10. Jangan kehilangan lagi!

839 66 2
                                    

"Tidak mudah mencoba baik-baik saja di depan dunia sedangkan dunia mu sedang hancur" -Agahta Laskreira


***


Raka tidak habis pikir dangan apa yang barusan Agahta katakan kepadanya. Bukan baperan, tapi Aghata kadang-kadang buta untuk menatap orang-orang yang peduli kepada nya.

Raka pulang dengan perasaan yang entahlah, antara marah dan merasa bersalah. Apakah tidak seharusnya dia seperti itu? Apa dia memang belum bisa mengerti Aghata? Raka merasa dia tidak berguna untuk sahabat nya.

"Loh kok udah pulang?" Tanya Maria yang sedang menonton acara televisi.

Raka menurunkan Boba dari gendongannya,

"Iya omah, Raka baru inget kalo masih ada tugas yang harus dikerjain buat besok" ucap Raka berusaha terlihat biasa saja.

Baru saja omahnya akan mengatakan sesuatu tapi dia dengan cepat bergegas masuk ke kamarnya, menghindar, iya Raka menghindari pertanyaan macam-macam tentang Aghata.

Raka merebahkan dirinya di atas kasur, mengambil ponselnya lalu bermain game disana untuk melupakan masalahnya dengan Agahta, mungkin kalau bisa.

Aghata menatap punggung Raka yang melangkah menjauh dari pandangannya.

"Apa sekarang gue bakal kehilangan sahabat gue juga?! Kenapa Tuhan nggak adil sama gue! Kenapa!" Aghata menangis,

Dia takut Raka marah dan tidak akan menemuinya lagi.

Kalau Raka juga pergi, lalu apa lagi gunanya dia masih hidup? Ponsel Aghata berbunyi tapi Aghata tidak mempedulikan nya. Dia merebahkan diri ke kasurnya untuk tidur dan berharap kalau ini semua hanya mimpi buruk yang sedang dia alami, semoga saja nanti dia bangun keadaan sudah kembali seperti sebelumnya.

Pukul 02.30 dini hari Aghata terbangun mungkin karena dia tidur dari siang tadi. Aghata menatap langit-langit kamarnya, ingin menghubungi Raka tapi sepertinya Raka tidak akan menjawab telfon darinya.

Aghata memutuskan untuk membuka laptop lalu membaca komik online di sebuah aplikasi. Lagian mau melakukan apa lagi di pukul 2 dini hari?

Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 05.30 sepertinya dia akan pergi ke sekolah hari ini, siapa tau Raka akan menjemput nya seperti pagi-pagi sebelumnya.

Aghata menutup laptopnya dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Setelah itu Aghata turun untuk sarapan ternyata Om dan Tante nya sudah di meja makan.

"Pagi om, Tante..." Aghata nampak ceria pagi ini,

"Pagi sayang, mau sekolah? Tapi kayaknya Raka belum ke sini deh" ucap tantenya sambil mengambilkan segelas susu untuk dirinya, Gio hanya mengangguk sambil memakan sarapannya.

"Gapapa Tan, aku ikut om aja berangkatnya" ujar Aghata lalu meminum susu yang diberikan oleh Tantenya itu.

Intan sudah menawarkan agar Aghata makan roti walaupun hanya satu tapi dia bilang ingin sarapan di sekolah saja.

"Yaudah yuk, udah siang nih nanti kamu telat lagi" ajak Gio sambil berdiri dan di ikuti Agahta.

Aghata mencium tangan Intan seperti apa yang biasanya dia lakukan kepada ibunya dulu. Gio dan Aghata pergi meninggalkan pekarangan rumah dengan mobil berwarna hitam milik Gio.

Jarak sekolah dan rumah Aghata tidak terlalu jauh, sampai di depan gerbang Gio menghentikan mobilnya.

"Nyampeee..." Ucap Gio pelan,

"Makasih om, Agahta masuk dulu" Agahta mencium tangan om nya lalu berlari-lari kecil menuju kelasnya.

"Iya hati-hati" ucap Gio kepada gadis yang sudah lari memasuki sekolah menengah tersebut.

Raka melihat Aghata berlari-lari kecil dari gerbang, dia ingin sekali menghampiri gadis itu seperti biasanya. Tapi dia ingat kalau dia sedang marah kepada Aghata. Raka menunggu Agahta sampai jarak mereka agak jauh baru dua akan melangkah menuju ke kelas nya. Untung saja kelas mereka berbeda, kalau satu kelas apa yang akan Raka lakukan ketika melihat Agahta.

"Yaampun gha!!! Lo kemana aja" alay, Tiffany memang terkadang alay nya kumat.

"#DirumahAja, butuh liburan gue mah" kata Aghata sambil nyengir kuda merasa tidak bersalah.

"Dih dih dih... Yaudah sono pulang aja lagi, LIBURAN aja sonoh ngapain sekolah" ucap Fany dengan menekan kata liburan di kalimat nya.

"Ngusir Lo? Emang Lo ga kangen gitu sama gue?" Ledek Aghata sambil berdrama seolah dia akah pergi lagi.

"Eh eh kangen dong! Yakali gue ga kangen sama manusia setengah cupang kea elu" jawaban itu di hadiahi toyoran cantik dari Aghata.

"Sembarangan aja Lo" ucapnya sebelum pelajaran pertama di mulai.

***
Part nya kependekan ga si? Nggak deh kayaknya, kalo iya juga di enggakin aja deh ya.

22 November 2020

AGHATA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang