Thirteen

41K 4.9K 3.5K
                                    

Happy Reading

"Baguslah. Itu artinya kita sudah merasa sama-sama nyaman dengan pasangan sekarang. Aku juga merasa sangat menikmati setiap waktuku dengan Taeyong. Jadi , kita tidak perlu bertukar lagi kan?"

Sontak, ucapan Jaehyun membuat semua orang yang ada disana sangat terkejut. Bahkan Taeyong langsung menoleh, dan menatap kepada Jaehyun dengan tatapan bingung. Apa Jaehyun berkata seperti itu karena cemburu kepada Ten dan Johnny? Tadi kan Ten bilang jika dia sering sekali bercinta dengan Johnny. Dan mungkin saja kan sekarang Jaehyun sedang berusaha untuk balik membuat Ten cemburu?

"Tidak! Setelah sebulan ini, kita akan kembali ke pasangan masing-masing." Ucap Johnny, tentu saja tidak setuju dengan apa yang Jaehyun katakan. Dia sama sekali tidak mau melepaskan Taeyong. Ia kemudian tersenyum, "Kau berkata seperti itu karena cemburu gara-gara Ten bilang berkali-kali bercinta denganku?"

Dan Ten pun langsung tersennyum lebar, ya ternyata umpannya berhasil. Jaehyun cemburu kepadanya. Tidak sia-sia dia berbohong tentang semuanya, ya dia memang bercinta dengan Johnny berkali-kali, tapi Johnny sama sekali tidak pernah mengatakan jika pria itu lebih menyukai bercinta dengannya dibandingkan dengan Taeyong.

"Tenang Jaehyun baby, setelah satu bulan ini, kita bisa bersama lagi. Jangan cemburu ya."

"Cemburu? Jangan bercanda. Kau bukan seseorang yang pantas aku cemburui." Jaehyun tersenyum tipis, ucapan Johnny dan Ten terdengar seperi lelucon untuknya. Sedangkan Taeyong, dia langsung melepaskan tangannya dari genggaman Jaehyun. Entahlah, dia merasa sangat kesal ketika tahu jika Jaehyun cemburu kepada  Ten.

Lucas dan Yuta hanya bisa tersenyum melihat semua itu. Mereka ingin tahu, drama percintaan apa yang akan terjadi di depan mereka. Bukankah ini sangat menyenangkan? Sedangkan Jaehyun, dia langsung menoleh kepada Taeyong, dan mendapati jika pria mungil yang ada di sampingnya itu sedang menunjukan ekspresi kesal sambil mengerucutkan bibirnya, "Sayang, kenapa hmm?"

"Tidak." ucap Taeyong dengan singkat.

Jaehyun hendak membuka mulutnya lagi untuk berbicara namun mengurungkannya ketika pelayan kantin membawa makanan dan minuman pesanannya. Dan Taeyong langsung mengambil milkshake strawberry dan meminumnya. Ia ingin melampiaskan kekesalannya ke makanan dan minuman. Setelah puas minum, dia langsung memakan spagetti yang Jaehyun pesankan untuknya. Pria mungil itu langsung memakan spagetti itu tanpa memperdulikan semua orang yang ada di sekelilingnya. Yang jelas saat ini, makanan dan minuman adalah sasaran yang tepat untuk meluapkan kekesalannya. 

"Sayang, makannya pelan-pelan saja." Jaehyun mengambil tissue, dan mengusap lembut noda makanan yang ada di sudut bibir Taeyong.

"Diam ih." Taeyong berdecak kesal.Sebenarnya sih dia langsung tersipu malu akan perlakuan Jaehyun kepadanya, tapi dia sedang kesal kepada Jaehyun, jadi dia harus bisa menahan dirinya. 

"Wah, ibu negara marah?" Yuta terkekeh pelan, menatap kepada Taeyong.

"Ibu negara ibu negara apa sih?! Aku bukan ibu negara!" Taeyong melirik sinis kepada Yuta. Jika saja dia sedang tidak marah, mungkin dia juga tidak akan berani bersikap seperti itu. Entahlah, tapi dia benar-benar merasa kesal ketika tahu jika Jaehyun bersikap seperti itu semata-mata karena ingin membuat Ten cemburu.

Jaehyun menghela nafasnya pelan. Ia kemudian berdiri, dan memindahkan semua makanan dan minuman mereka berdua ke meja yang kosong, "Kita pindah ke sana ya sayang. Kita makan berdua." ucapnya, mengusap lembut rambut Taeyong.

"Tidak mau!" Taeyong melipat kedua tangan di dadanya, ia memalingkan wajahnya ke sembarang arah. Ten hanya terdiam melihat semua itu, ia tersenyum tipis, memangnya Taeyong fikir dia siapa sehingga bisa merajuk kepada Jaehyun? Dia saja yang merupakan kekasih asli Jaehyun jika merajuk tidak pernah dibujuk apapun oleh Jaehyun, malahan selalu diabaikan. Apalagi Taeyong yang bukan siapa-siapanya Jaehyun, bisa-bisa langsung dipermalukan.

Truth or DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang