14

3.2K 734 138
                                    


Ryujin memiringkan kepala saat menyadari ada orang berpakaian serba hitam berdiri di depan ruang rawat kamar junghwan.

"Ada yang ga beres."

Ryujin berjalan sembari meregangkan otot ototnya siap kapan saja akan memukul orang asing itu.

Ia tersentak saat orang itu mengeluarkan pisau dari sakunya yang bersiap untuk membuka pintu kamar junghwan.

Ini benar benar bahaya, junghwan hanya sendiri di dalam.

"WOIII, MAU NGAPAIN LO!" ryujin berteriak kencang, membuat orang itu kalang kabut dan memilih lari.

***

"Astaga. Serasa memecahkan gendang telinga."

"Bahasa lo." ledek jeongwoo.

Haruto hanya mengusap dadanya sabar, tolong lah jeong haruto sedang ingin merasakan bagai mana rasa berbicara baku sangat baku.

"Ryujin bukan?" ucap hyunsuk yang melihat ryujin berlari melalui pintu yang tengahnya terbuat dari kaca.

"Iya. Biar gue yang kejer!" ucap asahi cepat lalu menyusul ryujin.

"Lah emang siapa yang mau ngejar?" ucap jeongwoo keheranan dengan tingkah asahi.

"Biarin woo, namanya juga orang" ucap yoshi menyatukan kedua tangannya. Seolah olah tangan itu tengah berciuman.

"Apaan?" ucap jeongwoo juga ikut memperagakan apa yang di lakukan yoshi.

"Jangan bodoh deh woo." haruto langsung menjitak kepala jeongwoo "itu namanya orang pacaran."

Hyunsuk tak peduli ocehan mereka, ia sedang sibuk memandangi adik bungsunya dengan iba.

Kapan ia akan bangun, hyunsuk ingin melihatnya tersenyum lagi.

Hyunsuk mengalihkan padangannya pada junkyu yang hanya duduk diam di ujung ruangan, tanpa niat untuk merelai adik adiknya yang mulai bertengkar.

"Junkyu." panggil hyunsuk.

Junkyu menoleh ke asal suara, lalu tersenyum menanggapi panggilan itu.

"Sini deh" hyunsuk mengayunkan tangannya mengajak untuk mendekat.

Junkyu mendekat lalu berdiri di samping hyunsuk.

"Lo duduk deh." hyunsuk memberikan kursinya pada junkyu.

Junkyu hanya menurut, ia duduk di kursi dekat bankar junghwan.

"Pegang deh tangannya." hyunsuk meraih tangan junkyu lalu meletakkannya di atas tangan junghwan.

"Lo liatkan. hilang aja lo beberapa menit udah ada aja yang terjadi. Jadi jangan ngilang ngilang lagi ya." hyunsuk mengusap punggung adiknya itu dengan hangat.

Junkyu menatap junghwan yang diam benar benar diam, wajahnya pucat ada lingkaran hitam di mata sebelah kanannya, kepalanya di tutupi perban, bibirnya memar. Lengannya telapak tangannya juga di baluti perban dan bukan cuma itu saja perutnya sedang terluka parah.

Junkyu tak tega melihat adik kecilnya seperti ini.

"Huwaaa..." tak dapat membendungnya lagi, junkyu menangis kencang.

Our little brother [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang