STM Love Story' (Selesai)

By TiaraYulita2

218K 23.5K 962

BUDAYAKAN MEMFOLLOW AUTHOR SEBELUM MEMBACA. CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN SAYA SENDIRI. JADI SAYA MINTA JAN... More

Prolog
Izin orang tua
Pertemuan Pertama
STM Pelita Angkasa
Hukuman
Alaric Reynand Abraham
Cowok Sialan
Tragedi
Preman Komplek
Razia
Rencana Liburan
Pertemuan Tak Terduga
Liburan di Hari Pertama
Hampir Ketauan
Ketos Mesum
Liburan Hari Terakhir
Kembali ke sekolah lagi
Rahasia Keluarga Abraham
Kecemasan Agus
cast
Dia siapa?
Cemburu?
Cowok aneh itu lagi?
Kenyataan?
Balas Dendam (1)
Agatha Kemana?
Balas Dendam (2)
Kebenaran
Tawuran
Goodbye Angga ಥ╭╮ಥ
Bangkitnya Agatha
Dijemput
Kesedihan Cecep
Wanita itu?
Perasaan Agatha
Sedikit tentang Amora
Nikah Muda?
Kebahagiaan Alaric
Happy Ending♡♡
Epilog

Kebenaran & Penyesalan

4.5K 481 17
By TiaraYulita2

Jangan lupa vote dan komentarnya ya guys

Maaf typo bertebaran.

Happy reading...

(~_~メ)

Sebuah mobil mewah berhenti di kediaman Anderson, dan tak berselang lama seorang cowok tampan keluar dari dalam mobil tersebut. Setelah itu ia berjalan menuju pintu rumah keluarga Anderson.

"Assalamualaikum," ujar orang itu sambil mengetuk pintu rumah Agatha.

"Wa'alaikum salam," jawab Safira sambil membuka pintu.

"Agatha ada?" tanya Alaric kepada sepupu dari gadisnya ini.

"Iya ada kok, ntar ya gue panggilan dulu, lo duduk aja dulu," jawab Safira sambil berjalan kedalam rumah.

Baru saja sampai di tangga, gadis itu sudah melihat sepupu cantiknya itu menuruni tangga. Agatha, perempuan cantik itu terlihat begitu rapi.

"Ekhem, ada yang kencan nih," celetuk Safira meledek sang adik.

"Apaan sih kak," gumam gadis itu pelan.

"Hahahaha pangeran lo nungguin lo di teras," celetuk Safira sambil berjalan kembali menuju kamarnya.

"Ck! kalau bukan kakak gue udah gue tendang lo," gumam Agatha pelan sambil berjalan menuju teras rumahnya.

"Katanya lagi otw tadi," ujar perempuan manis itu saat melihat Alaric yang sudah duduk dengan tenang di kursi.

"Iya, otw ngetuk pintu," jawab cowok itu santai.

"Idih, iyain deh, ya udah yuk berangkat," ajak Agatha dan mendapatkan anggukan dari Alaric.

Setelah itu kedua muda mudi itu masuk kedalam mobil Alaric. Mobil itu keluar dengan santainya dari perkarangan rumah Anderson.

"Bang gue rasa kita ketinggalan sesuatu deh," celetuk Agatha saat mobil Alaric melaju dengan kecepatan sedang.

"Keting-..."

"BANG ALARIC!! THATA!!! KALIAN NINGGALIN GUE!!!" teriak Fahri heboh sambil mengejar mobil Alaric.

"Nah itu yang ketinggalan," jawab keduanya kompak, Alaric memberhentikan mobilnya untuk menunggu Fahri yang sedang mengejar mobil mereka tadi.

"Nggak ada akhlak," celetuk cowok itu masuk kedalam mobil dengan nafas tersengal-sengal.

"Hahaha maaf Ri, lupa gue," jawab Agatha sambil nyengir kuda, sedangkan Alaric hanya tersenyum tipis dan kembali melajukan mobil miliknya.

"Lupa lupa, lo nya aja yang suka ninggalin gue. Kemarin aja hampir gue lo jadiin tumbal buat si lampu taman," cerocos Fahri sambil meminum air dalam botol yang ia bawa tadi.

"Hehehe maap kanjeng Fahri," kata gadis cantik sambil menyatukan tangannya menoleh kearah sahabatnya.

"Serah lo dah," kesal Fahri yang merasakan tubuhnya begitu lelah.

"Eh tapi ini kita mau kemana bang?" tanya Fahri kepada Alaric yang dari tadi hanya diam saja.

"Liat aja," jawab pria itu cuek sambil terus memacu mobilnya menuju tempat tujuan mereka.

"Ck! lo mah gitu, main rahasia-rahasiaan," ujar Agatha menatap lurus ke depan.

"Hooh sungguh tidak gaul," kata Fahri dari belakang, Alaric? cowok itu hanya memutar bola matanya malas, beginilah ia harus menambah stok sabar miliknya.

Sekitar tiga puluh menit, akhirnya mobil milik Alaric berhenti di sebuah gedung rumah sakit. Baik Agatha dan Fahri hanya bisa menyerngitkan kening mereka bingung.

"Ngapain ke rumah sakit?" tanya Agatha sambil menyusul Alaric yang terlebih dahulu keluar dari mobil.

"Yuk masuk," bukannya menjawab pria itu malah menggandeng tangan gadisnya masuk kedalam, Fahri? cowok itu sudah merasa dirinya sebagai nyamuk melihat keduanya.

"Gini banget kalau jomblo," kesal cowok itu yang terus mengikuti langkah Alaric dan juga Agatha.

Hingga langkah keduanya berhenti di sebuah ruangan inap VVIP. Kebingungan Agatha dan juga Fahri semakin menjadi saat melihat pintu ruangan di depan mereka.

"Lama amat," celetuk seseorang dari arah belakang mereka.

"Macet," jawab Alaric kepada Adam, ya di sana sudah ada Adam, trio ABC, dan juga Glen.

"Kita ngapain ke sini?" tanya Fahri yang sudah kelewat kepo.

"Berhenti nanya sebelum gue lempar lo," ancam Alaric yang mulai jengah dengan pertanyaan sahabat dari gadisnya ini.

"Iya iya, galak banget sih," jawab cowok itu juga ikut-ikutan kesal.

Alaric hanya memutar bola matanya malas, setelah itu dia mengandeng tangan gadisnya untuk masuk kedalam ruangan tersebut. Saat memasuki ruangan tersebut Agatha dapat melihat seorang cowok yang terbaring di sana sambil menatap lurus kearah jendela.

"Ngapain lo bawa gue ke sini?" tanya Agatha marah sambil membalikkan badannya.

"Dengarin dulu," ujar Alaric sambil menahan tangan Agatha.

"Ngapain kalian ke sini?" tanya cowok itu menatap tidak suka Alaric dkk dan juga Agatha.

"Mau liat lo mati mungkin," jawab Fahri cuek.

"Pergi!!" bentak orang itu kepada mereka semua.

"Gue juga ogah di sini," jawab Fahri kembali sambil merapikan rambutnya.

"Kita ke sini cuma mau ngasih tau sesuatu," jawab Adam sambil berjalan santai kearah Brandan.

"Apa?"

"Alasan lo bunuh Alvaro karena dia perkosa adek lo?  benar?" tanya Adam yang berhasil membuat Agatha menatap tajam cowok itu.

"Heh kamvret, Abang gue nggak serendah itu!" bentak gadis itu marah.

"Faktanya emang Abang lo yang udah hancurin hidup adek gue! adek gue harus berada di rumah sakit jiwa karena ulah Abang lo!" teriak Brandan marah, ya karena alasan inilah dia membunuh Alvaro dan bertekad ingin menghancurkan adik cowok itu.

"Anjing mati lo!" teriak Agatha keras dan ingin berusaha untuk menghajar Brandan, tapi di tahan oleh Alaric.

"Gini gini, karena ini rumah sakit kalian bisa tenang kan?" tanya Glen kepada keduanya.

"Apa lo penghianat!" ketus Brandan melihat Glen, ya Glen adalah anak STM Pertiwi. Tapi ia adalah mata-mata yang dikirim Alaric untuk mengawasi gerak-gerik Brandan dan teman-temannya.

"Santai mas bro, nah di sini gue cuma mau bilang sama lo Brandan, bukan Alvaro yang perkosa adek lo. Melainkan sahabat lo sendiri Adrian," jelas Glen membeberkan fakta-fakta yang berhasil ia kumpulkan selama satu tahun ini.

"Nggak usah boong lo!"

"Gue serius, bahkan gue dapat videonya. Karena di bangsat Adrian ngerekam semuanya," jawab cowok itu berusaha meyakinkan Brandan si keras kepala.

"Nah dengerin brengsek," ketus Agatha kesal, dia tidka terima jika abangnya memperkosa anak orang. Dari dulu Alvaro selalu bilang kepadanya bahwa karma itu pasti ada. Jadi karena itu Alvaro tidak pernah mempermainkan seorang wanita, karena ia memiliki adik perempuan. Cowok itu tidak jika suatu hari nanti adiknya juga di permainkan oleh seorang laki-laki.

"Tapi adek gue bilang Alvaro perlakuannya," gumam Brandan yang belum bisa menerima kebenaran.

"Hufff, iya Adrian ngaku namanya sama adek lo Alvaro. Dan di hari setelah adik lo di perkosa, Alvaro yang antarin adek lo ke rumah kalian," jawab Glen memberitahu semuanya.

"Karma itu ada, makanya jangan sering ambil keperawanan anak orang," celetuk Cecep dan mendapat anggukan dari Fahri.

"Semua pasti berbalik dan memiliki karmanya sendiri. Yang yang melukai akan di lukai, yang mengkhianati akan di khianati, yang meninggal akan di tinggalkan, dan yang menyakiti akan di sakiti," ucap Alaric sambil menarik tangan gadisnya keluar dari ruangan Brandan, meninggalkan Brandan yang di penuhi oleh perasaan bersalah.

"Semuanya udah jelas, gue harap lo jangan dendam sama orang yang salah. Yang nyakitin dan hancurin hidup adek lo itu Adrian, bukan Alvaro," ujar Agus menatap Brandan yang masih terdiam tidak percaya.

"Berhenti nyakitin cewek kalau lo nggak mau kejadian yang udah nimpa adek lo kembali terulang. Lo itu orang yang baik, jangan bikin adek lo menderita karena kelakuan lo," ujar Adam setelah itu ia berlalu dari sana diikut oleh sahabat-sahabatnya.

Brandan hanya bisa menatap pintu yang saat ini sudah tertutup. Ia tidak menyangka jika orang yang ia percaya dari dulu adalah orang yang menghancurkan hidup adiknya. Pantas saja cowok itu tidak pernah mau ia ajak ke rumahnya.

"Adek gue menderita karena gue, gue yang berulah tapi dia yang dapatin karmanya. Gue emang Abang yang buruk," batin Brandan sambil menatap kedua tangannya.

Sekarang ia harus hidup dengan rasa penyesalan. Menyesal karena sudah banyak melukai perempuan-perempuan di luar sana. Menyesal karena sudah membunuh orang yang tidak bersalah. Terlebih lagi sudah dua nyawa tak berdosa yang sudah ia rengkut.

"Lo brengsek Brandan brengsek!" maki pria itu kepada dirinya sendiri.

Di sisi lain, Alaric terus membawa Agatha menuju sebuah toko es krim di seberang jalan. Kini keduanya sedang menikmati memakan es krim milik mereka masing-masing.

"Senang?" tanya Alaric kepada Agatha yang sedang asik memakan es krimnya.

"Buat?"

"Ngeliat Brandan menyesal?"

"Kagak, gue malahan sedih ngeliat dia," jawab Agatha sambil meletakkan es krimnya. Lalu ia menatap dalam kearah mata Alaric, jujur dia memang tidak bahagia melihat penyesalan orang yang sudah membunuh abangnya.

