Kimetsu No Yaiba : In Another...

By Harvest_Monarch

298K 40.5K 9.3K

°☆° [ END ] °☆° Asuka (Y/N) seorang gadis SMP kelas 3 yang berumur 14 tahun. Termasuk kaum Wibu, tapi akalny... More

Prolog + Pengenalan
Pernafasan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Jawab QnA
26
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
Epilog
END
K. Yuuki Gaiden #Part1
K. Yuuki Gaiden #Part2

27

5.3K 742 301
By Harvest_Monarch

Jangan Lupa Vote!
________________________

Pagi harinya, (Y/n) terbangun. Telinganya menangkap suara kicauan burung dari balik jendelanya yg tertutup. Perlahan, ia pun mulai membuka matanya. Jari-jemarinya sibuk meraba tempat tidur, seolah-olah mencari sesuatu. Menyadari, kalau seseorang, alias tanjiro yg telah menemaninya tadi malam sudah tidak ada, ia mendongakkan kepalanya. 

Menyipitkan matanya, mencoba beradaptasi dengan cahaya pagi yg menembus dari sela-sela jendela kayu. Akhirnya, (Y/n) bangun dari posisi tidur nya. Ia menguap. Berkat tanjiro, ia dapat tidur nyenyak tadi malam. 

' Tapi, aku merepotkan tanjiro... ' Batinnya tak enak.

 (Y/n) bergegas mandi dan memakai seragam kisatsutainya. Ia melangkahkan kakinya ke sebuah ruangan pemeriksaan. (Y/n) menggeser pelan fusuma itu, memperlihatkan Shinobu yg tengah mengecek lembaran kertas dengan data-data kesehatan para kisatsutai yg terluka. Shinobu yg menyadari kehadiran (Y/n), hanya tersenyum dan menyapanya seperti biasa.

" Ohayou, (Y/n). " Sapa Shinobu.

" Ohayou Gozamaisu, Shinobu-san. " Balas (Y/n).

" Apa kau tidur nyenyak tadi malam ? Hujannya sangat deras, ya. " Ucap Shinobu. (Y/n) tersenyum simpul.

" Yah, begitulah. Petirnya sangat mengangguku. " 

" Kau membenci petir ya, (Y/n) ? "

(Y/n) mengangguk.

" Aku sangat membencinya. Suaranya membuatku tidak bisa tidur. " Shinobu tertawa kecil mendengar tuturan (Y/n).

" Lucu sekali, seorang Asuka (Y/n) yg hebat, bahkan di akui oleh oyakata-sama, takut terhadap petir dibanding dengan pertempuran yg di penuhi mayat dan darah. " Kekehnya.

" Ahahaha... Tolong jangan meledekku, Shinobu-san. Kalau begitu, aku pamit ya, maaf kalau aku menganggu. " 

" Tidak, tidak. Kau tidak mengangguku sama sekali, asalkan bukan dia yg 'tak pernah bicara itu' selalu menungguku bagai anak anjing, tapi hanya berkata satu-dua patah  kata. Itu baru menyebalkan. " 

(Y/n) ber-sweatdrop, ketika mengetahui kalau si pilar air telah dinistakan oleh sesama rekan pilarnya. 

Kali ini, tujuan (Y/n) adalah mengunjungi kamar trio kamaboko. Ia sudah mendengar dari Sumi, kalau mereka bertiga telah mempelajari teknik penafasan penuh selama seharian untuk menjadi lebih kuat, apalagi mereka sama-sama tengah mencoba memecahkan kendi yg sangat keras itu. 

Sesampainya disana, pintu ruangan itu terbuka. Alhasil, (Y/n) langsung masuk saja, dan... Yah... Betapa mengejutkannya, ia langsung disuguhkan pemandangan dimana Zenitsu yg mencoba mencekik Inosuke, entah apa penyebabnya.

' Inilah hasilnya, bila orang gila ketemu dengan orang gila. Maka akan menghasilkan sesuatu yg melanggar hukum dan norma alam... ' Jahannam sekali perkataannya ಥ‿ಥ

" Tanjiro. " Sapa (Y/n). Lantas, tanjiro pun menoleh ke arahnya, dan memberikan senyuman secerah matahari. 

" Ohayou, (Y/n). "

" Ohayou. Ah, tanjiro. Itu... Soal tadi malam... Terima kasih dan maaf ya... "

" Eh, nande ? "

(Y/n) terdiam sesaat, ia mengalihkan pandangannya dari pemuda bersurai merah anggur itu. Telunjuknya sibuk mengusap-usap pipinya yg tidak gatal.

" Itu... Tadi malam, aku sangat merepotkan mu, jadi gomennasai... " Lirihnya malu-malu. Tanjiro pun terkekeh kecil, karna ekspresi (Y/n) yg begitu lucu.

Alhasil, (Y/n) pun kesal dengan reaksi tanjiro.

" A-apa-apaan sih ?! Kenapa kau malah tertawa ?! " Ujarnya kesal dengan rona merah (malu) di wajahnya.

" Tidak apa-apa, hanya saja. Wajah (Y/n) yg memerah begitu imut dan manis. " Cengirnya. Entah bego atau gimana, (Y/n) malah menganggap ucapan tanjiro itu seperti meledeknya. Hingga ia tambah kesal dan menggembungkan pipinya. 

" Oh iya, (Y/n). Besok aku, zenitsu, dan inosuke akan berangkat pergi menjalankan misi. "

Sontak saja, manik (E/C) itu membulat. Tangannya mengepal kuat.

' AKhirnya... Tiba, juga... '  (Y/n) menggigit bibir dalamnya. Insiden besar yg ia tunggu-tunggu, akhirnya datang juga.

" Tanjiro. "

" Ha'i ? "

" ... Aku akan ikut bersama kalian! "

.

.

.

(Y/n) menghembuskan nafas lelah. Sudah tiga jam lalu, sejak ia mengatakan akan ikut misi dengan tanjiro dan yg lainnya. Tentu, tanjiro senang, tapi di lain sisi ia bingung, kenapa (Y/n) ingin ikut dengannya. Dengan alasan, (Y/n) menjawab " Aku hanya bosan dan gak ada kerjaan. "

(Y/n) berjalan dengan pikiran yg linglung. Ia harus siap sedia untuk menyelamatkan Kyojuro besok, apalagi mengingat kedatangan Akaza yg tiba-tiba. 

" (Y/n) ? "

Merasa namanya di panggil, (Y/n) menolehkan kepalanya ke sumber suara tersebut. 

" Kyojuro-san ? "

" Apa yg kau lakukan disini ? " Tanya (Y/n) heran.

' Bukannya ia harusnya sudah dalam perjalanan ? '

" Ah, aku baru mau berangkat untuk menjalankan misi! Ngomong-ngomong, apa kau sedang sakit ? "

" Ha'i ? "

" Maksudku... Mukamu sepertinya sangat kelelahan. "

(Y/n) tertawa canggung.

' Ya, aku lagi setres mikirin kau yg bakalan jadi donat bakar lah! '

" Mmm... Mungkin begitu... " Lirih (Y/n). Kyojuro terdiam. Tidak biasanya, gadis ini sangat lesu. Aktif, cerdas, dan kuat. Itulah sifat (Y/n) yg Kyojuro tau selama ini.

" (Y/n)! " Panggil Kyojuro dengan nada khasnya. (Y/n) Mendongakkan wajahnya, menatap manik mata kuning membara itu.

" Nandesu ka ? ( ada apa? )

" Setelah aku selesai menjalankan misi, bagaimana kalau kita makan soba bersama ? Atau mungkin kita bisa berlatih pedang bersama untuk memperkuat teknik masing-masing! " Ujar Kyojuro semangat. (Y/n) mengerjapkan matanya bingung.

" Eh ? Tumben ? "

" Bagaimana ? Apa kau mau ? " 

Senyum manisnya merekah, langsung saja (Y/n) mengangguk-anggukkan kepalanya.

" Tentu saja! Janji ya, Kyojuro-san! "

Mood (Y/n) kembali membaik. Kyojuro tersenyum karna semangat (Y/n) telah kembali. 

" Kalau begitu, aku berangkat ya! " 

Kyojuro melambaikan tangannya dan mulai berjalan menjauh. (Y/n) juga ikut melambaikan tangannya. 

" Umh, kiotsukete! ( hati-hati) "

' Kyojuro-san, aku pasti akan menyelamatkanmu! '

.

.

Malam begitu tenang mengiringi keindahan suasana mansion kupu-kupu di malam hari, sayup-sayup terdengar suara jangkrik memecah keheningan malam. Bahkan beberapa cahaya kecil bewarna kuning pun berterbangan di antara pepohonan untuk mencari kebebasan di malam yg sunyi.

Gema langkah kaki terdengar di lorong yg begitu sepinya. Terlihat, seorang gadis yg bersurai (H/C) tengah berjalan sambil bersenandung kecil. 

" Bokutachi wa moesakaru tabi no tochuu de deai~  Te wo toori soshite hanashita mirai no tame ni~  Yume ga hitotsu kanau tabi boku wa kimi wo mau darou~  Tsuyoku naritai to negai naita~  Ketsui wo hanamuke ni~ "  Lagu yg ia ulang terus-menerus. (Y/n) bahkan tak bosan, bila harus menyanyikannya 100 kali.

Langkahnya terhenti saat melihat sebuah fusuma di suatu ruangan yg terbuka sedikit. Ia pun menghampiri ruangan itu, dan mengintip. Sesosok pemuda bermata Ruby, tengah mengelus-elus pucuk rambut sang adiknya yg tengah terbaring di kasur dengan penuh kasih sayang, ya, Tanjiro dan Nezuko.

(Y/n) membuka fusuma itu, dan melenggang masuk. 

" Tanjiro, apa kau belum tidur ? " Tanya (Y/n). Tanjiro menggeleng pelan.

" Sebentar lagi, aku ingin bersama dengan Nezuko dulu. " Ucapnya.

(Y/n) tahu, tanjiro saat ini tengah bimbang. Tanjiro diharuskan untuk membunuh dan mengirim darah tiap iblis yg dekat dengan muzan, alias iblis-iblis uppermoon ke Tamayo. Tentu, itu bukan tugas yg mudah. Boro-boro ingin melawan iblis bulan tingkat atas, tanjiro saja bahkan sudah kewalahan mengalahkan iblis tingkat bawah.

" Doushita, tanjiro ? " 

(Y/n) menghampiri tanjiro, dan ikut duduk di sampingnya. Terlihat jelas, rasa ke-khawatiran yg terpancar di raut wajahnya.

" Tidak apa-apa, saat ini aku hanya... Ragu... Apakah aku bisa menjalankan kehidupan ini ? " 

" Melihat Nezuko yg terus tidur seperti ini semakin membuatku khawatir, meskipun hanya itu satu-satunya cara ia memulihkan tenaganya. Dan lagi... Aku harus terus bertambah kuat, demi melindungi Nezuko, dan membuatnya kembali menjadi manusia. Tapi... Apa aku bisa ? Aku hanya takut... Kalau suatu saat nanti... Aku akan... " 

Tap!

" Akh! " 

Tanjiro meringis kesakitan. Ia merasakan kalau punggungnya terasa sangat sakit dan perih. Kenapa ? Karna, (Y/n) memukulnya dengan sepenuh hati. 

(Y/n) sedikit marah karna mendengar perkataan tanjiro yg pesimis, makannya ia memukulnya.

" I-ittai, (Y/n). " Ringis tanjiro.

" Itu hukuman. " Jawabnya enteng.

" Hukuman untuk apa ? " Tanjiro mengusap-usap punggungnya yg masih terasa sakit.

(Y/n) mendengus sebal. Lalu, ia mendekatkan mukanya ke wajah tanjiro, hingga tanjiro harus sedikit mundur agar tidak berbenturan. 

" Dengar ya, tanjiro. Apapun yg terjadi, dan apapun yg kau katakan, kau tidak akan pernah mati! Camkan itu! "

" De-demo, (Y/n) semua orang pasti akan- "

" TIDAK! Aku tau semua orang pasti akan mati nantinya! Aku tau itu! Tapi, aku tak akan membiarkan kalian mati sekarang! Setidaknya, aku tak akan membiarkan kalian mati di tangan iblis busuk seperti mereka! "

Tanjiro terdiam. (Y/n) menghela nafasnya.

" Tanjiro, aku tahu kau akan ragu dengan setiap jalan yg lalui. Hidup itu berat, tidak adil, dan memuakkan. Aku tau itu. Kehilangan keluarga, adalah salah satu hal yg paling menyakitkan yg terjadi dalam hidup kita. Apalagi, disaat kita menyadari, kalau kita terlalu lemah untuk melindungi orang yg kita sayangi di dunia yg kejam ini. Ada kalanya, kita ingin merasa menyerah kepada semuanya, capek terus berjuang sendirian... Tapi, apa kau tahu ? " 

" Nani ? "

(Y/n) mengembangkan senyum-nya.

" Kau sama sekali tak mempermasalahkannya. Kau tidak peduli dengan dunia yg kejam ini. Yang hanya kau tahu, kita harus terus berjalan ke depan. Mengejar masa depan, dan meninggalkan masa lalu. Kembali berjalan di lembaran yg baru. Kau melakukan hal yg orang lain tidak bisa, itu sangat luar biasa. Dan saat ini kau kembali ragu ? Itu sangat lucu. Kira-kira, bagaimana reaksi Nezuko ketika melihat kakaknya menyerah ya~? " Goda (y/n).

Tanjiro kembali terdiam.

" Yah, Intinya satu hal yg hanya perlu kau ketahui, tanjiro... Aku percaya padamu, lebih dari siapapun, dan lebih dari apapun. Dan aku percaya, suatu saat nanti, Nezuko pasti akan kembali menjadi manusia. "

Sontak saja, mata Ruby itu terasa memanas dan mengeluarkan cairan beningnya. Tanjiro menangis. Lagi-lagi, gadis bermanik (E/C) itu kembali menyemangatinya. Disaat ia butuh dorongan dan semangat, dia selalu saja hadir. Bagaikan cahaya bulan yg menerangi gulitanya malam hari. Gadis itu selalu menerangi dirinya yg ragu. 

(Y/n) menatap tanjiro sendu, lalu memeluknya dengan lembut.

" Na, tanjiro. Apa kau bisa mendengarnya ? Suara Nezuko yg menyemangatimu. "

Baru saja (Y/n) berkata demikian, tanjiro seolah-olah mendengar suara nezuko yg berbisik kepadanya.

" Kalau itu kakak, maka semuanya akan baik-baik saja. " - Nezuko

Langsung saja tanjiro menoleh ke arah Nezuko yg masih tertidur. 

" Nezuko... "

" Kau dengarkan, tanjiro ? Nezuko saja bahkan percaya padamu. Tak hanya kami berdua saja, keluargamu, zenitsu, inosuke, dan yg lainnya juga. Jadi, kau jangan bimbang tanjiro! "

Tanjiro mengangguk sambil masih meneteskan air matanya. 

