Fourty Two

19.6K 2.8K 2K
                                    

Happy Reading ❤



Hari demi hari berlalu, dan semuanya sudah baik-baik saja. Ini sudah 2 tahun lebih semenjak hubungan Taeyong dan Jaehyun berakhir. Taeyong sudah bisa berdamai dengan hatinya sendiri. Dia sudah merelakan dengan apa yang telah terjadi. Dia sudah tidak lagi menangisi Jaehyun, dia sudah tidak lagi melamun memikirkan Jaehyun. Dia sudah benar-benar membuka lembaran baru di hidupnya.




Meskipun jauh di dalam hatinya, nama Jaehyun masih tersimpan rapi. Sama sekali tidak terusik oleh siapapun.




Taeyong menoleh ke arah pelayan saat seorang pelayan memberikan pesanan di mejanya. Ia mengucapkan kata terimakasih kepada pelayan itu sebalan pelayan itu pergi. Dan kemudian dia mengeluarkan ponselnya, dia mulai mengambil fotonya sendiri dan kemudian mengirimkan kepada adiknya, Rutinitas yang selalu ia lakukan sejak 2 tahun yang lalu ketika dia akan sarapan, makan siang ataupun makan malam. Ya dia mengerti, itu semua Mark lakukan karena Taeyong memang susah sekali untuk makan teratur. Pria mungil itu lebih memilih makan makanan manis. 



Dia cukup terlonjak kaget ketika sebuah bunga mawar merah tiba-tiba ada di depannya. Pria mungil itu kemudian menoleh ke belakang, dan tersenyum ketika melihat orang yang sudah satu tahun belakangan ini dekat lagi dengannya



"Maaf aku telat cantik. Sebagai gantinya ini bunga mawar untukmu."



Taeyong berdecak kesal, berpura-pura untuk marah. Namun kemudian dia tersenyum manis sambil menerima bunga itu, "Terimakasih. Mmm..  aku sudah memesankan makanan dan minuman untukmu." ucapnya, masih tersenyum manis kepada teman masa sekolahnya dulu.




"Akhir-akhir ini sangat melelahkan untukku." ucap Jonghyun, ia mengambil segelas jus jeruk di depannya dan kemudian meneguknya. Ia menatap kepada pria cantik di depannya itu, "Tapi benar-benar worth it. Film yang aku buat sukses besar. Aku berencana untuk merayakannya."




Taeyong terkekeh pelan kepada temannya yang juga merupakan seorang sutradara yang sangat terkenal. Setiap film yang dia buat akan sukses besar. Taeyong juga sebenarnya pernah ditawari oleh Jonghyun untuk menjadi aktor, tapi dia menolaknya. Dia hanya ingin fokus ke dunia modelnya. 

"Selamat ya, aku bangga kepadamu." 





Jonghyun terdiam, kemudian tersenyum. Menatap kepada teman dekatnya itu dengan tatapan dalam, "Kau tahu Taeyong, setiap kali kau bilang kau bangga kepadaku, semangat dan ego di diriku semakin meningkat. Aku ingin melakukan yang lebih baik lagi, agar kau selalu bangga kepadaku."




"Kau yang terbaik. Kau selalu yang terbaik. Semua orang sudah mengakui hal itu. Tapi jangan paksakan apapun. Aku akan tetap bangga kepadamu walaupun seandainya kau bukan siapa-siapa juga." ucap Taeyong, ia tersenyum manis. 




Jonghyun menarik tangan Taeyong dan menggenggamnya erat, "Lusa, aku berencana untuk merayakan semua ini dengan liburan di Jepang. Kau harus ikut denganku. Aku juga mengajak teman-teman yang lain. Jangan khawatir, aku sudah menyiapkan banyak sekali cookies dan susu strawberry untukmu." ucapnya, sambil terkekeh pelan.




"Aku akan melihat jadwalku dulu, jika aku tidak ada jadwal pemotretan, aku pasti akan ikut. Ah, aku tidak sabar untuk menikmati semua cookies dan susu strawberry gratis. Hehehe." Pria mungil itu terkekeh pelan, dan menjulurkan lidahnya kepada Jonghyun. Membuat Jonghyun langsung mengacak lembut rambutnya.





Truth or DareWhere stories live. Discover now