Eleven

52.3K 5.2K 3.5K
                                    

Happy Reading ❤

"Hyung, ak---- DAMN! FUCK! MATA SUCIKU TERNODAI!"

Mark memekik ketika melhat pemandangan tak senonoh di depannya itu. Dia melihat Taeyong sedang berciuman dengan Jaehyun, sambil tangan Taeyong berusaha untuk membuka baju Jaehyun. Dia terlalu terkejut melihat semua itu sampai dia menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Taeyong segera mendorong pelan tubuh Jaehyun yang menindih tubuh mungilnya. Dia benar-benar terkejut. Ia beranjak bangun, dan berdehem pelan. Menatap kepada adiknya yang kini masih menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Sedangkan Jaehyun, dia juga berdehem pelan, berusaha untuk menyembunyikan rasa malunya karena dipergoki oleh Mark hampir bercinta dengan Taeyong..

"Kalau mau masuk itu ketuk pintu dulu ih! Kebiasaan!!!" Taeyong menatap kepada adiknya dengan tatapan kesal, dia mengerucutkan bibirnya.

"Jangan salahkan aku!" Pekik Mark tidak terima, "Pintunya terbuka, jadi aku masuk saja! Dan mendapati kalian hampir membuat keponakan untukku!" 

Jaehyun terdiam sejenak, ia ingat jika tadi saat masuk dia tidak menutup pintu lagi. Jaehyun kemudian menoleh kepada Taeyong, "Sayang, aku lupa menutup pintunya.". Dan Taeyong tentu saja hanya bisa terdiam, dia tidak mungkin marah kepada presiden kampusnya itu. Jadi dia hanya bisa mengerucutkan bibirnya sebal.

"Lebih baik kalian lanjutkan saja. Buat keponakan yang banyak untukku. Aku mau pergi bermain. Bye!" Mark tertawa terbahak-bahak, dan kemudian segera berjalan pergi meninggalkan Taeyong dan Jaehyun berdua. Namun kemudian dia menghentikan langkahnya, menoleh kepada Taeyong, ia tersenyum menggoda, "Kau agresif sekali hyung. Aku khawatir baju Jaehyun hyung akan sobek karenamu."

"Ih apasih!!!" Taeyong memekik kesal, dia berjalan hendak mengejar Mark yang kini sudah berlari namun dengan cepat Jaehyun menahannya.

"Maaf sayang." Jaehyun menarik tubuh mungil Taeyong ke dalam pelukannya. Ia menciumi rambut pria mungil yang berada di dekapannya itu.

Taeyong mengangguk, ia membalas pelukan Jaehyun, "Mengapa kau bisa ada disini?"

"Aku sangat merindukanmu, jadi datang kesini. Aku pulang ke apartemenku hanya untuk mandi. Tadi Mark yang membukakan pintu dan menyuruhku untuk masuk saja ke kamarmu." ucap Jaehyun. Dia melepaskan pelukannya dan menangkap wajah cantik Taeyong, "Tadi kau bilang sedang bosan. Bosan kenapa sayang?"

"Mmm bosan saja. Aku ingin bermain." Taeyong tersenyum tipis. Ia mengusap lembut dada bidang Jaehyun yang masih tertutup kaus hitam itu.

"Kau mau bermain apa hmm?" Tangan Jaehyun masuk ke dalam baju Taeyong dan mengusap lembut punggung Taeyong. Ia mendekatkan wajahmu dan menciumi leher Taeyong.

"Apapun... Asalkan itu denganmu." Taeyong melepaskan kaus hitam yang melekat di tubuh seksi Jaehyun. Ia kemudian melingkarkan lengannya di leher Jaehyun. Mencium bibir kekasihnya itu membuat Jaehyun langsung membawa tubuh mungil Taeyong ke ranjang.

Bukankah Ten bilang jika ingin mendapatkan 'penis' Jaehyun dia harus agresif ya?

~ToD~



"Ahhh Ja...jaehyun.."


Taeyong mendesah ketika merasakan milik Jaehyun semakin membesar di lubangnya. Bahkan gerakan Jaehyun semakin cepat. Jaehyun mendongakan kepalanya, merasakan nikmat di bagian bawahnya. Ia menggeram rendah saat merasakan cairannya keluar, "Taeyong." dia sampai.


Taeyong memejamkan matanya, merasakan cairan hangat yang kini memenuhi lubangnya. Dia lupa.... dia benar-benar jika mereka bercinta tanpa memakai pengaman. Pria mungil itu membuka matanya ketika merasakan Jaehyun duduk di sampingnya. Dengan cepat dia menyampingkan tubuhnya dan memeluk Jaehyun,

Truth or DareDove le storie prendono vita. Scoprilo ora