' Ah... Aku sungguh beruntung masih memiliki Nezuko dan (Y/n). '

.

.

.

Besok nya, mereka berempat langsung berangkat ke stasiun kereta. Seperti di animenya, inosuke malah berbuat onar dan membuat yg lainnya kesulitan. Hingga mereka hampir saja ketinggalan kereta, kalau tidak melompat di gerbong belakangnya. 

Bahkan zenitsu dan (Y/n) kelelahan dengan sifat bar-bar milik inosuke yg diluar batas.

"Uwahhhh!!! Kita di dalam perutnya!!! Wahahahaha!!!!  " Teriak inosuke dengan kepalanya di luar jendela kereta.

" Diam dasar babi bodoh!  " Sahut zenitsu marah sambil menarik celananya. (Y/n) hanya ber-sweatdrop melihat tingkah inosuke yg udah gk waras.

" Tanjiro, katanya kita akan menjalankan misi bersama dengan seorang pilar kan ? Apa kau tahu, tampangnya ? " Tanya zenitsu.

" Ya, dia mempunyai rambut pirang yg mencolok, aku juga ingat baunya. Dia ada di dekat sini. " Ujar tanjiro. (Y/n) tau alur yg satu ini, makannya ia segera menutup telinganya.

Saat mereka ingin membuka pintu gerbong lain, mereka di kejutkan dengan suara keras yg memekakkan telinganya.

" UMAI! "

Yap, itu adalah Rengoku Kyojuro kita tercintah~!

Tanjiro dan Zenitsu tercengang ketika melihat tingkah Kyojuro yg aneh. Beda dengan (Y/n) yg langsung ceria ketika melihat sosok itu.

" Orang ini adalah pilar api ? " Bisik zenitsu.

" Ya. " Tanggap tanjiro.

" Bukannya dia cuman orang yg rakus ? "

" Zenitsu, perkataan mu tidak sopan loh! " Tegur (Y/n). 

" Ha-ha'i! Gomennasai... " 

Tanjiro berusaha menyapa Kyojuro yg keterusan bilang 'umai' 'umai' gk jelas, hingga itu sedikit merepotkannya.

" A-ano... Rengoku-san ? " Sapa Tanjiro. 

Lantas, Kyojuro langsung membalikkan badannya ke arah tanjiro dengan mulutnya yg masih terisi makanan.

" UMAI! " Teriaknya lagi.

" Ah, aku... Sudah paham betul... " Ujar tanjiro sweatdrop.

"  Yaho~ Kyojuro-san, kita bertemu lagi ya ? " Sapa (Y/n) dari balik badan tanjiro.

" Oh, (Y/n)! Kenapa kau ada disini ? Panggilan misi kah ? " 

" Tidak, aku hanya ikut dengan  mereka. Soalnya aku bosan, gak ada kerjaan sih... " Bohongnya.

" Souka! Ngomong-ngomong, duduk lah disini. " Kyojuro menepuk-nepuk kursi yg ada di sampingnya. Tanjiro pun manut, dan duduk di sebelahnya, sedangkan (Y/n) duduk di depan mereka. Zenitsu dan Inosuke berada di bangku yg jaraknya agak jauh dari tempat mereka bertiga.

(Y/n) menyandarkan kepalanya di jendela, sembari melihat-lihat pemandangan di luar yg gelap gulita. Ia malas menyimak cerita Kyojuro dan Tanjiro tentang teknik pernafasan, apalagi si babyk dan si gledek itu lagi bising-bisingnya. 

Perlahan katup matanya mulai tertutup sedikit demi sedikit. Kantuk menyerangnya dengan sangat cepat. Tak bisa melawan, (Y/n) pasrah dan memilih tertidur.

Tanjiro yg melihat (Y/n) tertidur pulas ikut tersenyum melihat wajah damai sang gadis. Lalu, dimulailah perbincangan mereka.

Hingga beberapa menit kemudian, iblis yg meneror kereta muncul, tak hanya satu, tapi dua. Tapi dengan sigap dan cepat, Kyojuro berhasil membunuhnya dengan mudah.

(Y/n) sudah tahu, kalau iblis itu bakal datang. Tapi, Kyojuro pasti akan langsung membunuhnya, makannya ia bisa santai tidur.

Dan... Dimulailah... Inti dari kisah panjang ini~

• • •

Aku membuka mataku, pandangan pertama yg kulihat adalah Nezuko yg sedang memegang kepalanya berdarah sambil sedikit menangis, dan tanjiro yg terbaring di kursi dengan keringat yg begitu banyak, ia masih tertidur. Dengan... Satu orang gadis di sampingku yg dicekik oleh Kyojuro, dan satu orang pemuda yg duduk di belakang kami, dengan tali yg mengikat di tangan tanjiro.

" Nezuko! " Panggilku yg panik.

Nezuko melihat ke arah ku dengan matanya yg berair.

" Kau tidak apa-apa kan ? "

Ia mengangguk. Aku menghela nafas dan tersenyum. Tak lupa mengusap-usap rambut halusnya untuk menenangkannya.

" Yosh, yosh... Nezuko, aku minta tolong untuk bakar tali di tangan tanjiro dan kyojuro-san, ya ? " Pinta ku.

Nezuko mengangguk dan langsung menjalankan perintah ku. Aku mengambil pedang nichirin yg kusembunyikan di balik haori, lalu membuka dari sarungnya. Dengan hati-hati, aku memotong tali-tali itu pada tangan zenitsu dan inosuke.

" Yosh, semuanya berjalan dengan lancar. "

Sepertinya aku tidak terpengaruh jurus Enmu, karna tadi aku tidak memegang tiketnya, melainkan aku titip pada tanjiro. Gomen tanjiro.

Tepat saat aku ingin memanjat ke atas kereta, aku mendengar suara teriakan dari tanjiro. Keringatnya mengucur dengan sangat deras, ia memegang lehernya dengan panik.

Ah, dia sudah bangun.

" Hah... Hah... Hah... Nezuko ? Kau baik-baik saja kan ? " Tanya tanjiro pada Nezuko yg bersembunyi di balik kursi, karna takut dengan tanjiro yg tiba-tiba berteriak.

Lalu, tanjiro memandangku yg baru ingin keluar dari gerbong itu.

" (Y/n) ? Apa... Yg terjadi ? " Bingungnya.

" Tanjiro, kau tetap disini saja dulu. Bangunkan yg lainnya, ada iblis bulan bawah di kereta ini. "

" Iblis bulan bawah ?! "

" Ya, jangan panik. Aku akan mencoba mengurusnya. " Tegasku.

Tanjiro awalnya seperti khawatir, tapi ia mengangguk dan mulai membangunkan yg lainnya.

Langsung saja aku pergi ke atas kereta, dan benar saja...

Enmu ada disini.

" Oya, oya, oya~? Kisatsutai perempuan ya ? Jarang sekali aku bisa memangsa seorang wanita~ Sepertinya, kau akan menjadi santapan utama ku malam ini. " Ucap Enmu dengan nada menjijikkannya.

" Cara bicara mu itu... Sungguh menjijikkan sekali ya... "

" Tapi, aku heran... Kenapa kau tidak terpengaruh jurus ku ya ? " Ia menaruh jari telunjuk di dagunya, mencoba berfikir.

" Itu karna.... Aku tidak lemah dasar iblis jahannam!!! "

" Tenn no Kokyu : Ichi no Kata, Yozora no Surasshu! ( Pernafasan Langit : Teknik pertama, Tebasan Langit Malam! ) "

Dengan secepat kilat, aku berlari ke arahnya dan mulai melancarkan tebasan beruntun. Saat aku telah menebas salah satu anggota tubuhnya, aku mundur, dan maju lagi untuk menyerangnya.

Enmu juga ikut menyerangku dengan kekuatan tidurnya. Tapi sayang, saat ia memakai tekniknya, dengan cepat aku menutup mataku agar tidak terkena efeknya, dan mengandalkan panca indra yg lainnya serta instingku untuk kembali menyerangnya.

" Tenn no Kokyu : Roku no Kata, Sora no Tsunami! ( Pernafasan Langit : Teknik ke-6, Gelombang Tsunami Langit!) "

Dengan sekali tebasan, aku langsung memotong lehernya hingga terpisah dari tubuhnya.

' Uso ?! Kekuatannya begitu hebat! Hanya dengan sekali serangan, ia bisa langsung menebas leherku. Khuhuhu~ Tapi, meskipun begitu, dia belum membunuh ku~ '

" Usaha yg bagus, gadis kecil. Tapi, apa kau tahu ? Semua serangan mu itu sia-sia. Karna... Aku sama sekali belum kalah! Khukhukhu~ " Tawanya. Ia pun menghilang, seolah-olah diserap oleh kereta itu sendiri.

Sudah kuduga.

Meski aku menebas lehernya, ia belum mati. Karna, ia sudah menyatu dengan kereta ini.

Tak lama kemudian, tanjiro datang dengan tergesa-gesa.

" (Y/n)! Apa kau baik-baik saja ? Entah mengapa, tiba-tiba seluruh kereta ini memiliki bau yg sama seperti iblis itu. Para penumpang juga dalam bahaya, karna kereta ini sudah terkena kekkijutsu-nya dan mencoba menyerang para manusia di dalamnya. " Jelas tanjiro.

" Tanjiro, aķu ingin minta tolong padamu! "

" H-Ha'i ? "

" Bawa inosuke bersama mu ke tempat masinis, dan cari leher iblis tengik ini. Biar aku, zenitsu, dan Kyojuro-san yg menjaga gerbong lainnya. "

" Eh, nande ?! "

" Seluruh kereta ini sudah menjadi tubuh iblis itu tanjiro! Jadi, tolong cepat ke depan dan kalahkan dia! Onegai! " Pintaku dengan nada yg sedikit menekan.

Tanjiro kemudian mengangguk paham dan kembali ke dalam kereta untuk menemui inosuke.

" Ku percayakan semuanya padamu, tanjiro. "

• • •

Sudah menjelang beberapa menit, aku melindungi 4 gerbong yg berada di depan.

Sangat sulit, apalagi tentakel iblis sialan ini yg selalu menjalar. Sialan! Ini membuatku emosi! Bahkan Nezuko hampir tertangkap, kalau zenitsu tidak menolongnya.

Aku menghela nafas lelah.

" Ah... Iblis sialan!!! Kau mempersulit hidup ku saja!!! " Maki ku.

Aku terlalu fokus untuk menebas kesana-sini, hingga tak menyadari kalau Kyojuro sudah berada di sampingku.

" (Y/n)! " Panggilnya.

" Uwaa! Kyojuro-san! Kau mengagetkan ku! "

" Hahaha! Gomennasai! Apa si rambut merah dengan anak inogashira itu sudah membunuh iblisnya ? "

" Aku rasa sebentar lagi... "

Tepat setelah aku berkata seperti itu, kereta kembali berguncang dengan sangat hebat. Suara rintihan bergema di seluruh kereta. Kyojuro kembali melindungi penumpang di gerbong lainnya, dengan teknik apinya.

Yah, aku juga gak akan kalah!

Dengan beberapa tebasan pedang, aku berhasil melindungi penumpang dari iblis itu. Keretanya berhasil terpotong! Tanjiro dan Inosuke berhasil!

Sayang beribu sayangnya, keretanya malah ambruk ke jalan. Menyebabkan yg lainnya juga terjatuh, tapi sampai disini aman-aman saja. Hingga, ada sebuah anak kecil yg mau tertimpa reruntuhan atap kereta, dengan sigap aku berlari ke arahnya dan mendorongnya ke arah yg aman.

" Akhhh!!! " Jeritku.

Sial!

Reruntuhan itu tepat mengenai kakiku!

Aku berusaha menyingkarkan reruntuhan itu dengan sekuat tenaga.

Meskipun telah tersingkirkan, tapi... Kedua kakiku patah! Aku tak bisa berjalan!

" Sial !!! " Umpatku.

Dari kejauhan, aku bisa melihat Tanjiro yg tengah terbaring karna perutnya ditusuk oleh masinis, dengan Inosuke yg menemaninya.

Tidak!

Sebentar lagi sken penentuan nya akan dimulai!

Sialan!

Sialan!

Aku harus kesana!

Aku harus melindungi Kyojuro!

Aku mencoba berdiri, tapi nihil. Sekali aku mencoba berdiri, tulangku bergeser, dan rasanya sangat sakit! Hingga membuat ku kembali terjatuh.

" B*ngs*t !!! "

Oh, tidak...

Kyojuro ada di sana, ia tengah mengajari tanjiro tentang cara menghentikan pendarahannya.

Tidak

Tidak!

Tidak!!

Tidak!!!

" Ugh! Ino- " Baru saja aku ingin memanggil nama Inosuke, bagaikan kilat cahaya, seseorang datang dengan sangat cepat. Tidak, itu bukan orang!

Tulisan kanji terpampang di kedua matanya, rambut pink, serta tubuhnya di penuhi dengan lingkaran-lingkaran aneh.

Akaza!

" Aku punya tawaran bagus untukmu. Bagaimana kalau kau menjadi iblis juga ? " Tanya Akaza.

" Tidak terima kasih. " Balas kyojuro tanpa ragu.

" Heh~ Sayang sekali, yah tampaknya... Aku harus membunuhmu ya ? "

Tidak

Tunggu!

Kyojuro-san!!!

Aku kembali berusaha bangkit.

" Akhhh!! " Ringis ku

SIALL!!!!

Mengapa jadinya seperti ini ?!!!!

Pertempuran dasyat pun tak terelakkan. Aku tak bisa apa-apa selain melihat mereka yg beradu jurus, inosuke juga hanya bisa terdiam, begitu juga dengan tanjiro.

" Bangkitlah !!!! " Teriak aku pada diriku sendiri.

Perlahan, aku mulai berdiri dengan memegang dinding kereta.

Gubrak!

Aku kembali terjatuh.

Tidak bisa...

Aku tak bisa berdiri....

Sial!

Sial!

Sial!!!!!!

Kalau saja aku bisa memakai teknik ke-3 pada diri sendiri, maka hal ini pasti tidak akan terjadi!!!

Setiap detik, aku berusaha berdiri, maka luka Kyojuro semakin bertambah pada pertarungan itu.

Aku tak bisa ngapa-ngapain selain menyaksikan hal pilu yg menyayat hatiku setiap detiknya. Deru nafas ku tak beraturan. Berusaha untuk menghentikan tragedi memilukan itu. Tapi tak bisa!!!!

Kenapa ?!!!

Setiap aku mencoba berdiri, pasti terjatuhh!!!

Seolah-olah, aku tidak dibolehkan untuk mengubah alurnya!!!

Tidak!!!!

Aku harus merubahnya!!!

