28

3.4K 151 11
                                    

Kina sedang sibuk dengan belanjaannya yang tadi ia beli dengan Dara. Ia sedang menata beberapa makanan dan mencoba kembali baju yang tadi sudah ia beli.

Di cermin Kina terus bersolek saat mencoba lingerie yang tadi dibelinya. Warnanya yang begitu mencolok menurut pandangan mata membuat Kina semakin menyukainya.

"Cantik juga aku pake ini," ujarnya memuji diri sendiri.

Tanpa pikir panjang Kina langsung mengganti bajunya dengan lingerie tersebut. Tampaklah kaki yang jenjang dan lengan yang pendeknya sebawah bahu.

Tidak lupa Kina menyemprotkan parfum ke baju dan badannya. Malam ini ia ingin terlihat beda, jarang jarang kan ia bisa memakai baju seperti ini. Kesempatan untuk bisa mewujudkan memakai baju ini, karna saat dirumahnya kedua orang tua Kina melarang memakai pakai pakaian minim.

"Saatnya ngerjain tugas," ia membuka laptop sambil berbaring diatas tempat tidurnya.

Baru beberapa menit mengerjakan tugas sepertinya Kina kurang paham dengan materi tersebut, ia memutuskan untuk meminta bantuan kepada Rafa karna kebetulan jurusannya sama.

"Mending aku minta bantuan kak Rafa aja deh." Kina beranjak dari kasur dan menuju kamar Rafa.

Didalam kamar Rafa sedang melihat berkas pekerjaannya sembari menunggu istrinya yang sedang berdandan. Untunglah malam ini Rafa sudah tidak ada kerjaan lagi karna ia sudah merapel nya tadi sore.

Tok tok tok

"Siapa mas?" tanya Dara yang sedang bercermin.

"Kina paling." Rafa meletakkan kertas kertas dan membuka pintu.

Sontak mata Rafa langsung terkejut melihat penampilan Kina malam ini, bajunya sangat minim dan mengganggu pandangannya.

"Kak bantuin aku ngerjain soal dong," pintanya sambil tersenyum menatap Rafa.

Karna penasaran Dara langsung menghampiri Rafa dan ia pun ikut terkejut melihat penampilan sodara Rafa ini.

"Loh Kina kok baju kamu gini si?" Dara sedikit meninggikan suaranya, ia khawatir suaminya akan tergoda apalagi badan Kina yang bagus dan jenjang.

"Emangnya salah ya kak?" ia menjawab dengan enteng.

"Ganti baju kamu Kina," tegas Rafa

"Kenapa sih kak emang salah ya? Lagian dirumah juga pakenya." Kina membantah dan sedikit kesal karena dikomentari.

"Cepet ganti," ujarnya Rafa lebih tegas pada Kina.

"Iya deh, tapi habis ini bantuin tugas aku ya?" ujarnya memohon tambil mengantupkan tangannya.

"Iya udah sana."

Kali ini Kina menuruti apa kata Rafa, asalkan Rafa mau membantu mengerjakan tugasnya. Sementara itu Dara yang terlihat kurang suka jika suaminya ini membantu Kina.

"Mas mau bantuin Kina ngerjain tugas?" tanyanya pada Rafa.

"Iya sayang, mau ikut kesana?" tawar Rafa.

"Nanti deh aku nyusul," ujar Dara dengan nada yang kecewa.

Rafa langsung meninggalkan Dara dan pergi ke kamar Kina. Perasaan dara sedikit sakit karna suaminya ini tidak peka juga dengan perasaan istrinya. Dara inginnya Rafa tidak mengajari Kina dan menemaninya menonton malam ini.

***

Sekarang Rafa sedang membantu Kina mengerjakan tugasnya, kebetulan materinya ini Rafa sudah paham betul karna ia lulusan Manajemen juga.

"Kak?" tanya Kina sambil terus memperhatikan Rafa yang menatap layar laptop.

"Kakak ga kangen sama aku?" Kina mengharapkan jawaban yang baik dari Rafa.

"Kenapa?" Rafa masi dingin.

Kina sedikit kesal, karna Rafa nya ini sangat berubah. Dulu ia sangat dekat dengan Rafa dan sering bercanda bersama, tapi semenjak Rafa bekerja kedekatan dan perhatian untuk Kina lenyap sudah dan terbagi dengan Dara.

"Kamu banyak berubah ya," kali ini ia mengubah gaya bahasanya. Karna memanggil Kak hanya formalitas saat ada Dara saja.

"Berubah apanya sih Kin," jawab Rafa dibalas dengan lirikan.

"Ya kamu berubah, dulu perhatian banget sama aku, sekarang? Kamu dingin banget Raf, malah seringnya bentak bentak aku," katanya sedikit kesal.

Lagi lagi Kina mengungkit masa lalu, padahal dulu ia perhatian pada Kina hanya sebatas saudara dan tidak lebih, kenapa Kina malah terbawa alur begini.

"Kakak dari dulu ga berubah, kamunya yang terlalu berlebihan."

"Aku cemburu kamu lebih perhatian sama kak Dara." Kina langsung mengeluarkan isi hati sebenarnya pada Rafa bahwa ternyata ia cemburu pada istri sodaranya ini.

"Dia istri kakak Kina, ya jadi pantas aja kakak perhatian sama dia. Ngaco kamu." Rafa pun terlihat sedikit emosi karna ucapan Kina, bagaimana bisa ia cemburu terhadap saudara iparnya sendiri.

Suasana hati Kina langsung berubah, ia tau ini terlalu cepat mengungkapkan bahwa ia cemburu, tapi ia berpikir bahwa tidak ada kesempatan kedua tidak akan terulang untuk ia bisa berdua dengan Rafa.

"Aku pengen kak Rafa juga perhatian ke aku, ga ke istri kakak aja," pintanya dengan wajah memelas.

"Hmm terserah kamu." Rafa hanya jawab sekedarnya agar Kina tidak terus terusan membahas ini.

Reflek Kina memeluk Rafa yang sedang duduk dikursi belajar, ia kegirangan karna Rafa mau kembali memperhatikan dirinya lagi. Tapi disisi lain ada wanita yang hatinya sedang menangis menatap suaminya dipeluk oleh wanita lain.

Bagaimana pun ia punya perasaan, tidak pandang itu saudaranya atau siapa cemburu tetaplah cemburu, dan ia sedang merasakannya sekarang.

Dengan air mata yang sudah dipelupuk mata Dara megurungkan niatnya untuk melihat mereka sedang mengerjakan apa.

"Apaan sih Kina lepasin." Rafa langsung berdiri dan melepas pelukan Kina.

"Aku peluk doang kak, salah ya?" lagi lagi Kina tidak mengerti bahwa dirinya ini sudah memiliki istri.

"Nih tugasnya udah kakak kerjain, sekarang cepetan kamu tidur."

Rafa langsung meninggalkan Kina yang sedang kesal karna pelukannya ditolak, padahal dulu ia bisa bebas memeluk Rafa kapan pun.

***

"Loh kok dikunci," ujar Rafa saat mencoba membuka kamarnya.

"Sayang buka pintunya," teriak Rafa dari luar.

Buru-buru Dara menghapus air matanya dan mempersiapkan diri untuk terlihat biasa saja, namun sepertinya tidak akan bisa.

"Maaf mas tadi aku lupa," katanya langsung berbalik saat sudah membuka pintu.

Rafa langsung menarik tangan Dara karna melihat ada yang aneh pada istri nya ini.

"Sayang kamu habis nangis? Kenapa?" tanya Rafa cemas sambil mengantarkannya duduk dikasur.

"Ngga kok mas," katanya sambil memastikan air matanya ini sudah terhapus.

"Beneran? Tapi kamu kaya habis nangis Dar." Rafa memastikan istrinya agar baik baik saja.

"Iya aku ga pp," katanya agar Rafa tenang, padahal penyebab tangisnya ini karna suaminya.

"Aku tidur duluan ya mas." Dara langsung menaiki kasur dan rebahan sambil menutupi tubuhnya dengan selimut.

Rafa merasa ada aneh dengan istrinya ini, jika Dara tidur sudah membelakangi nya itu tanda bahwa ia sedang tidak baik baik saja. Rafa membiarkan dan memberi ruang untuk dara beristirahat, mungkin besok ia bisa menanyakan ada dengan dirinya tadi.

Tbc
Jangan lupa vote dan comment yakk
Ramein lagi yuk biar makin semangat update

Married With Ex Boyfriend [END]Where stories live. Discover now