20

3.1K 705 78
                                    


Selamat membaca..
Jangan lupa cek suhu sebelum masuk. Ga deng canda.









"Kenapa lo ga pernah dengerin kata kata orang, kali ini aja lo dengerin kata kata gue. Jual barangnya, ini semua juga buat lo kok." bentak hyunsuk.

Ia berdiri menatap junghwan penuh amarah.

Reaksi hyunsuk membuat junghwan terkejut, junghwan perlahan mundur, wajah hyunsuk sedikit berubah menyeramkan.

Apakah semua hantu, akan berubah seram ketika marah?

"Lo ga liat apa yang terakhir kali menimpa lo, karna ga mau dengerin kata orang."

"Di suruh berhenti kerja lo ga mau."

"Di suruh pulang cepet lo pulang malem."

"Lo kan tau, nyawa lo masih dalam bahaya karna pembunuhnya belum ke tangkep."

"Jadi kan lo bisa liat akibatnya, lo hampir mati."

Junghwan menunduk sangat dalam, ia takut hyunsuk seperti sekarang.

"Sekarang di suruh jual barang lo ga mau, uangnya lumayan untuk makan lo."

Suara ribut itu membuat jihoon datang dengan wajah penuh tanya.

Ia menghampiri junghwan dan berbisik padanya.

"Kenapa si boncel?"

"Lo gue denger ya." hyunsuk menunjuk jihoon dengan penuh amarah.

Jihoon terkejut, ia tersenyum kuda pada hyunsuk.

"Santai bang, sensi amat." jihoon menghampiri hyunsuk, ia memegang pundak hyunsuk mencoba menurunkan emosinya.

"Dari mata lo jelas kak, lo ga mau kehilangan barang-barang lo." ucap junghwan mengambil kardus isi barang barang hyunsuk lalu membawanya keluar.

Jihoon menatap punggung junghwan yang mulai menghilang.

"Lo kenapa kak marahin junghwan? dia masih kecil ga kasian?"

Hyunsuk menghela nafasnya.

"Gue nyuruh dia jual barang gue, tapi dia ga mau."

Jihoon membelalakkan matanya "wah gile lu kak, lo mau jual ipon pro mak lo!? mending kasih gue"

Jihoon langsung mendapatkan jitakan dari hyunsuk.

"Uangnya kan bisa buat makan si wawan." ucap hyunsuk kesal.

Jihoon mengusap kepalanya, tidak sakit sih, tapi usapan setelah di ketok itu seperti kebiasaan.

"Dia ga mau ya wajar, dia kasian sama lo, itu kan hasil tabungan lo selama tiga taun. Ihh seharunya lo bangga punya adek perhatian kaya gitu, bukannya di marahin." jihoon menunjuk nunjuk hyunsuk penuh penekanan, lalu ia berjalan ke kursi dan mendaratkan ekornya.

"Ga tau deh un, gue jadi serba salah."

Bruk!

Jihoon tak sengaja menyenggol kotak berisikan kertas kertas dari atas meja hyunsuk, hingga membuat isinya keluar berantakan.

"Elah nambah kerjaan aja lo." ucap hyunsuk malas dan malah balik membaringkan dirinya ke ranjang.

Jihoon turun dari kursi, berjongkok mulai mengutip satu satu kertas.

"bantuin dong." kesal jihoon, bukannya membantu hyunsuk malah tiduran.

"Siapa yang jatuhin, ya dia lah yang bersihin, selamat bersih bersih budak."

Bruk!

Satu kotak tisu melayang di udara dan tepat mengenai perut hyunsuk.

"Berisik." sarkas jihoon.

Our little brother [✓]Where stories live. Discover now