Aku harus--

" RENGOKU-SAN!!!! "

Zrahhhh!!!!

" Eh ? "

Terlambat...

Aku telah terlambat...

Mataku melebar

Aku bisa melihatnya dengan jelas

Dengan mata kepalaku sendiri, aku melihatnya. Tragedi itu... Tangan Akaza, menembus badan kekar milik Kyojuro.

" A-a... AAAKKKKHHHHH!!!!! KYOJURO-SANNN !!! " Teriak ku kalap.

Tapi, Kyojuro tetap tak menyerah, sampai akhir tenaganya, ia tetap mengayunkan pedangnya ke leher Akaza. Akaza panik, berusaha melepaskan dirinya. Tapi, tangan yg berada di perut Kyojuro tidak bisa di tarik olehnya. Seolah tertahan. Berkali-kali ia mencoba melepaskannya juga tak bisa. Terpaksa, ia memutuskan tangannya yg tertahan di perut Kyojuro.

Menyadari kalau matahari akan segera terbit, Akaza langsung lari terbirit-birit masuk ke dalam hutan, menyisakan Kyojuro yg sedang dalam keadaan sekarat.

Tanjiro pun berusaha bangkit, dan melempar pedangnya ke arah Akaza. Tepat menembus dadanya.

Kemudian ia berteriak lantang.

" JANGAN LARI DASAR PENGECUTT!!! "

" JANGAN LARIIII !!!! " Teriak tanjiro penuh amarah.

Akaza berbalik ke arahnya, dengan tatapan yg mengesalkan.

" PEMBURU IBLIS AKAN TERUS MELAWANMU DI KEGELAPAN MALAM YANG MEMBUATMU UNGGUL !!! PADAHAL KAMI HANYA MANUSIA YANG MERUPAKAN SEKUMPULAN DARAH DAN DAGING!!! LUKA KAMI TAK AKAN BISA SEMBUH BEGITU SAJA!!! DAN BAGIAN TUBUH KAMI TIDAK AKAN BISA KEMBALI !!! "

Tanjiro terus berteriak.

" JANGAN LARI DASAR BODOH!!! BODOH !!!! PENGECUT !!! "

" DIBANDINGKAN DENGAN KALIAN, RENGOKU-SAN JAUH LEBIH HEBAT!!! DIA KUAT!!! DIA TIDAK AKAN KALAH!!! DIA TIDAK AKAN PERNAH MEMBIARKAN SIAPAPUN MATI!!! "

Sial... Tiap kata-katanya membuat ku terus menetaskan air mata.

" DIA BERTARUNG SAMPAI AKHIR!!! DIA MELINDUNGI SAMPAI AKHIRRR!!! KAULAH YANG KALAH!!! DAN RENGOKU-SAN ADALAH PEMENANGNYA!!! HUWAAAAAAAAAHHHHH !!!! "

Tanjiro terduduk lemas disana. Meratapi, tidak bisa melindungi orang berharganya.

Tidak...

Tidak!

Tidak!!

Tidak!!!

TOLONG JANGAN!!!!

" INOSUKE!!!! " Teriakku. Sontak, inosuke berbalik ke arah ku dan menolong ku untuk berdiri.

" Akh, tolong... Bawa aku ke tempat Kyojuro. " Tanpa ba, bi, bu lagi. Inosuke langsung menggendongku, membawa ku ke tempatnya.

Sesampai di tempatnya. Aku hanya bisa memandang tubuhnya yg sudah berlobang. Mustahil... Untuk diobati itu sudah sangat mustahil.

" Ckh! "

Aku menarik pedang ku, berusaha agar untuk menyembuhkannya dengan teknik ke-3, aku tau itu mustahil. Apalagi dengan luka yg sangat parah seperti ini. Tapi, aku tak ingin kehilangannya!!!

Begitu aku ingin mengeluarkan pedang ku, tangan ku di tahan oleh genggaman lembut dan hangat milik Kyojuro. Lantas, aku mendongakkan wajah ku. Menatap wajahnya yg telah berlumuran darah. Meski dengan keadaan yg seperti ini, dia masih saja bisa mempertahankan senyum membaranya.

Hatiku langsung bergetar hebat. Mataku memanas, sangat panas. Mustahil untuk menahan air mataku sekarang.

Miris...

Sakit...

Kenapa aku begitu lemah ???

Padahal aku ini kuat...

Lalu kenapa ????

Kenapa ?!!!!!

" Kyojuro-san... Hiks... Hiks... Gomen... Gomen... Aku tak bisa melindungimu... Gomen... Aku sangat lemah... Hiks... "

Kyojuro kembali tersenyum lembut dan mengelus-elus lembut rambutku dengan penuh  kehangatan, layaknya hari-hari kemarin.

" Itu semua bukan salahmu, (Y/n)... " Lirihnya.

Ah... Tiap tuturan katanya, selalu terselip bara api khasnya.

" Aku benar-benar sudah tak punya banyak waktu lagi... Kalian, dengar kan aku... "

" Re-Rengoku-san... " Lirih Tanjiro tak terima.

Dan... Kyojuro... Menceritakan hal-hal penting tentang teknik pernafasan pada tanjiro... Hingga... Ada beberapa kalimat, yg membuat ku langsung lemas hingga tak berdaya...

" (Y/n)... Hiduplah dengan penuh kebanggaan... Nyalakan api di hati kalian, gertakkan gigimu dan teruslah maju. Jangan pikirkan aku yg mati disini.... Selanjutnya, aku percaya... Kalian akan menjadi pemburu iblis yg hebat... Aku percaya... "

Aku yg sedari tadi diam, menyimak, dan menangis, mulai angkat suara.

" TIDAK, KYOJURO-SAN! TIDAK! TIDAK!!! AKU TAK TERIMA SEMUA INI!!! " Teriak ku tiba-tiba.

" (Y/n) ? "

" AKU TAK TERIMA TAKDIR SEPERTI INI! AKU TAK TERIMA!!! KENAPA HARUS TERJADI SEMUA INI ?! KENAPA ?!!! INI SALAH KU YG TAK BISA MELINDUNGIMU BODOH!!! BERHENTI SEOLAH-OLAH, INI AKAN MENJADI PESAN TERAKHIRMU, BERHENTI!!! BUKANKAH KAU AKAN BERJANJI, AKAN MAKAN SOBA BERSAMA KU ?! KAU SUDAH BERJANJI AKAN BERLATIH DENGAN KU! KAU JUGA BERJANJI PADA TANJIRO AKAN MELATIHNYA!!! JANGAN DI LANGGAR, KYOJURO!!! Jangan!!!! Jangan... Hiks... Jangan... Kumohon... "

Ah... Aku tak bisa menahannya... Semua ini terlalu berat untuk di tanggung....

Aku tak ingin kehilangan bara api ku.

Aku tak ingin kehilangan siapapun lagi

Kumohon... Jangan...

Kalau ada kesempatan mengulang waktu, maka akan aku rubah! Apapun resikonya akan kurubah!!! Tapi, tetap tidak bisa... Kenapa ? Kenapa ? Tolong... Biarkan aku menyelamatkannya....

Kyojuro... Kembali memandangiku dengan tatapan yg tak bisa diartikan. Sungguh sulit untuk bisa melihatnya.

Ia menyuruhku untuk mendekatinya, aku manut. Dan, ia membisikkan beberapa patah kata kepada ku.

Hingga.... Nafas terakhir ia hembuskan. Menyisakan senyuman yg tak luntur di wajahnya.

Tanjiro, Zenitsu, Inosuke, dan aku... Kami menangis... Kehilangan sosok orang berharga...

Dan Rengoku Kyojuro... Telah tewas di pertempuran itu, dengan  menyelamatkan ratusan nyawa manusia.

Entah sepadan atau tidak... Satu yg kutahu.... Dia adalah sosok yg hebat.

Aku kembali terduduk... Meratapi mayatnya yg tak lagi bernyawa...

Kami telah kehilangan sosok cahaya yg berharga, namun, apinya akan terus hidup di hatiku.

" Terima kasih, atas segalanya, Kyojuro-san... Arigatou.... "

.

.

.

.

" (Y/n)... Kupercayakan semuanya padamu... Jangan pernah padamkan api itu... Terima kasih, dan selamat tinggal "

.

.

.

.

.

Huwaaaa!!! Gila banget gk sih?!! 40000 kata lebih beuhh!!!! Anjay gilak, Aya buatnya dari tadi malam, sampai jam 12, up nya baru pagi2 gini :v

Yah, maap ya, telat up hehe~ duh, Aya ngantuk ;)

Nyesek gak ? Soalnya Aya buatnya agk terburu-buru, duh, mana  kepala Aya sakit lagi :')

Maap ye, Aya ngebuat donat bakar, muehehe :'v

Okehhh... Untuk refresing sekaligus hadiah valentinenya, Aya ada suprise nichhh

Tadaaaa~~~~

( Jangan lupa kalau die udah mati maqq :v )

Eh, eh, kalian juga udah tau belum ? Kny resmi udah dapet season 2 nya!!!! Kali ini berfokus pada red light districk arch!!!

Ini dia


Yah, pokoknya siap2 aja :v

Tanggal dan bulannya belum tentu kapan, yg pasti tayangnya tahun ini juga.

Sekali lagi, mohon maaf kalau ada Donat ya~ :v

Bye-bye~~

[ Gak terima sembako berupa batu, pisau, bola, santet online, dll~ ]

Salam dari author kalian tercinta, Ayano~☆

Continue Reading

You'll Also Like

762K 76.1K 53
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
206K 28.6K 52
ketika aku terlahir sebagai iblis, dilahirkan dalam keadaan hina, dan ditakdirkan untuk memburu sesama ku, namun yang sampai ini aku cari adalah caha...
293K 36.7K 100
(L/N) (Y/N) Bisakah kita menyebutnya dengan 'Gadis Es Sehangat Matahari'? Wajahnya yang tenang dengan perilakunya selalu hangat pada orang lain, memb...