Chapter Fifteen

7.5K 807 104
                                    

Win sedang menyiapkan senjata-senjata yang akan mereka pakai ketika menjalankan misi nanti. Win juga sudah mengganti pakaiannya menjadi pakaian khusus berbahan elastis yang memudahkannya untuk bergerak. Bright yang sedang membaringkan dirinya di atas ranjang sibuk menatapi kekasihnya yang tengah memasukkan senjata-senjata miliknya ke dalam tas.

"Sayang tolong telepon Plan untukku." Pinta Win.

Bright segera mengambil ponsel dengan warna biru metalic milik Win dan mencari nomor telepon Plan. Bright sengaja men-loudspeaker panggilan itu agar Win bisa mendengar juga.

'Halo, jangan mengganggu.' Itu suara Mean. Jelas sekali kalimat bodoh itu berasal dari mulutnya.

"Dimana Plan?" Tanya Bright

'Untuk apa kau tanya-tanya dimana Plan? Apa Win sudah tidak membelaimu lagi?' Jawab Mean dengan sewot.

"Sewot seperti wanita sedang datang bulan saja. Win mencarinya."

'Dia sedang membeli kondom. Kenapa?!'

"Mean, tolong antarkan Plan ke mansion sekarang." Ucap Win.

'Heh? Enak saja. Kekasihku baru saja bebas setelah ditahan berminggu-minggu disana! Tidak, tidak bisa!'

"Ada misi dari tuan Suppasit dan harus dilakukan malam ini!"

Terdengar perdebatan antara Mean dan Plan di seberang sana yang membuat Bright dan Win terkekeh mendengarnya. Akhirnya, Mean akan mengantarkan Plan kembali lalu setelah itu ia akan melabrak tuan Suppasit katanya.

Bright menepuk ranjang disebelahnya dan meminta Win untuk berbaring sebentar.

"Kau akan pergi menjalankan misi tiba-tiba malam ini, jangan kembali dengan terluka." Ucap Bright.

"Aku tidak akan terluka."

"Bagus, jika sampai terluka aku akan memarahimu."

"Jangan meremehkan kekasihmu, Tuan Bright."

Bright mendengus lalu menarik Win mendekat untuk dipeluknya. Mengecup sekilas pucuk kepala, kening dan pipi kekasih setelahnya menatap lembut.

"Kau tau sayang, aku selalu mengkhawatirkanmu disaat kau melakukan misi sendiri tanpaku, aku tidak bisa menjagamu disaat pekerjaan kita berbeda."

Win tersenyum dan mengelus rahang tegas Bright. "Aku jadi ingin menikah denganmu sayang, ayo kita kawin lari sekarang, aku takut aku tidak kuat melihatmu yang perhatian seperti ini."

Setelahnya mereka berdua tertawa bahagia dan berciuman agak lama, setelahnya Bright mengantar Win ke mansion Mew untuk mulai menjalankan misi penting dan misi pertama untuk Gulf.

Sesampainya di mansion, Win dan Plan sudah siap dengan perlengkapan mereka. Gulf mendatangi mereka bahkan dia belum berganti pakaian, ia hanya menyiapkan senjata dibantu Nine dan Joong.

Plan membawa satu tas kecil berisi pakaian untuk dikenakan oleh Gulf. Sebuah pakaian tertutup seperti ninja dan juga kantong-kantong untuk meletakkan suriken dan kunai.

"Pakailah ini dan kau resmi menjadi 'Black Eagle's Assasin'."

Gulf mengambil tas yang berada ditangan Plan lalu ia berpamitan untuk berganti dikamarnya.

Saat ia sudah melepas pakaiannya dan hanya menyisakan celana dalam saja, tiba-tiba pintu terbuka tanpa izin. Mew masuk kedalam tak lupa menutup kembali pintu kamar dan menguncinya.

Gulf tersetak kaget, reflek ia menunduk memeluk tubuhnya sendiri dan jangan lupakan wajah merona yang menambah kesan manis dimata Mew.

Seketika Mew menggeleng dengan pemikirannya, ia hanya berniat untuk memberikan beberapa arahan untuk Gulf, seperti yang ia lakukan pada bawahannya yang lain, tapi tentu saja saat mereka berpakaian lengkap, bukan telanjang seperti saat ini.

MIGHTY LONG FALL [MewGulf] HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang