"Of course dad" ucap Alana.

"Baiklah, silahkan kalian duduk dulu, aku akan menyuruh anggota ku untuk membawakan makanan" ucap Alana

"Siap Queen" ucap Geryon dan Kleon

"Hahahaha, jangan memanggilku seperti itu, aku jadi malu" ucap Alana. Sedangkan Geryon dan Kleon sudah tertawa melihat tingkah gadis di depan mereka ini. Gadis yang sangat cantik dan manis, tapi memiliki sisi Gelap yang sangat pekat.

❄️❄️❄️

Di markas Axavilagos

Sekarang Antreas sedang menatap seluruh Anggota Axavilagos yang hadir di markas itu dengan tatapan tajamnya. Setelah Antreas mendengar seluruh pecakapan adiknya tadi, Antreas langsung menyuruh Atlan untuk mengumpulkan seluruh Anggota Axavilagos di markas mereka

"Jelasin sama gue apa yang sebenarnya terjadi" ucap Antreas dengan tatapan tajamnya. Dan ketiga adiknya itu tak berniat untuk menjawab maupun mengeluarkan suara sedikit pun

"Kalau orang nanya, dijawab!" Bentak Anteras

"Axavilagos sama Argion memang ada perselisihan belakangan ini kak, karna anak Argion nuduh Anak Axavilagos yang bunuh salah satu anggota mereka" ucap Atlan

"Gimana bisa kalau mereka nuduh Axavilagos yang ngelakuin semua itu?" Tanya Antreas

"Jadi gini kak....." Dan Atlan pun menceritakan semua yang terjadi pada saat geng Argion menuduh mereka yang melakukan pembunuhan itu.

"Jadi kalian nggak berusaha buat nyari bukti, kalau Axavilagos nggak bersalah? Dan malah ngeladenin mereka, seolah-olah kalau kalian itu yang paling hebat? Gitu?!" Bentak Antreas

"Gue udah coba bilang sama mereka, kalau kita nggak ngebunuh anggota mereka, tapi mereka nggak mau dengerin penjelasan kita. Dan untuk mencari dalang di balik semuanya itu nggak mudah kak" ucap Atlan

"Gimana mereka mau percaya sama omongan lo semua kalau lo nggak ada bukti buat ngebuktiin kalau kalian nggak bersalah" ucap Antreas dengan wajah menahan amarah.

"Gue udah coba nyari bukti, tapi nggak menemukan titik terang sedikitpun" ucap Atlan

"Gue tau ini cuman kesalahpahaman antara Axavilagos dan Argion, jadi gue harap kalian bisa nyelesein masalah ini, dan segera berdamai, karena gue nggak mau kejadian lampau keulang lagi" ucap Anteras dengan menekan kan setiap kalimatnya.

"Gue nggak bisa damai sama mereka kak!! Karena Arthur juga udah mukul Alana waktu itu" ucap Atlan

"Apa lo bilang?!" Tanya Antreas

"Arthur udah mukul Alana kak!!" Teriak Atlan

"Anjing!! Kenapa Alana bisa dipukul bangsat?! Lo semua nggak becus jagain adek gue?!" Bentak Antreas dengan amarah yang sudah di ubun-ubun.

"Kenapa Alana bisa di pukul haaa!!" Teriak Antreas

"Kemaren ada masalah di sekolah, sampai-sampai gue berantem sama Arthur, dan saat Arthur mau mukul gue, Alana ngehadang pukulan itu, dan akhirnya Alana yang terkena pukulan itu" ucap Arsen

"Gue kan udah bilang sama lo semua, terutama sama lo Bertiga, jangan sampai Alana gue kenapa-napa. Dia adek gue bangsat!! Dan lo semua nggak bisa jagain 1 orang. nggak guna lo semua " sarkas Anteras.

"Lo nggak bisa nyalahin kita doang bang, si Arthur juga udah salah karena dia yang ngebentak dan mukul Alana" ucap Kevin

"Kenapa kejadian ini bisa terjadi?" Tanya Antreas.

"Kemaren ada masalah di kantin bang" ucap Kevin.

"Masalah apa?!" Tsnya Antreas

"Tentang pelaku yang udah nembak ban mobil Alana" jawab Altair

"Kasih gue rekaman cctv waktu itu" ucap Antreas

"Mana ada sama gue kak" ucap Atlan

Lalu Antreas mengeluarkan ponselnya dan menelfon seseorang.

"Hallo, kirim ke gue rekaman cctv di kantin AHS, dua hari yang lalu" ucap Antreas

"...."

"Gue tunggu 5 menit" ucap Antreas

Tut..tut..tut

5 menit kemudian
Sekarang Antreas sedang menonton rekaman cctv yang memperlihatkan kejadian dua hari yang lalu, dimana Alana menyerang Arika atas semua kejadian yang telah ia perbuat.

Saat menonton rekaman itu, Antreas mengukir senyuman di bibirnya.

"Alana emang adek kesayang gue, dia benar-benar memiliki darah keturunan Alatra" batin Antreas yang melihat betapa kejam dan beringas nya Alana dalam memperlakukan Arika.

Setelah menonton semua rekaman itu, Antreas langsung menatap semua anggotanya dengan tajam

"Sekarang gue ngerti apa yang terjadi sebenarnya" ucap Antreas.

"Gue tau, akar dari masalah ini semua adalah jalang sialan itu. Dan yang bikin Arthur mukulin adek gue adalah perempuan jelek ini, right?" Ucap Antreas pada seluruh anggotanya

"I-iya" jawab mereka

"Gue tau, lo semua marah karena Arthur udah ngebentak Alana, kalau gue di posisi kalian, gue juga akan ngelakuin hal yang sama. Tapi perlu lo ingat, kalau Arthur nggak sengaja mukul Alana, karena dia niat nya mukul Arsen, tapi Alana yang ngehadang pukulan itu" ucap Antreas

"Tuh kan lo ngerti" celetuk Arsen

"Diam lo?!" Sentak Antreas pada adik bungsu nya yang sangat menyebalkan ini.

"Tapi itu bukan kesalah Arthur sepenuhnya, karena lo semua juga salah. Lo dan juga Arthur, kalian berdua sama-sama nggak bisa nahan emosi kalian, sehingga semua ini terjadi" ucap Antreas

"Gue tau, tapi gue akan tetap ngancurin Argion atas apa yang telah dia lakukan selama ini, terlebih lagi dia udah mukulin adek gue, meskipun itu nggak sengaja" ucap Atlan

"Huffffttt" Antreas menarik nafasnya, karena dia berusaha untuk tidak emosi dan menonjok wajah ketiga adiknya ini. Bagaimana pun dia harus berlaku adil dalam masalah ini, karena masalah ini menyangkut nyawa banyak orang

"Adek-adek kesayang gue" ucap Antreas dengan suara yang sangat rendah namun menusuk.

"Lo nggak bisa nyampurin masalah pribadi dalam samua ini, karena masalah Alana nggak ada sangkutannya sama geng Argion maupun Axavilagos" ucap Antreas

"Alana juga bagian dari Axavilagos kak" ucap Atlan

"Gue tau, tapi lo semua nggak harus nyelesain samua masalah dengan bertengkar, gue nggak mau orang yang nggak bersalah menjadi korban atas semua tindakan yang kalian lakukan ini, lo mikir nggak sih, gimana perasaan keluarga mereka saat salah satu anggota keluarga mereka terluka karena kesalahan orang lain" ucap Antreas

Dan mereka semua terdiam mendengar semua ucapan Antreas. Apa yang Antreas katakan itu memang benar, mereka tidak bisa menyelasaikan masalah dengan amarah seperti ini

"Dan tentang fitnah itu, lo semua harus bisa buktiin kalau Axavilagos nggak bersalah, bukannya malah emosi kayak gini, Axavilagos adalah Geng yang terhormat"

"dan lo sebagai pemimpin, harus bisa menjadi seorang pemimpin yang bijaksana, karena lo keturunan dari Alatra. Keturun Alatra adalah keturunan yang sangat dihormati, mereka nggak mau menyelasaikan masalah dengan cara seperti itu. Lo nggak mau kan buat kakek kecewa sama tindakan lo bertiga?" ucap Antreas.

"Jadi gue harap lo bisa nyelesain masalah ini tanpa adanya peperangan, karena peperangan itu nggak akan bikin masalah selesai. Gue nggak mau semuanya terulang lagi. Gue percaya sama lo semua, kalian anggota Axavilagos yang sangat terhormat" ucap Antreas. Setelah mengucapkan semua itu, Antreas langsung meninggalkan markas itu.

LEADER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang