STM Love Story' (Selesai)

By TiaraYulita2

218K 23.5K 962

BUDAYAKAN MEMFOLLOW AUTHOR SEBELUM MEMBACA. CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN SAYA SENDIRI. JADI SAYA MINTA JAN... More

Prolog
Izin orang tua
Pertemuan Pertama
STM Pelita Angkasa
Hukuman
Alaric Reynand Abraham
Cowok Sialan
Tragedi
Preman Komplek
Razia
Rencana Liburan
Pertemuan Tak Terduga
Liburan di Hari Pertama
Hampir Ketauan
Ketos Mesum
Liburan Hari Terakhir
Kembali ke sekolah lagi
Rahasia Keluarga Abraham
Kecemasan Agus
cast
Dia siapa?
Cemburu?
Cowok aneh itu lagi?
Kenyataan?
Agatha Kemana?
Balas Dendam (2)
Kebenaran
Tawuran
Goodbye Angga ಥ╭╮ಥ
Bangkitnya Agatha
Dijemput
Kebenaran & Penyesalan
Kesedihan Cecep
Wanita itu?
Perasaan Agatha
Sedikit tentang Amora
Nikah Muda?
Kebahagiaan Alaric
Happy Ending♡♡
Epilog

Balas Dendam (1)

3.6K 436 12
By TiaraYulita2

Jangan lupa vote dan komentarnya

Maat typo bertebaran 😒

Happy reading 😴

( ˶ ❛ ꁞ ❛ ˶ )

Sudah seminggu semenjak Agatha yang menangis didalam diam dikamar Alvaro, dan sesudah seminggu juga dia menyusun rencana untuk mencelakai Alaric. Walau hati kecil gadis cantik itu menolak melakukan semua ini, tapi ego-nya lebih besar.

Agatha akan selalu menjauh dari cowok itu, dan hal itu membuat Alaric dkk dan bahkan kedua sahabat itu kebingungan. Selama seminggu ini gadis itu terkesan lebih dingin kepada semua orang bahkan kepada kedua orang tuanya.

"Agatha tunggu!" tegas Angga yang sudah mulai jengah dengan kelakuan sahabatnya selama seminggu ini.

"Apa?" tanya gadis cantik itu ketus dan hal itu membuat Fahri meneguk susah ludahnya sendiri. Oh ayolah, ini adalah lapangan basket, jangan sampai lapangan ini menjadi tempat pertengkaran kedua sahabatnya ini.

"Lo kenapa sih?" tanya Angga kesal sambil menggenggam tangan gadis cantik itu.

"Gue nggak papa! lepasin gue!" bentak Agatha sambil menghempaskan tangan sahabatnya dengan kasar.

"Nggak papa lo bilang! lo seminggu ini terkesan menjauh dari kita berdua! lo udah nggak butuh kita lagi!? lo lupain persahabatan kita tanpa alasan kek gini?! kita ada salah apa sama lo?!" teriak Angga yang juga sudah terbawa emosi.

Dan hal itu membuat beberapa murid yang sedang melintas di lapangan menatap mereka heran. Tak terkecuali Alaric dan keempat sahabatnya, kelima cowok itu pun juga ingin tau kenapa gadis bar-bar itu terkesan dingin satu minggu ini.

"Bukan urusan lo!" jawab Agatha ketus sambil berjalan menjauh dari sahabatnya, sebenarnya hati gadis itu sakit ketika membentak dan di bentak oleh Angga tadi. Tapi ia melakukan ini agar keduanya tidak terlibat dalam masalah ini, dia tidak ingin membuat kedua temannya berada dalam bahaya.

"Oke fine, kalo itu mau lo! gue sama Fahri juga nggak akan pernah peduli lagi sama lo! urus hidup lo! dan kita berdua urus hidp kita masing-masing!" teriak Angga marah yang berhasil membuat langkah Agatha terhenti.

Sedangkan Angga sudah menarik lengan Fahri meninggalkan lapangan menuju kelas mereka masing-masing. Fahri masih belum percaya jika kata-kata itu keluar dari mulut Angga yang selama ini selalu menjaga hati gadis cantik itu.

Agatha? gadis itu sedang berusaha menahan air matanya, tidak dia tidak boleh menangis. Setelah semua ini selesai, ia akan memperbaiki persahabatannya dengan keduanya. Angga dan Fahri adalah sahabat terbaik dalam hidup Agatha, karena itu ia tidak ingin keduanya terluka.

Setelah itu Agatha memasang wajah datar dan melanjutkan langkahnya, dia tidak ingin terlalu lama menjadi pusat perhatian di lapangan ini.

"Itu cewek berubah 180% dalam satu minggu," celetuk Bambang yang melihat Agatha menjauh meninggalkan lapangan.

"Gue nggak peduli," desis Alaric tidak peduli, setelah itu ia berjalan menjauh dari kedua sahabatnya.

"Hadeh, baru kemarin gue liat itu bocah bahagia sekarang udah jadi balok es lagi," ucap Cecep menatap punggung Alaric yang menjauh dari mereka.

"Gue rasa terjadi sesuatu, gue yakin ada yang ngerajuni otak Agatha," kata Adam tiba-tiba.

"Maksudnya?"

"Ya, Agatha pasti di hasut sama seseorang, kalau nggak mungkin dia berubah kayak gini. Terlebih lagi sama nagga dan Fahri, mereka kan udah sahabatan dari kecil," jelas Adam yang membuat ketiga sahabatnya mengangguk pelan.

"Kita harus cari tau," saran Agus dan mendapatkan anggukan dari ketiganya.

"Iya gue setuju," jawab Bambang.

"Ya udah, ke kelas dulu lah," ajak Cecep, setelah itu keempat pria tersebut berjalan menuju kelas mereka.

Di sisi lain, Fahri terlihat sedang emosis, dia menatap Angga yang sedang mengacak rambutnya kesal.

"Mau lo apa anying!?" teriak pemuda itu kesal, dia tidak terima dengan perkataan Angga tadi. Fahri yakin jika perkatannya sahabatnya ini akan menyakiti hati gadis cantik itu.

"Menurut lo?" tanya Angga menatap Fahri dengan tatapan tak terbaca.

"Ya menurut gue ini nggak benar, gue tau perubahan Agatha ini karena dia ingat sama Alvaro. Lagi pula satu Minggu yang lalu bertepatan dengan ulang tahunnya Alvaro, gue yakin karena itu dia jadi kek gini!" teriak Fahri tidak tau kondisi.

"Nggak! biasanya Thata nggak akan gini, di hari kematian Al aja dia masih bisa tenang, tapi nggak dengan kali ini. Gue yakin terjadi sesuatu, ada sesuatu yang nggak di ketahui sama kita berdua. Lo pikir gue sungguh-sungguh sama ucapan gue? gue lakuin ini biar Thata nggak terlalu curiga kalau gue bakalan cari tau sebenernya," jelas Angga sedikit kesal dengan Fahri yang terlalu mudah nuntuk emosi.

"Jadi ini cuma sandiwara?" tanya cowok itu memastikan.

"Iya," jawab Angga mendudukkan tubuhnya di kursi taman, dia merasa sedikit lega karena akhirnya si tukang makan ini mngerti dengan maksudnya. Fahri hanya mengangguk mengerti, dia tadinya berfikir jika persahabatan mereka akan berakhir begitu saja.

( ˶ ❛ ꁞ ❛ ˶ )

Di roof top sekolah, terdapat seorang pria yang sedang menatap lurus kedepan. Dia saat ini sedang berisie di pinggir roof top untuk menenangkan pikirannya.  Hatinya selama satu Minggu ini terasa begitu sakit karena gadis yang menjadi sumber kebahagiaannya berubah menjadi orang asing.

"Gue baru ngerti akan apa yang gue rasain, tapi kenapa malah kek gini," batin Alaric menatap lurus ke depan.

"Apa gue nggak berhak untuk di cintai? apa gue cuma di takdir kan untuk mencintai? dan cinta itu pun harus bertepuk sebelah tangan," lanjut cowok itu lagi.

Karena terlalu sibuk dengan lamunannya, Alaric tidak menyadari seseorang yang sedang menatap dirinya dari jauh. Orang itu terlihat tersenyum licik, ternyata cowok itu memang ingin mati.

"Lo harus mati bang ketos," batin orang itu yang tak lain adalah Agatha. Gadis itu terlihat sedang berdandan layaknya seorang cowok, dan jangan lupakan sebuah topi dan juga masker yang sedang menutup wajahnya.

Dengan langkah pelan, gadis itu berjalan mendekati Alaric. Sepertinya cowok itu sedang melamun dan tidak menyadari akan kehadiran dirinya. Dengan secepat kilat Agatha langsung mendorong Alaric dari Riff top.

"Aggrrhh!" teriak Alaric kaget, untungnya dengan sigap cowok itu bisa memegang pinggiran roof top.

"Sialan! siapa lo!?"  terika pria itu murka.

Agatha yang melihat korbannya masih bisa bertahan, menginjakkan kakinya di tangan Alaric dan hal itu tentu saja membuat cowok itu kesakitan.

"ALARIC!!!" teriak empat orang cowok dari pintu roof top, dan hal itu berhasil membuat Agatha tersentak kaget.

"Sialan," batin gadis cantik itu berusaha kabur dari sana, tapi ia dihalangin oleh Cecep dan juga Bambang.

"Lo nggak akan bisa pergi dengan mudah sialan," kesal Bambang marah.

Kedua cowok itu berusaha untuk menangkap Agatha, tapi itu tidaklah mudah. Gadis cantik itu melakukan perlawanan, dan dengan liciknya dia menendang adik Cecep dan menendang perut Bambang. Melihat lawannya kesakitan, gadis cantik itu langsung lari dari sana. Ia harus segera sampai di toliet secepatnya.

Sedangkan Adam dan Agus sudah membantu Alaric untuk naik kembali keatas rooftop, ketiga terlihat bernafas lega karena tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Lo nggak papa?" tanya Adam panik.

"Nggak papa."

"Asli, itu orang siapa?" tanya Bambang yang masih memegangi perutnya.

"Gue juga nggak tau, tadi dia pake maskerr," jawab Alaric pelan.

"Gue rasa dia bukan anak STM sini, mungkin dia penyusup," kata Agus dan mendapatkan anggukan setuju dari cecepa ang masig meringis kesakitan.

"Hooh, gue setuju banget sama si Agus," ujar Cecep uang masih menahu rada sakit.

"Nanti kita pikirin, lo berdua nggak papa?" tanya Adam kepada Bambang dan juga Cecep.

"Gue sih nggak papa."

"Lo yang di tendang pertu, ini gue di tendang dimasa depan gue anjir," kesal Cecep.

"Hahaha udah lah, mending sekarang kita turun. Bentar lagi mau bel masuk, kan nggak mungkin ketos bolos," kata Bambang dan membuat Alaric memutar bola matanya malas, kalau bukan karena keempat sahabatnya ini ia tidak akan mau menjadi ketua OSIS di sekolah ini.

"Bodo," ucap Alaric bodo amat dan berjalan menuju kelas mereka, sedangkan keempat sahabatnya hanya tertawa pelan melibat tingkah Alaric. Walaupun banyak yang menganggap cowok itu kejam, tapi tidak bagi keempat remaja itu. Mungkin di arena tauran Alaric memang kejam, tapi tidak jika saat ini.

Di sisi lain, seorang gadis cantik sedang menghembuskan nafas lega. Akhirnya dia bisa terbebas dari kedua cowok tadi, dengan tergesa-gesa ia masuk kedalam toilet untuk mengganti bajunya. Ia mencelakai Alaric memang menggunakan baju seragam cowok, karena kalau pakai seragam cewek dia akan ketahuan. Kafsna mau bagaimanapun wanita di sekolah ini hanya dirinya.

"Gue selamat kali ini," batin cewek cantik itu mencuci mukanya.

"Lain kali gue harus lebih hati-hati," gumam Agatha mengeringkan wajahnya menggunakan tissue.

Setelah itu ia membuang seragam tadi kedalam tempat sampah, dan berjalan sesantai mungkin keluar toilet. Dengan langkah gontai cewek itu kembali kedalam kelasnya, semoga saja guru tidak bertanya ia kemana.

"Woi tunggu bentar!" teriakan seseoranf berhasil menghentikan langkah gadis cantik itu, saat dia menoleh kebelang ia melihat pacar dari kakak sepupunya.

"Kenapa?" tanya gadis cantik itu dingin.

"Lo liat ada cowok misterius lari kearah sini nggak?" tanya Agus dengan nafas tidak beraturan.

"Cowok misterius?" tanya gadis itu pura-pura tidak tau.

"Gue nggak ada liat, orang gue baru aja dari kantin," lanjut gadis cantik itu yang kebetulan ia befdri tidak jauh dari kantin sekolah.

"Gitu ya? ya udah deh," jawab Agus setelah itu ia kembali melanjutkan langkahnya.

Agathaa yang melihat hal itu hanya tersenyum licik, mau mereka berkeliling satu sekolah ini mereka tidak akan menemukan cowok misterius itu. Karena cowok itu sudah mengganti seragam, dan menjadi cantik seperti dirinya.

" Hahahaha, nggak gampang buat nangkap gue," batin gadis cantik itu yang kembali melangkah menuju kelasnya.

Saat sampai di kelas, gadis cantik itu duduk di sudut kelas bagian belakang, karena tempat duduknya sudah di duduki oleh Fahri. Kini ia harus duduk sendiri di sini, dia merada sangat sepi tanpa adanya kedua sahabatnya itu.

"Ini nggak akan lama, setelah semuanya selesai gue bakalan jelasin semuanya sama kalian berdua," batin Agatha sambil memperhatikan pelajaran yang sedang di terangkan didalam kelas.

TBC

Jangan lupa vote dan komentarnya 😒

See you next chapter 🗿

Tiara Yulita 🌺

@tiarayulitaputri

22 Januari 2021

Continue Reading

You'll Also Like

1.6M 100K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...
435K 50.4K 33
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
Ervan By inizizi

Teen Fiction

1.5M 107K 72
[Brothership] [Not bl] Setiap orang berhak bahagia, meskipun harus melewati hal yang tidak menyenangkan untuk menuju kebahagiaan. Tak terkecuali Erva...
555K 37.8K 41
"Enak ya jadi Gibran, apa-apa selalu disiapin sama Istri nya" "Aku ngerasa jadi babu harus ngelakuin apa yang di suruh sama ketua kamu itu! Dan inget...