"Kenapa?"

"Hufff, dulu gue selalu mikir saat gue berhasil balas dendam gue bakalan bahagia. Tapi sekarang udah nggak bang, gue malahan kasian sama Brandan yang harus di khianati oleh sahabatnya sendiri. Sahabat itu seharusnya orang yang selalu ada di saat kita susah mau pun senang," jelas gadis itu sambil mengalihkan pandangannya keluar toko.

"Dan lagi, gue kasian sama adeknya. Dia yang harus menanggung karma yang telah di perbuat oleh abangnya sendiri. Dimana-mana seorang kakak laki-laki itu harus melindungi adiknya, bukan malah menyakitkan," lanjut gadis manis itu kembali memakan es krim miliknya.

"Hahaha gue yakin Alvaro adalah sosok Abang yang baik buat lo," ujar Alaric sambil tertawa pelan.

"Hu'um, dia adalah sosok yang paling gue sayang," jawab Agatha yang tidak terlalu merasa sedih saat membicarakan abangnya.

"Kalau Angga?" tanya Alaric pelan, Agatha menghentikan kegiatannya memakan es krim. Tapi hanya sebentar, setelah itu ia kembali melanjutkan memakan es krim miliknya.

"Angga, dia itu orang yang selalu lindungi gue semenjak bang Al meninggal, dan dia juga yang udah ajarin gue beladiri. Dulu sih di ajarin sama bang Al, tapi gue nya malas. Dia itu anaknya dewasa banget, dan dia itu paling nggak suka punya adek. Gue nggak tau deh kenapa, tapi jujur nih ya bang gue berharap Tante Yola itu hamil lagi. Biar Angga menangis di atas sana," jawab gadis itu sambil terkekeh pelan membayangkan bagaimana ekspresi sahabatnya itu.

"Hahaha, terus kalau Fahri?"

"Hmmm, Fahri itu sosok yang menyenangkan, tukang makan, terus paling nggak bisa diam diantara kita bertiga. Dia anaknya malu-maluin, tapi jujur dia anaknya cengeng. Dia paling nggak bisa kalau liat orang nangis, dia pasti bakalan ikutan nangis," jawab Agatha membayangkan sosok sahabatnya yang satu itu.

Alaric hanya mengangguk pelan, dia bisa melihat raut wajah bahagia dari wajah gadisnya. Kini gadis manis ini sudah bisa mengikhlaskan kepergian Alvaro dan juga Angga. Tidak ada lagi raut wajah sedih saat membahas kedua cowok itu.

"Lo udah ikhlasin mereka, dan gue bahagia," ujar Alaric sambil tersenyum tipis.

"Iya, dan sekarang giliran lo. Lo harus bisa berdamai dengan masa lalu lo."

"Pulang yuk," celetuk pria tampan itu mengalihkan pembicaraan.

Agatha hanya mengangguk pelan, gadis itu paham jika Alaric belum siap untuk itu semua. Tapi Agatha berjanji akan membuat cowok itu berdamai dengan masa lalunya. Bagaimanapun sosok yang ia benci adalah orang yang melahirkannya, jadi dia tidak ingin Alaric membenci ibunya sendiri.

TBC

Jangan lupa vote dan komentarnya

See you next chapter

Tiara Yulita

4 Februari 2021

Continue Reading

You'll Also Like

5M 214K 52
On Going ❗ Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...
2.3M 122K 53
[PART MASIH LENGKAP] "Lihat saudaramu yang lain! Mereka berprestasi! Tidak buat onar! Membanggakan orang tua!" Baginya yang terbiasa dibandingkan den...
2.9M 251K 62
⚠️ BL Karena saking nakal, urakan, bandel, susah diatur, bangornya Sepa Abimanyu, ngebuat emaknya udah gak tahan lagi. Akhirnya dia di masukin ke sek...
432K 22.6K 35
SEBELUM BACA JANGAN LUPA FOLLOW AUTHOR NYA DULU YA GUYSS.. ~bagaimana ketika seorang perempuan bertransmigrasi ke tubuh seorang perempuan yang memili...