32

2.3K 630 129
                                    

Part yang membingungkan Jadi coba telaah baik baik ngongeeey:)





~our little brother~

Seseorang tengah bersembunyi di balik pagar dengan pandangannya yang tak luput Mandang panti.

"Hari ini hari terakhir lo hidup." Ujarnya sembari mengepal tangan kuat.

Ia langsung berdiri kala melihat junghwan keluar dari panti.

Langsung saja ia menyembah kaki junghwan.

"Maaf gue minta maaf, gue ga pantas hidup, gue bejat, gue bukan manusia. Mohon maafin gue.." lirihnya.

Namun kata maaf itu tak berpengaruh bagi junghwan, anak itu terus menatap lurus kedapan dengan wajah pucat Pasih miliknya.

"Lo boleh apain gue, asal maafin gue."

"Bunuh lo boleh." Jawab junghwan amat dingin.

Byunggon langsung berdiri, kemudian menggenggam tangan junghwan.

Namun junghwan langsung melepaskannya, mata merah miliknya menatap byunggon penuh kesetanan.

"LO SEHARUSNYA SEKARANG DI PENAJARA, KENAPA LO HADIR DI DEPAN GUE!"

Byunggon langsung menutup mulut junghwan dan membawa junghwan bersamanya, dengan paksa ia memasukkan junghwan kedalam mobil.

"Mau bawa gue kemana?" Tanya junghwan masih dengan intonasi yang sama, dingin.

"Mau ketempat dimana lo bisa maafin gue."

Tidak membutuhkan waktu lama, byunggon berhenti di depan makam umum, ia terus menarik junghwan dengan kasar.

Setelah sampai di tujuan, byunggon sujut di depan seluruh makam anak treasure.

"MAAF. DEMI APAPUN MAAFIN GUE!"

Junghwan masih dengan junghwan yang sama, diam, pucat berdiri di belakang byunggon seperti patung.

Byunggon menatap junghwan kesal, ada apa dengan anak itu kenapa sikapnya berbada.

Masa bodoh baginya, ia menarik junghwan dan menghadapkannya pada sebuah lubang menyerupai makam di dekat sebelas makam lainnya.

Petir tiba-tiba menggelegar, hari sudah mulai menjelang sore, dua insan disana tengah menatap lurus sebuah lubang.

Bugh~

"Tidur nyenyak."

Byunggon menusuk punggung junghwan, lalu mendorongnya masuk ke lubang, perlahan tapi pasti ia mengubur junghwan hidup-hidup, tanpa perlawanan junghwan hanya diam. Hingga akhirnya lubang berisikan junghwan itu benar benar terisi penuh.

***

Secarik sinar lampu mulai menguasai Indra penglihatan junghwan, rasa nyeri di pundaknya mulai terasa menjalar ke seluruh tubuh nya.

Ia ingin menggerakkan anggota tubuh nya, namun semua itu seakan terhalang sesuatu, ia mendongakkan kepalanya ke atas, kemudian mengerjab-ngerjabkan mata menghadap sekeliling ruangan.

Beberapa menit kemudian ia tersadar, langsung saja ia memberontak, ingin berteriak percuma mulutnya di tutupi lakban hitam, tangan dan kakinya di ikat dengan kencang.

Tepatnya sekarang ia sedang di ikat di sebuah kursi dan di kurung di sebuah ruangan kumuh di gedung lama di tepi hutan ujung kota.

"Udah bangun?"

Suara itu tiba-tiba muncul, ia menelisik seisi ruangan sampai akhirnya menemukan seseorang dengan selang besi yang ia bawa di tangan sebelah kanan.

Our little brother [✓]Where stories live. Discover now