Chapter 2

105 89 32
                                    

Malam yang gelap, hangat, semiliran angin, serta rintik-rintik hujan membasahi tanah membuat malam ini seakan ingin tidur lebih awal, hehehe.

"Ikut, gak ikut, ikut, gak ikut, ikut, gak ikut, ikut, ga-," pikir devina dengan menghitung halaman novel yang dia berhentikan bacaan nya.

"Mama" ucapnya ketika dering telepon berbunyi dan tertulis nama Mama.

"Assalamualaikum Ma," udah kebiasaan Devina ketika mengangkat telepon orang tua nya.

"Waalaikumsalam, Devi, lagi apa kamu," tanya Mama diseberang sana.

"Abis baca novel Ma, Mama lagi apa," tanya balik Devina.

"Buku pelajaran nya ga dibaca nih, oh mama lagi lembur ngechek hasil kerja mahasiswa US (Universitas Semarang)," jawab Mama nya.

"Bosen Ma baca buku pelajaran terus, sekali-sekali baca novel biar gak bosen terus lanjut deh baca buku pelajaran lagi"

"Yaudah kalo gitu, anak Mama yang cantik, jaga kesehatan ya, jangan tidur malam-malam, dan jangan keluar malam-malam apalagi sendirian"

"Iya-iya Ma, Mama juga jaga kesehatan ya?"

"Pasti dong, udah sana tidur Mama matiin telpon nya"

"Bentar-bentar Ma, Devi mau curhat"

"Iya curhat tentang apa"

"Pemilihan ketua osis"

"Emang kenapa, emm, atau kamu mau jadi calon ketua osis"

"Nggak, bukan gitu maksudnya Ma, tadi Jihan sama Dira suruh aku ikut jadi calon ketos"

"Oh gitu, ya bagus dong ide mereka, Mama dukung seratus persen"

"Ah mama, Devi males ikut gitu-gituan"

"Gapapa kalo ga mau ikut, Mama dulu juga pernah ikut calon pemilihan ketua osis"

"Yang bener Ma, Mama gak pernah cerita, ceritain ya Ma, sekarang"

"...........................................,....................................................,..........................................,.......................................,............................"

"Emm, yaudah nanti Devi pikir lagi ya, Ma"

"Nanti mama bantu deh buat Visi dan Misi nya"

"Beneran Ma"

"Iya, sana tidur, Good Night"

D-----D

Pagi yang cerah mewarnai pagi yang indah, apaan gaje deh.

"Bibi, nanti devi pulang agak terlambat ya," ucap nya sambil sarapan pagi dengan sandwich kesukaan nya.

"Iya Non," ucap bibi, bibi juga ikut sarapan bareng devi di meja makan

"Oh iya bi, besok temenin devina ya beli tanaman di JJ florist"

"Siap Non"

D-----D

"Gimana Dev, jadi mau ikut kan, Lo?!" huh pusing sama orang yang satu ini, Jihan, baru aja nyampe di kelas langsung nanya-nanya aja.

"Apa? Mau ikut apa emang?" sekali-kali kerjain mereka ya kan

"Umur lo masih enambelas tahun, udah pikun gitu ya Dev," ucap Dira, enak aja pikun, ya wajar kali kalo manusia itu mudah lupa.

"Eh Dira, lo juga pelupa ya!" ucap Jihan, emang dira itu pelupa, terus jihan lah yang jelasin dari awal sampai akhir, huhh!!.

"Hehehe, wajar kali manusia mudah lupa"

"Tapi lupa, lo, tidak wajar"

"Emang lo gak pernah lup-pa," ucap Dira diselangi ucapan Devina.

"Hussttt, kalian mau ribut terus, ayo gue anter ke lapangan," ucap Devina.

"Udah-udah lupain deh yang tadi, sekarang, gimana lo jadi mau ikut daftar calon ketos gak?" jelasnya Jihan sambil memandang Devina.

"Iya-iya maaf udah bikin kalian ribut, emm, okey, Gue ikut daftar calon ketos"

✋✋✋
Sampai jumpa di next part.
V

ote dan Komen kalian jadi semangatku. Dan jangan lupa masukin ke perpusmu.
Cek profil kuy!!

DOUBLE D STORY [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang