BILA KHAWATIR?

226 43 1
                                    

"Riko mengalami pendarahan yang cukup parah, sekarang dia koma." Ucap Juna.

"APA?" Afran benar benar terkejut,

"Gila arghhh." Umpat Afran.

***

Keesokan harinya mereka sekolah ssperti biasa namun bedanya Riko tidak ada di samping mereka,

"Sepi banget ga ada Riko." Ujar Juna.

"Iya Riko kapan sebuh si!" Kesal Afran.

"Doain aja semoga Riko cepet sembuh." Ucap Laskar.

"Kita harus cari donor darah juga buat Riko." Ucap Sarka serius.

"Emang pihak rumah sakit gaada?" Tanya Juna.

Sarka menggeleng kecil,

"Kak? Kak Riko kenapa?" Tanya Bila tiba tiba datang dan sedikit panik.

Mereka pun menoleh ke arah empat gadis yang ada di hadapan mereka.

"Riko masuk rumah sakit Bil." Jawab Afran lemas.

"HAH? KO BISA?" Ucap Blora kaget.

Juna dan afran pun menceritakan kejadian semalam

"Kalian gapapa kan?" Tanya Blora dan melihat ke arah Sarka.

Sarka mengangguk,

"Terus kalian belum nemu donor darah buat kak Riko?" Tanya  Pelangi.

Mereka menggeleng.

"Emang apa darah golongannya?" Tanya Catrin.

"AB." Ucap Sarka.

"Donorin darah gue aja, gue juga AB." Kata Bila cepat.

"Hah serius lo Bil?" Tanya Laskar.

"Iya kak. Ayo cepet kak kita sekarang aja ke sana nya."

"Kan masih sekolah Bil." Larang Cantrin.

"Gapapa, ayo kak." Bila benar benar ingin menangis entah mengapa.

"Cabut." Kata Sarka.

"Juna sama Catrin, Pelangi sama Afran,Bila sama Sarka, gue sama Lora" Ucap Laskar yang sudah sampai di parkiran.

"Gue sama Lora." Tolak Sarka dingin.

"Tumben." Bisik Afran melirik Juna.

"Ck yaudah ayo cepet sebelum terlambat." Laskar hanya busa mengalah,

"Naik." Kata Sarka pada Blora.

Setelah di rumah sakit Bila langsung mendonorkan darahnya untuk Rico.
Mereka menunggu hasil lab itu dari dokter.

Setelah menunggu lama akhirnya dokter mengabari keadaan Riko,

"Keluarga pasien?" Tanya dokter.

"Iya dok." Ucap Bila.

"Masa kritis pasien sudah lewat. Dan hanya menunggu pasien sadar saja." Ucap dokter.

"Syukurlah,"

"Apa udah boleh di tengok dok?" Tanya Afran cepat

"Silahkan."

"Ko lo kapan bangun ko." Bisik Afran.

"Kita kangen lo ko." Timpal Juna.

"Kak? Kakak baik baik aja  kan kak?" Tanya Bila

Mereka lah yang paling terpukul saat melihat Riko seperti itu.

Setelah beberapa lama di ruangan Riko, mereka memutuskan untuk pulang . Karna takut terlalu sore di perjalanan.

"Yaudah kita pulang  dulu ya kak. Nanti kita  ke sini lagi." ucap Bila.

Setelah keluar ruangan Rico mereka pun pergi ke sekolah lagi untuk mengambil tas mereka.
Mungkin sekolahnya sudah bubar karna mereka lumayan lama di rumah sakit.

Blora benar benar bingung, ada apa dengan Sarka kenapa ia selau mau dekat dengannya. Setelah kejadian Tauran bulan lalu Arda benar benar merubah kehidupannya.

"Lo khawatir Bil?" Tanya Afran.

"Ah ngga biasa aja." Alibi Bila.

"Bohong tadi aja udah mau nangis." Goda Juna.

"Apaan si lo ka!" Ketus Bila yang sudah memerah wajahnya akibat malu.

Di sisi lain Laskar sedang bersama Sarka.

"Sar sebenernya lo suka ga si sama Lora?" Tanya Laskar.

"Ngga."

"Kok lo deket banget?" Tanya Laskar,

"Gue cuman mau jaga dia aja, gue ga mau dia kenapa kenapa."

"Maksudnya kenapa kenapa gimana?"

"Lo inget kan kejadian sebulan lalu, Ujang nyulik Lora." Kata Sarka,

Laskar mengangguk,

"Gue takut dia kenapa kenapa, karna yang Ujang tau dia deket sama kita terutama gue, dan dia bakal jadi inceran Ujang terus,"

"Maksud lo Ujang taunya kalo Lora itu pacar lo, makanya dia ngincer Lora?" Tanya Laskar,

Sarka mengangguk,

"Lo yakin lo cuman sekedar ngelindungin dia doang?" Tanya Laskar,

"Kenapa lo nanya gitu?"

"Abis lo kaya yang suka sama dia," Ucap Laskar,

"Lo cemburu?"

Bersambung
Follow ig @alyl2403_

Two Worlds [REVISI]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن