un : kejenuhan

2.7K 221 20
                                    

"anya"

"hmm"

"ade lo udah dateng tuh"

Anya mengalihkan pandangannya ke luar cafe, ia dapat melihat dengan jelas keberadaan seseorang yang cukup menarik perhatian orang-orang.

Ia perlahan membuka helm yang menyembunyikan kesempurnaan wajahnya. Tanpa aba-aba seluruh pelanggan perempuan yang berada di sana mulai membicarakannya, membuat anya menghembuskan nafasnya berat. Lagi-lagi ia akan kembali menjadi pusat perhatian karenanya.

"udah sana, lagian bukan yang pertama kali lo menjadi pusat perhatian orang" ucap salah satu sahabatnya, lalita. Benar, ini bukan kali pertama.

"iyaa cepet ah lama" sambung kanaya

"kok lama-lama kalian ngusir sih? Sebegitu risihnya sama gue?"

"gausah mulai, gue tebas jugaa nih" memang sahabat kakaknya yang satu ini sedikit kasar, tapi tak apa. Jenaya.

"iyaa iyaa ah, see you guyss" anya membereskan laptopnya lalu melangkahkan kakinya keluar menghampirinya.

"lama ya?" tanya anya

"engga, langsung pulang?"

"lo udah makan? Kalo belum ayo gue temenin lo dulu aja"

Ia menggelengkan kepalanya untuk pertanyaan pertama anya, dan mengangguk untuk pertanyaan kedua.

"gila adiknya sweet banget, gue mau jadi pacarnya deh" ucap seseorang saat baru saja ia melewati anya yang sedang dipakaikan helm olehnya.

"adik kakak sama-sama cakep, pasti udah sold out lah, gausah mimpi"

"namanya juga usaha, udah ah berisik"

Salah satu perempuan yang memakai seragam mulai menghampiri mereka. Ia merapikan rambut, seragam bahkan memakai sesuatu pada bibirnya dalam sekejap

"maaf kak, mau tanya adiknya udah punya pacar belum ya?" ia bertanya pada anya

Anya sempat meliriknya dan tersenyum menanggapi pertanyaan yang hampir setiap hari ia terima.

"sorry, ini pacar gue" ia menggenggam tangan anya di depan perempuan berseragam itu, tak membutuhkan waktu lama, lalu ia pergi.

"udah gue gapapa, yuk jalan nanti keburu sore" ucap anya





»»»★★«««

Baru saja anya akan membuka pintu rumahnya, namun dengan cepat ia ingat bahwa kuncinya berada pada kanaya. Tidak mungkin ia kembali ke cafe, sedikit menunggu tak apa untuk anya.

"arionn" panggil anya

"hmm kenapa? Dikunci?"

"iyaa, gue lupa kuncinya sama kak nay"

"coba lo hubungin, gue di sini temenin lo"

"paling bentar lagi pulang, lo pulang aja gue di sini sendiri juga gapapa lagian tadi kan bunda lo udah nyuruh pulang"

Haruto mengeluarkan ponselnya dan terlihat sedang menghubungi seseorang,

"halo bunda"

"aku masih di rumah anya"

"aku tungguin anya dulu sampe kakaknya pulang yaa bunda, soalnya kuncinya dibawa kakaknya"

Comρlicαtҽd✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant