30

5.1K 132 8
                                    

Seperti biasa pagi ini Dara sudah menyiapkan sarapan dan baju kerja untuk suaminya, sementara Kina sudah bersiap untuk berangkat kuliah.

Karna pulang cepat, Rafa mengajak Dara untuk ikut ke kantor bersamanya, daripada istrinya ini cape mengerjakan pekerjaan rumah.

"Kak Rafa aku nebeng ya ke kampus," ujar Kina sambil melahap makanannya.

"Temen yang biasa jemput kamu kemana emang?" tanya Rafa.

"Ada sih, cuman aku pengen berangkat bareng kak Rafa." Kina hanya tersenyum bebas.

Melihat Kina yang makin hari makin mencari perhatian kepada Rafa membuat Dara sedikit cemburu. Entahlah namun hatinya berkata bahwa tidak ada yang beres dengan Kina ini.

"Kak Dara dirumah aja kan?" tanya Kina yang mengharapkan jawaban iya.

"Kakak ikut kak Rafa ke kantor." Dara menjawab seadanya.

"Loh kok ikut?" jawab Kina reflek kaget.

"Kenapa kok kaget gitu?" Dara curiga, kenapa tiba-tiba Kina bertingkah seperti ini.

"Eh ga pp kak hehe." Kina melanjutkan makannya, dengan wajah yang kurang nyaman. Padahal tadinya ini kesempatan dia untuk berduaan dengan Rafa, namun gagal karna Dara ternyata ikut.

Setelah mereka selesai makan, mereka pun pergi bersama. Saat akan naik ke mobil, tiba tiba Kina ingin duduk didepan bersama Rafa, Dara yang melihat itu langsung kebingungan.

"Kina kok didepan?" tanya Dara bingung.

"Loh emang gaboleh ya?" jawab Kina sinis.

"Kamu dibelakang, itu tempat kakak."

Mendengar percakapan mereka, Rafa pun menghampiri.

"Kenapa lagi?" tanya Rafa yang melihat Dara dan Kina tengah memegang pintu mobil.

"Aku mau didepan dong duduknya," ujar Kina to the point.

"Ga bisa, kamu di belakang," jawab Rafa sembari menuntun Kina untuk duduk dikemudi belakang.

Kina merasa jengkel akibat ulah Rafa, ia hanya mengendus nafas kasar sepanjang perjalanan. Otaknya terus berfikir bagaimana caranya agar dia bisa kembali akrab dengan Rafa.

Bagaimana pun Rafa harus kembali ke tangan Kina sepenuhnya. Ia harus menemui seorang untuk membantu rencananya kali ini. Kina pastikan rencana ini akan berhasil.

"Udah nyampe," kata Rafa

"Eh iya kak" Kina langsung turun tanpa memberi salam pada Rafa dan Dara biasanya ia tidak lupa untuk itu, mungkin karna masih marah.

Selepas mengantar Kina mereka pun menuju kantor, jadwal Rafa hari ini hanya menandatangani berkas berkas penting dan selebihnya tidak ada, jadi mungkin ia akan sebentar di kantor.

"Duduk dulu sayang," Kata Rafa mempersilakan Dara untuk duduk disofa.

Menunggu Rafa yang sedang sibuk dengan kerjaannya, Dara memilih untuk membuat susu hangat kesukaannya tak lupa kopi untuk Rafa.

"Ini mas."

"Makasih sayang" ujar Rafa tersenyum.

Saat sedang nikmat menyeruput susu hangat, ada panggilan masuk yang membuatnya membuka handphone.

"Panji" katanya dalam hati

Dara merasa heran kenapa Panji tiba-tiba menelponnya, bukankah ini nomor baru Dara dan kenapa panji bisa tau. Mungkin ada sesuatu yang ingin ia sampaikan, siapa tau panji akan menikah.

Married With Ex Boyfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang