanya..

“..ini bukan milikmu.”

Dengan tatapan nya dingin.

Bellona melihat ketiga pria di ruangan itu sebelum ia benar benar di bawa keluar oleh Chriss.

‘..sial, setiap hari aku mencoba, tapi itu tak menunjukan jika orang orang itu akan mulai memperlakukan ku dengan baik..mengapa Gabrien tidak pernah bersimpati padaku? Aku menyukainya, aku cukup cantik untuk bisa mendapatkan perhatiannya..mengapa?’

Batin Bellona seraya mengeraskan giginya ketika pintu tertutup dan ia berada di luar , seperti orang yang terusir paksa.

Aku harus mendengarkan pembicaraan mereka

Batinnya, ia tak menyerah, ingin tahu, apa yang mereka bicarakan setelah menendangnya keluar ruang kerja Gabrien.

Samar samar, terdengar suara Chriss yang memulai percakapan ..

“…apa dia selalu seperti itu Ian?”

Ucap Chriss pada Ian, yang berdiri di dekatnya.

“…Ya..aku tak tahu mengapa dia sangat terobsesi dengan Pangeran Gabrien..dan itu membuatnya terlihat  menyedihkan.”

Ian menggaruk pipinya yang tidak gatal ketika mengatakan itu.

“…Ian, berikan aku amplop itu..aku akan menyiman nya.”

“..Ah..ini baiklah ,”

Ucap Ian seraya memberikan amplop milik Arista di tanganya, pada Gabrien.

Percakapan singkat itu membuat Bellona di balik pintu itu tahu, jika dirinya di mata mereka bertiga di dalam, bukan lah siapa siapa dan tidak lebih dari orang asing yang mengganggu..

Ia merasa jengkel dengan keadaannya itu sehingga ia bergegas menuju salah satu penjaga dan Maid pelayan istana, ia ingin mengetahui fakta tentang Arista Reinhardt yang sebelumnya berkirim surat dengan Gabrien..

Ia mengetahui jika surat nya sederhana, tidak ada stampel kerajaan manapun, surat itu terlihat seperti surat rakyat yang dikirimkan pada Gabrien..

Ia menggigit kuku ibu jarinya ketika menuju salah satu penjaga di lorong istana.

“..Tuan penjaga..umm..aku adalah calon tunangan pangeran Gabrien, karena aku tidak berada dalam kerajaan ini dalam waktu cukup lama, aku tidak tahu tentang perang sebelumnya…”

“..Ah..Nona Bellona? Ini kehormatan bagi kami, karena anda menyapa kami seperti ini..apa yang ingin anda ketahui lebih tepatnya Nona?”

“…Hmm…aku ingin mengetahui tentang Nona Arista Reinhardt..siapa dia sebenarnya?”

“…Ahh..Nona Arista Reinhardt ya..

salah satu teman kami yang merupakan seorang penjaga, mengalami patah tulang setelah salah satu Roh pelindung  nya melemparnya dengan keras ke tiang besar di dalam aula, sejak saat itu ia berhenti menjadi penjaga, Namun disamping pertemuan pertama yang cukup mengerikan, Nona Arista cukup dekat dengan Yang mulia Gabrien dan Yang mulia Leonis.”

Bellona mendapatkan apa point penting percakapan ini sehingga ia bertanya kembali pada penjaga itu.

“ sedekat apa mereka ?”

“…hmm? Saat festival musim salju setahun yang lalu, Yang mulia Gabrien memberikan seluruh hadiah kemenangan nya pada Nona Arista, bukan hanya itu, saat di dalam perang, Yang mulia berada di samping Nona Arista sepanjang waktu.”

“..eh? apakah nona Arista merupakan orang sepenting itu hingga Yang mulia selalu menjaganya di dalam perang?”

“…ah..sulit untuk menjelaskannya nona, anda akan mengerti jika melihat keajaiban itu secara langsung..aku adalah penggemarnya hingga saat ini.”

Ia bersemangat menceritakan Arista, di saat perang terjadi, karena prajurit ini adalah salah satu yang ikut dalam peperangan kemarin.

“…Apakah dia seorang bangsawan?”

“..apa nona tak tahu? Dienne Reinhardt adalah orang tua asuhnya, setelah ia diasingkan di desa terpencil, kurasa nona Arista bukan lah bangsawan..hanya seorang anak yang kebetulan dirawat oleh Dienne Reinhardt , cerita itu sudah menyebar baru baru ini..”

Ia mengingat ingat sejarah Arista yang sempat ia dengar dari rumor yang menyebar selama Arista ada di kerajaan Striadone.

“…Aku …tak mengetahui apapun sebagai calon tunangannya….itu sedikit menyakitkan bagiku…” Ucap bellona dengan mata sedikit berair untu mendapatkan rasa simpati penjaga itu.

“…Ah!!! Maafkan aku nona Bellona..tapi Nona Arista pernah terlibat dengan pangeran Theodore ketika acara penyambutan Grevalon di rayakan di Istana.”

“..Rumor Apa itu?”

Matanya menunjukan jika ia penasaran.

“ Cinta Segitiga. Berita tentang itu menyebar luas saat penjamuan Grevalon dilakukan di dalam istana, Nona Arista yang tiba tiba muncul dengan Pangeran Theodore saat itu, membuat Pangeran Gabrien marah dan melepaskan gandengan tangan Pangeran Theodore dengan tangan Nona Arista..”

Bellona menunduk..ia tak tahu banyak tentang hal ini..

Sehingga ia memastikan untuk yang terakhir kalinya..

“..apakah nona Arista memiliki wajah yang cantik?”

Penjaga itu terdiam, namun ia dengan cepat menjawab.

“..Nona Arista adalah wanita tercantik yang pernah saya lihat sejauh ini..tapi, kurasa anda tak perlu khawatir, jika mengenai status kebangsawanan, Nona Arista bukan lah orang penting dibandingkan anda Nona.”

“..be-begitu ya…terimakasih telah meluangkan waktumu..”

Bellona memberi hormat pada penjaga itu dan pergi.

Kletak keletak*

Suara langkah kaki dari sepatu tinggi yang di kenakan bergema di sekitar lorong menuju ke perpustakaan, tempat favoritnya saat berada di istana.

Keahlian sihir Bellona adalah duplikasi, ia bisa meniru sihir seseorang dengan kemiripan aura 30% dengan versi lebih lemah. Dari kekuatan seseorang.

Ia menyusun rencana untuk melancarkan pergerakan nya setelah mendengar semua ini, ia paham mengapa ia tak bisa mendekati Gabrien , karena Gabrien sepertinya telah menaruh hati pada wanita lain selain dirinya.

‘..aku akan membuat ini menjadi drama yang sulit kalian hindari..

Gumam nya seraya menuju rak buku yang berisi tentang sihir sihir duplikasi.



*
*
*

“ Tuan, sepertinya anda sangat senang mendapat surat dari Nona Arista, anda bahkan menyimpannya di kotak sihir seperti itu.”

Hanya Chriss yang mampu bicara seperti ini pada Gabrien. Membuat Ian penasaran apa yang akan di jawab olehnya.

“..Ya..suasana hatiku jauh lebih baik saat mendapatkannya..”

“..Jadi..apa anda akan segera mengurus rumor pertunangan itu pada Raja william?”

Chriss tiba tiba mambawa topic yang sedikit sensitive untuk gabrien.

“..Ya..ketika kondisinya membaik, aku  akan segera menemui ayah.”

Baik Chriss maupun ian terdiam, keduanya tak tahu apa yang sedang Gabrien fikirkan namun memilih memahami arti diam Gabrien sebagai perintah agar keduanya tak banyak bertanya lagi.

Tiba tiba..

Gabrien membuka suara..

“..Ian..aku ingin bertanya padamu.”

“..Tanyakan apapun padaku yangmulia.”

Ucap Ian yang kini siap menjawab apapun yang ditanyakan Gabrien padanya.

“..kau pernah memiliki tunangan sebelumnya bukan?”

“..Ya, yangmulia, itu Julia Pharse, ini beberapa minggu sejak aku menyudahi pertunangan itu.”

“ apa kau pernah mencintai wanita itu sebelumnya?”

“..Ya, jika aku boleh berkata sejujurnya, rasa cinta yang kuberikan padanya adalah hal pertama yang kurasakan. Mungkin ini akan berbeda ketika aku menemukan seseorang yang berbeda.”

Ucap Ian, karena disana, diantara ketiga Pria, Ian lah yang pernah memiliki tunangan seorang bangsawan di kerajaan itu.

“..Bagaimana caramu mencintai seorang wanita?”

Ucapnya singkat namun membuat Shock Ian dan Chriss disana.

“…ah..aku hanya selalu berterus terang dengan apa yang kukatakan, memberi sesuatu yang mungkin ia sukai, menemaninya berbelanja perhiasan, menemaninya makan malam di ibukota, berdansa bersama, mu-mungkin itulah hal yang sudah kulakukan dengan nya selama ini..”

Ian gugup memegangi lehernya yang mulai berkeringat.

“…Begitu ya..apa kau tahu sesuatu yang mungkin seorang wanita tak sukai?”

“…hmm? Kurasa semua berkaitan dengan kegiatan kebangsawanan, wanita akan menyukainya, seperti berkuda atau sebagainya, karena itu cukup populer di kalangan para bangsawan,
jika sesuatu yang mungkin di benci, sama halnya rakyat biasa, sesuatu yang menjijikan pasti mereka menakutinya..umm yang mulia, apakah ini tentang Nona Arista?”

Ucapnya ragu..

“..Ya..aku...tak pernah merasakan cinta dari ayahku atau ibuku sejak aku kecil. Aku tak tahu cara mencintai seseorang dengan baik, aku takut semua hal yang kulakukan akan membuat nya tak nyaman, atau terganggu karena diriku..”

Ucapnya menatap sendu pemandangan di balik jendela ruangannya.

“..Cinta adalah tentang ketulusan yang mulia..
tidak peduli jika dirimu tidak pernah merasakan cinta dari siapapun sebelumnya..

namun ketika dirimu tulus melakukan sesuatu demi orang yang berharga, itu akan membuat anda puas apapun hasilnya..

mereka membalas rasa cinta kita, atau tidak, selebihnya..kita telah berusaha menunjukannya.”

Ucap Ian, perlahan melihat wajah Gabrien yang kini membuka matanya lebar seolah sadar yang dikatakan ian adalah pelajaran baginya.

“..Kata kata yang indah , aku tidak menyesal menanyakan hal ini padamu Ian.”

“..hoho, aku akan mendukung anda Yang mulia…jika ada hal apapun yang dapatku bantu, maka katakanl—

“…Ya..aku akan banyak membutuhkan bantuan kalian..”

Gabrien tertawa di kursinya, ia terkekeh saat mengatakannya.

Tawanya seolah menghilangkan rasa tegang yang di rasakan keduanya sebelumnya.

Ia kembali berdiri dari kursinya, dan memegangi Kotak sihir yang didalamnya terdapat surat dari Arista..seraya tersenyum..

‘...Rasa ini, kuharap bukan hanya aku yang merasakannya....'


Bersambung~~~~~ Hayoo…gimana masih  aman hatinya?

Vote dan Komen dong biar Author semangat 😳

Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

391K 66.2K 57
[bukan novel terjemahan] AWAS YA KALAU PLAGIAT. ANE SANTET ONLINE NIH :) Maria Su Han. Keluarga dan teman dekat biasanya sering memanggilnya Yaya, s...
175K 15.4K 41
Ingin ku beranjak dari tempat ku Namun kemanakah aku harus pergi? Kepada siapa ku harus mengadu? Saat tiada seorang pun yang menganggap ku ada.... Bu...
2.8K 651 41
[Fantasi] Keadaan mendesak mengakibatkan lima orang terpilih masuk ke dalam dunia antah berantah yang terdapat sekolah yang mengutamakan sihir. Dunia...
2.2M 113K 39
Menjadi istri dari protagonis pria kedua? Bahkan memiliki anak dengannya? ________ Risa namanya, seorang gadis yang suka mengkhayal memasuki dunia N...