Chap 33. The Devil Girls!

345 47 14
                                    

Happy Reading🌸



"Zevinnn!!!"

"Hot news hot newsss!!!"

"Zura jadi paacar loo?!!!"

"Benerann!!!"

Zevin yang lagi asik mendengar musik menoleh, Malas menjawab pertanyaan dari Ejak. Dia tak menggubris pria cerewet di hadapannya.

Danil yang baru masuk ke kelas langsung menghampiri 2 pria di sana. Teriakan Ejak tadi membuat dirinya benar-benar penasaran.

"Gercep banget Zevin," komentarnya.

"Vinnnn!!! Beneran???"

"Lu nembaknya dimana?"

"Lu ngga nyogok si Zura buat jadi pacar lo kan???"

"Atau lo sewa lagiii biar dia mau jadi pacar lo?" Tebak Ejak makin tak karuan.

Seisi kelas memperhatikan mereka dan hanya tertawa karena tuduhan-tuduhan tak berdasar Ejak.

Zevin menarik headshet di telinganya dan menatap Ejak tajam.

"Bisa Diem?" tanyanya

Ejak dengan polosnya menggeleng. Rasa penasarannya benar-benar besar akan teknik yang dilakukan Zevin untuk mengambil hati cewek itu.

Dia juga mau melakukannya pada Carol.

Zevin menghela napas berat, "lo mau tau apa?"

Mata Ejak berbinar, "Cara lo nembak Zura dan diterima Sama diaaa!!!"

Zevin memunculkan seringaianya.

"Sini-sini," pintanya dan Ejak pun mendekatkan diri dengan Senyum lebar.

"Lo nempel terus ama dia 24 jam, ikutin dia kemanapun dia pergi, telponin dia terus, usir semua orang yanh deketin dia."

"Gue yakin dah..."

"Yakin diterima kannn???" Jawab Ejak cepat

"Yakin di blacklist dari daftar calon pacarnya!"

Danil dan teman-teman yang lain terbahak karena kebodohan Ejak, pria itu benar-benar bodoh. Bagaimana dia bisa mendapat julukan Buaya di SMA ini? Tidak masuk akal.

"Gua benerannn astaga, Lu gitu siii Hiksss.." ucapnya sebal.

"Vinn, gua mau bicara sama lo.."

"Di taman belakang."

Rio yang ada diambang pintu berbalik setelah mengucapkan hal itu. Tatapan serius yang keluar dari Rio membuat orang-orang langsung terdiam. Zevin menghela napas dan beranjak dari tempatnya berdiri, menuruti permintaan teman baiknya. Tentu saja dia tau apa maksudnya.

Tak lama Zevin sampai di taman belakang yang memang tak ramai, Rio sudah duduk di bangku panjang yang tersedia disana, kakinya melangkah mendekati pria itu dan langsung ikut duduk Disampingnya.

"Kenapa?" Tanyanya to the point.

Rio menarik napas panjang, kepalanya menoleh pada Zevin.

"Lo jadian sama Zura?"

"As u can see."

"Lo suka dia?" Tanyanya lagi serius.

"Maybe..."

Rio menegakkan badannya dan menghadap Zevin. Ia tak puas dengan jawaban Zevin.

"Lo.."

"Jangan sakiti Zura," pintanya

Melody Of You [Ongoing]Where stories live. Discover now