8. Hak

14.9K 1.2K 10
                                    

Welcome to my work✨✨✨

Cukup hargai dengan vote and komen💜

_______________________________________

Sepanjang perjalanan pulang Jack terus menggenggam tangan kanan Mina dengan lembut, sesekali dia mengelusnya dengan ibu jari. Pandangannya fokus menatap jalanan sembari tangan kanan menyetir mobil. Tentu bukan mobil Jack, ini milik Joe. Tadi dia meminjamnya untuk mengantar gadisnya pulang. Tidak mungkin Mina menaiki motor dengan tubuh lemas akibat syok.

Gadisnya?

Ya, Mina sudah menjadi gadisnya. Milik Jack, dan dia sangat senang akan fakta itu. Tidak perduli dengan Mina yg tidak memancarkan kesenangan yg sama, Jack tetap tersenyum manis untuk dirinya sendiri. Gadisnya bisa dia urus nanti..

Jack mengecup lama punggung tangan Mina "kita belok ke arah mana, sayang?"

"Kiri." Jawab Mina lesu

Rasanya Mina ingin mengatakan kalau dia sangat tidak menyukai Jack, namun kata itu tidak dapat keluar dari bibir karena tubuhnya yg mendadak lemas. Tanpa dia sadari, darah di pergelangan tangan kirinya mulai kembali merembes kecil. Mina tidak perduli apapun kecuali nasibnya setelah ini..

"Disana" Mina menunjuk salah satu rumah bercat abu-abu

Jack menghentikan mobilnya tepat di depan pagar rumah Mina. Dengan lekat dia menatap sekeliling rumah. terdapat tanaman hias di halaman depan, banyak pot bunga cantik dan tampak segar. Rumah yg nyaman walau tidak semewah rumahnya. Gadisnya itu tumbuh di lingkungan yg hangat, berbeda Jack...

Jack menahan tangan Mina saat gadis itu ingin keluar "ada apa?" Tanya Mina jengah

Tangan nya terulur menyingkirkan rambut halus di sekitar wajah cantik Mina "Sekarang aku memilik hak yg selama ini sering kau sebut. Bisa kau bekerja sama denganku, berikan aku posisi yg pantas sebagai kekasih mu.."

Mina menatap lelaki itu lekat "ini sebuah keterpaksaan, Jack. Jangan berharap lebih."

Mina kembali meraih gagang pintu mobil namun tidak bisa ia buka. Jack sudah lebih dulu menguncinya. Gerakan cepat yg selalu Jack pakai di situasi seperti ini. Dan lelaki itu hanya tersenyum geli namun segera ia sembunyikan dari pandangan Mina..

"Kita selesaikan pembicaraan ini dulu baru kau boleh keluar.." ucap Jack final

Mina memutar bola matanya malas "apa yg harus diselesaikan? Aku bahkan tidak berniat memulainya.."

Jack tersenyum dengan mata berbinar "kau tampak sangat cantik ketika memutar bola matamu seperti tadi.."

Mina terdiam di tempat. Umpatan yg tadi sudah ia rancang mendadak menguap hilang. Bisa-bisanya lelaki ini bercanda di tengah pembicaraan serius..

"Buka pintunya!"

Jack menggeleng "tidak sebelum kau menyimpulkan perkataan ku di awal tadi."

"Tentang apa?"

"Tentang hak, aku memiliki hak sebagai kekasihmu. Bisa kau terima itu?"

Mina menghela nafas "baiklah." Menatap Jack kesal "Masalah selesai. Biarkan aku pergi.."

Jack tersenyum manis "tentu.." lalu menekan tombol untuk membuat pintu mobil

Nyaris Mina menyentuh kaki di aspal, Jack kembali menariknya masuk. Seketika Mina menegang saat Jack dengan tiba-tiba menempel kan bibirnya dengan bibir Mina. Gadis itu yg belum paham hanya diam di tempat..

Jack hanya ingin memulai dengan perlahan, karena itu dia hanya mengecup bibir Mina sebanyak tiga kali. Anggap saja kejadian di kelas tadi khilaf, yah.. Jack tidak sengaja, hanya gerakan refleks karena gadis itu membangkang. Kali ini Jack hanya mau Mina menikmati nya perlahan..

