19. Jumlah Pelaku

1.4K 436 100
                                    

여러분 안녕하세요!
Assalamualaikum!

Karena kemarin hari terakhir ulangan, jadi update lagi deh,🎉

Happy Reading ....

****

"HAH? APA?!"

"Daniel ditabrak mobil?" Geonu bertanya, memastikan jika dia memang benar-benar tidak salah dengar. "Gimana bisa? Bukannya lo selalu jagain dia?"

Euijoo menghela nafas berat. "Salah gue sih, gue ninggalin dia sendiri sebentar di halte tadi," jawabnya lirih.

Sekarang mereka —Geonu, Nicholas, Jaebeom, Jimin, dan Euijoo— sedang berada di depan ruangan UGD. Euijoo yang tadinya tidak sengaja melihat Geonu langsung berinisiatif menghampiri.

"Gimana ceritanya bisa ketabrak sih?" Jimin ikut-ikutan melontar pertanyaan. Oh ayolah ... kabar Jaeho yang masih berada di dalam ruang UGD itu saja belum diketahui, sekarang malah dapat berita jika Daniel ditabrak mobil.

Tidak bisakah dirinya tenang sehari saja untuk liburan tanpa ada korban yang berjatuhan setiap harinya? Ya walaupun Jimin baru-baru saja mengenal mereka, tapi ia juga merasa khawatir.

"Ceritanya gue ngajak dia jalan-jalan ke kebun binatang, pas sampe di halte dekat persimpangan jalan yang ada patung itu, gue ingat kalo gue lupa bawa dompet." Euijoo mengurut batang hidungnya, ia benar-benar merasa bersalah pada Daniel.

"Gue suruh dia nunggu di halte itu dan gue balik sebentar ke hotel buat ngambil dompet, eh pas gue balik lagi ke halte itu ... dari kejauhan gue liat ada orang pake pakaian serba hitam ngodorong Daniel ke jalan raya dan mobil yang kebetulan lewat dengan cepat langsung nyambar badan Daniel," cerita Euijoo dengan mata berkaca-kaca. Walaupun Daniel menyebalkan, tapi Euijoo tidak tega melihat bocah SMP itu tidak sadarkan diri dengan tubuh berlumur darah.

"Terus sekarang dia ada di mana? Keadaannya gimana?" Jaebeom bertanya.

"Dia udah dipindahkan ke ruang rawat, tangannya patah, keningnya luka, dia gak pa-pa tapi semenjak dia sadar dari pingsan, dia gak berhenti muntah darah. Gue jadi khawatir buat ninggalin dia sendiri," jawab Euijoo.

"Kalo lu khawatir, ngapain lu sekarang ninggalin dia, Bambang?" Nicholas yang sejak tadi menyimak akhirnya buka suara.

"Dia minta dibeliin susu tadi, lagian sekarang dia masih tidur kok. Eh, udahan ya, gue duluan, takut Daniel kebangun." Euijoo mengangkat kantong plastik berisi susu kotak di tangan kanannya kemudian menepuk pundak Geonu pelan. "Semoga Jaeho baik-baik aja ya."

Geonu mengangguk, setelahnya Euijoo berlalu meninggalkan empat orang tersebut.

Suasana mendadak hening, ke empatnya hanyut dalam pikiran masing-masing.

"Eh? pelakunya ada berapa sih?!" tanya Jimin gregetan. "Kok bisa ada dua korban dalam waktu yang bersamaan di tempat yang berbeda?"

"Keknya emang gak satu orang deh." Nicholas membuka suara, ia ingat kejadian yang menimpa Seon dan Hanbin sekitar dua minggu yang lalu, saat keduanya diserang oleh dua psikopat. Nicholas mengetuk dagunya. "Bisa jadi ... dua atau lebih mungkin?"

Jaebeom diam-diam mengernyit, ia hanya tahu salah satu pelakunya. Dirinya benar-benar tidak tahu jika pelaku tersebut mempunyai rekan, sungguh ini di luar dugaan Jaebeom.

Pintu ruangan UGD tiba-tiba terbuka dan keluar sosok berjas putih dari dalamnya. Sontak Geonu, Jimin, Jaebeom, dan Nicholas mendekat ke arah pemuda paruh baya tersebut.

Weliweli Island ft I-Land [End]Where stories live. Discover now