40. Sendirian

1.7K 418 166
                                    

여러분 안녕하세요!
Assalamu'alaikum!

Kalian ingin akhiran yang bahagia? Kenapa?

Hehehe, 1 part menuju ending.

⚠️3000+ kata⚠️

Happy Reading ....

*****

Perlahan mata Geonu terbuka, ia mengerjap pelan ketika cahaya langsung menyerbu matanya.

Geonu memegangi kepalanya yang pusing. Dia bingung, perasaan, tadi dia berjuang untuk keluar dari pulau Weliweli bersama teman-temannya tapi kenapa sekarang dia malah terbangun di atas kasur? Dan ... memakai pakaian tidur?

"Jadi itu cuman mimpi?" gumamnya dengan suara yang terdengar serak. Sedetik kemudian ia tersadar bahwa ada sesuatu yang menutup mulut dan hidungnya. Dengan gerakan lambat karena tangannya terasa kebas, Geonu menarik benda tersebut dan saat itu juga udara segar sekaligus bau obat-obatan langsung menyambut area pernafasannya.

"Ma-masker oksigen?!" Matanya terbelalak ketika mengetahui apa yang menutup mulut dan hidungnya tadi. Geonu menatap ke seluruh sudut ruangan, ini bukan kamarnya!

Geonu mulai panik ketika menyadari adanya alat pendeteksi detak jantung yang tersambung pada tubuhnya, selang infus di punggung tangannya, dan alat-alat lain yang Geonu tidak tahu apa fungsi dan namanya. Ia juga baru sadar kalau pakaian yang dikenakannya bukanlah pakaian tidur, tapi pakaian rumah sakit!

"Maksud lo sekarang kita ada di alam bawah sadar? Atau ini hanya mimpi karena kita yang asli sedang koma? Atau ... sebenarnya kita udah mati dan tubuh kita yang ini cuman arwah yang terjebak?"

Tiba-tiba saja ia teringat kalimat tanya Nicholas saat mereka sedang menembaki manusia kanibal di pulau tersebut. Apa ... kejadian itu memang hanya mimpi karena dirinya sedang koma? Tetapi memangnya apa yang menyebabkan Geonu sampai koma?!

Terus teman-teman baru dan sahabatnya itu kemana?! Apa mereka juga koma?

Tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka, memperlihatkan wanita cantik dengan pakaian putih khas rumah sakit sedang mendorong meja stainless beroda. Melihat Geonu yang menatapnya lekat, wanita itu terkejut, buru-buru masuk, dan memencet-mencet tombol merah di dinding tidak jauh dari kasur Geonu.

Geonu diam saja karena badannya terasa pegal-pegal, matanya terus menatap pergerakan suster tersebut.

Tak beberapa lama datang seorang dokter laki-laki dan dua suster ke ruangan itu. Geonu sama sekali tidak mengeluarkan suaranya ketika orang-orang berpakaian putih itu memeriksa keadaannya dan melepas beberapa alat dari tubuhnya. Dia masih bingung dengan apa yang terjadi.

"Breaking news, remaja laki-laki yang diduga korban tenggelamnya kapal ILND ditemukan penduduk asli pulau Kurkur terdampar di pinggir pantai empat bulan yang lalu, hari ini berhasil diidentifikasi."

Geonu mengernyit ketika tidak sengaja mendengar suara berita dari televisi kamar rawat yang memang menyala. Kapal ILND? Apa Geonu salah dengar, ya?

"Dok, di luar ada pembesuk yang mengaku sebagai keluarga pasien. Apakah sudah diperbolehkan masuk?" Seorang perawat membuka pintu dan bertanya.

Dokter yang sepertinya telah menyelesaikan tugasnya memeriksa Geonu itu mengangguk pada sang perawat kemudian menoleh ke arah Geonu dan tersenyum hangat. "Ternyata kamu anak yang kuat, keluargamu pasti sangat senang saat tau kamu masih hidup."

Weliweli Island ft I-Land [End]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora