STM Love Story' (Selesai)

By TiaraYulita2

218K 23.5K 962

BUDAYAKAN MEMFOLLOW AUTHOR SEBELUM MEMBACA. CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN SAYA SENDIRI. JADI SAYA MINTA JAN... More

Prolog
Izin orang tua
Pertemuan Pertama
STM Pelita Angkasa
Hukuman
Alaric Reynand Abraham
Cowok Sialan
Tragedi
Preman Komplek
Razia
Rencana Liburan
Pertemuan Tak Terduga
Liburan di Hari Pertama
Hampir Ketauan
Ketos Mesum
Liburan Hari Terakhir
Rahasia Keluarga Abraham
Kecemasan Agus
cast
Dia siapa?
Cemburu?
Cowok aneh itu lagi?
Kenyataan?
Balas Dendam (1)
Agatha Kemana?
Balas Dendam (2)
Kebenaran
Tawuran
Goodbye Angga ಥ╭╮ಥ
Bangkitnya Agatha
Dijemput
Kebenaran & Penyesalan
Kesedihan Cecep
Wanita itu?
Perasaan Agatha
Sedikit tentang Amora
Nikah Muda?
Kebahagiaan Alaric
Happy Ending♡♡
Epilog

Kembali ke sekolah lagi

4.5K 624 68
By TiaraYulita2

Jangan lupa
Vote
Dan komentarnya.

Maaf typo bertebaran..

Happy reading...

(☞^o^) ☞

Seorang remaja dengan seragam sekolah menuruni tangga rumahnya dengan langkah gontai. Ia terlihat sedang menenteng tas miliknya dan berjalan menuju meja makan.

"Pagi Yah," sapa cowok itu sambil duduk di kursi makan di dekat sang ayah.

"Pagi," jawab pria itu menatap putranya sekilas lalu kembali melanjutkan sarapannya.

"Gimana liburan kamu kemarin?" tanya Albert kepada putra semata wayangnya itu.

"Biasa aja Yah," jawab Alaric cuek.

"Bohong!"

"Dih, mana diriku mendustai dirimu ayahanda," ucap Alaric yang mulai keluar jiwa-jiwa lebay nya, karena hanya dengan sang ayah lah dia bisa seperti ini.

"Ini apa?" tanya Albert sambil menunjukkan beberapa foto di layar ponselnya.

Alaric melotot melihat foto-foto dirinya bersama dengan Agatha, bagaimana ia tertawa bersama gadis itu. Dia bahkan tidak sadar jika ia bisa tertawa begitu lepas bersama dengan cewek bar-bar itu.

"Ayah dapat dari Adam?" selidik cowok tampan itu menatap penuh kecurigaan kepada sang ayah.

"Siapa lagi," jawab Albert cuek, karena memang benar Adam yang mengirim foto ini kepada dirinya kemarin. Karena itulah dia memutuskan untuk mempercepat kepulangannya ke Indonesia, dia ingin bertemu dengan gadis yang berhasil mengubah putranya.

"Adam habis lo sama gue," desis Alaric sambil mengunyah roti miliknya dengan kesal.

"Bawa dia ke rumah hari ini, ayah mau ketemu," ucap laki-laki dewasa itu yang berhasil membuat Alaric tersedak roti yang sedang ia makan.

"Makan pelan-pelan," tegur Albert sambil memberikan air kepada putranya itu.

"Uhuk uhuk, Ayah ngapain pengen ketemu dia?" tanya remaja itu menatap dengan tatapan penuh kecurigaan kepada sang ayah.

"Kepo, intinya bawa dia ke rumah. Ayah nggak mau tau, Ayah berangkat dulu ada meeting pagi ini," putus pria tampan itu meninggal putranya yang masih memasang wajah cengo.

"Haaisss Adam!!" teriak Alaric keras dan membuat beberapa pembantu di rumah itu tersentak kaget.

Tapi ia tidak peduli, dengan kesal ia langsung berjalan menuju mobilnya. Rumahnya memang dekat dengan sahabatnya itu, tapi Alaric yakin jika pria itu sudah berada di sekolah.

"Gimana caranya coba bawa cewek bar-bar itu ke rumah?" gumam Alaric bingung sendiri, dia tidak tau bagaimana caranya membawa gadis itu kerumahnya.

Sedangkan di sisi lain, terdapat seorang gadis cantik yang sedang tertidur pulas di dalam mobil sahabatnya. Saat ini mereka sedang berada di perjalanan menuju sekolah, dan waktu itu ia sempatkan untuk tidur.

"Ngga," panggil Fahri kepada sahabatnya yang sedang mengemudi.

"Hmm," gumam Angga pelan.

"Lo setuju Thata sama bang Alaric?" satu pertanyaan yang membuat Angga tersentak kaget.

"Kalau itu bisa bikin Thata bahagia, gue setuju Ri. Lo tau dari dulu, dia nggak pernah sebagian itu sama orang lain kecuali sama kita berdua," jawab Angga sambil fokus ke jalan yang sedang berada di depannya.

"Lo ikhlas?" tanya Fahri lagi, pria itu tau kalau Angga menyimpan perasaan dari dulu untuk gadis yang tertidur pulas di belakangnya ini.

"Ikhlas nggak ikhlas Ri, gue mau Agatha bahagia. Lagian soal perasaan, gue nggak mau ngehancurin persahabatan kita. Gue mau jaga persahabatan kita untuk selamanya, gue bakalan berusaha ikhlas kalau itu demi kebahagiaan Thata," jelas Angga pasti.

Sedangkan Fahri hanya mengangguk pelan, Angga sudah lama menyimpan perasaan pada Agatha. Tapi ia tidak pernah memberitahu gadis itu, ia tidak ingin persahabatan mereka hancur hanya karena cinta.

"Semangat bro, kalau dia jodoh lo, dia pasti bakalan jadi milik lo. Tapi kalau bukan, berarti ada wanita yang lebih baik yang lagi nunggu lo," ujar Fahri sambil menepuk pelan pundak sahabatnya ini, sedangkan Angga hanya mengangguk pelan.

Fahri benar, jika Agatha jodohnya mau sebanyak apapun pria yang singgah di hati gadis itu, dia pasti akan kembali kepadanya. Tapi jika Agatha bukan jodohnya, dia yakin gadis itu akan mendapatkan pria yang lebih baik dari pada dirinya.

"Huuoomm, kalian gibahin gue ya?" tanya seseorang dari arah belakang kedua cowok itu.

"PD banget kau Maimunah," celetuk Fahri sambil menumpuk sahabatnya dengan kotak tisu karena menguap tidak menutup mulutnya.

"Sakit Ri," ucap Agatha sambil mengusap jidatnya pelan.

"Bodo amat," jawab pria itu cuek.

"Jangan ribut, kita udah sampe di sekolah," potong Angga cepat sambil keluar dari dalam mobil.

"Iya," jawab Fahri dan menyusul sahabatnya.

"Agatha tadi?" tanya Angga saat gadis itu tidak juga kuncung keluar dari mobil.

"Gue tebak dia tidur lagi," ucap Fahri yakin 100%, karena dia sangat paham betul dengan sifat Agatha uang begitu kebo.

Angga yang mendengar perkataan sahabatnya itu hanya memutar bola matanya malas. Setelah itu ia membuka pintu bagian belakang, dan benar saja gadis itu kembali tertidur.

"Astagfirullah Tha, bangun woi kita udah di sekolah," kaget cowok itu saat melihat sahabatnya ini kembali tertidur.

"Ck, iya iya," jawab Agatha pelan sambil keluar mobil di bantu oleh Angga.

"Hahahaha cantik cantik tapi kebo, bagus tuh di jadiin judul FTV," celetuk Fahri sambil tertawa ngakak.

"Berisik, ntar gue tentang juga lo," kesal gadis itu sambil menguap kecil.

"Nih, cuci tuh muka," saran Angga sambil memberikan sebuah botol plastik berisi air mineral dari dalam mobilnya.

Agatha hanya mengangguk pelan dan mencuci wajahnya agar lebih segar. Dia benar-benar mengantuk karena kemarin tidak bisa tidur. Setelah itu dia mengeringkan wajahnya menggunakan tisu yang di berikan Angga tadi.

"Udah kan, yuk ke kelas," ajak Angga sambil berjalan menuju kelas mereka, Agatha yamg melihat hal itu langsung mengejar cowok itu dan merangkulnya.

Fahri yang melihat itu menatap miris kearah Angga, bagaimana cowok itu bisa mengubur perasaannya terdapat Agatha. Jika setiap hari mereka selalu bertemu dan juga sikap manis gadis itu.

"Ririn lo nggak ke kelas!?" tanya Agatha yang berhasil membuat cowok itu tersadar dari lamunannya.

"Nama gue Fahri hukum Ririn," kesal cowok itu sambil berlari menyusul kedua sahabatnya itu dengan kesal.

Sedangkan di gerbang sekolah, terlihat seorang pria yang tersenyum sinis menatap gerbang STM Pelita. Dia akan menghancurkan STM ini dan juga Alaric Reynand Abraham, musuhnya dari dulu.

"Gue yakin pacarnya Al mau cari tau kenapa cowoknya mati, gue bakalan bikin sedikit drama di sini," sinis pria itu sambil berlalu dari sana meninggalkan gerbang STM Pelita.

(*・~・*)

Seorang pria terlihat sedang berkeliling sekolah, dia harus mencari seorang gadis yang beberapa hari ini merubah hidupnya. Tapi ia sudah mengelilingi satu sekolah ini, dan nyatanya dia tidak menemukan gadis itu.

Hingga perhatiannya teralihkan kepada kedua cowok yang sedang duduk di taman sambil bermain game. Dengan cepat Alaric, cowok itu langsung menghampiri kedua siswa itu.

"Si bar-bar mana?" tanya Alaric kepada kedua cowok yang tak lain adalah sahabatnya Agatha.

"Hah?" tanya Fahri yang tidak mengerti dengan pertanyaan kakak kelasnya ini.

"Si Thata lagi tidur bang, lo cari aja ke perpustakaan," jawab Angga cuek dan tidak mengalihkan perhatiannya dari layar ponselnya.

"Makasih," jawab Alaric sambil berlari dengan cepat menuju perpustakaan.

Sedangkan Fahri menatap sahabatnya kesal, bagaimana bisa pria di sampingnya ini mengatakan bahwa sahabat bar-bar nya itu di perpustakaan.

"Nggak usah natap gue gitu," celetuk Angga cuek sambil menyimpan ponselnya dan menatap sahabatnya ini..

"Lo gila? bodoh? pea? goblok? bego? atau apa sih? lo nggak ada niatan buat perjuangin cinta lo buat Thata?" cerocos pria itu benar-benar kesal.

"Ri, gue emang cinta sama Thata, tapi bukan berarti gue harus egois. Lo nggak liat gimana tatapan Thata sama bang Alaric, untuk pertama kalinya gue liat Thata bahagia waktu Al masih ada."

"Ya terus lo nggak mau perjuangin dia?" tanya Fahri yang bingung dengan kelakuan sahabatku ini.

"Cinta itu bukan bagaimana cara memiliki dan memperjuangkannya, tapi tentang bagaimana cara mengukur senyum untuk orang yang kita cintai," jawab Angga cuek sambil berjalan menuju kelas mereka.

"Sok bijak," gumam Fahri pelan sambil menyusul sahabatnya itu, kenapa cowok ini begitu bijak? apakah dia tidak peduli dengan perasaannya sendiri?

Sedangkan dilain tempat, terdapat seorang pria tampan yang sedang menatap seorang gadis cantik yang sedang tertidur. Dia benar-benar tertidur lelap, bahkan tidak menyadari kedatangan cowok itu sebelahnya.

"Gimana cara ngomongnya?" gumam pria itu yang tak lain adalah Alaric.

"Ngomong apa?" tanya gadis cantik itu serak, dan masih memejamkan matanya. Hal itu tentu saja membuat alaeic menatap kaget ke arah perempuan cantik ini, dia mendengarnya? pikir pria itu.

"Lo nggak tidur?"

"Tadinya iya, tapi lo ganggu."

"Tadi lo mau ngomong apa?" tanya Agatha sambil menopang dagunya menoleh kearah Alaric, dan jangan lupakan mata perempuan cantik itu yang masih setia terpejam.

"Ayah gue mau ketemu sama lo," jawab pria tampan itu cepat dan berhadil membuat Agatha membelalakkan matanya kaget.

"What!!!" teriak perempuan manis itu kesa dan mendapatkan tatapan aneh dari siswa-siswa yang ada di perpustakaan. Tapi Agatha tidak peduli, dia tetap menatap pria di sampingnya ini kaget.

"Pokoknya nati lo ikut gue ke rumah, lo bawa aja dua orang sahabat lo," ucap Alaric menatap penuh permohonan kearah perempuan cantik ini.

"Ya tapi ngapain bang?"

"Gue nggak tau, ini semua salah si Adam. Lo salahain aja dia."

"Ck! kalo gue di jadiin mama muda lo gimana?" tanya Agatha panik.

Alaric yang mendengar hal itu pun langsung menyentil jidat Agatha cukup kesar, dan hal itu berhasil membuat cewek cantik itu meringis kesakitan.

"Ck! kekerasan aja terus," kesal Agatha sambil mengusap jidatnya yang malang.

"Kalo ngomong suka ngaco ya lo, ya kali bapak gue mau jadiin lo bini mudanya. Intinya nanti lo ikut gue ke rumah gue, gue nggak mau tau," putus pria tampan itu sambil berlalu dari sana.

"Heh! enak banget lo nyuruh-nyuruh gue!!!" teriak perempuan cantik itu kesal.

"Hei! kamu uang pake rok, jangan teriak ini perpustakaan!" tegur seorang laki-laki muda yang merupakan pengawas perpu.

"Yang bilang ini kuburan juga nggak ada," semprot agahta lantang sambil berjalan keluar dari perpustakaan.

"Heh! kamu berani melawan saya?"

"Ya bapak kira saya takut?"

"Kam-..."

"Halah bacot!" ketus cewek manis itu sambil berlalu dari perpustakaan, dan membuat petugas itu dan beberapa orang cowok menatap dengan tatapan tak terbaca.

"Ck! gara-gara siapa tadi? Adam? gue harus cari itu cowok!" gerutu perempuan cantik itu sambil berjalan dengan kesal, dia harus mencari orang yang menempatkan dirinya di posisi ini.

Sepertinya keberuntungan sedang berada di pihaknya, di ujung koridor dia melihat seorang cowok berjalan kearah toilet. Dengan langkah seribu Agatha langsung mengejarnya sebelum pria itu masuk kedalam toilet.

"Bang Adam! tunggu!" teriak Agatha keras saat dirinya melihat Adam sampai di depan pintu toilet.

"Apa?" tanya Adam menatap heran gadis yang berlari kearahnya itu.

"Hoos hoos, gue mau hoosss ngomong," jawab cewek manis itu saat sampai di depan Adam dengan nafas yang tidak teratur.

"Atur dulu nafas lo."

"Nggak penting, gue mau nanya lo bilang apa sama bokapnya malaikat maut? kenapa itu bokapnya minta gue buat ke rumah mereka?"

"Pergi aja, mungkin ada hal penting yang mau di bicarain om Albert sama lo," jawab Adam sesantai mungkin.

"Ck! nggak gitu bang, gue takut nanti gue di jadiin mama mudanya malaikat maut gimana?" panik Agatha yang berhasil mengundang tawa ngakak dari pria di depannya ini.

"Idih, lo malah ketawa, gue serius."

"Hahaha lagian lo nya juga sih, mana mungkin om Albert jadiin lo bini mudanya. Ngasal aja lo kalo ngomong," ujar Adam sambil tertawa kecil.

"Ya terus?"

"Intinya lo temuin aja om Albert nanti, dia ada tujuan apa mau ketemu sama lo. Kalo lo takut, lo bisa ajak kedua teman lo."

"Ya nggak git-..."

"Udah ahh gue mau kencing," ucap Adam sambil berbalik.

"Eh tunggu," cegat Agatha sambil menggenggam pergelangan tangan Adam, dan tentu saja hal itu berefek tidak baik untuk jantung pria itu.

"Eh maaf bang, ya udah nanti gue ke rumah malaikat maut deh. Kalo gitu gue cabut ya bang, mau cari Angga sama Fahri," ujar perempuan cantik itu saat melihat tatapan tak terbaca dari Adam.

Setelah itu ia langsung berlari meninggalkan Adam, sedangkan Adam hanya menatap punggung kecil yang terus berlari meninggalkan dirinya. Ia menatap pergelangan tangannya yang baru saja di gengam oleh perempuan cantik itu.

"Gue suka sama lo, tapi gue nggak mau rebut kebahagiaan Alaric. Dari kecil cuma lo satu-satunya perempuan yang bisa mengukir senyum di wajah sahabat gue. Gue harap  lo perempuan terakhir dalam hidup Alaric Agatha, jangan pernah tinggalin sahabat gue," batin Adam sambil menatap Agatha yang sudah menghilang.

Adam mencintai gadis itu semenjak pertama kali ia melihatnya waktu MOS, gadis itu begitu unik dengan segala tingkahnya. Tapi dia harus mengubur cinta itu dalam-dalam demi kebahagiaan sahabatnya, dari dulu Alaric selalu berbuat baik kepadanya. Jadi tidak akan masalah jika dia harus mengorbankan perasaannya demi kebahagian sahabatnya itu.

TBC

Maaf guys up lama

Gimana nih?
Si Agatha suka Adam apa Alaric?
Terus Angga?

Kenapa jadi pada naksir Agatha semua?
Nggak ada yang naksir sama author gitu?😭
Nggak deng, becanda.

Udah ah

See you next chapter...

Tiara Yulita

@tiarayulitaputri

4 Januari 2021

Continue Reading

You'll Also Like

5.1M 215K 52
On Going ❗ Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...
3.5M 167K 62
[SEBELUM BACA YUK FOLLOW DAN VOTE SETIAP CHAPTER SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN BUAT AUTHOR YANG CAPE CAPE MIKIR ALURNYA, YA WALAU MUNGKIN ADA YANG GAK M...
4.8M 255K 57
Dia, gadis culun yang dibully oleh salah satu teman seangkatannya sampai hamil karena sebuah taruhan. Keluarganya yang tahu pun langsung mengusirnya...
761K 67.7K 44
Setelah kematian ibunya Rayanza yang tadinya remaja manja dan polos. Berubah menjadi sosok remaja mandiri yang mampu membiayayi setiap kebutuhan hidu...