26

640 80 2
                                    

Baca kalau belum pelupa!!

Di tekan yah Patrick star nya. Tinggal tekan yampun, apa susah nya sih.

Hargai Penulis

Happy Reading
________

Sebulan telah berlalu, semua murid dan guru telah menyiapkan diri selama tiga bulan belakangan.

Dan hampir tiba waktu perang akan dimulai. Tepat saat bulan biru muncul lusa. Bangtan tentunya sudah berlatih keras sampai hari yang di tunggu tiba. Hubungan Yoona dan Yeonjun juga telah mencapai sebulan sejak Yeonjun menemani nya mendampingi Bangtan berlatih.

Satu sekolah telah mengetahui hubungan mereka berdua. Perlu kalian ketahui Yeonjun dan Yoona cukup terkenal sebelum mereka memiliki hubungan spesial. Mereka tentunya terkenal karena paras mereka yang sungguh luar biasa.

Saat ini Jungkook tengah memikirkan sesuatu yang sangat penting yang belum di beritahukannya pada sang Kakak dan Nenek nya. Ya, dia memikirkan tentang ucapan perempuan yang datang di mimpinya saat itu.

"Segeralah kalahkan Darkness supaya orang tua mu bebas"

Kalimat itu terus terngiang di benak anak itu. Apakah yang dikatakan gadis itu benar? Ia terus bertanya tanya setiap kali teringat kalimat itu. Jungkook memutuskan untuk segera memberitahukannya pada Yoona. Ia tak ingin memberitahukan pada Sun Hee terlebih dahulu karna takut memecah pemikiran neneknya itu.

Ia pun segera mencari dimana keberadaan Yoona.

****

Jungkook tengah berjalan mencari keberadaan sang kakak. Saat tengah berjalan, ia melihat Yeonjun yang sedang berdiri bersandar pada pilar koridor sambil menatap ke arah langit.

Jungkook segera menghampiri Yeonjun untuk menanyakan dimana Yoona karna notabenenya ia adalah kekasih kakak nya.

"Yeonjun"

Yeonjun menoleh dan menemukan Jungkook berdiri di samping nya. Ia menaikkan sebelah alis mengisyaratkan kata apa?. "Yoona noona dimana? aku tak menemukannya dari tadi" Jungkook bertanya karna memang tak menemukan Yoona sedari tadi.

Yeonjun menunduk dan menghela napas kasar lalu kembali menatap Jungkook yang menatapnya kebingungan. Ia menunjukkan keberadaan Yoona dengan dagunya. Jungkook mengikuti arah tunjukan itu yang berakhir pada seorang wanita yang tengah duduk menangis di tangga yang memang sedang sepi.

Jungkook menatap Yoona sendu, mengapa dia menangis seperti itu? pikir Jungkook. Ia segera menghampiri Yoona masih dengan tatapan sendunya.

Ia membawa Yoona ke dalam pelukannya, mengelus punggung Yoona pelan untuk menenangkannya. Setelah cukup tenang Jungkook merenggangkan pelukannya, lalu menatap kedua manik mata kakak nya itu.

"Noona kenapa menangis begini, hm? Apakah Yeonjun yang membuat noona seperti ini? Atau aku yang membuat noona menangis? katakan" tanya Jungkook.

Yoona menggeleng untuk semua pertanyaan Jungkook. Jungkook menghela napas, "Lalu kenapa jadi menangis seperti ini?" Yoona terlihat menunduk sebentar, lalu kembali mengangkat kepala menatap kedua manik mata milik Jungkook.

"Aku rindu Ayah dan ibu.." ucap Yoona pelan tapi masih bisa di dengar Jungkook. Ia menatap sendu kakak nya, seharusnya ia memberitahukan hal itu dari awal supaya kakak nya tak menangis seperti ini pikir Jungkook.

Jungkook kembali mengelus pelan punggung Yoona lalu berucap lirih. "Jangan khawatir noona karena ayah dan ibu masih hidup" Yoona sontak membenarkan posisi duduknya menatap intens adiknya.

"Jangan bercanda Jungkook, ini bukan waktunya bercanda" ucap Yoona. Jungkook kembali menghela napas yang kesekian kalinya. Ia sudah tau jika Yoona tak akan secepat itu percaya pada perkataan nya itu.

"Aku tau noona tak akan secepat itu percaya. Tapi, perkataan ku barusan itu sungguhan. Seseorang yang menjadi pelayan ibu meninggalkan memori terakhirnya padaku saat sedang tidur beberapa bulan yang lalu. Maaf aku baru mengatakannya sekarang" Jungkook menundukkan kepalanya karena merasa bersalah pada Yoona.

Yoona tak tega melihat adiknya, dia sudah percaya sekarang jika adiknya sudah seperti itu. Ia pun memeluk Jungkook dengan erat mengelus punggung sang adik agar merasa tenang. "Aku percaya. Jika ayah dan ibu masih hidup, dimana mereka sekarang?" Jungkook mengangkat pandangannya menatap sendu sang kakak. "Aku tak tahu. Yang jelas, orang yang memberitahukan hal ini mengatakan kita harus mengalahkan Darkness agar ayah dan ibu bebas"

"Baiklah kalau begitu, ayo beristirahat selama dua hari ini untuk memulihkan tenaga kita sebelum berperang!" ucap Yoona semangat. Jungkook terkekeh melihat semangat dari kakaknya. "SEMANGAT!" Seru Jungkook

Sedangkan orang yang dari tadi berada di balik dinding memperhatikan mereka berdua itu terlihat terharu. "Ahh, untung saja ada Jungkook. Aku tak tahu harus berbuat apa jika dia sudah begini. Aku memang kekasih yang buruk"


To Be Continue

Bab ini sudah di revisi, kalau masih ada typo mohon di maklumi.

Walaupun cerita nya sudah tamat, tolong tetap di vote. Setidaknya hargai kerja keras saya menulis cerita ini. Anda tidak vote berarti anda tidak menghargai saya sebagai penulis.


R e v i s i

Minggu,
13 Maret 2022

©Dybi_soon

The Chaos : Fight Or EscapeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang