Ayana, Jungwoo, Sana (end)

3.1K 212 5
                                    

Sudah seminggu ini Ayana tak mendapatkan kabar dari kekasihnya, Jungwoo. Bahkan ia sampai bertanya dengan teman dekat lelaki itu. Tetapi hasilnya nihil. Tidak biasanya laki-laki itu tak ada kabar seperti ini. Apalagi sudah seminggu lamanya.

"Heh, Jupri!" Yuta meraup wajah Ayana memakai tangannya. "Apaan sih dari kemaren murung terus? Masih mikirin cowo lo?" Lelaki yang memiliki sifat usil itu ikut duduk di samping Ayana.

Ayana hanya diam enggan menanggapi kakaknya itu.

"Heh! Gue ga suka ya lo murung-murung gitu. Apalagi karna cowo. Kalau emang dia ga ada kabar, biarin aja. Palingan balik sendiri," lelaki itu mulai sewot kepada adik perempuannya.

"Lo ga ngerti perasaan gue," akhirnya Ayana membuka suara. "Gimana perasaan lo tiba-tiba pacar lo ga ada kabar? Apalagi sampe seminggu ini. Pasti ga akan tenang," Ayana mendongakkan kepalanya agar air matanya tak jatuh. Ia tak mau banyak mengeluarkan air mata. Cukup kemarin saja dia seharian nangis ga jelas.

"Gue ngerti kok. Tapi kalau udah sampe selama ini dia ga ada kabar, berarti dia cuma mempermainkan lo doang, tolil," Yuta menoyor kepala Ayana memakai telunjuknya.

Wanita itu menatap Yuta dengan nyalang. "Setidaknya kalau emang udah jenuh sama gue, bilang ke gue. Ga perlu ngilang kayak gini. Semua sosmed, nomor hp, udah ga aktif lagi. Apa ga makin overthinking gue?"

"Ya udah, berarti udah saatnya say good bye sama dia. Buat apa overthinking ga jelas? Biarin aja dia ngilang. Kalau dia laki-laki sejati, ga akan ngilang kayak gini."

Yuta mendekat untuk memeluk adiknya itu. Tetapi Ayana langsung beranjak dari duduknya untuk menghindari pelukan Atuy Suratuy Markipul.

"Ga usah peluk-peluk!"

"Mau jadi abang yang baik kok gini amat ya? Usil, salah. Perhatian juga salah. Baku hantam aja yok kita!" Yuta berdiri dari duduknya. "Heh! Malah pergi si kampret," omelnya sambil berkacak pinggang.

Di dalam hatinya, Yuta sangat khawatir dengan adik perempuannya itu. Tetapi ia juga marah karena Ayana menangisi orang yang jelas-jelas cuma mempermainkan dirinya. Seandainya Jungwoo ada di hadapan Yuta, udah di pastikan Jungwoo akan babak belur dibuatnya.

🌱

🌱

🌱

Seorang wanita yang tengah mengandung sedang berjalan menuju dapur untuk mencari buah-buahan yang ada. Entah mengapa ia ingin sekali memakan buah. Padahal ini sudah tengah malam.

"Kenapa kamu belum tidur?"

Wanita itu tersentak saat suara sang mertua tiba-tiba terdengar. "M-mama."

"Kamu tau kan begadang ga baik untuk ibu hamil?"

"Sana cuma kepengen makan buah, ma," jawabnya sambil menunduk.

Sang mertua mendekat dengan wajah datarnya. "Buah apa yang mau dimakan?"

"Ini," Sana memperlihatkan buah yang ia pegang, apel dan pir.

Buah yang Sana pegang langsung di ambil mertuanya. "Duduk aja kamu."

Dengan sedikit keraguan, Sana duduk di kursi pantry sambil melihat gerak gerik sang mertua. Sekarang ia tau. Ternyata mertuanya ingin mengupas dan memotong buah-buah itu. Hati Sana sangat senang karena mama dari suaminya masih memiliki rasa perhatian kepadanya.

Piring berisikan potongan-potongan buah sudah ada di hadapan Sana. Tak lupa Sana mengucapkan terima kasih kepada mertuanya itu. Ia pikir setelah memotong buah, mertuanya akan meninggalkannya di dapur. Ternyata tidak. Sekarang wanita paruh baya itu duduk di sebelahnya.

Love and Hate ; KIM DOYOUNG✅Where stories live. Discover now