Twenty Six

26.4K 3.6K 1.2K
                                    

Short Update



Happy Reading:)




"Mengapa kau marah? Aku saja tidak marah saat kau memberikan perhatian kepada orang lain. Jadi kau juga jangan marah saat orang lain memberikan perhatian kepada kekasihmu ini."



Jaehyun terdiam, menatap kepada Taeyong, ia mengerutkan keningnya tidak mengerti, "Apa maksudmu? Aku memberikan perhatian kepada siapa? Aku sama sekali tidak memberikan perhatian kepada siapapun selain kepada kau!"



Taeyong tersenyum miris mendengarnya, ia kemudian memalingkan wajahnya ke sembarang arah dan memilih untuk memejamkan matanya. Dia merasa percuma untuk membahas tentang hal ini bersama Jaehyun. Sedangkan Jaehyun, dia juga langsung memalingkan wajahnya, fokus ke arah depan. Pria Jung itu langsung menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi.




Taeyong menggigit bibirnya pelan menahan isakannya agar tidak keluar. Ia merasakan air matanya mengalir di pipinya. Dia takut, dia benar-benar takut melihat Jaehyun sangat marah kepadanya. Dia takut jika Jaehyun akan berbuat kasar kepadanya.



Dan yang paling membuatnya takut adalah.... dia takut Jaehyun meninggalkannya.






~ToD~






Jaehyun memarkirkan mobilnya di tempat parkir gedung apartmennya. Ia menoleh kepada Taeyong yang masih memejamkan matanya, ia menghela nafasnya pelan dan kemudian turun dari mobilnya. Dan kemudian membukakan pintu mobil di samping Taeyong, "Sayang turun," ucapnya.



Taeyong membuka matanya perlahan, dia memang tidak tidur sejak daritadi. Dia hanya memejamkan matanya saja. Pria mungil itu mengusap air mata yang membasahi wajahnya. Ia turun dari mobil Jaehyun, dan langsung memalingkan wajahnya ketika tidak sengaja bertatapan dengan kekasihnya itu.



Jaehyun meraih tangan Taeyong dan menggenggamnya erat. Mereka berjalan masuk ke dalam gedung apartmen itu. Tidak ada pembicaraan sama sekali diantara mereka, mereka sama-sama terdiam. Taeyong tidak tahu mengapa Jaehyun malah membawanya ke apartmen pria Jung itu, namun dia sama sekali tidak bertanya ataupun menolak. Dia sebenarnya ingin sekali pulang ke apartmennya sendiri dan beristirahat.



Jaehyun membuka pintu apartmennya, dan menarik tangan Taeyong untuk masuk ke dalamnya. Ia menoleh kepada kekasihnya itu, "Aku buatkan dulu makan siang untuk kita. Kau tunggu dulu." ia melepaskan genggaman tangan mereka berdua, dan berjalan menuju dapur. Namun kemudian ia menghentikan langkahnya, membalikan badannya menatap kepada Taeyong, "Buang susu itu Taeyong. Aku bisa membelikanmu berapapun yang kau mau."


Truth or DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang