11. Baikan

810 68 0
                                    

"Ada dan tidak adanya kamu ternyata sangat terasa" -Aghata Laskreira

***

Part ini pendek ya sayang😗 author nulisnya baru bangun tidur dong😭

HAPPY READING!!!

***

Sekolah hari ini sudah selesai dan Raka belum menemuinya sama sekali, Apakah dia benar-benar akan ditinggalkan Raka untuk selamanya? Apa kata-katanya kemarin benar-benar membuat Raka marah?

"Tckkk..." Aghata berdecak ketika memikirkan itu semua.

Tidakkah Raka tau sekarang ini dirinya masih bingung? Sungguh benar-benar sahabat tidak pengertian. Atau dirinya yang tidak bisa mengerti Raka? Ah sudahlah, bus nya sudah datang, Aghata sudah lelah dia ingin secepatnya sampai ke rumah dan berjumpa dengan kasur kesayangannya.

Belum lama bus berjalan, tiba-tiba supir menghentikannya. Sepertinya ada penumpang, toh ini kan angkutan umum jadi wajar saja.

Aghata menatap jendela yang mengarah ke jalanan, Jakarta ramai seperti biasa, dia ingin cepat-cepat keluar dari ibu kota ini rasanya.

Ada seseorang yang menempati kursi di sebelahnya tapi dia tidak peduli, dia masih sibuk dengan pemikirannya tentang Raka dan kesalahannya yang membuat dia sampai dijauhi begini.

"Eee... Gha" Suara familiar itu berhasil di tangkap indera pendengaran Aghata.

Benarkah? Orang yang sedang dipikirkannya sekarang ada di sebelahnya? Aghata menoleh sejenak tidak ingin terlihat kegirangan.

"Hm..." Balas Aghata agar terdengar cuek.

"Mmm... Buat yang kemaren, gue minta maaf. Gue ga bermaksud kaya gitu. Lo mau kan maafin gue?" Ucap Raka dengan wajah yang terlihat bersalah.

Wow hebat. Raka benar-benar tidak ada tandingannya kalau sudah mengeluarkan ekspresi itu, bagaimana Agahta bisa menolak maaf nya😭

"Iya udah gue maafin kok, santai aja kali. Maafin gue juga karena kemaren gue ngomong Lo ga ngerti gue" ujar Aghata dengan tatapam intens nya.

Entah kenapa kalau bersama Raka mood nya bisa sebaik ini.

"Lo ga salah kok" ucap Raka lalu memeluk Aghata, sungguh baru beberapa hari tapi dia sudah sangat rindu Aghata.

Rumah mereka sudah dekat, Raka berdiri dengan menggandeng tangan Aghata tidak peduli itu di angkutan umum sekalipun.

Mereka turun dan jalan beriringan, seperti biasa Raka mengantarkan Aghata sampai depan rumahnya walaupun mereka jalan kaki.

"Motor lo dikemanain?" Tanya Agahta heran karena tumben Raka tidak bersama motornya itu.

"Gue tinggal di sekolah, udahlah ga penting. Yang penting kita ga diem-dieman lagi" jelas pria itu singkat.

"Yaudah gue masuk dulu ya, Lo mau ikut?" Tawaran Aghata dibalas dengan gelengan kepala oleh lawan bicaranya.

"Nggak deh, besok kali gue belum ngasih makan Boba", Aghata mengangguk lalu berjalan masuk menuju rumahnya dengan perasaan bahagia.

Punggung Aghata hilang tertelan pintu, Raka melompat-lompat kegirangan karena dia sudah tidak canggung lagi dengan Aghata. Raka pulang menuju rumahnya dengan sedikit bersenandung menandakan bahwa hatinya sangat senang hari ini.

***
Gitu amat mereka, yaudah lah ya author mah mau nontonin aja kelakuan gapeka dua manusia itu🤣

24 November 2020

AGHATA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang