Love and Hate ; KIM DOYOUNG✅

BONCHAP✨

Udah dikabulkan yang minta bonchap😃

"Mama!" Yunha datang ke gue sambil ngucek matanya. Ni anak pasti matanya kena pasir.

"Sini mama siram," gue ambil air minum yang tadi di bawa. Pelan-pelan gue siraminnya. "Masih sakit gak?"

Dianya ngusap mukanya dan ngangguk sambil nyengir.

Karna gemas, gue ciumin pipinya. "Mana papa?"

Dia menggidikkan bahunya.

Kok ilang bapaknya? Anaknya malah ditinggal.

"YUNHA!" Dari kejauhan ada kak Doyoung lari-lari ke sini.

"Kok anaknya di tinggal sih? Kalau keseret ombak gimana?" Omel gue.

Kak Doyoung malah nyengir. "Salah gandeng anak tadi."

"Ha?!"

"Aku pikir Yunha yang digandeng. Ternyata anak orang. Mana dia diam-diam aja aku gandeng," karna dengar cerita kak Doyoung, gue ikutan ketawa. Bisa-bisanya salah anak.

"Ayo, kita ke sana lagi," kak Doyoung gendong Yunha ngajak ke laut lagi.

Hari ini weekend. Dan Yunha sibuk minta ke pantai. Ya udah, gue sama kak Doyoung turutin maunya.

Ini tahun ke 3 pernikahan gue sama kak Doyoung. Dan kita udah di karuniai satu orang anak perempuan bernama Yunha Arvenia. Umurnya hampir 2 tahun. Masih kecil banget lah. Tapi kalau bikin orang naik darah nomor satu. Sama kayak bapaknya. Kalau bapaknya karena sifatnya, kalau si Yunha karena kelakuannya.

Dan yang mau gue sampein, kak Atuy udah nikah setahun yang lalu. Alhamdulillah istrinya lagi hamil. Katanya kalau udah melahirkan, bakalan pindah ke sini. Ga sabar nunggu dedek bayinya keluar, Yunha bakalan ada temen nantinya.

:
:
:

"Mama, es," walau Yunha belum lancar ngomongnya, tapi gue ngerti maksudnya.

"Coba tanya papa dulu," padahal kak Doyoung udah dengar Yunha bilang apa. Karena sekarang kita di mobil.

"Ikutin omongan mama, ya?" yunha ngangguk. "Papa," tuntun gue.

"Papa," Yunha ngikutin.

"Yunha."

"Yunha."

"Mau."

"Au."

"Es krim."

"Es kim."

Kak Doyoung senyum sesekali liatin Yunha. "Mau es krim?" Yunha ngangguk. "Nggak boleh!" Muka Yunha langsung berubah. "Kalau bukan papa yang beli," astaga! Dia malah ikutan iklan teh. Mana ngerti si Yunha.

"Mama," Yunha natap gue dengan mata berkaca-kacanya.

Kak Doyoung malah ketawa liat anaknya salah paham. "Cium papanya dulu. Biar papa beliin," kak Doyoung agak deketin pipinya sambil fokus nyetir.

Gue pun bantuin Yunha Biar bisa nyium bapaknya.

"Mwuah!" Yunha nyiumnya bersuara.

Kita lagi jalan ke rumah bunda. Biasanya kita nyempetin ke sana kalau lagi libur. Lumayan jauh soalnya dari rumah ke rumah bunda.

Setelah menempuh jarak beberapa kilometer, akhirnya kita sampai. Mobil kak Doyoung terparkir rapi di perkarangan rumah bunda.

"Assalamu'alaikum."

TOK

TOK

TOK