2. Patung di Pertigaan Jalan

3.2K 704 256
                                    

안녕하세요 여러분!
Assalamualaikum!

Happy Reading ....

****

"Akhirnya gue bisa liburan bareng dengan Kak Euijoo setelah sekian lama berharap dan gue seneng banget. Kak Euijoo seneng gak?"

"Sebenarnya gue lebih senang kalo lu gak ikut."

Pemuda Korea Amerika itu terkekeh mendengar jawaban Euijoo yang terdengar agak pedas. Dengan langkah riang, ia mencoba mensejajarkan langkahnya dengan langkah Euijoo. "Ciee~ Kak Euijoo pura-pura gak suka kehadiran gue, nih?"

Euijoo mendelik. Pemuda berumur empat belas tahun di sampingnya ini benar-benar berisik dan cerewet sejak tadi. Ingin rasanya ia menyuapkan kaos kakinya yang sudah dua Minggu tidak dicuci ke dalam mulut pemuda tersebut agar pemuda itu diam.

Sekaligus pingsan.

Dia Daniel, anak dari tetangga barunya Euijoo yang pindah sepuluh tahun yang lalu —dan itu artinya tidak baru lagi. Sejak kepindahannya sepuluh tahun yang lalu, Daniel gemar sekali mengganggu dan menjahili Euijoo hingga Euijoo naik pitam.

Itupun Daniel lakukan mungkin karena kesepian sebab dia adalah anak tunggal dan Euijoo mencoba memaklumi itu.

Tapi jika setiap hari diganggu, apa yang harus dimaklumi? Euijoo muak juga lama-lama.

"Gue tau perasaan Kak Euijoo saat ini, tapi gue pura-pura gak tau aja."

Euijoo diam tidak merespon. Biarlah bocah tersebut terus berceloteh, nanti jika sudah lelah dia bakal berhenti sendiri. Mungkin.

"Dari sekian banyak orang tapi gue yang diajak liburan. Itu artinya Kak Euijoo senang kan dengan gue? Benarkan? Kan, kan?"

Euijoo menepuk pelan keningnya. Sejak kapan ia mengajak Daniel liburan bersamanya? Apakah bocah itu tidak sadar jika dia lah yang memaksa ikut hingga merengek-rengek kepada orangtuanya dan Euijoo?

Bocah menyebalkan.

"Nah kan Kak Euijoo diam, itu artinya Kak Euijoo senang dengan kehadiran gue, tapi Kak Euijoo malu mengakuinya."

Tolong, Euijoo ingin muntah sekarang. Daniel benar-benar kepedean!

"Harusnya Kak Euijoo itu bersyukur bisa liburan bareng gue, secara 'kan gue tetangga yang baik."

"Ganteng lagi."

Euijoo masih diam.

"Banyak orang di luar sana yang berharap bertemu sama gue loh Kak, dan Kak Euijoo masih gak bersyukur bisa tetanggaan dan liburan bareng gue?"

Euijoo mendadak migrain. Kenapa bocah empat belas tahun ini begitu menyebalkan?

Siapapun tolong culik manusia dengan nama Daniel ini sekarang!

"Loh kok berhenti, Kak?" Daniel sontak menghentikan langkahnya kala melihat Euijoo berhenti melangkah.

Euijoo menggaruk pipinya. "Bukannya tadi kita disuruh baca peraturan di pintu gerbang bagian dalam 'kan?"

Weliweli Island ft I-Land [End]Where stories live. Discover now