trente-cing

321 80 89
                                    

"Sebentar, nama sahabat kamu, anya?"

Lita membulatkan matanya, ia belum menyebutkan nama anya pada tara. Ah tolong, tolong semoga tiertta, setidaknya kakak tiertta tau keberadaan anya sekarang.

"Benar kak, anya pernah datang ke sini?" Tanya lita dengan airmata yang hampir di tarik paksa oleh rotasi.

"Iyaa, kakak inget. Waktu sebelum tiertta berangkat ke kalimantan, malemnya dia telepon kakak buat periksa seseorang"

"Halo dek? Kenapa telepon?" Tanya tara saat menerima telepon dari tiertta, ia bingung karena tiertta jarang sekali meneleponnya seperti ini.

"Tolong, kak"

"Kamu dimana? Kamu gak apa-apa kan? Kakak ke sana sekarang"

"Anya, kak. Tolong anya"

Anya? Siapa nama asing yang baru saja tiertta sebutkan barusan? Ah tara tau, sepertinya dia pacar tiertta.

"Ck ngagetin aja, bantuin apa? Pilihin kado? Atau pilihin makanan"

"Bukan, kak"

"Terus apaa tempat yang bagus buat ngedate? Atau-"

"Kak tara, tolongin anya kak. Dia pingsan kak, kak tara bisa tolong ke apartemen sekarang kak. Sekarang"

"Pingsan? Okee, kakak ke sana sekarang"

Tara bergegas menuju apartemennya, dan saat ia membuka pintu wajah panik tiertta menyambutnya di balik pintu.

"Kak tara?"

"Mana orangnya?", dengan cepat tiertta mengarahkan tara untuk menuju kamar milik tiertta.

Tara sesekali melirik tiertta saat sedang memeriksa perempuan pertama yang tiertta bawa ke apartemen mereka. Dan lihat, wajahnya bahkan terlihat lebih panik dari pada wajahnya saat mengetahui tara sempat adu tangan dengan salah satu perawat di Rumah Sakitnya.

"Siapa dek?" Tanya tara

"Hmm? Apanya?"

"Namanya siapa, pacar kamu ini"

"Anya- bukan, bukan pacar aku" jawab tiertta dengan sedikit tegas di akhir

"Bukan pacar tapi kok khawatir banget? Kamunya suka? Atau dianya yang berharap sama kamu?" Goda tara

"Aku yang suka", seketika tara memalingkan wajahnya untuk menatap tiertta

"Kenapa? Emang aku gak boleh suka sama cewe?" Ketus tiertta

"Alhamdulillah ternyataa adikku normal Ya Allah" tara bahkan mengusap wajahnya dan hampir bersujud syukur

"Eh siapa tadi namanya dek?"

"Anya" jawab tiertta singkat

"Aduuu secepat kilat yaa jawabnyaa"

"Keadaannya?"

"Ck kamu tuh, bercanda sebentar gak bisa ya? Hawanya seriuus mulu perasaan" tara manggantungkan infus anya ke penyangga.

"Keadaannya kak" tegas tiertta lagi. Suka hati tiertta saja lah.

"Kamu udah berapa lama deket sama anya dek?"

"Kak tara, keadaannya"

"Iya kakak mau tanya dulu kamu deket udah berapa lama, soalnya ini anya sekarang stres ringan dek, dia juga ada maag yang udah hampir kronis-"

Comρlicαtҽd✔Where stories live. Discover now