Dia mengelus bibir bawah Mina lalu menatap lekat dan dalam "aku ingin kau membalas setiap pesan dan mengangkat telepon ku. Sekali saja kau mengabaikan nya, maka aku akan langsung datang kemari. Paham?" Ucap Jack dengan penekanan di akhir

Dengan kaku Mina mengangguk seperti robot. Jack mengecup kening Mina di akhir "bibir mu sangat cocok denganku, tidak tipis juga tidak tebal. Aku suka..." setengah berbisik dan di tambah kerlingan mata kiri

Rasanya ada sengatan listrik yg menggelitik perut, Mina langsung bangkit dan keluar dari mobil. Dia tidak akan menoleh lagi ke belakang sana, dimana ia tahu kalau Jack masih mengawasi jalannya hingga Mina benar-benar di telan oleh pintu..

"Menggemaskan.." lirih Jack kecil lalu pergi melaju kembali ke sekolah, Joe pasti sedang menunggu mobilnya kembali..

°• Bad OBSESSION •°

Mina menaiki kasur yg sudah dia bereskan tadi. Malam ini hujan rintik-rintik, suasana dingin mulai memasuki lewat jendela. Segera Mina menutupnya lalu berbaring dan menutup diri dengan bedcover.

Entah Kenapa, Mina jadi dirundung rasa takut karena Jack. Melihat betapa tajam tatapan pria itu siang tadi, betapa kuat tenaga lelaki itu hingga pergelangan tangan Mina memerah sampai sekarang. Di tambah lagi luka sayat yg masih meninggalkan sakit..

Itu tindakan gila Jack yg belum seberapa..

Bisa saja lelaki itu nekat dan menghabisi Mina, Who knows?. Tidak ada yg bisa menjamin apakah Mina akan baik-baik saja selama bersamanya. Terlebih Sekarang Jack resmi menjadi kekasihnya, dia jadi lebih memiliki kuasa lebih dalam mengatur apapun yg dia mau..

Trett.. Trettt

Mina melirik ponselnya di atas nakas, nama Jack tertera di sana. Tidak menggubris, Mina menarik selimut lebih ke atas lalu mulai tidur.

aku ingin kau membalas setiap pesan dan mengangkat telepon ku. Sekali saja kau mengabaikan nya, maka aku akan langsung datang kemari. Paham?

Mina tersentak bangkit dan meraih ponselnya dengan gerakan cepat. Ucapan pria itu tadi siang menghantui nya, malam sudah larut, dia tidak akan membiarkan Jack punya akses lebih untuk datang kerumah.

"Mengapa lama mengangkat nya?" Ucap di seberang sana

Mina memutar bola matanya "Aku dari kamar mandi, Jack. Ada apa menelpon?"

"Tidak ada, sayang. Hanya ingin mengucapkan selamat malam. Besok aku akan menjemputmu.."

"Tidak perlu, Jack. Aku akan berangkat bersama ayah.." cegah Mina cepat

"Gadis nakal, kau ingin berbohong padaku? Aku tidak suka, Mina. Bukankah kau sendiri yg mengatakan kalau ayahmu sedang di luar kota selama seminggu?"

Mina menepuk jidatnya "m-maksudku aku akan berangkat dengan Farrel, Jack. Seperti biasa.."

"Aku kekasih mu. Jadi aku akan menjemput dan mengantar mu selama ke sekolah."

"Tapi-"

"Kau tau aku benci penolakan!" Ucapnya datar

"Baiklah!" Mina pasrah

"Ya sudah. Selamat malam sayangku, semoga mimpi indah.." setelah itu Jack mematikan nada sambungnya

Mina menghembuskan nafas dalam dan berbaring perlahan. Semoga besok nasibnya jauh lebih baik, walaupun tau kalau dia tidak akan baik-baik saja selama Jack masih ada di sekitarnya.

°• Bad OBSESSION •°

Bad OBSESSION ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang