RICO AFRAN DAN LORA (2)

187 38 1
                                    

REVISI

Saat ada di kastil Rico terpesona melihat istana yang begitu luas dan besar. Untuk ke kamar mandi saja seperti lari lapangan beberapa putaran yang lelahnya minta ampun.

Sementara Afran sudah melihat liat dekorasi kuno di kastil itu,

Blora datang bersama Rey dan Pelangi mendekati Riko dan Afran.

"Kalian teman Lora?" Tanya Rey dengan nada bicara yang dingin.

Riko dan Afran sudah bisa menilai saat pertama kali bertemu dengan Rey pasti dia adalah Alpha yang mereka bicarakan sejak tadi sore,

Dengan cara Rey berjalan, berpakaian, dan memerintah sudah di pastikan dia adalah seorang pemimpin kastil ini.

"Lo Alpha Rey?" Tanya Afran.

"Anjir Ran lo yang sopan sama dia. Mau lo di kutuk. Maaf Alpha." Ucap Rico yang tunduk.

Pelangi dan Blora menahan tawanya agar tidak pecah,

"Saya bisa memaklumi kalian. Saya bisa mengacungkan  jempol pada kalian yang sudah berani melawan naung itu walaupun Naung itu lebih kuat dari kalian. Belum tentu manusia lain tak seberani kalian." Ucap Rey tersenyum.

Rico dan Afran sangat terkejut melihat Alpha itu tersenyum. Ketampanan Rey mampu mengalahi  ketampanan mereka berdua. Padahal saat di sekolah mereka di juluki dengan most wanted boy.

"Mantap." Ucap Afran melongo.

"Kalian bermalam saja di sini, besok kita antar kalian untuk pulang." Ucap Rey.

"I-iya Alpha, terimakasih penawarannya. Aku dan Afran akan bermalam di sini." Ujar Rico kaku.

Afran yang melihat Rico berucap aku-kamu menjadi merinding mendengarnya. Seperti tidak cocok berbicara formal seperti itu.

Blora dan Pelangi tertawa melihat kelakuan kaka kelasnya itu, sedangkan Riko sudah tercengang.

"Kalian ga usah ngomong aku-kamu. Gapapa saya mekalumi kalian. Sepertinya saya juga  ingin belajar ke kalian cara berbicara seperti manusia sekarang." Pikir Rey,

Riko dan Afran tersenyum senang karna ternyata Alpha itu tak seganas yang mereka kira. Bahkan Rey meminta untuk di ajari cara berbahasa anak milenial.

Blora dan Pelangi meragukan Rey by belajar dengan Afran dan Riko,

Rey sungguh salah guru.

"Alpha" panggil Blora. Rey pun menengok.

Rey melihat Blora, sebenarnya Blora ingin berbicara pribadi dengan Rey, namun ia tak berani ngomong,

Rey sudah tau apa yang Blora maksud, akhirnya mengundurkan diri,

"Kalian bisa liat liat sama Pelangi dan Arda, saya harus pergi," Pamit Rey di angguki oleh semuanya

"Oke." ucap Afran dan Rico berbarengan. Rey dan Blora pun meninggalkan mereka bertiga.

"Enaknya kita ajarin dia ngomong apa ya Rik?" Tanya Afran sembari berfikir,

"Jangan yang aneh aneh," Ketus Pelangi,

"Ngga ko paling bahasa bahasa pria, anjay," Balas Afran,

"Konyol lo Ran," Sela Riko,

***

"Alpha." panggil Blora. Rey menoleh kearah Blora.

"I-itu soal ka Riko sama Ka Afran,"

"Kenapa?" Tanya Rey.

"Mereka ga akan-"

"Aku udah tau semua, jadi jangan khawatirkan soal itu," Potong Rey,

Blora tersenyum lalu mengangguk,

"Ada apa?" Tanya Rey melihat Blora menatapnya,

"Kenapa kamu ga pernah ngabarin aku lagi lewat Pelangi?" Tanya Blora cemberut,

Rey tertawa kecil, "kamu kangen hmm?"

'askakajsj kenapa ganteng banget sii!!' batin Blora bergejolak,

"Kenapa ga ngomong langsung aja kalo aku ganteng?" Goda Rey yang tau apa yang sedang Blora pikirkan,

"Eh apaa sii, jangan coba coba baca pikiran ku ya! Ga sopan tau," Kesal Blora,

Blora meninggalkan Rey sendiri, ia memutuskan untuk pergi makan malam bersama teman temannya,

"Ra dari mana aja?" Tanya Afran,

Mereka sedang di meja makan untuk menunggu makan malam,

"Eum itu-"

"Dari mana lagi kalo bukan sama Alpha Rey," Sela Pelangi,

"Pelangi."

"Ga salah kan Ra?" Goda Pelangi,

"Arda kemana Nggi?" Tanya Rey yang baru saja tiba,

"Lagi obatin tangan ka Riko, kayanya luka deh,"

"Kita disini," Ucap Arda baru saja tiba,

"Yaudah yu makan laper banget," Kata Afran,

"Ran lo kebisaan banget!" Kesal Riko, sejujurnya Riko masih takut sama Rey,

Rey terkekeh, "jangan takut, saya ga gigit kok,"

"I-iyq Alpha,"

"Bapa bapa banyak tingkah," gumam Blora,

"Kenapa Ra?"

"Ngga,"

"Saya mau tanya, Lora kalo di sekolah ga suka deket deket sama cowo kan?" Tanya Rey yang seakan posesif terhadap Blora,

"Apa sii tanya tanya gitu?" Tanya Blora,

"Kenapa kamu ga suka?"

"Bu-bukan gitu, terserah kamu deh," Kata Blora cemberut,

Rey tertawa kecil, "kenapa cemberut, mau saya cium?"






Bersambung..

Follow ig @alyl2403_
@lembaran_tyaraaly

Two Worlds [REVISI]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora