20

692 77 5
                                    

Baca kalau belum pelupa!!

Di tekan yah Patrick star nya. Tinggal tekan yampun, apa susah nya sih.

Hargai Penulis

Happy Reading
________

Di sebuah ruangan terdapat beberapa orang yang sedang duduk berhadapan pada meja bundar. Orang orang itu sedang mendiskusikan sesuatu yang sangat penting dan baru mereka yang tau. Mereka adalah anggota Bangtan, Yoona dan kepala sekolah. Jungkook tidak bisa ikut dalam rapat ini karena ada kelas dan ia juga belum diperbolehkan ikut dalam rapat ini. Ada suatu alasan yang membuat mereka melarang Jungkook ikut dalam rapat ini.

"Jadi mengapa kau mengadakan rapat dadakan, Yoona" -Prof. Shin

"jadi ada sesuatu yang penting yang harus segera saya beritahukan" ucap Yoona. Ya, dia akan memberitahukan tentang surat yang didapatnya kemarin di taman. "Jelaskan"

"Kemarin saya mendapat surat yang saya yakini itu adalah surat dari Darkness" ucap Yoona yang membuat semua yang ada di ruangan itu membelalak kan matanya."Wahh.. Seriusan kamu?" itu Hoseok yang terlalu terkejut. Yoona mengangguk singkat lalu menundukkan kepalanya sebentar setelah itu kembali menengadahkan kepalanya.

"Isinya sebuah ancaman, dan ancaman itu yang membuatku cemas" ucap Yoona menatap satu- persatu orang di depan dan sampingnya. Yang lain mengerutkan dahi. "Ancaman seperti apa? Coba aku lihat suratnya" ucap Seokjin yang berada di sebelah Yoona. Yoona tampak mengambil sesuatu di dalam saku hoddie nya. Lalu mengeluarkan sebuah kertas lalu menyerahkannya pada seokjin.

Seokjin mengambil kertas itu lalu mulai membaca satu persatu kata yang tertulis dalam surat itu. Setelah membaca surat itu ia pun membeku, lalu menjatuhkan kertasnya ke meja. Yoongi yang berada di sebelah kanan Yoona sadar akan ekspresi Seokjin yang berubah. Segera saja ia mengambil kertas itu lalu membuka lipatannya. Yoongi yang biasanya biasa-biasa saja, kini membulatkan matanya.

'Halo Prof. Shin, ah tidak lebih tepatnya sahabat lama ku. Jika kau membaca surat ini, ini adalah ancaman dari ku.

Berikan dia padaku, aku tau dia ada di sekolah itu, jadi serahkan dia padaku. Jika tidak, berarti kau telah menyatakan perang. Camkan itu!'

Darkness


Semua terkejut saat Yoongi membaca surat itu dengan keras. Tenang saja, tak ada orang yang bisa mendengar mereka dari luar karena ruangan yang mereka gunakan untuk rapat itu kedap suara.

Prof. Shin lebih terkejut saat mendengar isi surat itu. Karena ia tertanda di surat itu, yang berarti ini ada hunbungannya dengannya. Semua mata kini menatap lekat Prof. Shin meminta penjelasan.

(Info : Maaf author lupa bilang Prof. Shin itu perempuan yah)

Prof. Shin menghela napas kasar. "Oke, baiklah aku akan menjelaskannya. Tapi jangan memberitahukan ini pada semua orang. Biarkan mereka mengetahuinya sendiri karena seiring berjalannya waktu pasti semuanya akan segera terbongkar"

Semua mengangguk. Prof. Shin mengatur napas nya lalu mulai membuka mulut ingin menjelaskan. "Jadi nama saya itu bukan Shin Sun Hee. Nama asli saya adalah.. Jeon Sun Hee, saya adalah ibu dari Jeon Junghyuk."

Semua tercengang dengan penjelasan dari Sun Hee barusan. Sementara itu Yoona terpaku mendengarnya, sebenarnya ia ingin sekali memeluk Sun Hee yang berstatus sebagai nenek nya itu. Tapi karena ia belum ingin membongkar identitasnya, ia berusaha menahan perasaan yang ia anggap 'rindu' itu.

Jimin sedang memikirkan sesuatu tentang isi surat tadi. "Hmm... tadi darkness mengatakan 'dia' di surat itu. Siapa orang yang dimaksudnya Prof. ?" tanya Jimin penasaran. Sun Hee menunduk sebentar, lalu kembali mendongak menatap lamat semua yang berada di depan meja bundar itu. Lalu kembali menghela napas kasar.

"Orang yang dia maksud adalah cucu ku, Pangeran Jeon. Dia mengincar kekuatan yang ada pada diri cucu ku." ucap nya sendu.

"Apa yang terjadi jika darkness mengambil nya?" tanya Namjoon penasaran. "Yang akan terjadi adalah... Dia akan mengambil alih dunia ini dan mungkin saja bumi juga ikut imbasnya" semuanya melongo dengan penjelasan barusan.

"Jadi Pangeran ada di sekolah ini yah?" tanya Taehyung yang sedari tadi diam. Semua mata teralih padanya. "Ah iya kau benar, apakah itu benar Prof. ?" mereka tak lagi memanggil Sun Hee dengan panggilan Prof. Shin karna tak tau harus memanggil Sun Hee dengan nama apa.

Sung Hee mengangguk. "Seharusnya dia sudah masuk tiga bulan yang lalu disini sesuai dengan munculnya elemennya." jelas Sun Hee. Taehyung teringat sesuatu."Eoh, bukan kah Jungkook juga baru masuk tiga bulan yang lalu?" tanya Taehyung yang teringat tentang Jungkook. Yang lain mengangguk.

"Jungkook siapa?"- Sun Hee

"Dia anak yang memenangkan pertandingan beberapa hari yang lalu"- Jimin

Sun Hee ber oh ria. Lalu kembali serius, "Kalian harus menemukan Pangeran lebih dulu dari mereka. Aku percaya pada kalian karena kalian adalah yang ditakdirkan bersama Pangeran yang menjadi orang ketujuh diantara kalian" 

"Dan Yoona, kau bantulah mereka mencari Pangeran. Mari kita lancarkan rencana kita menyelamatkan Pangeran" jelas Sung Hee serius. Mereka semua mengangguk, rapat telah selesai dan mereka pun melenggang pergi dari ruang rapat menggunakan teleportasi milik Yoona yang nyatanya lebih cepat dari milik Namjoon dan jimin.

.

.

.

.

.

Disisi lain Jungkook sedang rebahan di kasur nya, memikirkan sesuatu seperti biasa. Entahlah pikirannya akhir-akhir ini mengarah pada seseorang yang amat di kenalnya. "Oke sekarang aku sudah tau, Sepertinya Yoona noona memang kakak ku. Aku sudah sangat yakin sekarang." gumam Jungkook.

"Hoaamm Tidur ah" Jungkook pun tidur setelah memikirkan Yoona tadi.

Tanpa ia sadari ada seseorang yang menyeringai di balik jendela kamarnya.

"Wah.. wah.. Prince kau sungguh menikmati hidupmu yah. Tapi sayang sekali kenikmatan mu itu akan berakhir sebentar lagi"

Orang itu menyeringai setelah mengatakan itu lalu menghilang.


To Be Continue

Bab ini sudah di revisi, kalau masih ada typo mohon di maklumi.

Walaupun cerita nya sudah tamat, tolong tetap di vote. Setidaknya hargai kerja keras saya menulis cerita ini. Anda tidak vote berarti anda tidak menghargai saya sebagai penulis.


R e v i s i

Minggu,
13 Maret 2022

©Dybi_soon

The Chaos : Fight Or EscapeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang