STM Love Story' (Selesai)

By TiaraYulita2

218K 23.5K 962

BUDAYAKAN MEMFOLLOW AUTHOR SEBELUM MEMBACA. CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN SAYA SENDIRI. JADI SAYA MINTA JAN... More

Prolog
Izin orang tua
Pertemuan Pertama
STM Pelita Angkasa
Hukuman
Alaric Reynand Abraham
Cowok Sialan
Tragedi
Preman Komplek
Razia
Rencana Liburan
Pertemuan Tak Terduga
Liburan di Hari Pertama
Hampir Ketauan
Ketos Mesum
Liburan Hari Terakhir
Kembali ke sekolah lagi
Rahasia Keluarga Abraham
Kecemasan Agus
cast
Dia siapa?
Cemburu?
Cowok aneh itu lagi?
Kenyataan?
Balas Dendam (1)
Agatha Kemana?
Balas Dendam (2)
Kebenaran
Tawuran
Goodbye Angga ಥ╭╮ಥ
Bangkitnya Agatha
Dijemput
Kebenaran & Penyesalan
Kesedihan Cecep
Wanita itu?
Perasaan Agatha
Sedikit tentang Amora
Nikah Muda?
Happy Ending♡♡
Epilog

Kebahagiaan Alaric

4.9K 443 15
By TiaraYulita2

Jangan lupa vote dan komentarnya ya guys...

Maaf typo bertebaran.....

Happy reading...

♡(˃͈ દ ˂͈ ༶ )

Alaric, pria tampan itu saat ini baru saja sampai di rumah calon istrinya. Setelah sang ayah mengatakan mereka akan menikah minggu depan senyuman bahagia tidak pernah luntur dari wajah cowok itu. Dengan langkah semangat ia mengetuk pintu didepannya dengan santai.

"Assalamualaikum calon istri!" teriak Alaric girang, demi apapun saat ini ia merasa begitu bahagia.

"Waalaikumsalam calon mantu," jawab Lina terkekeh pelan sambil membuka pintu.

"Hehehe," Alaric hanya bisa nyengir kuda mendengar perkataan Lina tadi.

"Thata mana Tan?" tanya Alaric yang malu sendiri karena ulahnya.

"Bentar ya, kamu duduk aja dulu," jawab Lina sambil kembali masuk ke dalam rumah.

"Ekhem, mentang-mentang mau nikah pagi-pagi udah duduk di sini aja lo," celetuk Fahri yang baru saja keluar dari dalam rumah lengkap dengan seragam sekolah miliknya.

"Eh lo ngapain disini?" tanya Alaric menatap penuh curiga cowok itu.

"Gue nginap di sini, nyokap sama bokap gue lagi keluar kota. Jadi gue nginap di sini deh," jawab cowok itu tanpa beban.

"Lo jangan dekat-dekat sama calon istri gue!" sentak Alaric tidak suka.

"Gue tidur satu kamar sama dia kemarin," jawab Fahri yang ingin mengusili Alaric, sepertinya seru juga mengusik ketos menyebalkan ini.

Alaric yang mendengar hal itu langsung berdiri dan menatap Fahri bengis. Sedangkan yang di tatap sudah meneguk susah ludahnya sendiri. Cowok itu merutuki lidahnya yang asal bicara saja, sekarang dia harus menerima akibatnya.

"Lo bilang apa tadi?" tanya Alaric dingin sambil berjalan mendekati Fahri.

"Gu-gue nggak bilang apa-apa bang," jawab cowok itu gugup, habislah dirinya dihajar oleh kakak kelasnya ini. Besar harapan Fahri agar sahabatnya cepat keluar dan menyelamatkan dirinya.

"Jawab!" sentak Alaric yang semakin memojokkan sahabatnya gadisnya itu.

"Huaaa gue becanda," gumam Fahri yang merasa ingin ngompol di dalam celananya.

"Ada apa?" tanya Agatha yang baru saja keluar dari dalam rumah.

"Nggak papa honey," jawab Alaric lembut dan berhasil membuat Fahri bernafas lega sekaligus kesal. Dia lega karena ketos gila itu melepaskan dirinya, dan juga kesal karena nada bicara Alaric yang tiba-tiba saja melembut kepada sahabatnya.

"Berangkat sekarang calon istri?" tanya Alaric sambil menjulurkan tangannya agar Agatha mau ia gandeng.

"Ihhh apa sih bang," jawab gadis itu pelan, ia malu karena di sini ada Fahri.

"Kenapa malu, kan cuma ada kita berdua," ujar Alaric sambil memperbaiki rambut gadisnya.

"Eh berdua kata lo? terus lo pikir gue apaan hah?" tanya Fahri yang sewot, apakah ketos stress ini mendadak buta dan tidak bisa melihat dirinya di sini.

"Kata orang, kalau cewek dan cowok berduaan yang ketiganya apa?" tanya Agatha.

"Setan baby," jawab Alaric yang semakin membuat Fahri kesal, saking kesalnya cowok itu berjalan dengan cepat menuju mobil Alaric dan duduk di kursi di samping pengemudi.

"Hahaha Ri, lo ngambek," celetuk Agatha sambil tertawa ngakak.

"Hahahaha biarin ajalah, yuk pergi," jawab Alaric berjalan kearah mobilnya.

Bukannya duduk di kursi pengemudi, Alaric malah duduk di jok belakang bersama dengan gadisnya. Fahri yang melihat hal itu pun melotot kearah kedua pasangan itu.

"Eh kalau kalian duduk di jok belakang, siapa yang nyetir?" semprot cowok itu menatap kesal keduanya.

"Gini deh, ini kan mobil gue suka-suka gue dong mau duduk di mana. Lagian kan lo numpang, jadi lo yang nyetir lah," jawab Alaric santai sambil terus menggandeng tangan gadisnya.

"Astaghfirullah ya Allah, lo waktu pembagian akhlak kemana sih bang?" celetuk Fahri berusaha untuk bersabar.

"Jalan-jalan cari Thata," jawab Alaric santai dan hal itu tentu saja membuat Fahri naik pitam.

Sedangkan Agatha hanya bisa terkekeh pelan melihat kelakuan kedua cowok itu. Fahri yang ambekan dan Alaric yang keras kepala sekaligus juga angkuh.

"Udahlah Ri, nyetir aja dari pada kita telat," saran gadis manis itu menengahi perdebatan kedua cowok itu.

"Nah bener kata calon istri gue, secara gue ini kan ketos. Kalau gue telat malah bikin nama gue jelek dong, buruan jalan," celetuk Alaric songongnya minta ampun.

"Ya Allah kuatkan lah hamba menghadapi orang gila ini," gumam Fahri pelan samnil berpindah ke kursi pengemudi.

"Supir jalan," celetuk Alaric lagi layaknya seperti seorang bos besar yang menyuruh bawahannya.

"Hahahaha, udah jangan dibikin kesal terus Fahri nya," kata Agatha sbil tertawa pelan.

"Baik bapak bos," jawab Fahri sambil terfikir ide gils dalam otaknya.

"Jangan ngebut, ingat calon istri gue trauma kalau mobil yang dia tumpangi ngebut," ucap cowok itu dingin dan membuat Fahri menggagalkan aksinya, hampir saja ia lupa kalau Agatha trauma.

"Iya bang iya, siksa aja gue terus," jawab Fahri kesal sambil menjalankan mobil dengan kecepatan sedang.

"Oke siap," kata Alaric dengan tidak berperasaan nya.

"Udah jangan dibikin kesal terus dianya," nasehat Agatha lembut.

"Senang tau bikin dia kesal," jawab Alaric merebahkan kepalanya di bahu gadisnya ini.

"Nanti sampe sekolah bangunin aku ya," lanjut cowok itu sambil memejamkan matanya.

"Ngantuk?" tanya Agatha pelan.

"Iya."

"Tidur jam berapa kemarin?"

"Jam 3 pagi."

"Lah kamu ngapain?" tanya gadis cantik itu kaget.

"Aku nggak bisa tidur saking senangnya, berharap Minggu depan cepat terjadi. Dan setekah itu selama 24 jam kamu sama aku terus," jawab Alaric pelan, sedangkan Agatha hanya bisa menghembuskan nafas pelan.

"Ya udah tidur aja, nanti jangan gitu lagi," nasehat perempuan manis itu dan mendapatkan anggukan dari Alaric.

Sedangkan Fahri yang melihat hal itu sudah mendengus kesal, ingin rasanya ia mendepak kedua pasangan ini keluar dari dalam mobil ini. Tidak sadarkah mereka jika di dalam mobil ini juga ada dirinya. Ia merasa seperti obatnya karena melihat kemesraan keduanya.

Sekitar 15 menitan, mobil yang mereka tumpangi sampai di STM pelita angkasa. Fahri yang tidak ingin melihat hal bucin lagi langsung keluar dari dalam mobil setelah memberikan kunci mobil kepada Agatha.

"Bang, bangun," kata gadis cantik itu membangunkan Alaric yang masih tertidur lelap.

"Lima menit lagi," jawab cowok itu yang masih setia memejamkan matanya.

"Bentar lagi bel, ayo bangun," ucap Agatha lagi, sebenarnya ia merasa begitu deg-degan karena berduaan di dalam mobil seperti ini.

Alaric menegakkan kepalanya, cowok itu menggeliat kecil. Setelah itu dia menatap Agatha uang sedang menatap dirinya juga.

"Kenapa?" tanya cowok itu dengan suara khas orang bangun tidur.

"Ng-nggak papa," jawab gadis manis itu gugup.

"Ya udah yuk keluar," ajak pria tampan itu dan mendapatkan anggukan pelan dari Agatha.

"Kamu belajar yang rajin, jangan cari masalah sama guru," ucap Alaric sambil merangkul pundak Agatha.

"Iya iya."

"Kamu ke kelas aja, aku bisa ke kelas sendiri kok," lanjut Agatha menatap Alaric yang berjalan disampingnya.

"Aku mau antar kamu, lagian si curut tadi kemana coba," kesal Alaric, padahal kan kalau ada Fahri baru ia merasa aman jika gadisnya pergi ke kelas tanpa dirinya.

"Dia tadi duluan ke kelas, takut diusilin sama kamu lagi," jawab Agatha.

"Gitu aja ngambek."

"Dia anaknya kan ambekan."

"Ya udah udah sampai nih, sana ke kelas," ucap Agatha lagi saat mereka sampai di kelas miliknya.

"Oke, kamu belajar yang rajin," ujar cowok itu dan mendapatkan anggukan dari Agatha.

Setelah itu Alaric meninggalkan gadisnya dan berjalan dengan santai menuju kelas miliknya. Di sepanjang perjalanan cowok itu hanya memasang wajah datar seperti biasa, walau di sekolah ini tidak ada wanita selain guru dan gadisnya tetap saja. Alaric selalu memasang wajah datar plus dingin andalannya.

Saat sampai di kelas Alaric dapat melihat sahabat-sahabat yang sedang sibuk dengan kegiatan masing-masing. Adam yang sibuk dengan komik di tangannya, dan trio ABC yang sibuk bernyanyi-nyanyi tidak jelas dengan murid-murid lain.

"Ric, lo beneran nikah minggu depan?" bisik Adam saat melihat Alaric yang sudah duduk di sampingnya.

"Yoi," jawab pria itu sambil tersenyum senang.

"Pantes bahagia banget," celetuk Adam sambil tersenyum, tapi hanya Adam dan Tuhanlah kalau senyum lebar itu adalah senyum karena menahan rasa sakit.

"Untuk pertama kalinya gue ngerasa benar-benar bahagia Dam setelah bertahun-tahun," jawab Alaric menatap Adam sekilas.

"Dan gue harap lo bakalan bahagia terus sama Agatha," ucap Adam dan mendapatkan anggukan dari Alaric.

"Mora gimana?" tanya Alaric tiba-tiba.

"Dia kenapa?" tanya Adam balik bertanya.

"Dia ngerepotin lo pasti," jawab Alaric sambil terkekeh pelan mengingat sifat Amora yang begitu manja.

"Banget Ric, dia ngomong mau ketemu Agatha terus semenjak lo ajak mereka ketemu."

"Dan sebaliknya, Agatha nggak mau ketemu dia karena sifat manjanya," jawab Alaric, sedangkan Adam hanya terkekeh pelan.

Sedangkan trio ABC terus saja bernyanyi dengan suara mereka yag pas-pasan. Dan hal itu memang cukup mengganggu bagi siswa-siswa pintar yang akan belajar. Tapi tidak bagi mereka yang memang menginginkan kelas serame ini, karena hal seperti inilah yang akan mereka rindukan nantinya.

"Ku mau Lia, ku cinta Mia, ku kangen Nia,," secara kompak cowok-cowok itu menghentikan nanyian mereka sekaligus berhenti bermain gitar saat mendengar suara nyanyian Cecep.

"Heh punuk onta, kemarin aja nangis-nangis karena marwa jadian sama cowok lain, sekarang malah sok jadi playboy lo," celetuk Agus memukul pundak Cecep lumayan keras.

"Ck! kan gue tampan, jadi gampang lah cari cewek," jawab Cecep sombong.

"Dah lah guys, bubar ada playboy," ajak Bambang dan di angguki oleh ke-10 cowok itu. Mereka kembali ke bangku masing-masing dan meninggalkan Cecep yang memasang wajah cengo.

"Dasar kampret," kesal cowok itu berjalan ke bangku miliknya.

Yang lain yang melihat Cecep pergilun, kembali berkumpul dan bernyanyi riang. Tentu saja hal itu membuat Cecep kesal, dia menatap ke-10 cowok itu tajam terlebih lagi dua sahabatnya Agus dan Bambang.

"Kalau bukan teman udah lama gue jual organ tubuh lo," batin Cecep kesal.

TBC

Satu part sebelum ending
Part selanjutnya ending ya guys

See you next chapter

Tiara Yulita

19 Februari 2021

Continue Reading

You'll Also Like

RAYDEN By onel

Teen Fiction

3.4M 214K 66
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...
3.5M 286K 48
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
487K 24.4K 34
Menjadi istri antagonis tidaklah buruk bukan? Namun apa jadinya jika ternyata tubuh yang ia tepati adalah seorang perusak hubungan rumah tangga sese...
756K 67.3K 44
Setelah kematian ibunya Rayanza yang tadinya remaja manja dan polos. Berubah menjadi sosok remaja mandiri yang mampu membiayayi setiap kebutuhan hidu...